Anda di halaman 1dari 13

PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT) SENAM KAKI DIABETES MELITUS DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU

OLEH KELOMPOK III

Adi Antoni, S.Kep Ami Indrani, S.Kep Aknes Suci Sayekti, S.Kep Delly Afriani, S.Kep Desnen Salti, S.Kep Dina Silviani, S.Kep Dwi Happy Anggia Sari, S.Kep Fastarina Purba, S.Kep Fiora Ladesvita, S.Kep Gustiawan, S.Kep Novia Sartika, S.Kep

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU 2012

PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT) SENAM KAKI DIABETES MELITUS DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU A. LATAR BELAKANG Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan baik dirumah sakit maupun puskesmas. Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk biopsikososiospiritual yang komprehensif ditujukan kepada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik struktur maupun fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia mudah terserang penyakit salah satunya penyakit diabetes melitus. Masa lansia bukanlah masa yang hanya menanti vonis alam atau masa yang diiringi berbagai penyakit yang akan mengantarkan lansia pada kematian. Masa lansia dapat diupayakan menjadi masa yang menyenangkan, produktif dan energik tanpa harus merasa tua dan tidak berdaya. Menurut laporan terakhir WHO didunia kini terdapat sekitar 120 juta penderita diabetes mellitus dan diperkirakan akan naik menjadi 250 juta pada tahun 2025. Kenaikan ini antara lain karena faktor usia, harapan hidup semakin meningkat, diet kurang sehat, kegemukan serta gaya hidup modern. Diabetes melitus terutama terjadi pada kelompok lanjut usia. Angkanya mencapai 15% populasi pada panti lansia (Depkes, 2005). Oleh karena itu perlu upaya untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh lansia, terutama dalam peningkatan status kesehatan lansia. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan senam kaki diabetes melitus. Senam kaki diabetes melitus pada dasarnya sama dengan olah raga atau senam kebugaran yang lain, hanya saja ini diperuntukkan untuk lansia yang menderita penyakit diabetes melitus tetapi tidak menutup kesempatan bagi kalangan umur lainnya. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Dari 13 wisma yang ada di PSTW khusnul khotimah pekanbaru

didapatkan bahwa 2 dari 60 orang (1.2%) lansia menderita diabetes melitus. Penderita diabetes mempunyai resiko 15% terjadinya ulkus kaki diabetik pada masa hidupnya dan resiko terjadinya kekambuhan dalam 5 tahun sebesar 70%. Dari hasil observasi didapatkan bahwa belum ditemukan penanganan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya ulkus diabetikum pada penderita diabetes tersebut, untuk itu kelompok tertarik melakukan pelatihan tentang senam jantung sehat pada petugas panti.

B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti training of trainer ini diharapkan petugas UPT PSTW Khusnul Khotimah mampu memberikan latihan senam kaki diabetes melitus pada lansia dan menerapkannya dalam kegiatan dipanti. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti training of trainer, diharapkan petugas mampu: a. Menyebutkan pengertian senam kaki diabetes melitus b. Menyebutkan tujuan dari senam kaki diabetes mellitus c. Indikasi dan Kontraindikasi dari senam kaki diabetes mellitus d. Hal yang Harus Dikaji Sebelum melakukan senam kaki diabetes mellitus e. Memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kaki diabetes melitus

C. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Topik/materi Senam kaki diabetes melitus pada lansia 2. Sasaran Petugas UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. 3. Metoda Diskusi Demonstrasi Redemonstrasi

4. Media Laptop Infocus

CD senam dan speaker Instruktur senam

5. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Sabtu /11 Februari 2012 Jam Tempat : 09.00-11.00 WIB : Aula UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru

6. Pengorganisasian Penanggung Jawab : Desnen Salti, S.Kep a. Moderator b. Leader c. Co leader d. Fasilitator : Novia Sartika, S.Kep : Delly Afriani, S.Kep : Adi Antoni, S.Kep : - Dina Silviani, S.Kep - Ami Indrani, S.Kep - Fastarina Purba, S.Kep\ - Fiora Ladesvita, S.Kep - Gustiawan, S.Kep e. Observer : Dwi Happy Anggia Sari, S.Kep

f. Dokumentasi : Aknes Suci Sayekti, S. Kep

7.

Setting Tempat Co CI L M D

F F

P P

P P

F F P

P P

F F

O de ng an cu ku p ola hra ga, ket

Keterangan : L M O D : Leader : Moderator : Observer : Dokumentasi CI F P : Pembimbing : Fasilitator : Petugas panti

8. Kegiatan TOT No 1 Waktu 5 menit Kegiatan Penyuluhan Pembukaan Mengucapkan salam Perkenalan mahasiswa Perkenalan dengan dosen Menjelaskan tujuan Menjelaskan kontrak waktu Penyampaian materi tentang senam kaki diabetes melitus Menyebutkan pengertian senam kaki diabetes mellitus Menyebutkan tujuan dari senam kaki diabetes mellitus Indikasi dan Kontraindikasi Hal yang Harus Dikaji Sebelum melakukan senam kaki diabetes melitus Memperagakkan sendiri teknikteknik senam kaki diabetes melitus Penutup Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan seputar penjelasan mengenai senam kaki diabetes melitus Menjawab pertanyaan yang diajukan. Menyimpulkan dan menutup kegiatan Mengucapkan salam Kegiatan Peserta Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

50 menit

Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Mendemonstrasikan

5 menit

Memberikan pertanyaan Menjelaskan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Menjawab salam

9. Uraian Tugas a. Penanggung Jawab Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan training of trainer (TOT)

b. Moderator Membuka acara Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing lapangan maupun pendidikan Menjelaskan tujuan dan topik Meminta peserta untuk berperan aktif dalam training of trainer Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan Menyimpulkan dan menutup diskusi Mengucapkan salam

c. Leader Menyampaikan penyuluhan kepada peserta training of trainer. d. Co Leader Membantu leader saat presentasi e. Fasilitator Memfasilitasi peserta agar berperan aktif Membuat absensi kegiatan training of trainer Mengelola konsumsi

f. Observer Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir Membuat laporan kegiatan training of trainer yang telah dilaksanakan.

D. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. 70 % petugas panti menghadiri training of trainer (TOT) tentang senam kaki diabetes melitus b. Tempat dan media serta alat sesuai dengan rencana c. Peran dan tugas mahasiswa dapat terlaksana 2. Evaluasi Proses a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana

b. Peserta ikut berperan aktif dalam melakukan senam kaki diabetes melitus sesuai dengan instruktur c. Tidak ada gangguan dalam pelaksanaan TOT senam kaki diabetes melitus

3. Evaluasi Hasil 70 % petugas panti mampu : a. Mengikuti kegiatan TOT senam kaki diabetes melitus dengan bimbingan b. Mempraktikkan dan melaksanakan senam kaki diabetes melitus

RINGKASAN MATERI Senam kaki Diabetes Melitus

A. Pengertian Senam kaki Diabetes Melitus Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. B. Tujuan a. Memperbaiki sirkulasi darah b. Memperkuat otot-otot kecil c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Indikasi dan Kontraindikasi a. Indikasi Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini. b. Kontraindikasi 1) Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada. 2) Orang yang depresi, khawatir atau cemas.

D. Hal yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan a. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien b. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan c. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)

d. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut e. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi) E. Implementasi a. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk), hanskun. b. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki c. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy pasien d. Prosedur Pelaksanaan : 1) Perawat cuci tangan 2) Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

3). Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

4). Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

5). Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6) Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

7) Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali. 8) Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai. 9) Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali. 10) Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang. 11) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

12)

Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja

Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Ed.8.Jakarta: EGC. Noer, Sjaifoellah.2002.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.Jakarta: FKUI. S,Sumosardjuno.2000.Manfaat dan macam olahraga bagi penderita diabetesd melitus.Bandung Maryam, S. R. Dkk. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: salemba Medika. Wahyudi, N. (2008). Keperawatan gerontik & geriatrik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai