Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

SENAM KAKI DIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH:
EKA FATMAWATI
201510206068

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM KAKI DIABETES MELLITUS

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Terapi komplementer dan kedokteran alternatif semakin meningkat dan diterima
oleh masyarakat. Di Amerika serikat terapi komplementer dan kedokteran alternatif adalah
lingkup yang luas dari sumber penyembuhan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas
dan praktek yang didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara sederhana,
pengobatan komplementer bisa diartikan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari
pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi.
Terapi modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawat secara mandiri sebagai
alternatif pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal pengobatan dan
sudah dibuktikan secara riset dampaknya terhadap kesehatan klien.
Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas
meliputi system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan
teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi
komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan
bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan sebagai
single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang
kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif. Diabetes Melitus (DM) adalah salah
satu dari penyakit degeneratif tersebut.
Saat ini, penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia.
Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah satu
jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis.
Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. Karena itu,
diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu. Rutin
senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh, agar tak bertambah tinggi.
Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar
peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas tentang
senam kaki pada pasien diabetes.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Penyakit Diabetes Melitus
Subtopik : Mengenal Diabetes Melitus
Sasaran : Keluarga Tn.S
Hari/Tanggal :Sabtu, 15 Oktober 2016
Jam :16.00 WIB
Waktu :45 Menit
Tempat :Rumah keluarga Tn. S

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Diharapkan keluarga Tn.S dapat memahami dan memperagakan kembali senam kaki
bagi penderita diabetes mellitus.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Keluarga Tn.S khususnya Rt 05 RW 21 Padukuhan Pereng Kembang diharapkan dapat
mengetahui tentang :
1. Pengertian senam kaki
2. Tujuan senam kaki
3. Indikasi dan kontraindikasi senam kaki
4. Hal-hal yang harus dikaji sebelum senam kaki
5. Prosedur pelaksanaan dalam senam kaki.

V. MATERI
Terlampir

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

VII.METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pembukaan :
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkandan
c. Menyebutkan materi/ pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan.
2. 25 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian senam kaki
2. Tujuan senam kaki
3. Indikasi dan kontraindikasi senam kaki
4. Hal-hal yang harus dikaji sebelum
senam kaki
5. Prosedur pelaksanaan dalam senam
kaki.
3. 10 Menit Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada Merespon dan bertanya
peserta untuk bertanya Merespon dengan menjawab
2. Memberi kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan
4. 5 Menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang telah Menyimak
disampaikan Menjawab salam
2. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam penutup
IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, 15 Oktober 2016

Sasaran Pemberi Penyuluhan

(Keluarga Tn.S) (Eka Fatmawati)

Mengetahui,
Pembimbing

(Tiwi Sudyasih, M.Kep)

.
X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
XI. LAMPIRAN MATERI

SENAM KAKI DIABETES MELLITUS

A. PengertianSenam Kaki
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki
diabetes. Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam perawatan kaki untuk
mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah dengan melakukan senam kaki
diabetes, disamping memotong kuku yang benar, pemakaian alas kaki yang baik,
dan menjaga kebersihan kaki (Soegondo, dkk. 2005). Kaki diabetes adalah salah
satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes
masih tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak
terjangkau oleh masyarakat umum.
Ada 3 alasan mengapa orang dengan diabates lebih tinggi resikonya
mengalami masalah kaki yaitu:
1. Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh darah)
2. Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
3. Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami
gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan tubuh penderita. Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan
dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua
tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan
menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan
mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, dkk. 2005).
B. Tujuan Senam Kaki
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah
memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga nutrisi lancar
kejaringan tersebut (Tara, 2003).
Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Indikasi dan Kontra indikasi Senam Kaki


1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus
dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
D. Hal Yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan
1. Tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
2. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
a. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam
kaki.
b. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
E. Prosedur Pelaksanaan Senam Kaki
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam
posisi duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam
kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga
privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai
Gambar 1. Pasien duduk diatas kursi
c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan
keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10
kali.

Gambar 2. Tumit kaki dilantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas

f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai

g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua
kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar. 6 Kaki diluruskan dan diangkat


l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
1) Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
4) Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Gambar 7. Membentuk kertas koran


XII. DAFTAR PUSTAKA
Soegondo S. 2005.Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam
Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai