Oleh :
KELOMPOK II
1. AGITYA YOHANA,S.Kep
2. DIAN PRAMANA,S.Kep
3. DIAN TRI PUSPITA,S.Kep
4. EVA CAROLINE,S.Kep
5. MARLENA,S.Kep
6. MARSAULINA MARTA M, S.Kep
7. MERRY KRISTIA NINGSIH, S.Kep
8. MIA KURNIA SARI, S.Kep
9. RENNY YANUANTATI,S.Kep
10. YULI SUSANTI,S.Kep
Topik : Senam
Penyuluh : Kelompok 2
1. Agitya Yohana
2. Dian Pramana
4. Eva Caroline
5. Marlena
6. Marsaulina
7. Merry Cristianingsih
9. Renny yanuantati
kaki diabetik.
III. MATERI
Terlampir
IV. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Soun system
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Waktu Kegiatan Keperawatan Kegiatan Pasien Metode
Kegiatan
Pendahuluan 5 menit 1. Salam dan Perkenalan 1. Menjawab Ceramah
2. Kontrak belajar yang salam
berisi kontrak waktu 2. Memperhatikan
dan penjelasan materi dan
yang akan disampaikan
mendengarkan
dalam pendidikan
kesehatan dengan seksama
3. Menyampaikan tujuan 3. Bertanya
pendidikan kesehatan mengenai
senam kaki perkenalan dan
tujuan
(1) Struktur
(2) Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
- Terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan, tanya jawab secara langsung, saat
proses penyuluhan berlangsung dan setelah penyuluhan selesai.
(3) Hasil
a. Mengetahui pengertian senam kaki diabetik.
b. Mengetahui tujuan senam kaki diabetik.
c. Peserta dapat memperagakan senam kaki diabetic secara mandiri
SUMBER PUSTAKA
Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Jakarta: FKUI.
S, Sumosardjuno. 1986. Manfaat dan Macam Olahraga bagi Penderita Diabetes
Mellitus. Bandung.
Setyohadi & Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer, Suzzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Ed. 8. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN MATERI
bagian kaki (S, Sumosardjuno. 1986). Latihan fisik berupa senam kaki dapat membantu
memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki. Salain itu dapat meningkatnkan kekuatan otot betis, otot
Senam kaki diabetes dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes mellitus dengan
tipe 1 maupun tipe 2. Akan lebih baik jika senam kaki diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita diabetes mellitus sebagai tindakan pencegahan dini. Namun, senam kaki tidak
dianjurkan untuk pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea atau
nyeri dada. Pasien yang mengalami depresi, khawatir, dan cemas juga tidak dianjurkan
Kushariyadi (2011), yang dapat dilakukan oleh pasien DM secara teratur dengan sendiri
1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai.
2. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Dilakukan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak
10 kali.
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan turunkan
kembali secara bergantian kiri dan kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-7, namun gerakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
9. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakkan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
11. Letakkan sehelai Koran/kertas di lantai. Bentuklah kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunaka kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
a. Lalu robek Koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian Koran.
b. Sebagian Koran disobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
c. Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.