Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM KAKI DIABETES


PADA Ny. N

OLEH
NUR’AINI

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Ns. Faleri Siska Yunere, M.Kep) (Ns.Rafles, S.Kep)

NIK. 1440125028004033 NIP. 19770817 199603 1 001

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
Satuan Acara Pendidikan Kesehatan
Hari/Tanggal : Minggu, 20 September 2020
Waktu : 45 menit
Tempat Pelaksanaan : Rumah Ny. N
Sasaran : Ny. N
Topik Kegiatan : Diabetes Mellitus dan Senam Kaki Diabetes
Sub Topik : 1. Pengertian Senam Kaki Diabetik
2. Manfaat Senam Kaki Diabetik
3. Gerakan Senam Kaki Diabetik

A.    LATAR BELAKANG


Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi, tingkat kemakmuran, dan informasi
semakin pesat pula. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadi
pergeseran pola konsumsi serta gaya hidup masyarakat. Pergeseran-pergeseran ini tentu saja
berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang dialai oleh masyarakat. Penyakit yang dahulu
banyak disebabkan oleh infeksi kuman beralih ke munculnya sindroma metabolik salah
satunya adalah Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif (Suastika, 2008). Menurut American Diabetes Association/ADA
(2006), DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena destruksi sel beta dan resistensi insulin.
DM saat ini menjadi penyakit yang sangat populer di kalangan penduduk dunia. WHO
menyebutkan, jumlah penderita DM di dunia pada tahun 2011 mencapai lebih dari 346 juta
jiwa. Jumlah ini kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi.
Berdasarkan survey WHO pada tahun 2006, jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 17 juta
orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India,
Cina, dan Amerika Serikat (Prihatno, 2006). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
jumlah penderita DM tipe 2 di Bali pada tahun 2009 sebanyak 610 orang dan peningkatan
kasus pada tahun 2010 sebanyak 819 orang.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perilaku penanganan
mandiri yang khusus seumur hidup. Pasien perlu belajar mengatur keseimbangan berbagai
faktor. Pasien bukan hanya harus belajar merawat diri sendiri setiap hari guna menghindari
penurunan atau kenaikan kadar glukosa darah yang mendadak tetapi juga harus memiliki
perilaku preventif untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus adalah kaki
diabetes. Seperti yang diungkapkan oleh dr. Sapto Adji H, Sp.OT dari bagian bedah ortopedi
Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), beliau menyebutkan bahwa komplikasi yang
paling sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki yaitu sebesar 15% yang
kini disebut kaki diabetes.
Strategi pengelolaan pasien dibagi ke dalam tiga bagian. Strategi pertama adalah
diagnosis DM sedini mungkin, diikuti strategi kedua dengan kontrol glikemik dan perawatan
kaki sebaik-baiknya, dan strategi ketiga ditujukan pada pengendalian keluhan neuropati/nyeri
neuropati diabetik. Perawatan kaki yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan kulit,
hindari trauma kaki seperti sepatu yang sempit (Subekti, 2006; Setyanto, 2009). Menurut
Setyanto (2009) salah satu perawatan kaki yang baik dilakukan oleh penderita DM adalah
latihan senam kaki diabetes. Latihan senam kaki diabetes ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya duduk dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan,
mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo,
2008).
Pada keluarga Tn. M disebutkan bahwa Ny. T menderita DM sejak tahun 1 tahun yang
lalu, namun keluarga belum terlalu memahami mengenai penyakit DM itu sendiri. Hal ini
menyebabkan tingginya risiko komplikasi dari penyakit yang diderita Ny. T akibat kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga mengenai penyakit DM dan perawatannya. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit DM dan perawatan pada pasien DM
pada keluarga Tn. M untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam
perawatan pasien DM khususnya yang dapat dilakukan di rumah.

B.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapakan sasaran dapat mengerti dan
memahami mengenai penyakit Diabetes Melitus.

2.      Tujuan Khusus :


Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit, sasaran dapat:
1)      Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Diabetes Mellitus
2)      Memahami dan mampu menyebutkan kembali Senam Kaki Diabetik
3)      Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik
4)      Memahami dan mampu mempraktekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik
C.    PESERTA PENYULUHAN
Ny. N

D.    PENYELENGGARA PENYULUHAN


Penyelenggara penyuluhan Senam Kaki Diabetik adalah Nur’aini. yang merupakan
mahasiswa Program Studi Profesi Ners.

E.     GARIS BESAR MATERI


1.      Pengertian Diabetes Mellitus
2.      Pengertian Senam Kaki Diabetik
3.      Manfaat Senam Kaki Diabetik
4.      Gerakan Senam Kaki Diabetik

F.     METODE PELAKSANAAN


1.      Ceramah
2.      Demonstrasi
3.      Tanya jawab

G.    STRATEGI PELAKSANAAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
-       Penyaji memberikan salam -       Peserta membalas salam
-       Penyaji memperkenalkan diri -       Peserta mendengarkan penyaji
-       Penyaji melakukan kontrak-       Peserta mendengarkan penyaji
topik, waktu dan tempat
2. 30 menit Penyampaian Materi
(10 menit-     Penyuluh menggali sedikit-      Sasaran mengeksplorasi apa
materi, informasi pada sasaran mengenai yang mereka ketahui tentang
10 menit Senam Kaki Diabetik. Senam Kaki Diabetik
demons- -     Penyuluh menjelaskan materi
trasi dan mengenai : -      Sasaran memperhatikan
rede- 1)      Pengertian Senam Kaki Diabetik penjelasan dan mencermati
monstrasi
2)      Manfaat Senam Kaki Diabetik materi.
senam 3)      Gerakan Senam Kaki Diabetik
kaki
diabetik, Tanya Jawab
10 menit-     Penyuluh membuka sesi tanya-      Sasaran mendemonstrasikan
tanya jawab. senam kaki diabetik.
jawab) -     Penyuluh menjawab pertanyaan
sasaran. -      Sasaran mengajukan
pertanyaan.
-      Sasaran memperhatikan
jawaban yang diberikan.
3. 7 menit Evaluasi
-       Penyaji menanyakan kepada-       Peserta menjawab pertanyaan
peserta beberapa pertanyaan sesuai dengan pemahaman.
mengenai materi yang telah
disampaikan
4. 3 menit Terminasi
-       Penyaji menyimpulkan seluruh-       Peserta mendengarkan penyaji
materi
-       Penyaji mengucapkan-       Peserta membalas terimakasih
terimakasih dari penyaji
-       Penyaji menyampaikan salam-       Peserta membalas salam
Penutup

H.    MEDIA DAN ALAT


1.      Leaflet
2.      Koran bekas
I.      PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Nur’aini

J.    KRITERIA EVALUASI


1.      Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan kontrak
sebelumnya dengan keluarga satu hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti leaflet
dan materi penyuluhan disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.

2.      Evaluasi Proses


a.       Kegiatan berlangsung tepat waktu
3.      Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
a.       Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Diabetes Mellitus
b.      Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Senam Kaki Diabetik.
c.       Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik.
d.      Memahami dan mampu mempratekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik.

L.     LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.      Materi

LAMPIRAN MATERI
SENAM KAKI DIABETIK
A.    PENGERTIAN DIABETES MELLITUSl
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau
keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah (PERKENI, 2011)
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endrokinologi Indonesia) tahun
2011, seseorang mengalami diabetes mellitus apabila memiliki kadar gula darah puasa > 126
mg/dL dan pada waktu 2 jam setelah makan > 200 mg/dL.

B.     PENGERTIAN SENAM KAKI DIABETIK


Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh penderita diabetes melitus
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki
(Soegondo, 2008).
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan
otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi (Soegondo, 2008).

C.    MANFAAT SENAM KAKI DIABETIK


1.      Memperbaiki sirkulasi darah
2.      Memperkuat otot-otot kecil
3.      Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4.      Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5.      Mengatasi keterbatasan gerak sendi.

D.    GERAKAN SENAM KAKI DIABETIK


1.  Langkah pertama senam kaki diabetes yaitu pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki
menyentuh lantai.

2. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian
sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri
bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki kedepan
kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi gerakan ini
sebanyak 10 kali.

7. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama seperti pada langkah ke-8, namun gunakan
kedua kaki kanan dan kiri secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.

9. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan


pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
10. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada pergelangan kaki,
lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.

11. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut menjadi seperti
bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi lembaran seperti
semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja.

12. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut.

13. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.

14. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.

15. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri menjadi
bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetic Associations. 2007. Diabetes Mellitus, (Online), (http://www.diabetes.org,


diakses 22 Agustus 2012)

Brunner & Suddarth. 2007. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta: EGC.
Setyanto, Purwo. 2009. Senam Kaki untuk Cegah Diabetic Foot di Persatuan Diabetes Indonesia
(PERSADIA) Unit RS Ciremai Cirebon, (Online), (http://www.kesad.mil.id/content/senam-
kaki, diakses 22 Agustus 2012)

Smeltzer, Suzane C. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8.
Jakarta: EGC

Soegondo. 2008. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta:
Perkeni FKUI

Suastika, Ketut. 2008. Kumpulan Naskah Ilmiah. Obesitas, Sindrom Metabolik, Diabetes,
Displidemia, Penyakit Tiroid. Bali. Penerbit: Udayana University Press.

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Interna Publishing

Waspadji, Sarwono. 2006. Kaki Diabetes. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI.

Anda mungkin juga menyukai