Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(HIPERTENSI DAN PERAWATANNYA)

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Bahasan : Diabetes melitus

Sasaran : Klien dan Keluarga

Tempat : Rumah Klien (Tn. R)

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2022

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Karenina Nurhaeny

I. Analisis Data
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh
gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai. Penyakit
ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara menahun.
Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya
diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan diabetes melitus gestasional (Kemenkes RI, 2020).
Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun yang menyebabkan sistem
kekebalan tubuh menyerang sel beta pada pankreas sehingga tidak bisa memproduksi
insulin sama sekali. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 terjadi karena akibat adanya
resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu merespon sepenuhnya
insulin. Diabetes gestasional disebabkan karena naiknya berbagai kadar hormon saat
hamil yang bisa menghambat kerja insulin (International Diabetes Federation, 2019).
Maka dari itu, untuk mengetahui bahwa seseorang mengidap penyakit diabetes melitus
dapat ditegakkan melalui pemeriksan klinis berupa pemeriksaan kadar gula darah.

Pemeriksaan klinis merupakan data penunjang yang dapat digunakan untuk


menegakan diagnosa terhadap suatu penyakit. Salah satunya pada penderita diabetes
melitus yang dapat dilakukan pemeriksaan kadar gula darah dengan glukometer. Menurut
PERKENI (2015) ada empat kriteria dalam menegakkan diagnosis DM, diantaranya
melakukan pemeriksaan kadar gula darah anteprandial, kadar gula darah post prandial,
kadar gula darah acak dan 2 pemeriksaan HbA1c. Namun, pemeriksaan kadar gula darah
dengan HbA1c saat ini tidak digunakan lagi sebagai alat diagnosis ataupun evaluasi
dikarenakan tidak semua laboratorium di Indoesia memenuhi standar. Menurut WHO
(2019), seseorang didiagnosis diabetes melitus apabila dalam pemeriksaan kadar gula
darah ditemukan nilai pemeriksaan kadar gula darah anteprandial ≥ 126 mg/dl, dua jam
setelah makan ≥ 200 mg/dl dan kadar gula darah acak ≥ 200 mg/dl. Menurut International
Diabetes Federation (2019) jumlah penderita diabetes melitus diseluruh dunia mengalami
peningkatan menjadi 463 juta jiwa pada tahun 2019 dan jumlah kematian pada kasus ini
yaitu 4,2 juta jiwa yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan jumlah penderita
10,7 juta. IDIABETIC FOOT juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045 kasus
diabetes akan meningkat menjadi 700 juta. Selain itu, Menurut RISKESDAS (2018)
menyebutkan bahwa jumlah prevelensi kasus diabetes melitus di Indonesia menurut
diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 2%. Angka tersebut
menunjukan peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2013 dengan prevelensi 1.5% .
Selain itu, jumlah kasus tertinggi terjadi di provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki
oleh provinsi Nusa Tenggara Timur (0,9%).

B. Kebutuhan Peserta Didik


Keluarga Ny. R yang memiliki riwayat penyakit hipertensi membutuhkan informasi
mengenai cara penanganannya dikarenakan anggota keluarga Ny.R tidak mengerti
bagaimana cara pemeliharaan kesehatan bagi penderita dm.
C. Karakteristik Peserta Didik
1. Tingkat pengetahuan dasar : pendidikan terakhir Ny.R dan suaminya Tn.N SLTP.
2. Ekonomi : status ekonomi keluarga Ny.R terbilang lebih dari cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
3. Social : interaksi keluarga Ny.R dengan lingkungan baik
4. Kepercayaan : keluarga Ny.R menganut agama islam
5. Budaya : keluarag Ny.R adalah keturunan jawa tepatnya Banyumas. Orang tua Ny.R
merupakan orang yang suka mengikuti acara pengajian antar rt, sholat selalu
berjamaah di masjid. Sedangkan Ny.R memiliki penyakit hipertensi dan dm.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 30 menit mengenai dm dan perawatannya, Ny.R dan keluarga
mampu memahami cara merawat penyakit hipertensi.
III. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai hipertensi dan perawatannya selama 1x30 menit,
klien dan keluarga mampu :
1. Menyebutkan pengertian dm
2. Menyebutkan penyebab dm
3. Tanda dan gejala dm
4. Menjelaskan pencegahan dm kembali
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
1. Ceramah
2. Edukasi
3. Tanya jawab
VI. Media dan Alat Pengajaran
1. Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
1. 3 menit Pembukaan - Menjawab salam
- Salam pembuka - Memperhatikan
- Perkenalan - Memperhatiakn
- Menjelaskan tujuan
2. 10 menit Kegiatan Inti Penyuluhan - Memperhatikan dan
- Menjelaskan dan mencatat penjelasan
menguraikan materi penyuluh dengan cermat
tentang : diabetes mellitus - Menanyakan hal-hal
dan penatalaksanaannya yang belum jelas
- Memberikan kesemapatan - Memperhatikan jawaban
kepada peserta penyuluhan dari penyuluh
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas
3. 5 menit Demonstrasi - Memperhatikan apa yang
Penyuluh melakukan edukasi disajikan oleh penyuluh
terkait makanan yang harus
dihindari dan makanan yang
dikonsumsi, tanda dan gejalanya
4. 5 menit Pre-Demonstrasi - Melakukan ulang sesuai
Penyuluh menyuruh klien untuk dengan yang disajikan
melakukan demonstrasi ulang yang oleh penyuluh saat
telah disajikan oleh penyuluh demonstrasi
5. 7 menit Penutup - Memperhatikan
- Menyimpulkan materi keterangan kesimpulan
- Mengevaluasi penyuluhan dari materi penyuluhan
- Mengakhiri penyuluhan yang telah disampaikan
- Salam penutup - Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan oleh
penyuluh
- Menjawab salam

VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab dan demonstrasi
4. Butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian dm
b. Sebutkan penyebab dm
c. Sebutkan tanda dan gejala dm
d. Pengelolaan dm
e. Makanan yang dipantau dan juga yang diperbolehkan
IX. Referensi
1. http://us.geocities.com/mauzurahm., Penyakit Kencing Manis, Oleh : Mohamed Yosri
Yong
2. http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm#, 1998, Konsensus
Pengelolaan Diabetes Melitus Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.

Silado, 25 Oktober 2022

Mengetahui Praktikan

Pembimbing

Ns. Diyah Yulistika Handayani, S.Kep.,M.Kep. Karenina Nurhaeny


Lampiran Materi

A. Pengertian
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darahtinggi
karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secaraefektif.Insulin adalah
hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawabdalam mempertahankan kadar
gula darah yang normal. Insulin memasukkan gulakedalam sel sehingga bias menghasilkan
energy atau disimpan sebagai cadanganenergi.
B. Penyebab
- Mempunyai keturunan dm
- Kegemukan
- Jarang berolahraga
- Kadar gula darah tinggi
- Riwayat tekanan darah tinggi
C. Tanda dan gejala
- Banyak makan dan minum
- Banyak kencing
- Bb turun drastis
- Cepat lelah
- Cepat mengantuk
- Kesemutan dan mata kabur
D. Pengelolaan dm
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan perawatan DM
membutuhkan waktu yang lama.Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
- Minum obat secara teratur sesuai program
- Diet yang tepat
- Olahraga yang teratur
- Kontrol GD teratur
- Pencegahan komplikasi
E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :Berdasarkan anjuran dari
PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) dietharian penderita DM disusun sebagai
berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM diklasifikasikan
sebagai berikut :

a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :

- Manisan Buah
- Gula pasir
- Susu Kental Manis
- Madu
- Kecap
- Sirup

b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;


- Nasi
- Singkong
- Roti
- Teur
- Tempe
- Tahu
- Kacang Hijau

c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :


- Kol
- Tomat
- Kangkung
- Oyong
- Bayam
- Kacang panjang
- Papaya
- Jeruk
- Pisang
F. Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehinggagula darah
selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama
6. gangrene
7. Hipoglikemi

Ketoasidosis untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :

1. Diet dengan benar


2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)

Anda mungkin juga menyukai