A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkaan klien memahami tentang
perawatan dan pencegahan DM.
1
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dan bapak mengerti penyakit DM :
- Mengetahui pengertian DM
- Mengetahui peenyebab DM
- Mengetahui tanda dan gejala DM
- Meengetahui perawatan pada penderita DM
- Mengetahui komplikasi DM
- Mengetahui pencegahanDM
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode
Ceramah
Tanya jawab
2
b. Penyaji :
Peran
Menggali pengetahuan peserta.
Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan.
Bertanya pada peserta.
Menyimpulkan materi.
c. Observer :
Peran
Mengevaluasi jalannya pengamatan
d. Fasilitator :
Peran:
Setting Tempat
3
6. Kegiatan Penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan
- Menggali persepsi tentang - Mengemukakan pendapat.
pengertian DM
4
- Menggali persepsi tentang - Mengemukakan pendapat
tanda gejala DM
- Beri reinforcement atas - menerima reinforcement
jawaban
- Jelaskan lebih lanjut tentang - Mendengarkan
Tanda gejala DM.
5
3. 5 menit Penutup
- Melakukan evaluasi - Menjawab pertanyaan
- Menyimpulkan dan
- Memperhatikan
menutup diskusi
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
D. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Audien ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menyebutkan menjelaskan tentang pengertian
imunisasi
Ibu dapat menyebutkan manfaat imunisasi
Ibu dapat menjelaskan jenis imunisasi
MATERI
6
DIABETES MELLITUS
1. Pengertian
2. Klasifikasi
7
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
3. Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
8
c. Riwayat keluarga
4. Tanda dan Gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada
DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.
9
Gejala yang khas adalah :
Sering haus
Sering buang air kecil
Lemas,letih dan mengantuk
Berat badan menurun
Nafsu makan meningkat
Kesemutan pd tungkai
Infeksi kulit dan gatal-gatal
- Kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi,dgn gejala : kesadaran
turun, kerusakan otak
- Infeksi : lebih mudah terserang infeksi bakteri dan jamur
- Menahun :
- Penyempitan pembuluh darah kecil → kebutaan, gagal
ginjal,kesemutan, kebas, mati rasa
- Penyempitan pembuluh darah besar → gagal jantung, stroke,
kelumpuhan, penyumbatan pd pembuluh darah tungkai bawah
6. PERAWATANNYA
Perencanaan makan yang tepat :
- Jumlah
- Jenis makanan
- Komposis gizinya
Olah raga yang teratur
Makan obat teratur sesuai petunjuk dokter
Mengurangi stres
10
Pemantauan kadar glukosa darah secara teratur
Melakukan pencegahan spt :
- Perawatan kaki dan kuku
- Perawatan sepatu dan kaus kaki
- Perawatan gigi dan mulut
- Hindari lampu yang redup atau menyilaukan di malam hari
- Penataan ruangan sesuai dengan kebutuhan
- Tempat tidur tdk terlalu jauh dari kamar mandi
- Gunakan alas kaki dari karet
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (m
11