Anda di halaman 1dari 37

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang
mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan
jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Berdasarkan hasil survai sementara dari 15 total kasus kelolaan lansia, ada sekitar
90% menderita hipertensi. Berdasarkan data inilah kami mengangkat Hipertensi
sebagai masalah utama pada lansia.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Gerontik
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
Sasaran : Lansia
Hari/Tanggal : rabu, 21 April 2021
Jam : 09.00-09.30 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Ny.N

III.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami arti dari
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi,
dan Menjelaskan mana makanan yang boleh di konsumsi untuk mencegah penyakit
hipertensi dan mana yang tidak.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi di Posyandu lansia
selama 30 menit, diharapkan Lansia dapat mengetahui tentang:
1.      Pengertian Hipertensi
2.      Penyebab Hipertensi
3.      Gejala Hipertensi
4.      Dampak & Komplikasi yang terjadi
5.      Pencegahan dan Penanganan

V. PELAKSANA
1. Penyuluh :Angga Saputra, S.Kep

VI. MATERI
Terlampir

VII. MEDIA
1. Leaflet

VIII. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VIII.      KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam
1. Memberi salam
Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1.      Pengertian Hipertensi
2.      Penyebab Hipertensi
3.      Gejala Hipertensi
4.      Dampak & Komplikasi yang
terjadi
5.      Pencegahan dan Penanganan

3. 10 menit Evaluasi :
       Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak dan
       Menyampaikan secara singkat mendengarkan
materi penyuluhan
       Memberi kesempatan kepada
lansia untuk bertanya
       Memberi kesempatan kepada
lansia untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup : Menjawab salam
       Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
       Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
       Mengucapkan salam

     

IX.         LAMPIRAN MATERI


A. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem
peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana
terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia
dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : Hipertensi dimana tekanan sistolik
sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih
besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.

B. Penyebab Hipertensi

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena


orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan,
serta mempunyai konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial  tidak diketahui penyebabnya, biasanya


dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan
lemak tinggi,strees, merokok.
2. Hipertensi sekunder  penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti,
seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.

Adapun penyebab terjadinya Hipertensi pada lansia antara lain :

1. Stress,
2. Merokok,
3. Kelelahan,
4. Minum alkohol,
5. Kegemukan (obesitas),
6. Diet yang tidak seimbang
7. Konsumsi garam yang tinggi (>30 gr).
C. Tanda dan Gejala

1.      Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.
2.      Terasa melayang.
3.      Rasa berat ditengkuk atau leher (leher jadi tegang).
4.      Kadang mimisan.
5.      Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.
6.      Telinga berdenging.
7.      Sukar tidur.
8.      Mata berkunang-kunang.
9.      Rasa mual atau muntah.
D. Klasifikasi atau Derajat Hipertensi
The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi).
Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi

Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)


Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat  210  120

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi

Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :


1.      Obesitas
2.      Perokok
3.      Peminum alkohol
4.      Penyakit DM dan jantung
5.      Wanita yang tidak menstruasi
6.      Stress
7.      Kurang olah raga
8.      Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F. Komplikasi
1. Efek pada organ :
a.) Otak
 Pemekaran pembuluh darah
 Perdarahan
 Kematian sel otak : stroke
b.) Ginjal
 Malam banyak kencing
 Kerusakan sel ginjal
 Gagal ginjal
c.) Jantung
 Membesar
 Sesak nafas (dyspnoe)
 Cepat lelah
 Gagal jantung

G. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi


1.      Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah
kegemukan).
2.      Batasi pemakaian garam.
3.      Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor
keturunan hipertensi dalam keluarga.
4.      Tidak merokok.
5.      Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
6.      Hindari minum kopi yang berlebihan.
7.      Batasi makanan.
8.      Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
9.      Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40
tahun.

Bagi yang sudah sakit :

1. Periksa Tekanan darah secara berkala kepada petugas kesehatan


2. Berobat secara teratur.
3. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa
petunjuk petugas kesehatan.
4. Selalu mengkonsumsi makanan yang dapat menjaga kestabilan tekanan
darah.
5. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk
penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk
hipertensi
H. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk Hipertensi :

Golongan Makanan yang boleh Makanan yang tidak


Bahan diberikan Boleh diberikan
makanan
Sumber Beras, bulgur, kentang, Roti, biskuit, dan kue-kue
Hidrat singkong, terigu, tapioka, yang dimasak dengan garam
arang hunkwe, gula, makanan yang dapur dan atau soda.
diolah dari bahan makanan
tersebut di atas tanpa garam
dapur dan soda seperti:
makaroni, mi, bihun, roti,
biskuit, kue-kue kering, dan
Sumber sebagainya. Otak, ginjal, lidah, sardin,
Protein keju, daging, ikan dan telur
hewani Daging dan ikan maksimum 100 yang diawet dengan garam
gr sehari; telur maksimum 1 btr dapur seperti: daging asap,
sehari; susu maksimum 200 gr ham, bacon, dendeng, abon,
sehari ikan asin, ikan kaleng, kornet,
ebi, udang kering, telur asin,
telur pindang, dan
sebagainya.
Sumber
Protein Keju, kacang tanah dan
Nabati Semua kacang-kacangan dan semua kacang-kacangan dan
hasilnya yang diolah dan hasilnya yang dimasak
dimasak tanpa garam. dengan garam dapur dan lain
ikatan natrium.
Sayuran

Semua sayuran segar, sayuran Sayuran yang diawet dengan


yang diawet tanpa garam dapur, garam dapur dan lain ikatan
natrium benzoas dan soda natrium, seperti: sayuran
dalam kaleng, sawi asin,
Buah-buahan asinan, acar, dsbnya

Semua buah-buahan segar; buah- Buah-buahan yang diawet


buahan yang diawet tanpa garam dengan garam dapur dan lain
Lemak dapur, natrium benzoat dan soda. ikatan natrium.

Minyak, margarin tanpa garam, Margarin dan mentega biasa.


mentega tanpa garam.

Bumbu-
bumbu
Semua bumbu-bumbu segar dan Garam dapur, baking powder,
kering yang tidak mengandung soda kue, vetsin, dan bumbu-
garam dapur dan lain ikatan bumbu yang mengandung
natrium. garam dapur seperti: kecap,
terasi, magi, tomato kecap,
petis, tauco.
Minuman Teh, kopi, minuman botol Coklat.
ringan.

I. Pengobatan tradisional untuk Hipertensi

Bahan-bahan makanan :
 Buah ketimun
 Buah belimbing.
 Daun seledri
Cara membuat obat tradisional:
1. 1/2 kg buah ketimun/belimbing cuci hingga bersih.
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
4. Setelah disaring kemudian diminum.
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.html
hafifah parwaningtyas. /asuhan-keperawatan-pada lansia dengan
www.godiabetescare.com/hipertensi.html
Kumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7.Jakarta : EGC.

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.


Jakarta : EGC.

http://nurse87.wordpress.com. Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Hipertensi.


Regards,

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah : Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang


2. Tempat : rumah Tn.W
3. Hari/Tanggal : Rabu, 21 April 2021

4. Waktu : 10.30-11.10 WIB


5. Sasaran : Keluarga Tn.W

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak
tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan
daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),
lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)
melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di
rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan
nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan
menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor
resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan
harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka
pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor
resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau
dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien
stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke
dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada
keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6
diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh
penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup seperti
merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang
“Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang “ di ruangan syaraf RSUP Dr.
M. Djamil Padang.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang
diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi
pasien stroke dan pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke
c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang

C. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Stroke
b. Penyebab Stroke
c. Mobilisasi pasien stroke
d. Cara Pencegahan Stroke Berulang
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Demonstrasi video

F. Media dan Alat


a. Laptop
b. Infocus
c. Leaflet

G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Reni Prima Gusti, S. Kp. M. Kes
Ns. Holines Berti, S.Kep
Moderator : Maharani z, S. Kep
Penyaji : Vivi Oktasari, S. Kep
Fasilitator : Firda damba wahyuni, S. Kep
Observer : Firda damba wahyuni, S. Kep

Tugas dan tanggung jawab organisasi :


1. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada
penyuluhan pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal
yang terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.
2. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang
hal-hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil
pelaksanaan penyuluhan.

J. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta


1. 5 menit Pembukaan

a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan


b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topik penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Membuat kontrak waktu dan e. Memperhatikan
meminta kerja sama dengan
audiens
2. 30 Pelaksanaan
menit
a. Menggali pengetahuan peserta Menjelaskan
tentang pengertian penyakit stroke
b. Memberi reinforcement positif Memperhatikan
pada peserta yang menjelaskan
Mendengarkan dan
c. Menjelaskan pengertian penyakit
memperhatikan
stroke
d. Menggali pengetahuan peserta
Menjelaskan
tentang penyebab stroke
e. Memberi reinforcement positif Mendengarkan dan
pada peserta yang menjelaskan memperhatikan
f. Menjelaskan penyebab penyakit Mendengarkan dan
stroke Memperhatikan
g. Menggali pengetahuan peserta Menjelaskan
tentang mobilisasi pada pasien
stroke
h. Memberi reinforcement positif Mendengarkan dan
pada peserta yang menjelaskan memperhatikan
i. Menjelaskan mobilisasi pada Mendengarkan dan
pasien stroke memperhatikan
j. Menggali pengetahuan klien Menjelaskan
tentang cara pencegahan stroke
berulang
k. Memberi reinforcement positif Mendengarkan da
pada peserta yang menjelaskan memperhatikan
l. Menjelaskan cara pencegahan Mendengarkan n
stroke berulang memperhatikan
m. Mendemontrasikan video tentang Mendengarkan da
mobilisasi (latihan gerak sendi) memperhatikan
n. Memberi kesempatan pada peserta Mengajukan n
untuk bertanya pertanyaan
da

n
o. Memberikan reinforcement positif Mendengarkan dan
pada peserta yang bertanya memperhatikan
p. Memberikan kesempatan pada Menjawab
peserta lain peserta yang lain untuk pertanyaan
memberikan pendapat
Mendegarkan dan
q. Melengkapi jawaban peserta
memperhatikan
3. 5 menit Penutup
a. Mengevaluasi atau menanyakan a. Menjawab
kembali materi yang telah pertanyaan
disampaikan pada peserta
b. Menyimpulkan kembali materi b. Memperhatikan
yang telah disampaikan
c. Memperhatikan
c. Memberikan motivasi kepada
keluarga agar selalu optimis dalam
merawat anggota keluarganya yang
menderita stroke
d. Memberi salam penutup d. Menjawab salam

K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama
kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu
:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan
yang tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang

1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan

fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis

baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat

menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran

darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan

oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya

pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

 Usia

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian

kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko

terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.

 Jenis kelamin

Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke

dibanding perempuan.

 Ras/suku bangsa
 Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,

menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

 Hipertensi

 Diabetes mellitus

 Penyakit jantung

 Riwayat stroke sebelumnya

 Merokok

 Kolesterol tinggi

 Obesitas

 Minuman Alkohol

3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk

meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada

sendi.

A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang

- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-

hati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan

dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak

ditinggikan.

- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan

posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.


Miring kesisi yang sehat

- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan

- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien

tidak memutar secara berlebihan

- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai

yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi

dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif

tergantung dengan keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai

berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku

menekuk dengan lengan.

- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain

memegang pergelangan tangan pasien.

- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan

telapak mengarah ke tubuhnya.

- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya

mendekat bahu.

- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.


Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

Cara :

- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku

menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan

pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya

menghadap ke arahnya.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah


d. Pronasi Fleksi Bahu

Cara :

- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan

pasien dengan tangan lainnya.

- Angkat lengan pasien pada posisi semula.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang

tangan pasien dengan tangan lainnya.

- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat

(Abduksi).
- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

f. Rotasi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku

dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.

- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat

tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.

- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat

tidur, telapak tangan menghadap ke atas.

- Kembalikan lengan ke posisi semula.


Gambar 6. Latihan rotasi bahu

g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

Cara :

- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang

lain memegang kaki.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari

h. Infersi dan efersi kaki

Cara :

- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan

pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.

- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki

lainnya.

- Kembalikan ke posisi semula


- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang

lain.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu

tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki


j. Fleksi dan Ekstensi lutut.

Cara :

- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit

pasien dengan tangan yang lain.

- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki

ke atas.

- Kembali ke posisi semula.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut

k. Rotasi pangkal paha

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu

tangan yang lain di atas lutut.

- Putar kaki menjauhi perawat.


- Putar kaki ke arah perawat.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu

tangan pada tumit.

- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari

tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.

- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha

4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun

sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna

mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat

dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan

membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil

mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga

dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.

b. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga

mengurangi risiko stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol Perokok

memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak

pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat

penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat

menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan

membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan

darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.


d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar

memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat

mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah

satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan

keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk

setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain

mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke
DAFTAR PUSTAKA

http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses
tanggal 17 April 2021
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS

Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC STIKES Hang


Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari

www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 17 April 2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Asam urat/GOUT

Sub Pokok Bahasan : Diet Rendah Purin

Sasaran : keluarga Tn. W

Hari / tanggal : 23 April 2021

Waktu : 09.00-09.30

Tempat : rumah Tn.W

Penyuluh : Angga Saputra, S.Kep

I. Tujuan Intruksional umum

Meningkatkan pemahaman pengunjung mengenai pengaturan makan untuk penderita asam urat.

II. Tujuan intruksional khusus

Setelah mengikuti penyuluhan :

• Pengunjung mengetahui pengertian purin;


• Pengunjung mengetahui tujuan diet rendah purin;
• Pengunjung mengetahui syarat diet rendah purin;
• Pengunjung mengetahui pengaturan makanan rendah purin;
• Pengunjung mengetahui contoh menu sehari rendah purin.

III. Materi ( terlampir)

• Pengertian purin;
• Tujuan diet rendah purin;
• Syarat diet rendah purin;
• Pengaturan makanan rendah purin;
• Contoh menu sehari rendah purin
IV. Media penyuluhan

1. Leafleat

V. Metode penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya jawab

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan

No Tahapan Kegiatan Rincian Kegiatan Durasi waktu


1. Pembukaan a. Membuka/ memulai kegiatan dengan 3 menit
mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi penyuluhan
e. Bertanya kepada pengunjung, apakah
sudah mengetahui bagaimana pengaturan
makan untuk penderita asam urat/Gout?

2. Pelaksanaan a. Menjelaskan pengertian purin 15 menit


b. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
c. Menjelaskan tujuan diet rendah purin
d. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
e. Menjelaskan syarat diet rendah purin
f. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
g. Menjelaskan mengenai pengaturan
makanan rendah purin
h. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
i. Menjelaskan mengenai contoh menu
sehari rendah purin
j. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. Evaluasi a. Menanyakan kepada pengunjung apakah 10 menit
sudah mengerti tentang penyuluhan yang
diberikan mengenai pengaturan makan
penderita asam urat/Gout?
b. Menjawab pertanyaan
4. Terminasi a. Mengucapkan terima kasih atas peran 2 menit
sertanya
b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

• Tempat dan peralatan sudah siap


• Leaflet sudah siap

2. Evaluasi proses

• Acara penyuluhan berjalan lancar


• Peserta aktif mendengarkan dan bertanya
• Ceramah dan tanya jawab berjalan lancar

3. Evaluasi hasil

Keluaarga Tn.W mengerti tentang diet rendah purin dan mampu menerapkanya dalam kehidupan
sehari hari

LAMPIRAN
1. MATERI PENYULUHAN
“DIET RENDAH PURIN”

A. PENGERTIAN PURIN
Diet Rendah Purin diberikan antara lain kepada pasien penyakit Gout dimana kadar asam
urat dalam darah tinggi. Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk
kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/ saluran kencing.

B. TUJUAN DIET
 Menurunkan kadar asam urat dalam darah
 Memperlancar pengeluaran asam urat

C. SYARAT DIET
 Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih kebutuhan energi
mengikuti pedoman diet energi rendah
 Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total. Hindari bahan
makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g
 Lemak tidak lebih dari 10% - 20% dari kebutuhan energi total. Kelebihan konsumsi
lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat.
 Karbohidrat : 65-75% dari kebutuhan energi total, berupa karbohidrat kompleks
 Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan
 Banyak mnum untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat, 2 sampai 3 liter/hr
untuk mencegah terjadinya pengendapan asam urat dalam ginjal (batu ginjal)

D. PENGATURAN MAKANAN

BAHAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI


MAKANAN
Sumber nasi, bubur, bihun,
Karbohidrat roti, gandum,
makaroni, pasta,
jagung, kentang, ubi,
talas, singkong,
havermout
Protein hewani telur, susu skim atau daging, ayam, ikan Yang mengandung
susu rendah tongkol, tenggiri, tinggi purin
lemak bawal, bandeng, Kadar purin antara
kerang, udang dibatasi 150- 800 mg/100
maksimum 50 gram bahan
gram/hari makanan:
hati, ginjal, jantung,
limpa, otak, ham,
sosis, babat, usus,
paru, sarden, kaldu
daging, bebek,
burung, angsa, remis
dan ragi.
Protein nabati tempe, tahu maksimum
50gram/hari dan
kacang-kacangan
(kacang hijau, kacang
tanah, kedelai) paling
banyak 25 gram/hari
Sayuran wortel, labu siam, bayam, daun/biji
kacang panjang, melinjo, kapri, kacang
terong, pare, oyong, polong, kembang kol,
ketimun, labu air, asparagus, kangkung
selada air, tomat, dan jamur maks 100
selada, lobak, buncis gram/hari
Buah – buahan Semua macam buah-
buahan
Minuman Semua macam Teh kental atau kopi Minuman yang
minuman yang mengandung soda
tidak beralkohol dan alkohol: soft
drink, arak,
ciu, bir
Lain - lain Semua macam Makanan yang Ragi dan kaldu
bumbu berlemak dan
secukupnya penggunaan santan
kental, makanan yang
digoreng

Cara mengatur diet:


 Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis,
memanggang, pepes.
 Banyak makan buah-buahan yang mengandung air untuk
 memperlancar pengeluaran asam urat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi.


 Bila disertai dengan darah tinggi dan atau penyakit jantung diberikan pula diet rendah
garam.
 Hati-hati dengan minuman atau suplemen berenergi (lebih baik konsultasi ke dokter)

E. CONTOH MENU SEHARI UNTUK PENDERITA ASAM URAT.


PERTANYAAN DAN KUNCI JAWABAN
1. Apa itu purin ?
Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat
menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/ saluran kencing.

2. Mengapa seorang penderita asam urat perlu mengatur makannya ?


Untuk memenuhi kebutuhan makannya serta guna menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
memperlancar pengeluaran asam urat

3. Sebutkan contoh bahan makanan sumber protein hewani yang dihindari untuk penderita
asam urat !
Bahan makanan yang mengandung tinggi purin dengan kadar purin antara 150- 800 mg/100 gram
bahan makanan: hati, ginjal, jantung, limpa, otak, ham, sosis, babat, usus, paru, sarden, kaldu daging,
bebek, burung, angsa, remis dan ragi

4. Sebutkan contoh bahan makanan sumber protein nabati yang dibatasi untuk penderita asam
urat !
Tempe, tahu maksimum 50gram/hari dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kedelai)
paling banyak 25 gram/hari.

5. Sebutkan contoh minuman yang harus dihindari untuk penderita asam urat !
Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, arak, ciu, bir, dsb

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. RI. 2014. Brosur Diet Purin Rendah

Anda mungkin juga menyukai