HIPERTENSI
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang
mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan
jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Berdasarkan hasil survai sementara dari 15 total kasus kelolaan lansia, ada sekitar
90% menderita hipertensi. Berdasarkan data inilah kami mengangkat Hipertensi
sebagai masalah utama pada lansia.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Gerontik
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
Sasaran : Lansia
Hari/Tanggal : rabu, 21 April 2021
Jam : 09.00-09.30 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Ny.N
V. PELAKSANA
1. Penyuluh :Angga Saputra, S.Kep
VI. MATERI
Terlampir
VII. MEDIA
1. Leaflet
VIII. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. 10 menit Evaluasi :
Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak dan
Menyampaikan secara singkat mendengarkan
materi penyuluhan
Memberi kesempatan kepada
lansia untuk bertanya
Memberi kesempatan kepada
lansia untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup : Menjawab salam
Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
Mengucapkan salam
B. Penyebab Hipertensi
1. Stress,
2. Merokok,
3. Kelelahan,
4. Minum alkohol,
5. Kegemukan (obesitas),
6. Diet yang tidak seimbang
7. Konsumsi garam yang tinggi (>30 gr).
C. Tanda dan Gejala
1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.
2. Terasa melayang.
3. Rasa berat ditengkuk atau leher (leher jadi tegang).
4. Kadang mimisan.
5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.
6. Telinga berdenging.
7. Sukar tidur.
8. Mata berkunang-kunang.
9. Rasa mual atau muntah.
D. Klasifikasi atau Derajat Hipertensi
The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi).
Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :
F. Komplikasi
1. Efek pada organ :
a.) Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b.) Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c.) Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung
Bumbu-
bumbu
Semua bumbu-bumbu segar dan Garam dapur, baking powder,
kering yang tidak mengandung soda kue, vetsin, dan bumbu-
garam dapur dan lain ikatan bumbu yang mengandung
natrium. garam dapur seperti: kecap,
terasi, magi, tomato kecap,
petis, tauco.
Minuman Teh, kopi, minuman botol Coklat.
ringan.
Bahan-bahan makanan :
Buah ketimun
Buah belimbing.
Daun seledri
Cara membuat obat tradisional:
1. 1/2 kg buah ketimun/belimbing cuci hingga bersih.
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
4. Setelah disaring kemudian diminum.
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.html
hafifah parwaningtyas. /asuhan-keperawatan-pada lansia dengan
www.godiabetescare.com/hipertensi.html
Kumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7.Jakarta : EGC.
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak
tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan
daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),
lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)
melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di
rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan
nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan
menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor
resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan
harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka
pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor
resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau
dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien
stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke
dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada
keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6
diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh
penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup seperti
merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang
“Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang “ di ruangan syaraf RSUP Dr.
M. Djamil Padang.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang
diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi
pasien stroke dan pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke
c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang
C. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Reni Prima Gusti, S. Kp. M. Kes
Ns. Holines Berti, S.Kep
Moderator : Maharani z, S. Kep
Penyaji : Vivi Oktasari, S. Kep
Fasilitator : Firda damba wahyuni, S. Kep
Observer : Firda damba wahyuni, S. Kep
J. Kegiatan Penyuluhan
n
o. Memberikan reinforcement positif Mendengarkan dan
pada peserta yang bertanya memperhatikan
p. Memberikan kesempatan pada Menjawab
peserta lain peserta yang lain untuk pertanyaan
memberikan pendapat
Mendegarkan dan
q. Melengkapi jawaban peserta
memperhatikan
3. 5 menit Penutup
a. Mengevaluasi atau menanyakan a. Menjawab
kembali materi yang telah pertanyaan
disampaikan pada peserta
b. Menyimpulkan kembali materi b. Memperhatikan
yang telah disampaikan
c. Memperhatikan
c. Memberikan motivasi kepada
keluarga agar selalu optimis dalam
merawat anggota keluarganya yang
menderita stroke
d. Memberi salam penutup d. Menjawab salam
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama
kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu
:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan
yang tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang
1. Pengertian Stroke
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
Usia
Jenis kelamin
dibanding perempuan.
Ras/suku bangsa
Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Merokok
Kolesterol tinggi
Obesitas
Minuman Alkohol
Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
sendi.
Berbaring telentang
ditinggikan.
- Lutut ditekuk
Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
Cara :
mendekat bahu.
Cara :
menekuk.
menghadap ke arahnya.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
Cara :
(Abduksi).
- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
f. Rotasi Bahu
Cara :
Cara :
Cara :
- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan
lainnya.
lain.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
Cara :
ke atas.
Cara :
Cara :
- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan :
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar
memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah
satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk
setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain
mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke
DAFTAR PUSTAKA
http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses
tanggal 17 April 2021
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS
Waktu : 09.00-09.30
Meningkatkan pemahaman pengunjung mengenai pengaturan makan untuk penderita asam urat.
• Pengertian purin;
• Tujuan diet rendah purin;
• Syarat diet rendah purin;
• Pengaturan makanan rendah purin;
• Contoh menu sehari rendah purin
IV. Media penyuluhan
1. Leafleat
V. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
Keluaarga Tn.W mengerti tentang diet rendah purin dan mampu menerapkanya dalam kehidupan
sehari hari
LAMPIRAN
1. MATERI PENYULUHAN
“DIET RENDAH PURIN”
A. PENGERTIAN PURIN
Diet Rendah Purin diberikan antara lain kepada pasien penyakit Gout dimana kadar asam
urat dalam darah tinggi. Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk
kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/ saluran kencing.
B. TUJUAN DIET
Menurunkan kadar asam urat dalam darah
Memperlancar pengeluaran asam urat
C. SYARAT DIET
Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih kebutuhan energi
mengikuti pedoman diet energi rendah
Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total. Hindari bahan
makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g
Lemak tidak lebih dari 10% - 20% dari kebutuhan energi total. Kelebihan konsumsi
lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat.
Karbohidrat : 65-75% dari kebutuhan energi total, berupa karbohidrat kompleks
Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan
Banyak mnum untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat, 2 sampai 3 liter/hr
untuk mencegah terjadinya pengendapan asam urat dalam ginjal (batu ginjal)
D. PENGATURAN MAKANAN
3. Sebutkan contoh bahan makanan sumber protein hewani yang dihindari untuk penderita
asam urat !
Bahan makanan yang mengandung tinggi purin dengan kadar purin antara 150- 800 mg/100 gram
bahan makanan: hati, ginjal, jantung, limpa, otak, ham, sosis, babat, usus, paru, sarden, kaldu daging,
bebek, burung, angsa, remis dan ragi
4. Sebutkan contoh bahan makanan sumber protein nabati yang dibatasi untuk penderita asam
urat !
Tempe, tahu maksimum 50gram/hari dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kedelai)
paling banyak 25 gram/hari.
5. Sebutkan contoh minuman yang harus dihindari untuk penderita asam urat !
Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, arak, ciu, bir, dsb
DAFTAR PUSTAKA