Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA


MEDIS HIPERTENSI

OLEH :

I Kadek Sapta Arcana,S.Kep


20089142234

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan keluarga


Topik : Penyakit hipertensi
Sasaran : Keluarga Tn. R
Tempat : Rumah Tn.R (Desa kubutambahan)
Hari / tanggal : Jumat, 17 Desember 2021 pukul 10.00 WIB.
Waktu : 50 menit

I. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit
hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.

II. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan
Darah serta sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah

III. Sasaran
Seluruh anggota keluarga : Tn.R

IV. Materi
1. Penyakit Hipertensi
2. Diit Rendah Garam

V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
VI. Media
Leaflet: Hipertensi Dan Diit Rendah Garam

VII. Kriteria evaluasi


1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Ibu Sutri
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi proses
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil
Keluarga mengerti tentang penyakit hipertensi, dapat menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit hipertensi.
Menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
Menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan
sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan Darah serta
sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan  Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri  Memperhatikan
 Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan  Memperhatikan
 Menyebutkan
materi yang akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan  Memperhatikan
tentang pengertian penyakit
hipertensi  Memperhatikan
 Menjelaskan
tentang hal-hal baik penyebab,
tanda-tanda dan gejala  Bertanya dan
penyakit hipertensi menjawab pertanyaan yang
 Memberi diajukan
kesempatan kepada peserta  Memperhatikan
untuk bertanya
 Menjelaskan hal-
hal yang berhubungan dengan  Bertanya dan
pencegahan terjadinya menjawab pertanyaan yang
hipertensi dan pada saja diajukan
respon sakit
 Memberi
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan  Menjawab
kepada peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada ibu
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan  Mendengarkan
terimakasih atas peran serta
peserta.  Menjawab salam
 Mengucapkan
salam penutup

IX. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : I Kadek Sapta Arcana, S.Kep
Materi :

HIPERTENSI

Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik  140 mmHg dan tekanan darah
diastolik  90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. (Kapita Selekta
Kedokteran, 2001).
Berdasarkan penyebabnya :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat
sekitar 5 % kasus.
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :
1. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan perkembangan awal dari
penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang
seringkali menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di
otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut
infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama “ stroke “. Bergantung pada
bagian otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan,
demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius lainnya.
3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal,
yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air
kencing bercampur darah dan kematian. ( Buku ajar Fisiologi Kedokteran, 1997 )
Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai
penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi
yang lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga
yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang tidak dapat dihindari atau dirubah adalah
keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai macam faktor resiko yang dapat
dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan,
daging kambing, buah durian, minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan
minuman yang mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan
stress (MKI. 2000 : 58).
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena
gejala tersebut berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena
hipertensi yang tidak terkendali, antara lain : serangan pusing, kekakuan, kehilangan
keseimbangan, sakit kepala pagi hari, penglihatan yang memburuk, semuanya secara
bersama-sama menunjukkan adanya masalah dengan peredaran darah di otak.
Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka,
atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda
peringatan adanya stroke. Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada
dada yang menjalar ke rahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda
permulaan nyeri dada. Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan
darah tinggi kegagalan jantung. Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan
lebih banyak serta lebih sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda
pertama gangguan ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis
sama pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan,
diantaranya dengan menurunkan berat badan dan mengurangi asupan garam,
menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress (MKI. 2000 : 60).

Anda mungkin juga menyukai