Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : LOUISA TIBLOLA

NIM : P07120221025

TINGKAT : IIA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2023/202


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
TOPIK BAHASAN : Pendidikan Kesehatan Tentang hipertensi pada keluarga
POKOK BAHASAN : Hipertensi
SASARAN : Keluarga
WAKTU :
TEMPAT : Rumah klien

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah dilakukan penyuluhan (pendidikan kesehatan),selama 30 menit ,diharapkan
keluarga Tn,I mampuh memahami tentang hipertensi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Setelah diberikan penyuluhan 1 x 30 menit, tentang hipertensi,diharapkan keluarga
Tn,H dapat :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
5. Mengetahui pengobatan
6. Menjelaskan komplikasi dari hipertensi

METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
PEMATERI:
1. Louisa Tiblola

MATERI : Terlampir
ALOKASI WAKTU : 30 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL : Leaflet
PROSES BELAJAR MENGAJAR :
No. Pemberi Materi Peserta Metode Media Waktu
Pre Interaksi
1. Memberi salam Menjawab salam -
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan Ceramah 2 Menit
penyuluhan dan tema memperhatikan pemberi -
penyuluhan. materi
3. Apersepsi dengan Menjawab Tanya 3 menit
memberikan pertanyaan jawab
tentang hipertensi

Isi
4. Menjelaskan materi Mendengarkan dan
Ceramah Leaflet 15 menit
terkait hipertensi memperhatikan
5. Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya tentang Tanya
- 5 menit
materi yang Jawab
disampaikan.
Penutup
6. Melakukan evaluasi Menjawab
Tanya
dengan memberikan -
jawab 3 Menit
pertanyaan mengenai
hipertensi

7 Menyimpulkan hasil Pemberian


kegiatan penyuluhan. Mendengarkan Ceramah leaflet 2 menit

Menutup penyuluhan dan Menjawab salam Pemberian


2 menit
8 mengucapkan salam. leaflet

EVALUASI :
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Klien
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Peserta mengajukan pertanyaan
3. Peserta menjawab pertanyaan pre test dan post test
c. Evaluasi Hasil
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
5. Mengetahui pengobatan
6. Menjelaskan komplikasi dari hipertensi

MATERI HIPERTENSI

1. Pengertian Hipertensi
Menurut (Hariawan & Tatisina, 2020) hipertensi adalah kondisi dimana peningkatan
tekanan darah individu meningkat diatas normal dan meningkatkan angka kematian.
Penyakit hipertensi masih menjadi persoalan besar masalah kesehatan yang
apabila tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan keparahan lainnya.
Dibutuhkan penatalaksanaan hipertensi yang tepat dan akurat. Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana ketika dilakukan pengukuran berulang diperoleh tekanan
darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama
dengan 90. (Anshari, 2020).
2. Penyebab Hipertensi
Menurut (Purwono et al., 2020) penyebab hipertensi secara umum terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Faktor penyebab yang tidak dapat dikendalikan antara lain :
a. Usia
Dengan bertambahnya usia individu memiliki resiko hipertensi yang lebih tinggi,
terutama usia lanjut rentan terkena penyakit degeneratif seperti hipertensi. Semakin
bertambahnya usia jantung akan mengalami penumpukan zat yang menyebabkan
dinding arteri menebal. Sehingga pembuluh darah akan kaku dan menyempit.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat menjadi salah satu faktor resiko hipertensi,


wanita akan lebih beresiko daripada laki laki ketika sudah
melewati fase monopause. Hal ini dikarenakan hormon
ekstrogen pada wanita akan berkurang secara perlahan. Namun
laki laki juga beresiko jika terbiasa melakukan pola hidup yang
tidak sehat.
c. Genetik

Seseorang yang memiliki keturunan sebelumnya terkena


hipertensi akan mempunyai resiko lebih tinggi, di karenakan
peningkatan kadar sodium intraseluler yang mengakibatkan
kadar potasium menurun dalam tubuh.

2. Faktor yang bisa diubah

a. Pola hidup seperti merokok

Merokok dapat menyebabkan tekanan darah naik . karena


adanya kandungan nikotin yang mengakibatkan pembuluh darah
menyempit.
b. Kurang melakukan aktivitas fisik
Dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga teratur dapat
menyebabkan tekanan perifer menurun sehingga tekanan
darah menurun dan mengurangi resiko terjadinya hipertensi
c. Kelebihan berat badan

Ketika seseorang mengalami berat badan berlebih curang


jantung dan sirkulasi pembuluh darahnya akan meningkat hal ini
dikarenakan timbunan lemak yang mempersempit aliran
pembuluh darah sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
hipertensi
d. Menggonsumsi garam berlebih
Garam yang dikonsumsi dengan berlebihan akan menyebabkan
natrium diserap oleh pembuluh darah sehingga terjadi retensi air
yang berakibat meningkatnya volume pembuluh darah.
3. Tanda dan gejala

1. Tekanan darah meningkat melebihi batas normal (140/90 mmHg)

2. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala

3. Mengalami gangguan pola tidur

4. Jantung berdebar debar

5. Penglihatan kabur

6. Sering gelisah

7. Mudah marah

4. Upaya pencegahan hipertensi


a. Menguragi konsumsi garam( jangan melebihi 1 sendok teh perhari
b. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/olaraga 30
menit perhari minimal 5×/minggu )
c. Hindari merokok
d. Diet dengan gisi seimbang
e. Mempertahankan berat bada ideal
f. Menghindari minum alkohol
g. Hindari stress
5. Pengobatan hipertensi
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut
a. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat -obatan
atas ijin dokter
b. Pengobatan non farmakalogis yaitu dengan :
 Mengurangi asupan garam dan lemak
 Menggurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
 Berhenti merokok bagi yang merokok
 Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan
 Olahraga teratur
 Istirahat yang cukup
 Hidup tenang
6. Komplikasi hipertensi
a. Penyakit jantung ( gagal jantung )
b. Penyakit ginjal ( gagal ginjal )
c. Penyakit otak ( stroke )
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Z. (2020). Komplikasi Hipertensi Dalam Kaitannya Dengan


Pengetahuan Pasien Terhadap Hipertensi Dan Upaya Pencegahannya.
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 2(2),
44–51.
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKM/article/view/289

Arissandi, D., Setiawan, christina T., & Wiludjeng, R. (2019). HUBUNGAN


GANGGUAN POLA TIDUR DENGAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA A
SEI KAPITAN KABUPATEN KOTA WARINGIN BARAT (Studi di Desa
Sei Kapitan Kotawaringin Barat). Jurnal Borneo Cendekia, 3(2), 40–46.

Ariyani, D. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Depresi


Pada Orang Dengan HIV/AIDS. 9–37.

Fajri, Y. S. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


HIPERTENSI PADA LANSIA TAHAP AWAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS ANDALAS PADANG.

Handayani. (2013). Konsep Keluarga Pengertian Keluarga Tipe Keluarga.


Unimus, 7–61.

Anda mungkin juga menyukai