HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Annisa Fithriani
1901277039
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Sasaran : Keluarga
Waktu : 15 Menit
Tempat :Ciamis
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Gastritis, pasien dan keluarga pasien mampu :
1) Menyebutkan pengertian hipertensi tanpa melihat leaflet.
2) Menyebutkan macam-macam hipertensi.
3) Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
4) Menyebutkan penyebab hipertensi.
5) Menyebutkan cara mencegah dan mengobati hipertensi.
6) Menyebutkan penanganan hipertensi.
3. Pokok Materi
1) Pengertian hipertensi
2) Penyebab hipertensi
3) Tanda dan gejala hipertensi
4) Pencegahan hipertensi
5) Bahaya hipertensi
6) Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
4. Proses Penyuluhan
a. Fase Orientasi
Memperkenalkan diri kepada sasaran penyuluhan tentang penyakit hipertensi.
b. Fase Kerja
Melakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi.
c. Fase Terminasi
Melakukan evaluasi terhadap penyuluhan tentang penyakit hipertensi.
5. Metode Penyuluhan
1) Tanya jawab
2) Pemeriksaan Tekanan Darah
3) Konseling
6. Media dan Alat
Vidio
7. Materi
Materi terlampir.
8. Pelaksanaan Penyuluhan
9. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis Pertanyaan :
1) Mengetahui Pengertian hipertensi
2) Mengetahui Penyebab hipertensi
3) Mengetahui Tanda dan gejala hipertensi
4) Mengetahui Pencegahan hipertensi
5) Mengetahui Bahaya hipertensi
6) Mengetahui Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg
atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Irianto, 2014).
B. Penyebab hipertensi
1. Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko tinggi untuk
mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat dikendalikan, jika memiliki
riwayat keluarga yang memliki tekanan darah tinggi.
Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause beresiko tinggi untuk mengalami
hipertensi. Jika usia bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada perempuan.
3. Diet
Konsumsi diet tinggi garam secara langsung berhubungan dengan berkembangnya
hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh penderita dengan mengurangi konsumsinya,
jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan
menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh. Banyaknya
cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah. Beban ekstra yang
dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra
yakni adanya peningkatan tekanan darah didalam dinding pembuluh darah dan
menyebabkan tekanan darah meningkat.
4. Berat badan
Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam keadaan normal
atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan berkembangnya
peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
5. Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup sehat dengan
menghindari faktor pemicu hipertensi yaitu merokok, dengan merokok berkaitan dengan
jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung
rokok dan lama merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi alkohol
yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan tekanan darah pasien
sebaiknya jika memiliki tekanan darah tinggi pasien diminta untuk menghindari alkohol
agar tekanan darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting agar
terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
Menurut Nurarif A.H., & Kusuma H., (2016), tanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi :
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu :
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
D. Pencegahan hipertensi
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
E. Bahaya hipertensi
Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit
jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan
kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. semakin
tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah
pada organ besar seperti otak dan ginjal
F. Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Untuk mengendalikan penyakit hipertensi, penderita harus mengubah gaya hidup yang lebih
sehat dengan:
Selain yang sudah disebutkan, penderita hipertensi juga harus menghindari makanan berikut
ini:
1. Makanan dan minuman dalam kaleng, seperti minuman bersoda, sarden, sosis, dan
kornet.
2. Makanan dengan berkadar lemak jenuh tinggi, seperti daging merah, susu, gorengan,
dan makanan berminyak serta berlemak lainnya.
3. Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, seperti biskuit, keripik dan
makanan kering yang asin.
4. Makanan yang diawetkan, seperti asinan, abon, ikan asin, dan telur asin.
5. Susu full cream, keju, mayones, kuning telur, dan kulit ayam.
6. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol, seperti durian atau tape.
DAFTAR PUSTAKA