Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Disusun oleh:

1. Adha Bayu Nugroho., S.Kep


2. Arif Wicaksono., S.Kep
3. Binti Malikah., S.Kep
4. Denny Perfitasari ., S.Kep
5. Edi Purwanto,. S.Kep
6. Hendra S.E Saputra., S.Kep
7. Nuzul Dyah Sita Dewi ., S.Kep
8. Rendy Setiawan., S.Kep
9. Wenda Prayogi Sena., S.Kep
10. Wiji Wulandari,. S.Kep
11. Yeni Pujiyati., S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GANESHA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Satuan Acra Penyuluhan (SAP)
Hipertensi

1.1 Latar Belakang


Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk
Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus meningkat dari
waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini salah satunya adalah gaya
hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas yang tidak sehat,
merokok, minum kopi serta gaya hidup sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir
sebagai faktor yang berperan terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat
dari gaya hidup modern serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non infeksi.
Hal ini berarti juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju penyakit
non infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di Indoensia. Untuk lebih
mengenal serta mengetahui penyakit ini, maka kami akan membahas tentang hipertensi.
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan darah sistolik lebih besar atau sama dengan
140 mmHg atau peningkatan tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90
mmHg (Anindya, 2009).
Oleh karena itu, negara Indonesia yang sedang membangun di segala bidang perlu
memperhatikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit
seperti hipertensi, kardiovaskuler, penyakit degeneratif dan lain-lain, sehingga potensi
bangsa dapat lebih dimanfaatkan untuk proses pembangunan. Golongan umur 45 tahun
ke atas memerlukan tindakan atau program pencegahan yang terarah. Hipertensi perlu
dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat
dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh lansia yang mengikuti posyandu
lansia di puskesmas tunggangri dapat melakukan pencegahan dan perawatan penyakit
Hipertensi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh lansia yang mengikuti posyandu di
puskesmas tunggangri akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan jenis hipertensi
3. Menjelaskan penyebab hipertensi
4. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
5. Menjelaskan komplikasi hipertensi
6. Menjelaskan pengobatan hipertensi
7. Menjelaskan pencegahan hipertensi
8. Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
9. Menjelaskan makanan yang perlu dihindari
10. Mendemonstrasikan cara membuat jus mentimun untuk penderita hipertensi

1.3 Pelaksanaan
Topik : Penyakit Hipertensi
Hari/Tanggal : Jumat 19 Mei 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Di puskesmas Tunggangri
Sasaran : Lansia
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi

1.4 Kegiatan Penyuluhan


No. Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1. Pendahuluan
  Memberi salam Menjelaskan
         Menjawab salam 5 Menit
tujuan Kontrak waktu          Mendengarkan

  

2. Penyajian Menjelaskan pengertian          Mendengarkan 35


hipertensi          Memperhatikan Menit
Menjelaskan jenis hipertensi         
Menjelaskan penyebab
hipertensi
Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi
Menjelaskan komplikasi
hipertensi.
Menjelas kanpengobatan
hipertensi.
Menjelas kanpencegahan
hipertensi.
Menjelaskan makanan yang
dianjurkan untuk penderita
hipertensi.
Menjelaskan makanan yang
perlu dihindari.
Mendemonstrasikan cara
membuat jus daun alpukat dan
mengkudu untuk penderita
hipertensi.

3. Penutup Memberi kesempatan untuk   Menjawab Pertanyaan


peserta bertanya 20
Menjelaskan tentang hal – hal
         Mendengarkan Menit
yang kurang dimengerti oleh
peserta.         
Bertanya kepada peserta Menjawab pertanyaan
Membuat kesimpulan tentang
hipertensi.
Moderator menutup acara dan Menjawab salam
mengucapkan salam.

1.5 Sarana penunjang


a) Metode
Metode yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
b) Media
Alat dan bahan
1. Satuan acara penyuluhan
2. Leaflet
3. Power point
4. LCD
5. Laptop

1.6 Evaluasi
1. Struktur
a) Ruang kondusif untuk kegiatan
b) Peralatan memadai dan berfungsi
c) Materi dan media tersedia dan memadai
d) SDM memadai
2. Proses
a) Kegiatan waktu pelaksanaan
b) Peran serta aktif warga
c) Kesesuain peran dan fungsi dari penyuluhan
3. Hasil
a) Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara lansung kepada audien tentang
materipenyuluhan yang akan di sampaikan.
b) Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang di ajukan maka
dikategorikan pengetahuaan baik.

1.7 Refrensi
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
“Penuntun Diet”; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999
MATERI PENYULUHAN

2.1 Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Brunner dan Suddarth, 896 ; 2002).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda. (Elizabeth J. Corwin, 484; 2009).
Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana menurut WHO
tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan diastoliknya > 90 mmHg. Hipertensi
adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya ≥ 90 mmHg,
atau bila paien memakai obat anti hipertensi. ( Arif Mansjoer, 2001).
Dari beberapa definisi mengenai hipertensi di atas dapat disimpulkan bahwa
hipertensi adalah tekanan darah diatas 140/90 mmHg, tinggi rendahnya juga tergantung
pada usia.

2.2 Jenis-jenis hipertensi adalah:


a) Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
b) Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
c) Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 110 – 120 mmHg

2.3 Penyebab hipertensi antara lain adalah:


Stress berkepanjangan, usia, merokok, obesitas (kegemukan), alkohol, faktor keturunan,
faktor lingkungan (gaduh/bising) , Asupan tinggi garam, mengkonsumsi obat –obatan
(pil kb,) dan pola hidup.

2.4 Tanda dan gejala hipertensi antara lain adalah :


Sakit kepala, pusing, lemas, kesemutan kelelahan, rasa berat di tengkuk, gangguan tidur,
mudah marah, telinga berdengung, mimisan (jarang), sukar tidur, sesak nafas, mata
berkunang-kunang
2.5 Komplikasi hipertensi antara lain:
a) Penyakit jantung (gagal jantung)
b) penyakit ginjal (gagal ginjal)
c) Penyakit otak (stroke)

2.6 Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:


a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas izin dokter
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan :
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol bagi yang
mengkonsumsinya
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang

2.7 Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi


1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak

2.8 Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:


1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih
telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)

2.9 Makanan yang perlu dihindari


1. Makanan yang diawetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin

2.10 Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan
mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing wuluh
3. Daun seledri
4. Daun salam
5. Mengkudu
6. Daun alpukat

2.11 Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah
1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

2.12 Sedangkan cara membuat obat tradisional menggunakan daun alpukat dan
mengkudu adalah
a) Cuci sampai bersih 3 buah mengkudu, lalu peras untuk diambil airnya. Tambahkan
madu dua sendok anduk hingga merata .setelah itu minum ramuan ini dua hari
sekali.
b) Bahan :
Daun Alpukat(Persea americana) 4 lembar
Gula batu 8 gr
Air bersih 1 gelas
Cara Membuat
Ambil daun alpukat, lalu cuci sampai bersih. Rebus dengan satu gelas air bersih, lalu
tambahkan gula batu, biarkan sampai mendidih, angkat dan dinginkan.
Minum ramuan herbal obat tradisional sehari satu kali.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN HIPERTENSI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI

NO NAMA USIA TEKANAN DARAH

Anda mungkin juga menyukai