Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Sistem Kardiovaskuler


Sub pokok bahasan : Hipertensi
Topik : Penyakit Hipertensi
1. Apa pengertian hipertensi?
2. Bagaimana tanda dan gejala pada penderita hipertensi?
3. Apa penyebab hipertensi
4. Bagaimana cara mengontrol terjadinya hipertensi?
5. Bagaimana cara mengendalikan terjadinya hipertensi?
6. Bagaimana cara pencegahan terjadinya hipertensi?
7. Apa saja penanganan pada hipertensi?
Sasaran : Warga RW 03 Kp. Manglayang, Desa Cihanjuang
Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung
Barat
Pemberi Materi : Mahasiswa dan Mahasiswi Profesi Ners Institut Kesehatan
Rajawali
Hari/Tanggal : Selasa, 07 Juli 2020
Waktu : 13.00 - Selesai
Tempat : Kp. Manglayang RT 01 dan 02 RW 03, Desa Cihanjuang
Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung
Barat.

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam
jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal
(gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan
stroke).
Di Indonesia menurut catatan data Kemenkes pada 2016, terdapat
63.309.620 kasus hipertensi dan kematian sebanyak 427 ribu karena
hipertensi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa
hipertensi saat ini sudah menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia
(Kemenkes, 2016). Pada tahun 2016 di Jawa Barat ditemukan 790.382 orang
kasus hipertensi (2,46 % terhadap jumlah penduduk ≥ 18 tahun ), dengan
jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 8.029.245 orang, tersebar di 26
Kabupaten/Kota, dan hanya 1 Kabupaten/Kota (Kab. Bandung Barat), tidak
melaporkan kasus Hipertensi, Penemuan kasus tertinggi di Kota Cirebon
(17,18 %) dan terendah di Kab. Pangandaran (0,05%), sedangkan Kabupaten
Cianjur dan Kota Bandung mencatat jumlah yang diperiksa tetapi tidak
mencatat hasil kasus hipertensi, sebaliknya Kab. Ciamis Tidak Mencatat
jumlah yang diperiksa tetapi ditemukan kasus Hipertensi (Dinkes Provinsi
Jawa Barat, 2016).
Pada wilayah Kampung Manglayang RW 03 Desa Cihanjuang Rahayu
Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat sebagian besar
penduduknya (26, 1%) menderita hipertensi dan sebanyak 54,3% memiliki
anggota keluarga lansia yang berusia 55-60 tahun. Pada saat pengkajian
komunitas didapatkan bahwa sebagian besar lansia RW 03 (50%) menderita
penyakit hipertensi. Dari hasil survey tersebut, maka penulis berencana
melakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit hipertensi untuk
mencegah dan mengendalikan angka terjadinya penyakit hipertensi serta
meningkatnya kesadaran warga RW 03 Kampung Manglayang tentang status
kesehatan anggota keluarganya.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga dapat
mengetahui tentang penyakit hipertensi, cara pencegahan dan cara
penanganan pada anggota keluarganya yang menderita hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah memberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien mampu :
1. Mengetahui pengertian hipertensi
2. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. Mengetahui penyebab hipertensi
4. Mengetahui cara mengontrol terjadinya
5. Mengetahui cara mengendalikan terjadinya
6. Mengetahui cara mencegah terjadinya hipertensi
7. Mengetahui penanganan pada hipertensi
D. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah warga RW 03 Kp. Manglayang, Desa
Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media dan Alat
1. Leaflet
2. Poster
G. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 07 Juli 2020
Waktu : 13.00 – Selesai
Tempat : Kp. Manglayang RT 02/03, Desa Cihanjuang Rahayu,
Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
H. Materi Penyuluhan
Terlampir
I. Variasi Pengajaran
1. Suara : intonasi dan volume digunakan untuk memperjelas suatu
pernyataan atau pertanyaan.
2. Menggunakan mimik, gerak tangan dan lengan, anggukan kepala dan
sikap tubuh.
3. Kontak mata.
4. Menggunakan waktu hening sejenak.
5. Menggunakan variasi media pengajaran seperti leaflet.
J. Proses Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode Waktu
Penyuluhan
1. Pembukaan  Salam dan  Menjawab salam dan Ceramah 2 menit
memperkenalkan diri mendengarkan penyaji
 Mengadakan kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
 Menjelaskan manfaat dari
penyuluhan
2. Uraian Menjelaskan materi meliputi :  Menyimak penjelasan  Ceramah 23
 Apa pengertian yang diberikan  Tanya menit
hipertensi?  Memberikan jawab
 Apa saja tanda dan pertanyaan setelah  Demonst
gejala pada hipertensi? penyampaian materi rasi
 Apa penyebab
hipertensi?
 Bagaimana cara
mengontrol terjadinya
hipertensi?
 Bagaimana cara
mengendalikan
terjadinya hipertensi?
 Bagaimana cara
mencegah terjadinya
hipertensi?
 Bagaimana cara
penanganan pada
penderita hipertensi?
3. Penutup  Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan  Tanya 5 menit
dengan menanyakan  Menyimak kesimpulan jawab
kembali materi-materi  Menjawab salam  Ceramah
yang telah disampaikan
 Menyimpulkan materi
penyuluhan dan hasil
diskusi.
 Mengucapkan salam.

1. Evaluasi
Pasien mengetahui tentang hipertensi, cara pencegahan dan cara pencegahan
serta cara penanganan pada penderita hipertensi.
K. Sumber
Black JM, Hawks JH. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Manajemen
Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan (Nampira RA, Yudhistrira, Eka
SC editor Bahasa Indonesia). 8th ed. Buku 1. Elsevier: Singapore.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2016”. Diakses melalui www.diskes.jabarprov.go.id.
Ditjen Yankes 2018. “Diet Penderita Hipertensi”. Diakses melalui
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-diet-penderita-hipertensi-
4161.html.
Kemenkes RI. 2015. “Kendalikan Hipertensi dengan Patuh”. Diakses melalui
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-
jantung-dan-pembuluh-darah/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh.
Kemenkes RI. 2015. “Tips Mengontrol Hipertensi”. Diakses melalui
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-
jantung-dan-pembuluh-darah/tips-mengontrol-hipertensi.
Priyanto, S. Pengaruh Rebusan Daun Sirih Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Pasuruhan Kecamatan
Mertoyudan Kabupaten Magelang. Jurnal Ilmu Keperawatan
Komunitas Volume 1 No. 1, Hal 34-42.
Tarwoto, Mumpuni & Widagdo,W. 2018. Pengaruh Konsumsi Air Kelapa
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Quality Jurnal
Kesehatan, Vol. 1 No. 1, Hal. 1-7.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah
diatas 140/90 mmHg. (Black &Hawks, 2014).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (Dinkes Prov. Jabar, 2016).
Menuurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Sedangkan tekanan darah
≥160/95 mmHg dinyatakan hypertensional. (Triyanto, 2014).
B. Tanda dan Gejala Hipertensi
1. Sakit Kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak Napas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan
pada otak , mata , jantung , dan ginjal
(Ditjen Yankes, 2018)
C. Faktor Penyebab
1. Keturunan,Faktor yang tidak bisa dikendalikan.
2. Usia,Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang
bertambah,tekanan darah pun akan meningkat.
3. Garam
4. Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah,
yang dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akan
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
5. Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat
badan ideal kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.
6. Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu
tekanan darah menjadi tinggi.
7. Rokok
8. Kafein
9. Alkohol
10. Olahraga
(Ditjen Yankes, 2018)
D. Tips Mengontrol Hipertensi
1. Kontrol tekanan darah anda secara teratur
2. Ketahui tekanan darah anda (tekanan darah normal 120/80 mmHg)
3. Berhati-hati menggunakan obat bebas
4. Ketahui efek samping obat yang anda minum
5. Minum obat teratur sesuai anjuran dokter
6. Obat penting untuk menjaga tekanan darah anda
7. Pastikan ketersediaan obat di rumah
8. Tekanan dara yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi
9. Tekanan darah tinggi sering tanpa gejala
(P2PTM Kemenkes RI)

E. Cara Mengendalikan Hipertensi dengan PATUH


1. P: Periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter
2. A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
3. T: Tetap diet dengan gizi seimbang
4. U: Upayakan aktifitas fisik dengan aman
5. H: Hindari asap rokok dan alkohol
(P2PTM Kemenkes RI)
F. Cara Pencegahan pada Hipertensi
1. C: Cek kesehatan secara berkala
2. E: Enyahkan asap rokok
3. R: Rajin aktivitas fisik
4. D: Diet seimbang
5. I: Istirahat cukup
6. K: Kelola stress
(P2PTM Kemenkes RI)
G. Penanganan pada Hipertensi
1. Diet Hipertensi
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
Hipertensi. Syarat diet:

- Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.

- Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.


Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau
air dan/ atau hipertensi (Ditjen Yankes, 2018).

2. Macam Diet Rendah Garam

- Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)

- Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)

- Diet Rendah Garam III ( 1000-1200 mg Na) (Ditjen Yankes,


2018)
3. Makanan yang Dianjurkan
- Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe,
makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut tanpa garam
dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun, roti.

- Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir


sehari.

- Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak


tanpa garam dapur.

- Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur
dan natrium benzoat.

- Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.

- Teh dan kopi.

- Bumbu kering yang tidak mengandung garam (Ditjen Yankes,


2018)
4. Makanan yang tidak Dianjurkan

- Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur
dan/atau baking powder dan soda.

- Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam


dapur, seperti dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng,
kornet, dan lain - lain.

- Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan


garam dapur dan ikatan natrium lainnya.

- Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya, seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah
kaleng.

- Margarin dan mentega biasa.

- Minuman ringan.
- Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap,
terasi, maggi, tomat ketchup, petis, dan tauco
(Ditjen Yankes, 2018)
5. Rutin olahraga sesuai kemampuan
6. Terapi komplementer
- Relaksasi otot progresif
- Mengkonsumsi air kelapa
- Ramuan rebusan daun sirih

Anda mungkin juga menyukai