C
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA REMAJA
DI SAMBAS KAL-BAR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen mata kuliah : Ns.Novita Wulansari,M.Kep
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….2
A) BAB I....................................................................................................................5
B) PENDAHULUAN................................................................................................5
C) A. Latar Belakang..............................................................................................5
D) B.Rumusan Masalah...........................................................................................6
E) C. Tujuan............................................................................................................6
F) BAB II...................................................................................................................7
G) TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7
H) I.Konsep Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan............................................7
I) A. Definisi Keluarga...........................................................................................7
J) B.Fungsi Keluarga...............................................................................................7
K) C. Tugas dan Tahapan Perkembangan Keluarga...........................................8
L) D. Tahap Kemandirian Keluarga...................................................................10
M) II. Konsep Masalah Kesehatan Hipertensi....................................................10
N) A. Definisi Hipertensi.......................................................................................10
O) B.Tanda dan Gejala Hipertensi........................................................................11
P) C. Faktor Penyebab Hipertensi......................................................................12
Q) D. Komplikasi Hipertensi................................................................................12
R) E.Pencegahan dan Perawatan Hipertensi.......................................................13
S) III. Asuhan Keperawatan Keluarga.................................................................13
T) BAB III...............................................................................................................20
U) LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA..............................20
V) BAB IV...............................................................................................................54
W) PENUTUP..........................................................................................................54
X) A. Kesimpulan..................................................................................................54
Y) B.Saran...............................................................................................................55
Z) DAFTAR PUSTAKA........................................................................................56
*) Lampiran.......................................................................................................57
A.Jurnal Terkait................................................................................................57
Analisa :..............................................................................................................61
B.Media yang digunakan untuk penyuluhan..................................................62
C.Dokumentasi Kegiatan..................................................................................63
D.Kartu Keluarga Terbaru..............................................................................63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif
A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140
mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu
diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang
masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai
silent killer (Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika
gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. &
Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko. Faktor-faktor
risiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres,
asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu R.B.,
2015).
B. Rumusan Masalah
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan Umum dibuatnya laporan pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini ialah
agar pembaca dan penulis tau mengenai keluarga dan hipertensi lebih banyak lagi
b. Tujuan Khusus
a) Apa yang dimaksud dengan keluarga?
b) Apa Fungsi dari keluarga ?
c) Bagaimana Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga?
d) Bagaimana Tahap Kemandirian Keluarga?
e) Apa Definisi penyakit hipertensi?
f) BagaimanaTanda dan Gejala penyakit hipertensi?
g) Apa saja Faktor Penyebab penyakit hipertensi?
h) Apa saja Komplikasi penyakit hipertensi?
i) Bagaimana Pencegahan dan Perawatan penyakit hipertensi?
C. Tujuan
a) Agar mengetahui Apa yang dimaksud dengan keluarga?
b) Agar mengetahui Apa Fungsi dari keluarga ?
c) Agar mengetahui Bagaimana Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga?
d) Agar mengetahui Bagaimana Tahap Kemandirian Keluarga?
e) Agar mengetahui Apa Definisi penyakit hipertensi?
f) Agar mengetahui BagaimanaTanda dan Gejala penyakit hipertensi?
g) Agar mengetahui Apa saja Faktor Penyebab penyakit hipertensi?
h) Agar mengetahui Apa saja Komplikasi penyakit hipertensi?
i) Agar mengetahui Bagaimana Pencegahan dan Perawatan penyakit hipertensi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010).
Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010).
B. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua orang atau lebih individu yang hidup bersama dalam
keterikatan, emosional dan setiap individu memiliki peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga (Fatimah, 2010).
Menurut Mubarak (2009) keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang terikat
oleh hubungan perkawinan, hubungan darah, ataupun adopsi, dan setiap anggota keluarga saling
berinteraksi satu dengan lainnya. Sedangkan menurut UU No. 52 Tahun 2009, mendifinisikan
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Wirdhana et al., 2012).
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu,
karena sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga. Karena itulah
peranan orang tua menjadi amat sentral dan sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung (Ariani, 2009).
Menurut Makhfudli (2009:188), ada beberapa Tahap kemandirian keluarga berdasarkan tingkat
kemandirian , diantaranya :
A. Definisi Hipertensi
Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami oleh darah pada pembuluh darah arteri
ketika darah di pompa oleh jantung keseluruh tubuh. Tekanan darah diambil dengan mengambil
dua ukuran dan biasanya ditulis sebagai berikut = 120/80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukan
tekanan ke Nomor bawah (80) menunjukan tekanan saat jantung beristirahat diantaranya
pemompaan jantung, ( Umar, 2012 ).
Tekanan darah dalam sisi kondisinya hampir mirip dengan tekanan darah rendah seperti
kepala sangat pening dan berat, tubuh terasa berat, bagian tengkuk terasa kaku dan tubuh terasa
lemas. Diantara penyebabnya terlalu banyak memikirkan hal-hal yang berat, atau gangguan pada
urat saraf.( Sunar, 2012 ).
Menurut Joint National Commitee on Detection, Evalution, and Tretment of High Blood
Pressure (JNC). (dalam udjianti 2013) memberikan batasan hipertensi dengan memperhatikan
usia dan jenis kelamin. Pertama, pria berusia < 45 tahun dikatan hipertensi bila tekanan darah
pada waktu berbaring ≤ 130/90 mmHg. Kedua, pria berusia > 45 tahun dikatakan hipertensi bila
tekanan darahnya ≥ 145/95 mmHg. Ketiga, wanita hipertensi bila tekanan darah ≥ 160/95
mmHg.
Menurut Alwi (2011). Hubungan tekanan darah berdasarkan usia, pada usia pertengahan
dan usia lanjut tekanan darah rata-rata mempunyai hubungan kuat dan secara langsung sekurang-
kurangnya pada tekanan darah 115/75 mmHg.
Menurut Triyanto (2014). Tekanan darah tinggi dapat diakibatkan oleh stres yang diderita
oleh individu, umumnya individu yang mengalami stres sulit tidur, darah yang cenderung tinggi
kemudian ketidak patuhan dalam pengobatan.
ada dua faktor yang memicu hipertensi yaitu. pertama faktor yang dapat dikontrol, meliputi
asupan makanan, alkohol, obesitas, merokok dan stres. kedua faktor yang tidak dapat dikontrol,
seperti usia dan genetik. (Suiroaka, 2012).
Beberapa gejala hipertensi antara lain : Sulit tidur , Kaku kuduk, Gelisah, Pusing , Dada
berdebar-debar, Lemas, Sesak nafas, Berkeringat, Cepat marah, Pendarahan hidung, Tekuk
terasa berat, Telinga berdenging, Sering kencing di malam hari, Kejang-kejang, (price, 2005;
cahyono, 2008; corwin, 2005).
a) Penyakit ginjal
b) Kelainan hormonal
c) Obat-obatan seperti pil KB
d) Kortasio aorta
e) Preeklamsi pada kehamilan
f) Porfitria intermiten akut
g) Keracunan timbal akutmans (Price & Wilson 2011).
a) faktor yang dapat dikontrol, meliputi asupan makanan, alkohol, obesitas, merokok dan
stres.
b) faktor yang tidak dapat dikontrol, seperti usia dan genetik.
Menurut Syukraini Irza (2009), Agung Riyadi (2007), Nancy swanida, dkk. (2012) bahwa
faktor yang beresiko terhadap hipertensi adalah : Usia, Jenis kelamin, Faktor genetik, Etnis,
Obesitas, Konsumsi lemak, Konsumsi natrium, Merokok, Konsumsi alkohol, Stress. Dan
menurut febby Hendra, dkk. (2013), Paskah Rina Situmorang (2014) faktor-faktor yang
berhubungan dengan tekanan darah adalah pola hidup, genetik, lingkungan.
D. Komplikasi Hipertensi
Jika tidak terkontrol hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti :
a) Penyakit jantung
b) Penyakit stroke
c) Penyakit ginjal
d) Retinopati (Kerusakan retina)
e) Penyakit pembuluh darah tepi
f) Gangguan saraf
Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi tinggi resiko kerusakan pada jantung dan
pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal.
b. Defisit Pengetahuan
Edukasi Kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Edukasi :
- Anjurkan mengenai masalah yang dialami
- Anjurkan mengembangkan harapan realistis
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
- Anjurkan mengidentifikasi nilai dan sistem kepercayaan saat menetapkan
tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat dicapai
IMUNISASI
HUB DGN KK
NAMA ANGGTOT A
UMUR
JENIS KELAMIN
PEDIDIKA
KET
B DPT CA HEPATITIS
C POLIO M
NO
G PAK
I II III I II III IV I II III
TN.S Ny.C
52 Thn 40 Thn
Hipertensi
Ket :
/ : Meninggal : Hidup Serumah
: Laki-Laki
: Garis Keturunan
: Perempuan
: Pasien
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S menyatakan tinggal bersama istri, dan ketiga anaknya. Tipe keluarga Tn.S
yaitu Nuclear Family.
8. Suku Bangsa
Tn.S mengatakan asli dari suku jawa lahir di Indonesia.
9. Agama
Tn.S mengatakan keluarganya memeluk agama Kristen Protestan.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Tahap II Keluarga Tn.S mampu memenuhi kebutuhan sosial Psikologis dan pengembangan,
mampu berkontribusi untuk masyarakat.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. S mengatakan rekreasi keluarga biasanya pada waktu senggang, setelah sepulang kerja,
berkumpul dengan keluarga dengan menonton TV bersama anak dan istrinya.
K.Tidur 2 KM1
Ruang TV
Gudang
KM 2
Dapur
Garasi
Ruang Tamu K.Tidur 3
K.Tidur 1
Pintu Masuk
1. Karateristik tetangga dan komunitas RW
Tn.S mengatakan hubungan antar tetangga baik, saling membantu bila ada tetangga yang
kesusahan atau punya hajat seperti nikahan, ibadah rumah tangga saling membantu
dengan gotong royong. `
2. Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga Tn.S adalah penduduk Sambas (Kal-Bar),Sebelumnya Tn.S pernah tinggal di
Makassar (Sul-Sel) karena faktor pekerjaan sebagai TNI-AD.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.S rutin mengikuti kegiatan RT seperti perkumpulan rutin bulanan Kepala Rumah
Tangga, untuk Ny.C juga mengikuti kegiatan RT seperti arisan, kumpulan, PKK,dan
Ibadah Rumah Tangga.
4. Sistem pendukung keluarga
Di dalam keluarga Tn.S berjumlah 5 anggota terdiri dari kepala keluarga, istri dan 3 anak,
Tn.S bekerja sebagai TNI AD dan istrinya (Ny.C) Ibu Rumah Tangga.
D. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Indonesia dan saling terbuka
serta memanfaatkan alat komunikasi HP. Untuk segala informasi Keluarga mendapat info
kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya dari TV maupun surat
kabar,media sosial,dan radio.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn.S berkata kalau di keluarganya yang lebih dominan mengambil keputusan yaitu Tn.S
dengan meminta pertimbangan dengan istrinya (Ny.C).
c. Struktur peran (formal dan informal)
a. Formal
Tn.S sebagai kepala keluarga, Ny.C sebagai istri dan 3 orang anaknya.
Informal
Tn.S sebagai pencari nafkah utama bagi keluarganya.
d. Fungsi reproduksi
Tn.S dan Ny.C saat ini dikaruniai 3 orang anak.
e. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi dari penghasilan . Tn.S dan Ny.C
mengumpulkan uang kurang lebih Rp.1.500.000/bulan untuk ditabung atau
diinvestasikan.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Tn.S dan keluarga khawatir dan cemas pada kesehatan istrinya yang mempunyai tekanan
darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Apabila ada masalah dalam kelurga baik permasalahan dari anak,suami,ataupun istrinya
keluarga akan mendiskusikan bersama dan mencari penyebabnya dan bagaimana
penyelesaiannya salah satu dalamnya permasalahan kesehatan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.S selalu terbuka satu sama lain dalam suatu permasalahannya baik yang
dialami individu maupun masalah keluarga dan bermusyawarah untuk mencari solusi
terbaik dalam memecahkan suatu permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.S mengatakan setelah kegiatan sehari-hari ada waktu luang keluarga untuk selalu
berkumpul dan merayakan kegiatan apa aja umtuk saling bertukar pikiran apabila
sekarang ada suatu permasalahan.
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
No Tn.S Ny. C Nn. A Nn. C An. D
Fisik
1. Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
bersih, uban (+), bersih, uban (+), bersih, uban (-), bersih, uban (-), bersih, uban (-),
rontok (-) rontok (+) rontok (+) rontok (+) rontok (+)
2. TTV TD : 120/70 TD : TD : 120/80 TD : 115/80 TD : 115/80
mmHg 210/100mmHg mmHg mmHg mmHg
N : 90 x/m N : 95 x/m N : 90 x/m N : 98 x/m N : 98 x/m
S : 36,2 ˚C S : 36,6 ˚C S : 36,5 ˚C S : 36,5 ˚C S : 36,5 ˚C
RR : 20x/m RR : 21x/m RR : 22x/m RR : 22x/m RR : 22x/m
3. Mata Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-)
4. Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Epitaksis (-) Epitaksis (-) Epitaksis (-) Epitaksis (-) Epitaksis (-)
5. Mulut Mukosa lembab Mukosa lembab Mukosa lembab Mukosa lembab Mukosa lembab
6. Leher Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
kelenjar tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar tyroid,
limfe (-) limfe (-) limfe (-) limfe (-) limfe (-)
7. Dada Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara
sonor, suara sonor, suara sonor, suara sonor, suara sonor, suara napas
napas vesikuler napas vesikuler napas vesikuler napas vesikuler vesikuler
8. Abdomen Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara Simetris, suara
tympani, nyeri tympani, nyeri tympani, nyeri tympani, nyeri tympani, nyeri
tekan (-) tekan (-) tekan (-) tekan (-) tekan (-)
9. Ekstermitas Oedema (-), Oedema (-), Oedema (-), Oedema (-), Oedema (-),
masih dapat masih dapat masih dapat masih dapat masih dapat gerak
gerak aktif gerak aktif gerak aktif gerak aktif aktif
10 Integumen Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
. elastis, nyeri elastis, nyeri elastis, nyeri elastis, nyeri elastis, nyeri
tekan (-) tekan (-) tekan (-) tekan (-) tekan (-)
C. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. S adalah Agar Ny.C dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik dalam menangani kasus penyakit Ny.C.
I. ANALISA DATA
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
S:-
menyediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.C tampak melihat vidio terkait
pembuatan the daun sirsak
S:-
menganjurkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, O : Ny.C tampak bersandar dan menarik nafas
sakit kepala saat aktivitas)
S:-
mengajarkan cara mengidentifikasi O : keluarga Tn.S tampak membantu Ny.C
target dan jenis aktivitas sesuai dalam mengerjakan pekarjaan rumah
kemampuan
Senin, 26 Juli 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. C mengatakan siap menerima materi Aqilla
2021 kemampuan menerima informasi atau informasi
16.00 O : Ny.C tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan
Menjelaskan langkah-langkah
S: Ny.C mengatakan mengerti akan cara
tindakan yang akan dilakukan
pembuatan teh daun sirsak
O: Ny.C tampak memahaminya
Menjelaskan langkah-langkah
tindakan yang akan dilakukan S: Ny.C mengatakan mengerti akan cara
membuat teh daun sirsak
O: Ny.C tampak memahaminya
S:-
menyediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.C tampak melihat vidio terkait
pembuatan teh daun sirsak
S : Ny.C mengatakan bahwa ia bisa setiap hari
menjadwalkan pemberian pendidikan
O : Ny.C tampak menepati waktu sesudah
kesehatan sesuai kesepakatan
bebenah rumah
S:-
menganjurkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, O : Ny.C tampak bersandar dan menarik nafas
sakit kepala saat aktivitas)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki
usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya.
manfaat daun sirsak sebagai obat tradisional darah tinggi ternyata juga tepat secara
ilmiah. jurnal diatas mempublikasikan penelitian tentang pengaruh teh daun sirsak terhadap
penurunan tekanan darah. Hasilnya mengungkapkan bahwa kandungan kalium yang ada di
dalamnya lah yang paling berperan.Pasalnya, mineral tersebut bisa membuat jantung lebih rileks
dan mengurangi frekuensi denyut jantung sehingga menjadi lebih lambat. Hal ini akan membuat
tekanan darah menurun.Jurnal lain yang juga membahas manfaat daun sirsak sebagai obat herbal
untuk menurunkan darah tinggi, mengungapkan bahwa kandungan antiokisdan yang ada di
dalam daun ini juga berperan baik untuk hipertensi.Sebab, antioksidan tersebut akan membantu
menghalau paparan radikal bebas berlebih serta melenturkan dan melebarkan pembuluh darah,
sehingga tensi bisa turun.
B. Saran
Dari pemaparan diatas,penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu
alam lainnya penting sekali memahami anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar
dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi
tubuh akibat kurangnya aktivitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai
pusat kehidupan. Contoh aktivitas positif yaitu berupa pola hidup yang sehat dan berolahraga
yang teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Starndar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2016. Starndar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Starndar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Anderson, T.Elizabeth, Farlen, Mc. Judith. 2000. Community As Partner Theory and Practice in
Nursing.
Friedman, M.M, Bowden, V.R. & Jones, E.G. 2003. Family nursing: Research, Theory &
Practice. (5th ed.), New Jersey: Prentice Hall.
https://www.academia.edu/37094331/Tugas_Perkembangan_Keluarga_Di_Setiap_Tahap_Perke
mbangan
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/140110001/10_BAB_2.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/page/5/apa-komplikasi-berbahaya-dari-hipertensi
*) Lampiran
A. Jurnal Terkait
Analisa :
manfaat daun sirsak sebagai obat tradisional darah tinggi ternyata juga tepat secara
ilmiah. jurnal diatas mempublikasikan penelitian tentang pengaruh teh daun sirsak terhadap
penurunan tekanan darah. Hasilnya mengungkapkan bahwa kandungan kalium yang ada di
dalamnya lah yang paling berperan.Pasalnya, mineral tersebut bisa membuat jantung lebih rileks
dan mengurangi frekuensi denyut jantung sehingga menjadi lebih lambat. Hal ini akan membuat
tekanan darah menurun.Jurnal lain yang juga membahas manfaat daun sirsak sebagai obat herbal
untuk menurunkan darah tinggi, mengungapkan bahwa kandungan antiokisdan yang ada di
dalam daun ini juga berperan baik untuk hipertensi.Sebab, antioksidan tersebut akan membantu
menghalau paparan radikal bebas berlebih serta melenturkan dan melebarkan pembuluh darah,
sehingga tensi bisa turun.
B. Media yang digunakan untuk penyuluhan
C. Dokumentasi Kegiatan
D. Kartu Keluarga Terbaru