A DENGAN
HIPERTENSI DI WILAYAH RT 07 RW 01 DESA KLAREYAN
KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG
Disusun oleh :
Wahyuni
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana Strategis Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga,
disingkat PIS-PK. Pada program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah
satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan
meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan
pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses keluarga
pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIA-PK
dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga, mengutamakan
upaya promotif-preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis
masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secra aktif dan melalui pendekatan
siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan terkait penanganan
penyakit menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakit
hipertensi (Sarkomo, 2016).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi
masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease
atau the silent killer karena sering kali penderita tidak menyadari kondisinya
sampai terjadi kerusakan organ dan juga menimbulkan berbagai macam
komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan
penglihatan, resiko ini akan terus bertambah setiap tahunnya karena kebiasaan
masyarakat yang terus meningkat mulai dari merokok, konsumsi garam,
hingga minimnya buah dan sayur (Lily,2016).
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah
tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secra kronis. Hal
ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang
berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1
dari 2 orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandang
hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi pada tahap
lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung stroke.
Di indonesia, data riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2010 menjadi
6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2015. Data Sample Registration Survey
tahun 2016 menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab kematian
terbesar no 3 di indonesia dengan prosentase sebesar 6,7% setelah stroke dan
penyakit jantung. Pelayanan Kesehatan pada penyakit hipertensi di tingkat
keluarga dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi
keperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan bisa
efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua tatanan
puskesmas (Koes Irianto, 2016).
Prevelensi hipertensi menurut Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa
penderita hipertensi di Jawa Tengah pada penduduk umur lebih dari 18 tahun
sebanyak 8,4%. Menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa tengah Tahun 2019
kasus hipertensi di Kota Pemalang mencapai 27,0%.
Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di desa
Klareyan RT 07 Rw 01 Kecamatan Petarukan , Kabupaten Pemalang,
didapatkan jumlah pasien hipertensi sejumlah 5 orang.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah utama hipertensi pada keluarga Tn.A di desa Klareyan RT 07
Rw 01 Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang?
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan Keperawatan keluarga dengan masalah utama
hipertensi pada Tn.A di wilayah desa klareyan RT 07 Rw 01 kecamatan
petarukan kabupaten pemalang.
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kasus asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi pada Tn.A di wilayah
desa klareyan RT 07 RW 01 Kecematan Petarukan kabupaten
Pemalang.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
utama hipertensi pada Tn.A di wilayah desa klreyan Kecamtan
Petarukan Kabupaten Pemalang.
D. Manfaat studi Kasus
Studi kasus ini diharapkan memberi manfaat bagi:
1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan keluarga
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya tim program kunjungan rumah
(home care)atau Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas).
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Kelurga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu
di perhitungkan.
ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta
saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
akan tercapai.
b. Fungsi Sosialisasi
dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya.
Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
tempat tinggal.
masalah kesehatan.
orangtua).
partum 6 minggu.
berikutnya.
yang sakit
di lingkungan setempat
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit
darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara
kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes
Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan
kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan
penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N E- journal keperawatan
volume 4 nomor 1, Mei 2016)
2. Jenis Hipertensi
menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan stres
sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
1) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita. Wanita
diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria
ketika berusia 20-30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita
ketika berumur 55 tahun, sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh
pada wanita. Hal ini dikaitkan dengan perubaha hormon pada wanita
setelah menopause (Endang Umur Perubahan tekana darah pada
seseorang secara stabil akan berubah di usia 20-40 tahun. Setelah itu
akan cenderung lebih meningkat secara cepat. Sehingga, semakin
bertambah usia seseorang maka tekanan darah semakin meningkat. Jadi
seorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi
dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
2) Umur
usia 20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara
Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
4) Pendidikan
2014-2015).
5) Minum Olkohol
menyebabkan stroke.
6) Minum Kopi
10 mmHg.
7) Kecemasan
pelayanan kesehatan.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
perilaku.
menghadapi permasalahan.
menghadapi permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
dengan hipertensi
3. Membuat Perencanaan
berikut :
penyakit hipertensi.
Intervensi :
1) Jelaskan arti penyakit hipertensi
Intervensi:
1) Diskusikan tentang akibat penyakit hipertensi
hipertensi
Intervensi:
1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit
hipertensi.
menderita hipertensi.
berhubungan.
kunjungan rumah.
Intervensi :
tangan
c) Gunakan bahan yang lembut untuk pakaian
penyakit hipertensi.
tepat.
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang Sakit : Tn.A Diagnosa Medik :
Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/Rumah Sakit :
Keadaan Umum Sirkulasi/Cairan Perkemihan Pernapasan
Edema Bunyi Jantung: Pola BAK6-8 x/hr,
Kesadaran : bunyi jantung I dan II murni Volume 2000 ml Sianosis
Komposmentis Reguler, tidak HematuriPoliuria √Sekret/Slim
ada bunyi jantung Oliguria Disuria Irama regular
GCS :15 tambahanAsites Akral √Wheezing
Hangat Inkontinensia
Ronkhi
Vital Sign
TandaPerdarahan: Retensi
Otot Bantu Napas.
TD : 150/80mmHg purpura,/ hematom/ Nyeri saat BAK
P : 26x/Mnt Kemampuan BAK: Alat Bantu Napas
peteki, Dispnea
Suhu : 36,2ºC/aksila hematemesis/melena. Mandiri/ Bantu
N : 86x/Mnt/Radial sebagian/ tergantung Stridor
Tanda Anemia:
Konjungtiva pucat/
Alat Krepirasi
Takikardia bantu:Tidak/YaGunakan
bibir kering/ akral
Bradikardia Obat: Tidak/Ya
dingin Kemampuan BAB:
Tubuh Teraba hangat
Tanda Dehidrasi: Mandiri/ Bantu
Menggigil
Mata cekung/ turgor kulit/ sebagian/ tergantung
bibir kering Alat bantu: Tidak/Ya
Pusing Kesemutan
Tn.A Mengatakan
Pusing
BerkeringatRasa haus
Pengisian kapiler
Pencernaan Muskoloskeletal Neurosensori
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal dalam 1 rumah
C. Aktivitas Rekreasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
N DATA MASALAH PENY
o EBAB
.
1 DS: Manajemen Ketidakm
- Tn.A mengatakan HT sejak 3 tahun kesehatan keluarga ampuan
- Ny.N mengatakan Tn.A pernah tidak tidak efektif keluarga
rutin control tekanan darah (D.0115) merawat
- Tn.A mengatakan sering kepalanya dalam
sakit dan terasa berat setelah makan mengenal
daging kambing. masalah
- Tn.A mengatakan gelisah saat anggota
tekanan darah meningkat. keluarga
- Ny.N mengatakan Tn.A sering sesak dengan
nafas hipertensi
- Tn.A mengatakan ingin segera
sembuh
DO:
- TD: 190/80 mmHg
- Tn.A dan Ny.N hanya tahu penyakit
HT dilarang makan yang asin.
- Klien kooperatif, konsentrasi
B. Skoring
Tempat
tinggal
keluarga dekat
dengan
pelayanan
kesehatan
Komplikasi
HT dapat
terjadi
sewaktu-
waktu apabila
masalah tidak
ditangani
segera
C. Prioritas masalah
Evaluasi Keperawatan
o Perawat
1 21-03- S: Tn.A mengatakan sudah paham tentang Venna
penyakitnya tentang hipertensi pada lansia
. 2021 O: - Tn.A dapat menyebutkan makanan
yang boleh dikonsumsi
46
BAB IV
Pembahasan
hambatan dan semua item bisa diperolah informasi dengan jelas karena keluarga
sosiokuktural, data lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stress dan koping
kepalanya sering terasa pusing , dada terasa sesak dan kaki terasa
nyeri jika digerakkan, mental, emosi, sosio dan spiritual didapatkan tanpa
penjelasan yang diberikan dan berjanji akan melakukan anjuran yang diberikan.
kesehatan dan penerapan teknik relaksasi otot progresif pada keluarga Tn.A .
diberikan.
nafas dalam, teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah
pada Tn.A dan cara minum obat yang benar yang diikuti oleh Tn A sebagai
anggota keluarga yang sakit dan anggota keluarga lain bekerjasama yaitu mau
Pada tahap evaluasi, didapatkan data bahwa masalah bisa teratasi sebagian
bahwa mau melakukan apa yang sudah dianjurkan dan dilatihkan untuk
mengulang teknik relaksasi nafas dalam dan teknik relaksasi otot progresif dalam
49
dengan adanya faktor pendukung yaitu pihak keluarga kooperatif dan mampu
yang telah disepakati disebabkan kesibukan Tn. A dan keluarganya, namun hal
BAB V
A. Kesimpulan
3. Implementasi yang dilakukan pada Tn. A mulai pada tanggal 20 maret s/d 22
tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Keluarga Tn. A dengan masalah
utama adanya riwayat hipertensi pada tanggal 20 maret s/d 22 maret 2021,
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
perkesmas diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta.
Gangguan
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of
reise blood pressure or contain the according to national circumstances.
5
4
5
5