E KHUSUSNYA PADA
NY.E DENGAN GASTRITIS DI LINGKUNGAN III KELURAHAN
SURABAYA KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2019
Disusun Oleh:
Nama : ARIF SYARIFUDIN
NPM : 149012018140
Disusun Oleh:
Puji sykur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpah rahmat, hidayah dan karuniya-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan asuhan keperawatan yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Keluarga NY. E Khususnya NY. E dengan gastritis Di jln. Teratai
no.29 rt. 31 kelurahan Surabaya kota Bandar Lampug Tahun 2019”. Penyelesaian asuhan
keperawatan ini banyak mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini perkenankan penulis menghanturkan rasa terimakasih kepada yang terhormat
1. Ns. Arena Lestari, M.Kep, Sp. Kep. J selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
3. Hernida, S.Kep., Ners selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu
penulisan asuhan keperawatan ini.
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan keperawatan ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah diberikan dan
semoga asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin
Bandar Lampung, Juli 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini agar penulis mampu
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada Tn. T dengan Gastritis.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. T dengan salah satu anggota
keluarga Tn. H menderita Gastritis.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. T
dengan salah satu anggota keluarga Tn. T menderita Gasatritis.
c. Menyusun rencana tindakan (intervensi) yang dilakukan untuk
mengatasi masalah keperawatan pada keluarga Tn. T dengan salah
satu anggota keluarga Tn. T menderita Gastritis.
d. Menerapkan implementasi keperawatan sesuai dengan rencana yang
telah disusun pada keluarga Tn. T dengan salah satu anggota keluarga
Tn. T menderita Gastritis.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk
mengatasi masalah keperawatan pada keluarga Tn. T dengan salah
satu anggota keluarga Tn. T menderita Gastritis.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan informasi tentang asuhan keperawatan pada keluarga TN. T
dengan salah satu anggota keluarga Tn. T menderita Gastritis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan pada keluarga Tn. T dengan salah satu
anggota keluarga Tn. T menderita Gastritis.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman khususnya dalam perawatan keluarga dengan salah satu
anggota keluarga Tn. T menderita Gastritis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Menurut WHO dalam Sulistyo Andarmoyo (2012), keluarga adalah
kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
a. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan
antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan
tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama
pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
4. Struktur keluarga
Menurut Muslihin ( 2012) , struktur keluarga menggambarkan
bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat ada
beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia yang terdiri dari
bermacam - macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn
melalui jalur ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn
melalui jalur ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pimpinan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Fungsi keluarga
Friedman (1998) dalam Padila, (2012) menyebutkan lima fungsi dasar
keluarga:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang
dialami individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
d. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan,
pakaian dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan.
Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan
(gakin atau pra keluarga sejahtera).
e. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun
merawat anggota yang sakit.
6. Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas kelurga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber–sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing–masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing–masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya, (Jhonson,
2010).
7. Ciri-ciri keluarga
Menurut Robert dan Charles dalam Fadila, (2012) ciri - ciri keluarga
adalah:
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomen clatur) termasuk
perhitungan garis keturunan.
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga menurut (Padila, 2012).
a. Keluarga tradisiona
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
keluarga yang melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan
orangtua tiri.
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
ada anak yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan
karier keduanya.
3) Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi
dari perceraian.
4) Bujangan dewasa sendiri
5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang-orang yang
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
anak-anaknya sudah terpisah.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
(Andarmoyo, 2012)
Padila (2012), hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian
keluarga adalah:
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Kepala Keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
Komposisi keluarga yaitu menjelaskan anggota keluarga yang di
identifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Bentuk
komposisi keluarga dengan mencatat terlebih dahulu anggota
keluarga yang sudah dewasa, kemudian diikuti dengan anggota
keluarga yang lain sesuai dengan susunan kelahiran mulai dari
yang lebih tua, kemudian mencantumkan jenis kelamin, hubungan
setiap anggota keluarga tersebut, tempat tinggal lahir/umur,
pekerjaan dan pendidikan.
Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang
menggambarkan konstelasi keluarga (pohon keluarga)
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga
7) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa keluarga yang terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu
status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga
pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu,
namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit
termasuk status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan
sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi
dengan denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas Rukun Warga (RW)
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau
kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk mengubah perilaku.
3) Struktur peran
menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta
perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh
mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa jumlah anak ?
b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota
keluarga ?
c) Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga ?
5) Fungsi Ekonomi
h. Harapan Keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
c) Jamban keluarga.
a) Sifat-sifat keluarga.
(10) Ketidakpatuhan
f) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan
kesehatan
2) Penyebab (etiologi)
Skor
X Bobot
Angka Tertinggi
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
1. Pengertian.
2. Etiologi.
Gastritis sering terjadi akibat diet yang sembrono individu makan terlalu
banyak, terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu/mengandung mikroorganisme. Penebab lain mencakup dengan
alkohol, aspirin, refluks empedu. Bentuk terberat dari gastritis akut
disebabkan oleh mencerna makanan atau alkali kuat, yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi ganggren/perforasi, pembentukan jaringan
parut dapat terjadi. (Smeltze, dkk 2001).
3. Patofisiologi.
4. Manifestasi klinis.
6. Patogenesis.
7. Pengobatan
Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan
eradiksi adalah infeksi kuman H. pylori yang ada hubungannya dengan
tukak peptik. Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisin, amoksisilin,
metronidazol dan tetrasiklin (Hirlan, 2006).
8. Penatalaksanaan
Pada bab ini akan disajikan mengenai asuhan keperawatan keluarga Pada
NY. E dengan Gastritis di kelurahan Surabaya lk iii mulai tanggal 17 mei 2019
sampai dengan 28 Juni 2019, menggunakan pendekatan proses keperawatan
sebagai berikut:
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : NY. E
b. Umur : 51 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : jawa
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Tani
Hub. Status
No Nama J.K Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Imubnisasi
Keterangan
= laki-laki
= perempuan
= menikah
---------- = tinggal serumah
= Klien
j. Tipe keluarga
Tipe keluarga NY.E adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga
terdiri dari ayah, ibu dan anak
k. Suku bangsa
l. Agama
Pada saat ini keluarga Tn. T sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak pra sekolah
c. Riwayat Keluarga
Inti NY. E
NY. E mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan
muntah. Kalau sakit paling beli obat sendiri. Biasa merokok, sehari 1
bungkus, setiap pagi minum kopi dan makan sehari 2 kali. NY.E tampak
meringis menahan sakit, skala nyeri 6
NY. E mengatakan, tidak ada penyakit kronis dan belum pernah
diopname di rumah sakit karena penyakit tertentu, paling sakit ringan..
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Paling pilek,
kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.
Status imunisasi lengkap
Rumah yang ditinggali keluarga NY. E adalah rumah milik sendiri dengan
luas 7 m x 8 m, lantai semen dan keadaan rumah tampak tidak rapih. Di
dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1
ruang dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang baik, jendela
berdebu, barang-barang berserakan di ruang tamu, jendela kamar jarang di
buka sehingga siang hari tampak gelap. Kamar mandi dan jamban dengan
keadaan kurang bersih, sumber air keluarga berasal dari PAM yang tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna, sumber penerangan memakai
lampu listrik.
4. Struktur keluarga
3. Struktur peran
anak, memelihara rumah dan membantu suami dalam hal mencari nafkah.
5. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Ekonomi
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Tn. T tidak langsung
di bawa ke puskesmas untuk berobat, nanti kalau tidak sembuh baru di
bawa ke puskesmas
Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang
sakit.
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah
dicari pemecahannya dan didiskusikan bersama keluarga
7. Pemeriksaan Fisik
Simetri
Dada Simetris Simetris s kiri
kiri dan kanan, kiri dan kanan, dan kanan, suara
nafas
suara nafas suara nafas vesikuler
vesikuler vesikuler
Tida Tida
Abdo Nyeri tekan k ada k ada
pembengkaka
men didaerah pembengkakan, n,
ginja
epigastrium, skala hepar, ginjal tidak hepar, l tidak
teraba bisin teraba
nyeri 6 Tidak ada , g usus , bising usus
47
8. Harapan keluarga
Analisa Data
Data objektif
a. Tampak meringis
b. Skala nyeri 6
c. Terdapat obar promag
-
2 Data subjektif ketidakmampuan Resiko
Tn. T mengatakan jarang keluarga merawat Ketidakseimbanga
sarapan pagi, cukup kopi dan anggota keluarga n nutrisi kurang
rokok sudah terasa kenyang yang sakit dari kebutuhan
tubuh
Data objektif
a. sakit ulu hati, mual dan
muntah
b. tampak lemah
B. Diagnosa Keperawatan
(3) Nyeri akut pada keluarga Tn. T khususnya Tn.T berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
(4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.T
khususnya Tn. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
Masala
2 Kemungkinan h dapat diubah dengan
muda dengan
masalah diubah : 2/2X1 = 1 h cara memberikan
penyuluha tentan penyakit
Mudah n g yang
dialami Tn. T
Masalah belum berat tetapi
3 Potensial masalah 2/3X1 = 2/3 bila
untuk dicegah : dibiarkan dapat menjadi aktual.
Cukup
namun
4 Menonjolnya 1/2X1 = ½ Ada masalah keluarga
mengangg perl
masalah : ap tidak u segera
ditanga
Ada, tetapi tidak ni
harus segera
diatasi
Total 2 5/6
50
C. Intervensi Keperawatan
Tujuan Evaluasi
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. H khususnya Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
9-10 Juli 1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Tn. T mampu menjelaskan kembali
2018 maag tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu Gastritits
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan Ny.N mengatakan dapat membuat pengobatan
gejalanya tradisional
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk Ny. N mengatakan akan memberitahu suaminya
menanyakan kembali hal-hal yang belum untuk tidak merokok di dalam rumah
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang O: Tn. T menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pengertian gastritis, penyebabnya, tanda dan pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
gejalanya. dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
menyebutkan kembali tentang pengertian, dan kurang nafsu makan.
penyebab, tanda dan gejala gastritis Ny. N dapat mendemonstrasikan pembuatan obat
6. Memperagakan tehnik distraksi dan relaksasi tradisional kunyit.
dengan cara menarik napas dalam dan membuang Tn. T dapat memperagakan tehnik relaksasi
udara melalui mulut secara pelan-pelan.
7. Menganjurkan Tn. T untuk santai dan tidak stres A: Masalah Teratasi
8. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian P: -
diparut campurkan air secukupnya kemudian
disaring. Minum 2 kali sehari.
9. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan rumah
11. Mendiskusikandengankeluargauntuk
10–11 1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. T danNy. N mampu menjelaskan kembali
Juli penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
2018 2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
untuk sakit maag O: Tn. T dan Ny. N menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsi yaitu TKTP,
menanyakan kembali hal-hal yang belum menghindari yang asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Penyakit Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri uluhati,
mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag
sangat mengganggu karena sering kambuh akibat pengobatan yang tidak
tuntas. Sebenarnya kunci pengobatan penyakit maag adalah dapat mengatur
agar produksi asam lambung terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan,
yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. (Wijoyo, 2009).
Terjadinya Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang
tidak sehat dapat menyebabkan Gastritis. Pada kasus Gastritis akut, faktor
penyimpangan makan merupakan titik awal yang mempengaruhi terjadinya
perubahan pada dinding lambung. Peningkatan produksi cairan lambung cepat
dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman, cuka, cabai, kopi, alkohol
serta makanan lain bersifat korosif merangsang juga dapat mendorong
timbulnya kondisi tersebut. Pada akhirnya kekuatan dinding lambung menjadi
semakin parah. Tak jarang kondisi seperti itu akan menimbulkan luka pada
dinding lambung (Urip, 2002).
Berdasarkan teori tersebut di atas dan sesuai dengan hasil pengkajian yang
dilakukan pada Tn T mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing,
mual dan muntah. Tn. H jarang sarapan pagi, dan makan siang biasanya jam
15.00, makan malam jam 21.00 wita, sehari 2 kali makan dengan porsi
sepiring. Tn. H mengatakan bila sudah merokok dan minum kopi perut terasa
kenyang. Tn. H saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri
6, mual, muntah dan pusing.
B. Diagnosa keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
(S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan
oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, ketiga
analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada
tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan, yang terakhir adalah perencanaan
(P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi tanggal 11 Juli 2018
yang penulis lakukan didapatkan data subjektif Tn. T mengatakan nyeri pada
ulu hati, di daerah perut sudah berkurang. Tn. T mengatakan mengerti dengan
penyakit gastritis, gejala dan tandanya. Objektif: Tn. tampak ceria, tidak ada
nyeri tekan, masalah pertama teratasi. Masalah kedua tidak menjadi aktual
karena Tn. T mengikuti anjuran dari peneliti dengan berjanji akan mengurangi
rokok dan akan sarapan pagi. Tn. T berjanji bila nyerinya kambuh akan ke
puskesmas untuk memeriksakan diri dengan dokter atau petugas kesehatan
lainnya.
.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
5. Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 11 Juli 2018
mengenai tindakan keperawatan yang dilakukan berdasarkan catatan
perkembangan. Evaluasi didapatkan dari dua diagnosa keperawatan yang
muncul masalahnya dapat teratasi.
B. Saran
Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI
Inayah (2004). Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem pencernaan jilid
I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta
Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah ed 8 jilid II,
Jakarta: EGC.