P KHUSUSNYA
PADA NY. D DENGAN PENYAKIT HIPERURISEMIA DI RT.008/020
KELURAHAN MANGUN JAYA KECAMATAN TAMBUN SELATAN
Disusun oleh :
RUTHFI DHAMAYANTI
1834107
TINGKAT 3B
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KECAMATAN TAMBUN SELATAN “ ini dengan baik. Makalah ini dibuat guna memenuhi
tugas dari mata kuliah Keperawatan Keluarga. Ucapan terima kasih tidak lupa saya sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan makalah ini, sehingga
akan menjadi suatu kehormatan besar bagi saya apabila mendapatkan kritikan dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Demikian akhir kata dari saya, semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak dan menambah wawasan bagi pembaca.
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. RUANG LINGKUP....................................................................................3
D. METODE PENULISAN.............................................................................4
E. SISTEMATIKA PENULISAN...................................................................4
B. KONSEP KATARAK................................................................................10
A. PENGKAJIAN...........................................................................................40
B. PENAPISAN MASALAH........................................................................ 54
D. INTERVENSI ........................................................................................... 56
BAB IV PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN...........................................................................................78
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ...............................................................79
C. INTERVENSI............................................................................................80
D. IMPLEMENTASI......................................................................................82
E. EVALUASI................................................................................................83
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................85
B. SARAN ......................................................................................................86
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode
A. Latar belakang
sepanjang masa hidupnya, tidak dapat dilepaskan dari aspek kehidupan keluarga, dimana
manusia itu hidup dan dibesarkan. Pembangunan seluruh masyarakat sangat tergantung
pada pembangunan keluarga yang menjadi inti dari masyarakat tersebut. Dalam
pembangunan nasional keluarga mempunyai nilai strategis karena menjadi inti dalam
yang startegis maka keluarga harus memperoleh pembinaan dalam berbagai aspek
Kesehatan keluarga sebagai salah satu unsur dasar kesejahteraan keluarga dan akan
masyarakat, kesehatan keluarga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi, oleh
karena itu keluarga yang sehat menghasilkan anak-anak yang akan tumbuh dan
kepada upaya untuk menumbuhkan perubahan sikap dan prilaku yang selanjutnya akan
status kesehatan serta mengatasi masalah kesehatannya melalui hubungan masyarakat dan
keluarga rawan, yang salah satunya adalah keluarga yang mengalami asma.
Asam urat merupakan suatu penyakit yang diakibatkan tingginya kadar purin didalam
darah, kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang dinyatakan
menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung diderita pada usia yang
semakin muda. Penderita paling banyak pada golongan usia 30-50 tahun yang tergolong
Negara terbesar ke 4 didunia yang penduduknya menderita asam urat, prevalensi penyakit
asam urat di Indonesia sebesar 81% . adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) ada 3 provinsi dengan prevalensi penyakit asam urat tertinggi adalah Nusa
Tenggara Timur (NTT) sebesar 33,1%, Jawa Barat sebesar 32,1%, Bali sebesar 30,0%
Hasil penelitian dalam studi yang berkembang di Asia menyimpulkan bahwa kejadian
peningkatan kadar asam urat dipengaruhi akibat gaya hidup dan diet yang dibawa oleh
kemakmuran yang meningkat (Alexander, 2010). Asupan diet vegetarian seimbang dengan
protein hewani dan konten purin disertai asupan cairan yang cukup dengan buah-buahan
dan sayuran setelah diteliti dapat mengurangi risiko terserang asam urat dibandingkan
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap diet, diantaranya
kesehatan, lingkungan dan pelayanan yang diterima dari fasilitas kesehatan. Lingkungan
sangat berperan dalam kepatuhan klien menjalankan diet, jika lingkungan mendukung
penderita asam urat akan patuh terhadap diet nya. Seseorang yang menginginkan dirinya
dalam kondisi sehat mempunyai keinginan selalu patuh terhadap anjuran petugas
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik dan ingin mengetahui bagaimana cara
memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan asam urat dengan menggunakan metode
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan asam urat dengan
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah penulis mampu:
keperawatan.
asam urat.
C. Ruang Lingkup
Penulisan makalah ini merupakan pembahasan dari pemberian asuhan keperawatan pada
keluarga Bpk.P khususnya Ibu.D dengan asam urat di RT 001/RW 004 Kelurahan Kukusan
Kecamatan Beji, Depok yang dilaksanakan mulai tanggal 8-12 Maret 2021.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif yaitu
metode studi kasus, dimana penulis mengambil data pada salah satu keluarga yang ada di
wilayah RT 001/RW 004 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji . Dalam pengumpulan data
metode yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan pengukuran terhadap seluruh
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Selain itu juga penulis menggunakan
studi kepustakaan dengan mempelajari literatur yang melandasi asuhan keperawatan yang
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari lima Bab, yang disusun secara sistematis sebagai
berikut : Bab satu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan dan sistematka penulisan. Bab dua tinjauan teori asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah asma yang terdiri dari konsep keluarga dan asuhan keperawatan keluarga.
Bab tiga tinjauan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan masalah asma yang terdiri
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Bab empat
pembahasan menguraikan tentang kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada. Sesuai
dengan langkah-langkah proses keperawatan. Bab lima penutup yang terdiri dari
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang
nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat
Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana
tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat
2. Patofisiologi
a. Etiologi
kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada
dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
dan etambutol.
9) Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distalginjal
kronik.
b. Perjalanan penyakit
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat
menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut: Sintesis purin melibatkan
dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini
tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas
membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis
kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan
c. Klasifikasi
langsung dari pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat
metabolisme purin atau gangguan ekresi asam urat urin karena sebab
1 % saja
urat yang berlebihan atau ekresi asam urat yang berkurang akibar proses
timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Namun gout cenderung akan
semakin memburuk, dan serangan yang tidak diobati akan berlangsung lebih
lama, lebih sering terjadi, dan mengenahi beberapa sendi. Sendi yang terkena
yang terkena adalah 7 ibu jari kaki (podogra), sendi tarsal kaki, pergelangan
Nyeri hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa sendi. Sering
kali serangan terjadi pada malam hari. Biasanya hari sebelumnya penderita
tampak segar bugar tanpa gejala atau keluhan. Tiba- tiba pada tengah malem
menjelang pagi terbangun karena adanya rasa sakit yang hebat dan nyeri yang
kulit diatasnya tampak merah atau keunguan, kencang dan licin, serta terasa
hangat. Menyentuh kulit diatas sendi yang terkena dapat menimbulkan nyeri
yang luar biasa. Rasa nyeri ini akan berlangsung beberapa hari sampai sekitar
lainnya, oleh karena itu asam urat cenderung membeku pada suhu dingin. Gout
jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul maupun bahu (Widyanto,
2014).
Gejala lain dari arthritis gout akut adalah demam, menggigil, tidak enak
badan,dan denyut jantung cepat. Serangan gout cenderung lebih berat pada
penderita yang berusia muda dibawah 30 tahun. Biasannya pada laki-laki gout
timbul pada usia pertengahan, sedangkan pada wanita gout muncul pada saat
e. Komplikasi
Abiyoga (2016), menyatakan bahwa Komplikasi yang muncul akibat gout
tendon. Tofi bisa juga ditemukan di jaringan lunak dan otot jantung, katub
dari pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal. Pada jaringan
Air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu seperti
ammonium, fosfat).
3. Penatalaksanaan
1) Medikasi
a. Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0
c. Colchines ( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal
d. Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri dan inflamasi.
e. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
2) Perawatan
purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan
berat badan.
c. Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
1. Konsep keluarga
a. Pengertian
orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan
mencapai tujuan bersama. Menurut Duval (1972), dikutip oleh Zaidin Ali
serta sosial individu yang ada didalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler
tujuan umum. Sedangkan menurut Standhope & Lancaster (1996), dikutip oleh
perkembangan masyarakat.
orang yang terdapat ikatan perkawinan dan hubungan darah terdiri dari ayah,
ibu, anak, serta nenek, kakek, paman, keponakan yang tinggal bersama dalam
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
sarana atau penyalur. Bailon dan Maglaya (1978), dikutip oleh Andarmoyo
dan Jones (2010), keperawatan keluarga adalah area spesialisasi yang melintasi
Friedman (1998), membagi tipe keluarga menjadi dua yaitu tipe keluarga
tradisional dan tipe keluarga non tradisional. Tipe keluarga tradisional, terdiri
dari :
1) Nuclear family atau keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu,
dan Anak-anak.
2) Extended family atau keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalny kakek, nenek, bibi
atau paman.
3) Dyad family yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
4) The childless family adalah keluarga tanpa anak karena terlambat menikah
5) Single parent atau suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak,
6) Single adult yaitu rumah tangga yang terdiri dari dan seoarng yang dewasa.
7) Keluarga usia lanjut yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut.
tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orangtua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
10) Kin-network family adalah beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
pelayanan yang sama. Contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon, dan
lain-lain.
11) Blended family, yaitu suatu rumah tangga yang membawa anak dalam
perkawinan sebelumnya.
tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak melalui
5) Gay and lesbian family yaitu seseorang yang mempunyai persamaan sex
6) Cohabitating family yaitu orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa saling menikah satu
anaknya.
8) Group network family yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
membesarkan anaknya.
9) Foster family yaitu keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
yang aslinya.
10) Homeless family yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
c. Struktur keluarga
tidak terfokus pada suatu hal dan selalu mengulang issue dan pendapat
sendiri.
4) Nilai keluarga dan norma. Nilai keluarga adalah sistem, ide – ide, sikap dan
sosial tertentu.
d. Fungsi keluarga
Menurut Friedman dalam Padila (2012) ada lima fungsi dasar keluarga
diantaranya adalah:
gambaran diri yang positif, perasaan memiliki dan dimiliki, perasaan yang
oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan belajar berperan
keuangan.
function)
perkembangannya.
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Tugas keluarga sesuai
tahap ini adalah membantu keluarga muda sebagai unit yang mantap
3) Keluarga dengan anak usia pra sekolah : ketika anak pertama berusia 2 ½
tahun dan berakir anak berusia 5 tahun. Tugas yaitu memenuhi anggota
4) Keluarga dengan anak usia sekolah : Tahap ini dimulai ketika anak berusia
6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar, berakhir pada usia 13 tahun dan
teman sebaya dan kegiatan diluar rumah akan memainkan peranan yang
5) Keluarga dengan anak remaja : tahap ini dimulai ketika anak pertama
anggota keluarga baru lewat perkawinan dan menerima nilai – nilai gaya
hidup dari paswangan itu sendiri, membantu orang tua lanjut usia yang sakit
7) Orang tua usia pertengahan : dimana tahap ke tujuh dari siklus kehidupan
keluarga, tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian
salah satu pasangan. Tahap ini dimulai biasanya ketika orang tua memasuki
usia 45 – 55 tahun dan berakhir pada saat salah seorang pasangan pensiun
memuaskan dan penuh arti dengan para lansia dan anak – anak,
8) Keluarga dalam masa pensiun dan lansia : tahap terakhir dalam siklus
keluarga dimulai dari salah satu anggota keluarga memasuki masa pensiun,
pasangan.
Data yang perlu dikaji pada keluarga menurut Friedmen (1998), sebagai berikut
sumber air, jamban keluarga, pembuangan air limbah, fasilitas sosial dan
keluarga sebelumnya.
pesan.
4) Struktur kekuatan keluarga, hal yang perlu dikaji meliputi : siapa yamg
5) Struktur peran keluarga meliputi peran baik peran secara formal atau peran
7) Funsi afektif, data yang harus dikaji adalah bagaiman repon keluarga
yang meliputi pengertian, tanda dan gejala faktor penyebab dan yang
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah kemampuan keluarga
yang sakit.
10) Stress dan stategi koping, meliputi stessor jangka pendek dan panjang,
b. Diagnosa Keperawatan
yaitu :
1) Aktual yaitu masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan
tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan
tahap dua, Jika terjadi terganggu lebih dari satu tugas, maka dapat digunakan
tugas ke tiga, jika terganggu dominan satu tugas maka gunakan tugas yang
dominan.
c. Penapisan Masalah
Dalam memberikan asuhan keperawatan kemungkinan ditemukan lebih dari
Sifat masalah
Skala : - Mudah 2 2
- Sebagian 1
Skala : - Tinggi 3 1
- Sedang 2
- Rendah 1
Menonjolnya masalah
ditangani
cara skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot lalu
kurang / tidak sehat bobot tinggi karena memerlukan tindakan yang segera
masyarakat.
3) Potensi masalah dapat di cegah : sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul yang dapat dikurangi atau dicegah. Faktor – faktor yang perlu
kelompok “ high risk “ atau kelompok yang peka atau rawan, adanya
cegah.
diatasi. Hal yang perlu diperhatikan perawat perlu menilai persepsi atau
keperawatan.
prinsip bahwa perawat bekerja bersam keluarga dan bukan untuk keluarga.
keluarga.
3) Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi setiap
evaluasi.
Menurut Wright dan Leahey, (1984) dikutip oleh Friedman (1998) ada dua
tingkatan intervensi yaitu : intervensi tingkat dasar dan intervensi tingkat lanjut.
Intervensi tingkat dasar adalah intervensi yang bersifatt suportif dan mendidik
adalah sejumlah intervensi terapi keluarga yang bersifat psikososial dan tidak
berikut :
dilakukan keluarga.
penentu perencanan yang efektif. Salah satu premis utama dalm keperawatan
Ada dua macam tujuan yaitu tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan
jangka panjang (Goal) adalah tujuan umum yang merupakan hasil akhir yang
diharapkan dapat dicapai oleh keluarga melalui semua usaha. Tujuan jangka
tentang hasil tindakan keperawatan yang sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat
dicapai, realistik serta ada batasan waktu. Tujuan jangka pendek penting untuk
2) Bantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dan situasi yang ada
3) Hubungan antara kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah
ditentukan.
Untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam
alternatif tindakan.
terhadap anggota keluarga yang sakit, perawat dapat melakukan tindakan antara
lain:
psikososial.
Untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
maka perawat dapat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tepat tentang
e. Pelaksanaan
keluarga, adat istiadat yang berlaku. Disamping itu, termasuk respon dan
penerimaan keluarga, sarana dan pra sarana yang ada pada keluarga, didasarkan
penghambat, baik dari keluarga maupun dari petugas itu sendiri. Faktor
dengan situasi yang sedang dihadapi, keluarga tidak mau menghadapi situasi,
anggota keluarga tidak mau menghadapi tekanan sosial dan keluarga, ingin
dengan sasaran keluarga, tidak percaya dengan tindakan yang diusulkan oleh
perawat.
Sedangkan faktor penghambat dari petugas yaitu perawat cenderung
f. Evaluasi
terdapat dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif.
Evaluasi kuantitatif adalah kuantitas atau jumlah kegiatan yang telah dilakukan.
Sedangkan evaluasi kualitatif difokuskan pada salah satu dari tiga dimensi yaitu
dimensi struktur atau sumber, terkait dengan tenaga manusia atau bahan –
dimensi hasil tindakan yang kita lakukan. Dari ketiga dimensi ini untuk melihat
keberhasilan tindakan yang telah dilakukan dapat dilihat dari dimensi yang
Adapun metode yang sering dipakai untuk menentukan apakah tujuan dan
1) Observasi langsung, metode ini adalah metode yang paling valid untuk
penderita.
3) Wawancara untuk menentukan perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih
berperan penting.
4) Latihan simulasi, latihan stimulasi ini berguna menentukan perkembangan
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan keluarga dengan asam urat
yang diberikan asuhan selama kunjungan 6 hari mulai dari tanggal 1 Maret sampai 6 maret 2021.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, pendekatan yang digunakan adalah proses
keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, penapisan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Maret 2021 pada salah satu keluarga dan diperoleh data
sebagai berikut :
1. Data Dasar Keluarga
a. Nama kepala keluarga Tn.P usia 26 tahun, pendidikan terakhir S1, pekerjaan
Karyawan Swasta dan alamat Jl. Blambangan V RT 008/020 Kelurahan Mangun Jaya,
Kecamatan Tambun Selatan, Kab Bekasi
b. Komposisi Keluarga
NO Nama Kelamin Hub. Dg. KK Umur Pendidikan Pekerjaan
1. Ny. D P Istri 26 Tahun S1 IRT
1. An.B L Anak 4 bulan Belum Belum
Sekolah Sekolah
c. Genogram
Orang Tua Tn P Orang Tua Ny.D
X 53 53 47
53
33 20 7 7
24 53 53 53
53
26 26
4bl
Keterangan :
= Perempuan = Meninggal
= Laki-laki = Tinggal Serumah
= klien
d. Tipe Keluarga Tn.P adalah Keluarga Inti yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak yang
e. Suku Bangsa Tn. P dan Ny. D berasal dari Betawi, tidak ada pantangan atau suku yang
mengikat dalam keluarga, tidak ada pantangan yang bertentangan dengan kesehatan
f. Seluruh keluarga Tn. P beragama islam, dalam pelaksanaan kegiatan beribadah sesuai
agama yang dianut yaitu solat 5 waktu dan berdoa. Agama dijadikan sebagai dasar
keyakinan oleh keluarga Tn. P dalam membina hubungan yang baik dengan sesama.
g. Status social ekonomi : Tn.p bekerja sebagai karyawan swasta, memiliki penghasilan
adalah Tn.P dan orangtua dan yang mengelola keuangan dalam keluarga Ny.D
h. Aktivitas reaksi keluarga, keluarga Tn.p rekreasi tidak tentu waktunya karena kondisi
k. Riwayat keluarga inti saat ini keluarga mengatakan ada anggota keluarga yang sakit
yaitu Ny. D mengeluh mengatakan nyeri pada kaki ,sulit berjalan lama karena lututnya
pegal. saat ini Ny. D sedang menderita penyakit asam urat, sedangkan saat ini anggota
l. Riwayat keluarga sebelumnya, Ny. D adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Ny. D
saat ini sedang menderita asam urat. Keempat adik Ny. D dalam keadaan sehat
2. Lingkungan
a. Perumahan, jenis rumah permanen, rumah mikik pribadi, atap rumah menggunakan
genteng, ventilasi rumah ada, >10% luas lantai, cahaya matahari dapat masuk kerumah
jongkok, dan jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja < 10 meter.
f. Fasilitas social dan fasilitas kesehatan, Perkumpulan sosial dan kegiatan masyarakat
motor.
g. Denah Rumah
TOILET DAPUR
R.
TIDUR
T
R. TAMU
R.
TIDUR
TERAS B
JALAN RAYA
h. Karakteristik keluarga dan komunitas, RT 008/020 mempunyai penduduk yang padat
jarak antara antara rumah dan tetangga berdempetan, komunikasi antar tetangga baik.
i. Monilitas geografis keluarga, keluarga sudah tinggal dirumah ± 2 tahun dan sampai
saat ini tidak ada rencana keluarga untuk pindah, karena keluarga sudah merasa
j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, Tn. P dan Ny. D jarang
mengikuti kegiatan masyarakat karena keadaan pandemic dan sering sakit di bagian
kaki.
k. Sistem pendukung keluarga, keluarga Tn. P bila salah satu anggota keluarga ada yang
sakit keluarga menganjurkan untuk membeli obat di apotik terdekat dan berobat ke
3. Struktur Keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga Tn. P yang mengambil keputusan adalah Tn.P. Bila ada
c. Struktur peran pada keluarga Tn. P tidak ada konflik antar keluarga masingmasing,
Tn. P sebagai kepala keluarga, sedangkan Ny. D sebagai ibu rumah tangga dan
merawat anak-anaknya.
d. Nilai dan norma budaya dalam keluarga tidak ada nilai dan norma yang bertentangan
dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif Tn. P berusaha memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga, saling
membantu jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan, saling menghargai,
b. Fungsi sosialisasi seluruh anggota keluarga berinteraksi dengan baik, dengan ekonomi
yang kurang mencukupi, saat ini keluarga rukun tidak ada masalah, keluarga selalu
menegur atau manasehati bila ada keluarga yang membuat kesalahan agar tidak
mengulangi kembali.
Stressor jangka pendek yaitu rasa nyeri pada kaki yang dialami Ny. D dan
Stressor jangka panjang yaitu penyakit Ny. D memikirkan apakah penyakitnya dapat
sembuh.
Keluarga mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama untuk dicari jalan
Keluarga mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama mencari jalan
keluar.
Dari hasil pengkajian tidak di dapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah
secara maladaftif.
6. Pemeriksaan fisik
1) Tn. P : tidak terkaji karena pada saat saya kaji Tn N tidak ada dirumah lagi kerja.
2) Ny. D : (26 tahun) TTV, TD : 120/80 mmHg N: 86 x/menit RR: 20 x/menit S: 36o C,
TB: 153 cm, BB: 48 kg. Kepala simetris, bentuk kepala bulat, ukuran sedang, dan kulit
kepala tidak ada luka. Mata simetris, sklera anikterik, konjungtiva ananemis dan tidak
ada kelainan pada mata. Telinga +/+, pendngaran baik, dan telinga simetris. Hidung
simetris, tidak ada kelianan dan tidak ada sumbatan. Mulut bersih, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi, sikat gigi 2x/hari pagi dan sore saat mandi. Leher tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening. Dada simetris, tidak ada retraksi pada dinding dada,
tidak ada suara tambahan. Abdomen tidak ada kelainan, bising usus 13 x/menit.
Ekstremitas baik. Eliminasi BAK 8 x/hari, BAB 1 x/hari, (sebelum makan ) dan tidak
ada keluhan. Kulit tidak gatal dan tidak ada luka. Kesimpulan : sehat.
Keluarga berharap agar permasalahan kesehatan yang ada didalam keluarga dapat teratasi,
2) Mengambil keputusan
cukup dan minum vitamin yang tersedia di rumah.Dan khususnya untuk Ny. D jika
punya keluhan tidak membaik langsung diantar ke puskesmas begitu pun yang lainnya.
4) Memelihara lingkungan
Keluarga Tn.P menyadari pentingnya kebersihan lingkungan ,oleh sebab itu keluarga
seperti menyapu,mengepel dan menguras bak mandi agar tidak terjadi sumber
penyakit.
ini keluarga mendapatkan pelayan yang baik oleh puskesmas keluarga juga percaya
9. Analisa Data
1. Ny. D mengatakan nyeri dibagian kaki dan kesehatan pada keluarga Tn. P
8,0 mg/dL
jeroan
DO :
N : 85x/menit
RR: 20x/menit
S : 36oC
beraktifitas
DO :
N : 85x/menit
RR: 20x/menit
S : 36oC
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hiperurisemia
C. PENAPISAN MASALAH
prioritas masalah
Asam Urat
mengetahui bagaimana
vital TD : 120/80mmHg N :
85x/menit RR : 20 x/menit S :
urat terjadi
N:85x/menit, RR:20x/menit
S : 36oC
lingkungan.
Setelah dilakukan penapisan maka prioritas diagnose keperawatan pada keluarga Tn. P dan
D. PERENCANAAN
DX. 1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. P khususnya Ny. D dengan
Asam Urat.
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 hari diharapkan Ny.D
mampu mengetahui apa itu penyakitnya, penyebab tanda gejala , pencegahan, perawatan dan
Kriteria hasil : dapat menegatahui apa itu penyebab , gejala , pencegahan dan perawatan
Kriteria hasil : Kelaurga mengerti cara berolahraga senam kaki diabetes dirumah
Kriteria hasil : keluarga Ny.D mampu menjaga pola kesehatannya dan berolahraga rutin
1. Mengenal masalah Asam urat dengan cara menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala serta mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala penyakit asam
c. Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala asam urat yang
dialami Ny. D
f. Ajarkan pada keluarga teknik relaksasi progresif, kompres hangat pada bangian kaki
g. Ajarkan keluarga bagaimana cara mengkaji skala nyeri untuk pencegahan dini.
penyakit Asam Urat dengan menggunakan Power Point. Respon : keluarga dapat
dan gejala penyakit Asam Urat. Respon : keluarga mengatakan asam urat adalah
terdapat purin tinggi dalam darah. Menyebutkan 3 dari 6 penyebab asam urat : factor
usia,makan makanan yang mengandung purin tinggi, obesitas, dm, kurang olahraga,
alcohol .menyebutkan 3 dari 3 tanda dan gejala asam urat :nyeri sendi,sulit tidur,sendi
mudah bengkak dan kemerahan.Ungkapan keluarga tentang penyebab dan tanda gelaja
asam urat.
c. Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi penyebab serta tanda dan gejala yang
dialami Ny. N. Respon : keluarga mengatakan Asam Urat yang dialaminya disebabkan
karena faktor pola makan, tanda dan gejala yang dialaminya yaitu nyeri di pergelangan
tersenyum
Evaluasi pada tanggal 02 Maret 2021
S : keluarga mengatakan asam urat adalah terdapat purin tinggi dalam darah. Menyebutkan
3 dari 6 penyebab asam urat : factor usia,makan makanan yang mengandung purin tinggi,
obesitas, dm, kurang olahraga, alcohol .menyebutkan 3 dari 3 tanda dan gejala asam urat
O : keluarga antusias untuk bertanya dan tersenyum, Ny. D dapat menyebutan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala Hipertensi yang dialaminya, Ny. D dan keluarga tampak
kooperatif.
A : TUK 1 tercapai
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi Asam Urat dengan cara menyebutkan akibat
Standar : Klien dapat menyebutkan akibat dari asam urat yaitu nyeri di bagian kaki dan
menghambat aktivitas. Ungkapkan keluarga untuk mengatasi Asam Urat pada Ny. D dan
Perencanaan :
a. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat asam urat dengan menggunakan lembar
balik.
b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali penjelasan mengenai akibat Asam Urat
c. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan untuk mengatasi Asam Urat yang
dialami Ny. D
Point dan lembar balik. Respon : keluarga menyimak dan memperhatikan saat diberikan
penjelasan
b. Memotovasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan tentang
c. Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan dengan cara menanyakan apa yang
penjelasan yang diberikan. Ny. D mengatakan takut akibat dari Hiperurisemia yang
bapak” sudah dapat menyebutkan dengan benar. Respon keluarga : keluarga tampak
tersenyum.
mengatakan akibat Hiperurisemia yaitu nyeri sendi dan menghambat aktivitas. Keluarga
mengatakan takut akibat dari hiperurisemia dan Ny. D akan sering kontrol ke puskesmas.
O : keluarga tampak antusias saat menjawab pertanyaan yang diajukan dan menyimak
penjelasan yang diberikan, keluarga dapat mengulangi kembali akibat dari Hiperurisemia
apabila tidak segera ditangani dan mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
Hiperurisemia.
A : TUK 2 Tercapai
fasilitas kesehatan
Standar : Keluarga mampu memodifikasi perilaku diet dari skala 2 (jarang melakukan)
a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan penyakit Asam Urat dan
a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan
dapat digunakan dan manfaat dari fasilitas kesehatan. Respon : keluarga dapat
tersenyum
S : Ny. D mengatakan tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan manfaat dari
fasilitas kesehatan.
O : Ny. D dapat menyebutkan kembali tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
kesehatan.
Tujuan Umum : Setelah dilakukan pembinaan dalam waktu 3 hari diharapkan mampu
memahami keuntungan mencuci tangan dan memahami cuci tangan yang benar pada keluarga
Tujuan Khusus : Setelah dilakukan kunjungan 3 kali pertemuan selama masing – masing 30
Kriteria hasil : Mampu menegtahui tentang cuci tangan yang baik dan benar
Kriteria hasil : dapat menegatahui apa itu penyebab , pencegahan dari cuci tangan
Kriteria hasil : keluarga Ny D mampu menjaga pola kesehatannya dan berolahraga rutin
PEMBAHASAN
Bab ini, penulis akan membahas mengenai kesenjangan – kesenjangan yang ada, serta faktor –
faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yamg
A. PENGKAJIAN
Pada tahap pengkajian dalam teori ditemukan tanda dan gejala asam urat yaitu nyeri sendi
yang terkena adalah 7 ibu jari kaki (podogra), sendi tarsal kaki, pergelangan kaki, sendi kaki
belakang, pergelangan tangan, lutut, dan siku. Gejala lain demam, menggigil, tidak enak
Tetapi dalam kasus tidak ditemukan adanya demam, menggigil, denyut jantung cepat karena
asam urat yang diderita Ny. D termasuk dalam kriteria sedang, saat pengkajian Ny.D hanya
mengatakn nyeri di bagian pergelangan kakinya. Dalam pengkajian keluarga secara teori data
yang perlu dikaji meliputi data dasar keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stres dan koping, harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga dan funsi
perawatan keluarga. Terkait dengan masalah asam urat yang dihadapi keluarga diperoleh data
bahwa keluarga belum dapat melaksanakan 5 tugas keluarga secara optimal yang ditunjukan
dengan data bahwa keluarga Ny. D belum mampu dalam mengenal, mengambil keputusan
tentang tindakan yang tepat mengenai penyakitnya, keluarga belum tahu akibat dari asam urat,
keluarga belum dapat mengambil keputusan dalam mengatasi masalah asam urat, keluarga
belum tahu tentang cara perawatan asam urat. Namun keluarga sudah mampu memodifikasi
lingkungan dan keluarga sudah dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan bila sakit.
Faktor penghambat dari pengkajian tidak ditemukan. Sedangkan faktor pendukung keluarga
dalam melakukan pengkajian yaitu keluarga sangat kooperatif dan mau bekerja sama dengan
baik sehingga pengkajian dapat berlangsung dengan baik dan data yang didapat akurat sesuai
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan secara teori berdasarkan tipologi keperawatan keluarga yaitu diagnosa
keperawatan aktual (defisit atau gangguan kesehatan), risiko (ancaman kesehatan) dan
potensial (keadaan sejahtera atau wellness), yaitu keadaan dimana keluarga dalam keadaan
sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Pada kasus dari hasil pengkajian
pada keluarga Ny. D terdapat dua tipologi diagnosa keperawatan yaitu Ketidak efektifan
menemukan diagnosa potensial, karena dalam waktu yang singkat penulis lebih memfokuskan
Sedangkan faktor penunjangnya adalah kelurga sangat kooperatif pada saat memberikan
C. PERENCANAAN
menetapkan sasaran dan tujuan, menyusun rencana tindakan, serta menetapkan kriteria dan
standar evaluasi. Dalam menyusun masalah berdasarkan prioritas secara teori menggunakan
empat kriteria penapisan., yaitu sifat masalah, potensi masalah dapat di ubah, potensi masalah
dapat di cegah, dan menonjolnya masalah. Pada kasus penapisan menggunakan kriteria sesuai
dengan teori, namun skor disesuaikan dengan kondisi keluarga. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun rencana tindakan keperawatan adalah harus sesuai dengan
menggolongkan intervensi keperawatan pada tiga tingkatan fungsi yaitu fungsi koognitif,
afektif, dan perilaku. Pada kasus perencanaan mengacu pada teori, tetapi tidak semua dapat
direncanakan sesuai teori. Untuk intervensi sesuai dengan tindakan fungsi, perawat hanya
kepada keluarga terkait masalah yang di hadapi keluarga. Sedangkan untuk afektif dan
perilaku tidak direncanakan, karena dalam waktu tiga hari asuhan, kemampuan tersebut tidak
dapat dicapai karena membutuhkan intervensi yang terus menerus dan berkesinambungan.
Dalam penyusunan perencanaan penulis tidak mengalami hambatan karena penulis mengacu
pada teori dan memperhatikan sumberdaya keluarga. Sedangkan faktor pendukung adanya
D. PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap proses keperawatan keluargas dimana perawat dapat
meningkatkan pengetahuan dan minat keluarga dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Pelaksanaan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan minat dan mengadakan perbaikan
sumber daya yang ada pada keluarga, pada pelaksanaan tindakan tidak mengalami kesulitan
dalam pencapaian tujuan yang ditentukan bersama. Pada tahap ini penulis banyak memberikan
Untuk membantu keluarga dalam melaksanakan fungsi keperawatan untuk mengatasi masalah
asam urat dan asam urat yang dihadapi keluarga, tindakan yang dilakukan adalah
mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi, memotifasi keluarga untuk
akan dilakukan oleh keluarga dan memberikan penghargaan terhadap upaya yang telah
dilakukan keluarga. Selain itu juga dalam melakukan tindakan, penulis meperhatikan faktor
penghambat dari perawat maupun dari keluarga. Dalam melaksanakan tindakan penulis tidak
mengalami hambatan karena keluarga menyimak dengan baik informasi yang telah diberikan.
E. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk melihat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan pada keluarga.
Metode yang digunakan pada evaluasi adalah observasi langsung, wawancara dan
latihan,stimulasi tindakan untuk mengatasi tentang masalah yang dihadapi. Secara teori
evaluasi dibagi dua yaitu evaluasi kuantitaif (dilihat dari jumlah kegiatan), dan evaluasi
kualitatif yaitu evaluasi yang difokuskan pada tiga dimensi yaitu dimensi struktur/sumber,
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Terkait dengan evaluasi struktur / sumber difokuskan pada
tenaga manusia atau bahan yang diperlukan dalam pelaksanan kegiatan. Evaluasi proses
terkait dengan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sedangkan, evalasi hasil yang
keluarga. Pada kasus evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses dan hasil, untuk
mengukur tingkat kemampuan keluarga dalam melaksanakan lima tugas keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan. Dalam evaluasi metode yang digunakan adalah dengan cara
observasi langsung upaya yang dilakukan, wawancara untuk mengetahui tingkat pengetahuan
keluarga tentang masalah yang dihadapi dan latihan simulasi untuk melatih ketrampilan
Dari dua diagnosa keperawatan yang ditemukan pada keluarga untuk masalah pertama yaitu
asam urat, keluarga sudah mampu melaksanakan lima tugas keluarga, meskipun belum
keluarga akan mandiri dalam mengatasi masalahnya. Pada diagnosa keperawatan keluarga
yang pertama yaitu TUK 1, 2 tercapai TUK 3, 4 tercapai sebagian. Sedangkan evaluasi pada
diagnosa keperawatan keluarga yang kedua yaitu TUK 1, 2 tercapai TUK 3, 4 tercapai
sebagian. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga semua kegiatan yang telah
dilaksanakan didokumentasikan.
BAB V
PENUTUP
Setelah memberikan asuhan dan membandingkan dengan teori, maka penulis dapat mengambil
kesimpilan dan memberikan saran dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn. P
Khususnya Ny. D dengan Asam Urat di Jl.Blambangan V Rt 008/ 020, Mangun Jaya , Tambun
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan antara teori dan kasus, maka penulis dapat mengambil
1. Pengkajian dilakukan sesuai teori namun hasil yang di peroleh sesuai dengan kondisi
keluarga. Dari penjajakan pertama teridentifikasi keluarga mengalami masalah Asam Urat.
Sedangkan pada pengkajian lima tugas keluarga dalam mengatasi masalah keluarga
menjalankan semua tugas tersebut. Factor penghambat dalam pengkajian tidak ditemukan.
2. Diagnose yang ditemukan pada kasus mengacu pada diagnose secara teori yaitu diagnose
actual dan diagnose resiko. Sedangkan diagnose potensial tidak ditemukan. Factor
penghmabat dalam memberikan asuhan tidak ada karena data yang ditemukan dapat
4. Pada pelaksanaan semua rencana yang dibuat dapat dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Pada pelaksanaan yang
5. Pada evaluasi dari semua diagnosa keperawatan yang ditemukan, tidak seluruhnya tujuan
tercapai khususnya untuk TUK 3 dan 4 . Untuk tujuan yang belum tercapai didelegasikan
Untuk meningkatkan asuhan keperawatan keluarga Tn.P khususnya Ny. D yang mengalami
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, setiap perawat tetap memperhatikan respon dari
keluarga dan memberikan umpan balik yang positif supaya apa yang di sampaikan dapat
2. untuk keluarga Tn. P diharapkan dapat melakukan keperawatan pada keluarga yang
3. Untuk petugas puskesmas khususnya penanggunag jawab puskesmas agar menindak lanjuti
masalah kesehatan yang belum teratasi, dan memotivasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan dan tetap memberikan dukungan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Boedhi dan Martono, H.Hadi. (1999). Olah Raga dan Kebugaran Pada Lanjut Usia. Buku
Krisnatuti dan Rina. (2006). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat,edisi 12
LeMone, P, & Burke. (2001). Medical Surgical Nursing : Critical Thinking In Client Care. (4thed).
Mubaraq, Chayatin, Santoso. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta:
salemba Medika
Setiawati, Santun dan Agus Citra Dermawan.2008. Penuntun Praktik Asuhan Keluarga. Edisi 2.