Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL

KEGIATAN KEDOKTERAN KELUARGA


PADA PASIEN DEMAM DENGUE

Dokter pembimbing :

dr. Misheilla

UPT. PUSKESMAS RAWA BUNTU TANGERANG SELATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

12 JULI – 20 AGUSTUS 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil
kegiatan kedokteran keluarga ini yang merupakan bagian dari tugas pendidikan
kepaniteraan klinik pada bagian Kedokteran Komunitas 2 Puskesmas Rawa Buntu

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dosen-dosen


pembimbing dan sahabat – sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Jakarta atas bantuan dalam menyusun laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan hasil kegiatan kedokteran keluarga ini memiliki
banyak kekurangan, untuk itu saya mengaharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik
lagi dalam penulisan selanjutnya. Semoga laporan hasil kegiatan kedokteran keluarga ini
dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai tambahan informasi mengenai kasus hipertensi
yang masih menjadi salah satu masalah.

Wassalamualaikum wr wb.

Jakarta, Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................4

1.2 TUJUAN..............................................................................................................5

BAB II STATUS PASIEN................................................................................................6

2.1 IDENTITAS PASIEN..........................................................................................6

2.2 ANAMNESA.......................................................................................................6

BAB III ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA...................................................11

3.1 IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA..............................................................112

3.2 GENOGRAM KELUARGA.................................................................................123

3.3 PROFIL KELUARGA DAN STRUKTUR............................................................12

3.4 ASPEK PERUMAHAN..........................................................................................13

3.5 ASPEK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT...........................................14

3.6 MANDALA OF HEALTH...................................................................................156

3.7 DIAGNOSIS KELUARGA....................................................................................16

3.8 DIAGNOSIS HOLISTIK (MULTIAKSIAL).........................................................16

3.9 PENATALAKSANAAN.......................................................................................17

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................20

4.1 KESIMPULAN..................................................................................................20

4.2 SARAN..............................................................................................................20

LAMPIRAN.....................................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disiplin sains kedokteran (medical science) bisa dibagi menjadi 3 kategori:
(1) Ilmu-ilmu Biomedis; (2) Kedokteran Klinis; dan (3) Kedokteran Komunitas.
Ilmu biomedis merupakan cabang sains kedokteran yang menerapkan prinsip
biologi dan fisiologi dalam praktik kedokteran klinis. Kedokteran klinis merupakan
cabang sains kedokteran yang mempelajari dan mempraktikkan berbagai pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk memulihkan kesehatan dengan cara mencegah dan
mengobati penyakit pada individu pasien. Kedokteran komunitas (community
medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan
anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit,
memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal
dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas.
Kedokteran komunitas merupakan perluasan dari konsep kedokteran klinis,
karena fokusnya tetap pada pelayanan kesehatan primer, tetapi masalah (concern)
yang diperhatikan tidak hanya kesehatan pasien, tetapi juga kesehatan keluarga dan
anggota komunitas lainnya. Cabang kedokteran komunitas yang memberikan
perhatian khusus kepada kesehatan keluarga sebagai sebuah unit adalah kedokteran
keluarga. Kedokteran keluarga (family medicine) adalah disiplin ilmu yang
menekankan pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal, primer,
komprehensif, dan berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam
hubungannnya dengan keluarga, komunitas, dan lingkungannya. Kedokteran
Keluarga menekankan keluarga sebagai unit sosial yang memberikan dukungan
kepada individu. Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada
keluarga dan masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan
keluarga.
Peran dokter keluarga yang holistik, berkesinambungan dan kolaboratif akan
membantu dalam penyembuhan penyakit pasien serta pendidikan kesehatan kepada
penderita dan keluarganya akan sangat berarti bagi penderita, terutama bagaimana
sikap dan tindakan, serta cara untuk perilaku hidup sehat dan penyehatan
lingkungan. Pada kasus ini diperlukan penerapan pelayanan berbasis Evidence
Base Medicine pada pasien DD dan DT pada anak dengan mengidentifikasi faktor
4
risiko dan masalah klinis serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka
penyelesaian masalah pasien dengan teknik patient centred dan family approach.

1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan
di salah satu keluarga di daerah tersebut.
b) Untuk merencakan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
taraf kesehatan bagi keluarga tersebut.
c) Memberikan informasi serta pengetahuan mengenai bentuk pelayanan
kedokteran dengan pendekatan kedokteran keluarga pada penderita penyakit.
Salah satunya dengan menganalisis penyebab, perilaku atau gaya hidup
apakah telah mendukung pengobatan farmakologi atau tidak.

5
BAB II

STATUS PASIEN

2.1 IDENTITAS PASIEN


IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun 3 bulan
Pekerjaan : Shopeefood
Agama : Islam
Alamat : Kampung Rawabuntu RT 08/02
Tanggal Pemeriksaan : 20 Juli 2023

2.2 ANAMNESA
 Keluhan Utama
Demam tinggi sejak 5 hari SMRS
 Keluhan Tambahan
Mual, pusing, badan terasa pegal, nyeri kepala, dan penurunan nafsu
makan.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD PKM Rawa Buntu dengan keluhan demam tinggi
sejak 5 hari SMRS. Demam terus menerus dan hanya turun sebentar apabila
diberikan obat penurun panas.
Keluhan lainnya berupa mual tanpa disertai muntah, pusing, nyeri kepalam
badan terasa pegal dan penurunan nafsu makan. Keluhan nyeri ulu hati, ruam-
ruam merah dan gusi berdarah disangkal. BAK dan BAB dalam batas normal.

 Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami keluhan yang serupa sebelumnya
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa.
 Riwayat Psikososial

6
Pasien tinggal bersama ibu, bapak, dan kakak pasien. Pasien merupakan
kurir shopeefood dan sekitar 1 minggu sebelum pasien merasakan demam
pasien berada di lingkungan yang sedang di fogging akibat ada kasus demam
berdarah. Pasien sering keluar dari rumah dan bekerja hingga larut malam.
Pasien makan 3x sehari tetapi jarang mengonsumsi buah dan sayur. Sosial
ekonomi keluarga pasien termasuk dengan ekonomi menengah ke bawah.
Rumah keluarga pasien memiliki ventilasi dan cahaya matahari yang cukup.
Rumah keluarga pasien dikelilingi oleh kebun dan juga parit serta di halaman
belakang pasien terdapat kola mikan dari terpal.
 Riwayat Pengobatan
Pasien belum berobat untuk keluhan yang saat ini. Selama dirumah pasien
sudah mengkonsumsi Paracetamol dan hanya turun sebentar saja.

 Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal.
2.3 PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 99/62 mmHg
Frek. Nadi : 91 x/menit
Frek Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 38.0oC
Status Antropometri
o Berat Badan : 55 Kg
o Tinggi Badan : 160 cm
o IMT : 21.4 (normoweight)

Status Generalisata
Kepala Normocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Reflek Pupil
(+/+), Isokor, d=3 mm, edema palpebra (-/-), pegerakan
mata ke segala arah baik.

7
Hidung Epistaksis (-/-), septum deviasi (-), sekret (-/-)
Telinga Normotia, nyeri tekan daun telinga (-/-), serumen (-/-).
Mulut Mukosa bibir kering, stomatitis (-), faring hiperemis (-)
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, suara napas
vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung
I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Supel, BU (+), perkusi timpani, nyeri tekan epigastrium
(+), turgor kulit dalam batas normal
Ekstremitas Akral hangat (+), sianosis (-), petechiae (-), CRT < 2 dtk,

2.4 PEMERIKSAAN PENUJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Leukosit 4.100 4.000-11.000 / ul

Eritrosit 4,98 4,4 – 5,9 juta / ul

Hemoglobin 13,9 13,2- 5,0 g/dl

Hematokrit 41 35-47 %

Trombosit 70.000 150.000-440.000 / ul

2.5 RESUME

Tn. A, laki-laki, usia 25 tahun 3 bulan datang ke IGD PKM Rawa Buntu
dengan keluhan demam tinggi sejak 5 hari SMRS. Demam terus menerus dan
hanya turun sebentar apabila diberikan obat penurun panas. Keluhan disertai
mual tanpa disertai muntah, pusing, nyeri kepalam badan terasa pegal dan
penurunan nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital suhu
38.6oC, Tekanan Darah 99/62 mmHg, frekuensi nadi 91x/menit, frekuensi napas
22x/menit. Pada pemeriksaan generalisata didapatkan mukosa bibir kering dan
nyeri tekan epigastrium +. Tidak didapatkan adanya manifestasi perdarahan.

8
Ekstremitas akral masih teraba hangat. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan thrombositopenia.

2.6 DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis : Dengue Fever (A90)

2.7 PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
 Rawat inap
 Tirah baring
 Evaluasi keadaan umum, tanda vital, laboratorium DPL (trombosit dan
hematokrit) setiap 6-12 jam
 Diet makanan lunak
 Perbanyak minum air putih
b. Medikamentosa
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Domperidone 3 x 10 mg
- Omeprazole 2 x 20 mg

2.8 PROGNOSIS
a. Qua Ad Vitam : Bonam
b. Qua Ad Functionam : Bonam
c. Qua Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

9
BAB III

ANALISIS KEDOKTERAAN KELUARGA

3.1 IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Bapak Penderita
Nama : Tn. A
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SMA

Ibu Penderita

Nama : Ny. M
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : SMA

Kakak Penderita
Nama : Nn. I
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : S1

10
3.2 GENOGRAM KELUARGA

3.3 PROFIL KELUARGA DAN STRUKTUR


Jumlah Anggota 4 orang
Keluarga besar
Nama 1. Tn. A Ayah
2. Ny. M Ibu
3. Nn. I Anak Pertama
4. Tn. A
Anak Kedua
Pekerjaan 1. Tn. A Wiraswasta
2. Ny. M Guru
3. Nn. I Wiraswasta
4. Tn. A
Shopeefod
Kewarganegaraan WNI
Tempat tinggal Rumah Sendiri dengan Sudah tinggal
3 kamar tidur, 1 ruang dirumah tersebut
semenjak 10 tahun
keluarga, 2 kamar
lalu.
mandi dan dapur
Agama Islam
Pendidikan terakhir 1. Tn. A SMA
2. Ny. M SMA
3. Nn. I S1
4. Tn. A
SMA
Pendapatan ±Rp 500.000,-/bulan

11
3.4 ASPEK PERUMAHAN
a. Aspek perumahan.
1. Luas tanah : 15x10 m.
2. Luas bangunan : 15x10 m yang terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1
dapur, ruang keluarga, ruang tamu halaman depan dan halaman belakang
3. Lantai : Ubin
4. Atap : Genteng
5. Ventilasi : Baik
6. Pencahayaan : Baik
7. Temperatur : Sejuk
8. Kelembapan : lembab
9. Kebisingan : bising
10. Fasilitas dalam rumah sehat :
Fasilitas Ya Tidak
PAM 
Pembuangan tinja 
Pembuangan air limbah 
Pembuangan sampah 
Fasilitas dapur 
Ruang keluarga 

Denah rumah :

3.5 ASPEK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

12
Indikator PHBS Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 
2. Memberikan ASI Eksklusif 
3. Menimbang balita setiap bulan 
4. Memberikan imunisasi balita sesuai jadwal 
5. Menggunakan air bersih 
6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 

7. Menggunakan jamban sehat 

8. Memberantas jentik di rumah 1x tiap minggu 


9. Makan buah dan sayur setiap hari 
10. Tidak merokok di dalam rumah 

13
3.6 MANDALA OF HEALTH

GAYA HIDUP
- Asupan makanan
kurang seimbang
- Jarang memakan
buah dan sayuran

PERILAKU KESEHATAN
Keluarga pasien masih
mengutamakan kuratif
daripada preventif dan
memiliki pengetahuan LINGKUNGAN
yang kurang tentang PSIKOSOSIO-EKONOMI
penyakit-penyakit FAMILY - Ekonomi keluarga
yang ia derita. pasien menengah ke
Ayah pasien
perokok bawah
- Hubungan antar
anggota keluarga baik

PELAYANAN KESEHATAN
- Preventif dan promosi LINGKUNGAN PSIKOSOSIO- LINGKUNGAN KERJA
edukasi untuk Tn. A EKONOMI Bekerja di lingkungan
lingkungan pasien yang - Demam
tidak terlaksana dengan terbuka
- Mual
baik (PSN, 3M) - Nyeri kepala
- Badan terasa pegal
- Pusing

FAKTOR BIOLOGI
Pola hidup sehat yang LINGKUNGAN FISIK
belum diterapkan - Ventilasi dan pencahayaan rumah baik
- Terdapat parit dan kola mikan tidak
menyebabkan kerentanan terurus di halaman belakang pasien
terhadap penyakit - Terdapat ember berisi air di halaman
depan pasien

KOMUNITAS
- Pemukiman di lingkungan antar
tetangga kurang rapi dan padat
penduduk.
- Banyak genangan air disekitar
lingkungan rumah

14
3.7 DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT  PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga ini adalah Tingkat pendidikan Pasien tidak terbiasa Pasien mengalami
keluarga inti dengan anggota keluarga menjaga lingkungan sedikit
2 orang anak pasien kurang baik yang bersih dan keterbatasan atau
sehingga orang tua tentang mencegah kesulitan dalam
keluarga kurang genangan air beraktivitas sehari-
memahami tentang hari
pencegahan penyakit
dan perhatian keluarga
bisa menjadi kurang
dalam kesehatan

3.8 DIAGNOSIS HOLISTIK (MULTIAKSIAL)


1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke puskesmas dibawa orang tua nya karena keluhan demam
tinggi yang tidak kunjung membaik. Orang tua pasien datang berobat dengan harapan
keluhan yang pasien rasakan dapat berkurang dengan bantuan dokter. Orang tua
pasien memiliki kekhawatiran jika penyakit pasien dapat membahayakan pasien.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Berdasarkan anamnesa didapatkan pasien mengeluh keluhan demam sejak 5 hari
yang lalu, disertai mual, nyeri kepala, badan terasa pegal serta pusing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital peningkatan suhumukosa bibir kering dan
nyeri tekan epigastrium. Pada pemeriksaan laboratorium hematologi didapatkan
trombositopenia. Diagnosis kerja yang cocok dengan tanda klinis di atas yaitu Demam
Dengue.
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien).
Pasien berusia 25 tahun dan jarang membaca mengenai informasi penyakit yang
mungkin terjadi disekitar pasien sehingga belum mengerti penyakit yang diderita dan
bagaimana cara mencegahnya. Pasien bersikap acuh tak acuh terhadap kesehatan diri
ataupun lingkungannya.

15
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien).
Dukungan keluarga kurang optimal/terbatas dalam mengantarkan pasien ke
puskesmas jika sakit terlihat parah dan mengganggu, kurangnya pengetahuan keluarga
mengenai perilaku menjaga kebersihan makanan, minuman dan sanitasi, lingkungan
rumah kumuh (ICD 10–Z.58), pendapatan perkapita rendah (ICD 10–Z.59.6).
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik
didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental).
Derajat 2 , pasien mengalami sedikit kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-
hari.

3.9 PENATALAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil Keterangan
diharapkan
Aspek Menjelaskan Pasien Pada saat Keluarga pasien Pasien dan
personal kepada pasien dan kunjungan mengetahui cara keluarga
dan keluarga keluarga. rumah. menjaga bersedia
tentang penyakit higienitas menerima
dengue serta lingkungan edukasi yang
mengedukasi dengan prinsip diberikan
bahwa penyakit 3M dokter
ini dapat dicegah
dengan cara
menjaga
higienitas
lingkungan.
Aspek Pasien diberikan Pasien Pada saat Pasien Bersedia
klinik terapi datang ke meminum obat meminum obat
-IVFD RL 20 puskesmas sesuai anjuran secara teratur
tpm dokter sesuai
-Paracetamol 3 x penjelasan
500 mg dokter
-Domperidone 3

16
x 10 mg
- Omeprazole 2 x
10 mg
Aspek -Menganjurkan Pasien Pada saat -Keluarga Bersedia
risiko keluarga pasien dan kunjungan pasien bersedia mengikuti saran
internal agar senantiasa keluarga ke rumah membersihkan dan arahan
menjaga pasien dan genangan air dokter
higienitas air, di disekitar
makanan, puskesmas rumahnya,
lingkungan menguras bak
rumah, dan mandi
mencuci tangan seminggu sekali
-Menjaga
-Menerapkan 3M kebersihan air,
makanan,
sanitasi dan
cuci tangan
Aspek Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersedia
psikososial keluarga dan kunjungan memberi memberikan
keluarga memberi keluarga ke rumah perhatian lebih perhatian lebih
perhatian lebih pasien mengenai pola mengenai pola
mengenai pola hidup sehat hidup sehat
hidup sehat pasien pasien
pasien
Aspek Menyarankan Pasien Saat Kondisi tubuh Bersedia
fungsional pasien dan dan kunjungan pasien lebih menjaga pola
keluarga untuk keluarga ke rumah sehat menjaga
menjaga pasien kebersihan
kebersihan makanan,
makanan, minuman dan
minuman dan sanitasi serta
sanitasi serta lingkungan
lingkungan.

17
18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keluarga Tn. A memiliki tingkat kesehatan dan pemahaman tentang kesehatan
yang kurang baik. Terlihat dari gaya hidup yang dijalani oleh keluarga tersebut seperti
kurangnya pengetahuan mengenai kebersihan makanan, minuman dan sanitasi serta
kebersihan lingkungan rumah. Perekonomian keluarga ini tergolong menengah ke bawah.

4.2 Saran
Untuk keluarga Tn. A lebih diberikan pemahaman pasien tentang penyakit yang
dideritanya dan agar pasien serta keluarga senantiasa menerapkan gaya hidup sehat yang
pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup pasien dan anggota keluarga lainnya. Pasien
juga harus minum obat secara rutin dan teratur sesuai petunjuk dokter. Serta keluarga
pasien harus memahami kondisi pasien dan memberi perhatian lebih kepada pasien agar
dapat menjaga pola makan pasien agar tidak jajan sembarangan.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI. Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes
RI; 2016.
2. Soedarmo S, Garna H. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis edisi kedua Cetakan
ketiga. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2012. hlm. 338-346.
3. Kemenkes RI. Buku pedoman pengendalian penyakit DT. Jakarta: Sub Direktorat
Diare dan Infeksi Pencernaan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung.
Jakarta: Kemenkes RI; 2013.
4. Annisa Yulida Syani. Penatalaksanaan Holistik Infeksi Dengue pada Pria Pra Lansia
dengan Pengetahuan Preventif Kurang Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga.
Majority.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai