Dokter pembimbing :
dr. Misheilla
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil
kegiatan kedokteran keluarga ini yang merupakan bagian dari tugas pendidikan
kepaniteraan klinik pada bagian Kedokteran Komunitas 2 Puskesmas Rawa Buntu
Saya menyadari bahwa laporan hasil kegiatan kedokteran keluarga ini memiliki
banyak kekurangan, untuk itu saya mengaharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik
lagi dalam penulisan selanjutnya. Semoga laporan hasil kegiatan kedokteran keluarga ini
dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai tambahan informasi mengenai kasus hipertensi
yang masih menjadi salah satu masalah.
Wassalamualaikum wr wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.2 TUJUAN..............................................................................................................5
2.2 ANAMNESA.......................................................................................................6
3.9 PENATALAKSANAAN.......................................................................................17
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................20
4.1 KESIMPULAN..................................................................................................20
4.2 SARAN..............................................................................................................20
LAMPIRAN.....................................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan
di salah satu keluarga di daerah tersebut.
b) Untuk merencakan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
taraf kesehatan bagi keluarga tersebut.
c) Memberikan informasi serta pengetahuan mengenai bentuk pelayanan
kedokteran dengan pendekatan kedokteran keluarga pada penderita penyakit.
Salah satunya dengan menganalisis penyebab, perilaku atau gaya hidup
apakah telah mendukung pengobatan farmakologi atau tidak.
5
BAB II
STATUS PASIEN
2.2 ANAMNESA
Keluhan Utama
Demam tinggi sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Mual, pusing, badan terasa pegal, nyeri kepala, dan penurunan nafsu
makan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD PKM Rawa Buntu dengan keluhan demam tinggi
sejak 5 hari SMRS. Demam terus menerus dan hanya turun sebentar apabila
diberikan obat penurun panas.
Keluhan lainnya berupa mual tanpa disertai muntah, pusing, nyeri kepalam
badan terasa pegal dan penurunan nafsu makan. Keluhan nyeri ulu hati, ruam-
ruam merah dan gusi berdarah disangkal. BAK dan BAB dalam batas normal.
6
Pasien tinggal bersama ibu, bapak, dan kakak pasien. Pasien merupakan
kurir shopeefood dan sekitar 1 minggu sebelum pasien merasakan demam
pasien berada di lingkungan yang sedang di fogging akibat ada kasus demam
berdarah. Pasien sering keluar dari rumah dan bekerja hingga larut malam.
Pasien makan 3x sehari tetapi jarang mengonsumsi buah dan sayur. Sosial
ekonomi keluarga pasien termasuk dengan ekonomi menengah ke bawah.
Rumah keluarga pasien memiliki ventilasi dan cahaya matahari yang cukup.
Rumah keluarga pasien dikelilingi oleh kebun dan juga parit serta di halaman
belakang pasien terdapat kola mikan dari terpal.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum berobat untuk keluhan yang saat ini. Selama dirumah pasien
sudah mengkonsumsi Paracetamol dan hanya turun sebentar saja.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal.
2.3 PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Kepala Normocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Reflek Pupil
(+/+), Isokor, d=3 mm, edema palpebra (-/-), pegerakan
mata ke segala arah baik.
7
Hidung Epistaksis (-/-), septum deviasi (-), sekret (-/-)
Telinga Normotia, nyeri tekan daun telinga (-/-), serumen (-/-).
Mulut Mukosa bibir kering, stomatitis (-), faring hiperemis (-)
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, suara napas
vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung
I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Supel, BU (+), perkusi timpani, nyeri tekan epigastrium
(+), turgor kulit dalam batas normal
Ekstremitas Akral hangat (+), sianosis (-), petechiae (-), CRT < 2 dtk,
HEMATOLOGI
Hematokrit 41 35-47 %
2.5 RESUME
Tn. A, laki-laki, usia 25 tahun 3 bulan datang ke IGD PKM Rawa Buntu
dengan keluhan demam tinggi sejak 5 hari SMRS. Demam terus menerus dan
hanya turun sebentar apabila diberikan obat penurun panas. Keluhan disertai
mual tanpa disertai muntah, pusing, nyeri kepalam badan terasa pegal dan
penurunan nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital suhu
38.6oC, Tekanan Darah 99/62 mmHg, frekuensi nadi 91x/menit, frekuensi napas
22x/menit. Pada pemeriksaan generalisata didapatkan mukosa bibir kering dan
nyeri tekan epigastrium +. Tidak didapatkan adanya manifestasi perdarahan.
8
Ekstremitas akral masih teraba hangat. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan thrombositopenia.
2.6 DIAGNOSIS
2.7 PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
Rawat inap
Tirah baring
Evaluasi keadaan umum, tanda vital, laboratorium DPL (trombosit dan
hematokrit) setiap 6-12 jam
Diet makanan lunak
Perbanyak minum air putih
b. Medikamentosa
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Domperidone 3 x 10 mg
- Omeprazole 2 x 20 mg
2.8 PROGNOSIS
a. Qua Ad Vitam : Bonam
b. Qua Ad Functionam : Bonam
c. Qua Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
9
BAB III
Bapak Penderita
Nama : Tn. A
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SMA
Ibu Penderita
Nama : Ny. M
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : SMA
Kakak Penderita
Nama : Nn. I
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : S1
10
3.2 GENOGRAM KELUARGA
11
3.4 ASPEK PERUMAHAN
a. Aspek perumahan.
1. Luas tanah : 15x10 m.
2. Luas bangunan : 15x10 m yang terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1
dapur, ruang keluarga, ruang tamu halaman depan dan halaman belakang
3. Lantai : Ubin
4. Atap : Genteng
5. Ventilasi : Baik
6. Pencahayaan : Baik
7. Temperatur : Sejuk
8. Kelembapan : lembab
9. Kebisingan : bising
10. Fasilitas dalam rumah sehat :
Fasilitas Ya Tidak
PAM
Pembuangan tinja
Pembuangan air limbah
Pembuangan sampah
Fasilitas dapur
Ruang keluarga
Denah rumah :
12
Indikator PHBS Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberikan ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Memberikan imunisasi balita sesuai jadwal
5. Menggunakan air bersih
6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
13
3.6 MANDALA OF HEALTH
GAYA HIDUP
- Asupan makanan
kurang seimbang
- Jarang memakan
buah dan sayuran
PERILAKU KESEHATAN
Keluarga pasien masih
mengutamakan kuratif
daripada preventif dan
memiliki pengetahuan LINGKUNGAN
yang kurang tentang PSIKOSOSIO-EKONOMI
penyakit-penyakit FAMILY - Ekonomi keluarga
yang ia derita. pasien menengah ke
Ayah pasien
perokok bawah
- Hubungan antar
anggota keluarga baik
PELAYANAN KESEHATAN
- Preventif dan promosi LINGKUNGAN PSIKOSOSIO- LINGKUNGAN KERJA
edukasi untuk Tn. A EKONOMI Bekerja di lingkungan
lingkungan pasien yang - Demam
tidak terlaksana dengan terbuka
- Mual
baik (PSN, 3M) - Nyeri kepala
- Badan terasa pegal
- Pusing
FAKTOR BIOLOGI
Pola hidup sehat yang LINGKUNGAN FISIK
belum diterapkan - Ventilasi dan pencahayaan rumah baik
- Terdapat parit dan kola mikan tidak
menyebabkan kerentanan terurus di halaman belakang pasien
terhadap penyakit - Terdapat ember berisi air di halaman
depan pasien
KOMUNITAS
- Pemukiman di lingkungan antar
tetangga kurang rapi dan padat
penduduk.
- Banyak genangan air disekitar
lingkungan rumah
14
3.7 DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga ini adalah Tingkat pendidikan Pasien tidak terbiasa Pasien mengalami
keluarga inti dengan anggota keluarga menjaga lingkungan sedikit
2 orang anak pasien kurang baik yang bersih dan keterbatasan atau
sehingga orang tua tentang mencegah kesulitan dalam
keluarga kurang genangan air beraktivitas sehari-
memahami tentang hari
pencegahan penyakit
dan perhatian keluarga
bisa menjadi kurang
dalam kesehatan
15
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien).
Dukungan keluarga kurang optimal/terbatas dalam mengantarkan pasien ke
puskesmas jika sakit terlihat parah dan mengganggu, kurangnya pengetahuan keluarga
mengenai perilaku menjaga kebersihan makanan, minuman dan sanitasi, lingkungan
rumah kumuh (ICD 10–Z.58), pendapatan perkapita rendah (ICD 10–Z.59.6).
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik
didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental).
Derajat 2 , pasien mengalami sedikit kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-
hari.
3.9 PENATALAKSANAAN
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil Keterangan
diharapkan
Aspek Menjelaskan Pasien Pada saat Keluarga pasien Pasien dan
personal kepada pasien dan kunjungan mengetahui cara keluarga
dan keluarga keluarga. rumah. menjaga bersedia
tentang penyakit higienitas menerima
dengue serta lingkungan edukasi yang
mengedukasi dengan prinsip diberikan
bahwa penyakit 3M dokter
ini dapat dicegah
dengan cara
menjaga
higienitas
lingkungan.
Aspek Pasien diberikan Pasien Pada saat Pasien Bersedia
klinik terapi datang ke meminum obat meminum obat
-IVFD RL 20 puskesmas sesuai anjuran secara teratur
tpm dokter sesuai
-Paracetamol 3 x penjelasan
500 mg dokter
-Domperidone 3
16
x 10 mg
- Omeprazole 2 x
10 mg
Aspek -Menganjurkan Pasien Pada saat -Keluarga Bersedia
risiko keluarga pasien dan kunjungan pasien bersedia mengikuti saran
internal agar senantiasa keluarga ke rumah membersihkan dan arahan
menjaga pasien dan genangan air dokter
higienitas air, di disekitar
makanan, puskesmas rumahnya,
lingkungan menguras bak
rumah, dan mandi
mencuci tangan seminggu sekali
-Menjaga
-Menerapkan 3M kebersihan air,
makanan,
sanitasi dan
cuci tangan
Aspek Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersedia
psikososial keluarga dan kunjungan memberi memberikan
keluarga memberi keluarga ke rumah perhatian lebih perhatian lebih
perhatian lebih pasien mengenai pola mengenai pola
mengenai pola hidup sehat hidup sehat
hidup sehat pasien pasien
pasien
Aspek Menyarankan Pasien Saat Kondisi tubuh Bersedia
fungsional pasien dan dan kunjungan pasien lebih menjaga pola
keluarga untuk keluarga ke rumah sehat menjaga
menjaga pasien kebersihan
kebersihan makanan,
makanan, minuman dan
minuman dan sanitasi serta
sanitasi serta lingkungan
lingkungan.
17
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga Tn. A memiliki tingkat kesehatan dan pemahaman tentang kesehatan
yang kurang baik. Terlihat dari gaya hidup yang dijalani oleh keluarga tersebut seperti
kurangnya pengetahuan mengenai kebersihan makanan, minuman dan sanitasi serta
kebersihan lingkungan rumah. Perekonomian keluarga ini tergolong menengah ke bawah.
4.2 Saran
Untuk keluarga Tn. A lebih diberikan pemahaman pasien tentang penyakit yang
dideritanya dan agar pasien serta keluarga senantiasa menerapkan gaya hidup sehat yang
pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup pasien dan anggota keluarga lainnya. Pasien
juga harus minum obat secara rutin dan teratur sesuai petunjuk dokter. Serta keluarga
pasien harus memahami kondisi pasien dan memberi perhatian lebih kepada pasien agar
dapat menjaga pola makan pasien agar tidak jajan sembarangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes RI. Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes
RI; 2016.
2. Soedarmo S, Garna H. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis edisi kedua Cetakan
ketiga. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2012. hlm. 338-346.
3. Kemenkes RI. Buku pedoman pengendalian penyakit DT. Jakarta: Sub Direktorat
Diare dan Infeksi Pencernaan Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung.
Jakarta: Kemenkes RI; 2013.
4. Annisa Yulida Syani. Penatalaksanaan Holistik Infeksi Dengue pada Pria Pra Lansia
dengan Pengetahuan Preventif Kurang Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga.
Majority.
20
LAMPIRAN
21