Pembimbing :
dr. M. Hermansyah, Sp.KJ
disusun oleh :
Muhammad Fachry Rahman
2017730073
TUGAS PSIKIATRI
2. Apa saja golongan obat insomnia? Bagaimana cara kerjanya? Insomnia terbagi
berapa macam?
Flumazine
2. Apa saja golongan obat insomnia? Bagaimana cara kerjanya? Insomnia terbagi
berapa macam?
a. Obat Antiinsomnia
Zolpidem
Zaleplon
Ramelteon
Selain itu:
b. Cara Kerja Antiinsomnia
Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang berperan
dalam memperantarai proses tidur.
c. Jenis Insomnia
1. Berdasarkan Penyebab
2. Berdasarkan Onset
- Akut
- Kronis
- Delayed Insomnia: sulit tidur > 2 jam, tidur hanya sebentar dan sulit tidur lagi
- Broken Insomnia: proses tidur normal yang tidak utuh, mudah terbangun dan
tidur kembali, sehingga tidur terbagi menjadi beberapa bagian
• Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping,sehingga
tidak menganggu kualitas hidup pasien
Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran -> dinaikkan setiap 2-3 hari -> hingga dosis
efektif (sindroma psikosis reda) -> dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan
-> dosis optimal -> dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi) -> diturunkan setiap
2 minggu -> dosis maintenance -> dipertahankan selama 6 bulan –2 tahun (diselingi
drug holiday 1-2 hari/minggu) -> tapering off (dosis diturunkan tiap2-4 minggu) -> stop
Obat anti-psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun diberikan
dalam jangka waktu lama, sehingga potensi ketergantungan sangat kecil. Jika
dihentikan mendadak timbul gejala cholinergic rebound, yaitu: gangguan lambung,
mual, muntah, diare, pusisng, gemetar dan lain-lain dan akan mereda jika diberikan
anticholinergic agents (injeksi sulfas atropine 0,25 mg IM dan tablet trihexylfenidil 3x2
mg/hari). Obat anti-psikosis parenteral berguna untuk pasien yang tidak mau atau sulit
teratur makan obat atau tidak efektif dengan medikasi oral. Dosis dimulai dengan 0,5cc
setiap bulan. Pemberiannya hanya untuk terapi stabilisasi dan pemeliharaan terhadap
skizofrenia. Penggunaan CPZ sering menimbulkan hipotensi orthostatik pada waktu
merubah posisi tubuh. Hal ini dapat diatasi dengan injeksi nor-adrenalin (effortil IM).
Haloperidol juga dapat menimbulkan sindroma Parkinson, dan diatasi dengan tablet
trihexylfenidil 3-4x2 mg/hari.
4. Apa Obat ADHD?
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang
menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan
hiperaktif
Methylphenidate adalah obat yang paling umum digunakan untuk ADHD. Itu milik
sekelompok obat yang disebut stimulan, yang bekerja dengan meningkatkan aktivitas di
otak, terutama di area yang berperan dalam mengendalikan perhatian dan perilaku.
Atomoxetine bekerja secara berbeda dari obat ADHD lainnya. Ini adalah inhibitor
reuptake noradrenalin selektif (SNRI), yang berarti meningkatkan jumlah bahan kimia
di otak yang disebut noradrenalin. Bahan kimia ini menyampaikan pesan di antara sel-
sel otak, dan meningkatkannya dapat membantu konsentrasi dan membantu
mengendalikan impuls.
1. Pikiran melompat/fly of ideas. Ini adalah gangguan arus pikir pada seseorang di
mana pikirannya cepat beralih dari satu topik ke topik yang lain. Pada orang yang
mengalami gangguan fly of ideas, umumnya ditampakkan dengan banyak bicara
mengenai berbagai ide-ide, rencana, gagasan-gagasan, yang sangat cemerlang tetapi
tidak realistis atau disebut dengan juga dengan keadaan manik (bersemangat,
bergairah, dan bergembira). Pada orang yang demikian masih dapat dimengerti arah
pembicaraannya.
3. Pikiran terhalang/thought blocking. Ini adalah keadaan di mana arus pikir penderita
terhenti dan saat memulai pembicaraan kembali, ia membicarakan topik lain.
4. Perseverasi. Ini adalah keadaan gangguan arus pikiran pada seseorang sehingga
apabila ditanya ia akan menjawab/memberikan jawaban yang berulang-ulang
terhadap pertanyaan yang terdahulu.
5. Verbegerasi. Ini adalah keadaan di mana penderita akan mengulang kata-kata yang
sama namun tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang ditanyakan. Penderita
bicara sendiri dan berulang-ulang.
Insight/Tilikan: Bentuk kesadaran psikiatri tentang penyakit. Hal ini mengacu pada
kemampuan pasien psikiatri untuk mengenali dan menerima bahwa mereka menderita
penyakit mental. Wawasan terdiri dari tiga dimensi utama, yaitu psikis, somaestetik,
dan emosional.
Wawasan Psikis: Salah satu dari tiga dimensi utama wawasan. Wawasan psikis
selanjutnya terdiri dari tiga subdimensi, yaitu klinis, kognitif, dan metakognitif.
Wawasan psikis diperlukan untuk mengenali penyakit mental.
Wawasan Klinis: Salah satu dari tiga subdimensi wawasan psikis. Ini mengacu
pada kesadaran gejala dan konsekuensinya, kapasitas untuk memberi label ulang
peristiwa mental sebagai patologis, untuk menghubungkan penyebab dengan
gejala, dan untuk setuju dengan orang lain (dokter, keluarga, atau teman) tentang
realitas penyakit.
Wawasan Kognitif: Salah satu dari tiga subdimensi wawasan psikis. Ini
mengacu pada kapasitas pasien untuk mengenali bahwa defisit kognitif yang
dialaminya (misalnya, gangguan perhatian pada depresi unipolar) disebabkan
oleh penyakit mental.
Wawasan Metakognitif: Salah satu dari tiga subdimensi wawasan psikis. Ini
mengacu pada kesadaran refleksif diri sendiri sebagai "subjek yang sakit". Itu
bergantung pada kapasitas untuk menjadikan "diri sebagai subjek yang sakit"
sebagai objek pemikiran yang konsisten.
Wawasan Somaesthetic: Salah satu dari tiga dimensi utama wawasan. Berdasarkan
kesadaran dan representasi keadaan tubuh, mengacu pada kapasitas pasien untuk
memahami bahwa defisit fisiknya (motorik, sensorik, somatosensori, dll.) adalah
efek dari penyakit mental (misalnya, perlambatan motorik pada depresi unipolar).
Wawasan Emosional: Salah satu dari tiga dimensi utama wawasan. Ini mengacu
pada kapasitas pasien untuk diyakinkan bahwa dia menderita penyakit mental.
Wawasan emosional diperlukan untuk penerimaan penyakit mental.
Tilikan Penyakit (Insight of illness) adalah suatu tingkatan derajat seberapa besar
kesadaran dan pengertian pasien terhadap gangguan kesehatan jiwanya. Terdapat
enam tingkatan derajat tilikan, yaitu :
Ekstrapiramidal adalah jaringan saraf di dalam otak yang disimpan dalam pengaturan
koordinasi dan koordinasi. Di dalam ekstrapiramidal, terdapat satuan struktur yang
disebut basal ganglia. Ganglia basal kemudian juga berperan penting dalam fungsi
motorik dan membutuhkan dopamin untuk menjalankan fungsi. Fungsi ganglia basalis
dapat ‘terganggu’ karena penggunaan obat yang disebut antipsikotik.
Risperidone: +4
Haloperidol: +1