Anda di halaman 1dari 8

 NAMA : LIDYANA

 KELAS : XI KPERAWATAN
 PRODUKTIF KEPERAWATAN
 GANGUAN KEJIWAAN
 Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya
terkait dengan stres atau kelainan jiwa yang tidak dianggapsebagai bagian dari perkembangan normal
manusia.
 Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku,
komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada
daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.
Penyebab gangguan jiwa bervariasi dan pada beberapa kasus tidak jelas, dan teori terkadang menemukan
penemuan yang rancu pada suatu ruang lingkup lapangan. Layanan untuk penyakit ini terpusat di  rumah
sakit jiwa atau di masyarakat sosial, dan penilaian diberikan oleh psikiater, psikolog klinis, dan terkadang
psikolog pekerja sukarela, menggunakan beberapa variasi metode tetapi sering bergantung pada observasi
dan tanya jawab. Perawatan klinik disediakan oleh banyak profesi kesehatan jiwa. 
Gangguan mental bisa diobati dengan psikoterapi dan obat-obatan. Pada kasus tertentu, dokter akan
memberikan kombinasi kedua metode pengobatan tersebut serta menyarankan pasien menjalani gaya
hidup yang sehat.
Gejala Gangguan Mental
 Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dialami. Penderita bisa mengalami
gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku. Beberapa contoh gejala gangguan mental adalah:
 Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
 Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
 Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.
 Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
 Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan
dalam jumlah banyak.
 Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki
gelisah saat tidur.
 Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA.
 Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.
 Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam
kondisi telanjang.
 Penyebab Gangguan Mental
 Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait
dengan faktor biologis dan psikologis, sebagaimana akan diuraikan di bawah ini:

 Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik)


 Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
 Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
 Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
 Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
 Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
 Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
 Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
 Kekurangan nutrisi.
 Diagnosis Gangguan Mental
 Untuk menentukan jenis gangguan mental yang diderita pasien, psikiater akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan dengan
mewawancarai pasien atau keluarganya. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi:
 Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya pada aktivitas sehari-hari.
 Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.
 Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma.
 Obat-obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi.
 Contoh Gangguan Mental
 Setelah melakukan sejumlah pemeriksaan, dokter dapat menentukan jenis gangguan mental yang dialami pasien. Dari sekian banyak jenis
gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah:
 1. Depresi
 Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa
yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
 2. Skizofrenia
 Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia
membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.
 3. Gangguan kecemasan
 Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas dan takut secara berlebihan dan terus
menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan
sulit dikendalikan.
 4. Gangguan bipolar
 Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa
sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.
 5. Gangguan tidur
 Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya.
Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia) dan sangat mudah tertidur (narkolepsi).
 Pengobatan Gangguan Mental
 Pengobatan gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan tingkat keparahannya. Selain terapi perilaku
kognitif dan pemberian obat, dokter juga akan menyarankan pasien menjalani gaya hidup yang sehat.
 Terapi perilaku kognitif
 Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang bertujuan mengubah pola pikir dan respons pasien, dari negatif
menjadi positif. Terapi ini menjadi pilihan utama untuk mengatasi gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, gangguan
kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan tidur.
 Pada banyak kasus, dokter akan mengombinasikan terapi perilaku kognitif dan obat-obatan, agar pengobatan menjadi lebih
efektif.
 Obat-obatan
 Untuk meredakan gejala yang dialami penderita dan meningkatkan efektifitas psikoterapi, dokter dapat meresepkan
sejumlah obat berikut:
 Antidepresan, misalnya fluoxetine
 Antipsikotik, seperti aripiprazole.
 Pereda cemas, misalnya alprazolam.
 Mood stabilizer, seperti lithium.
 Perubahan gaya hidup
 Menjalani gaya hidup sehat dapat memperbaiki kualitas tidur penderita gangguan mental yang
juga mengalami gangguan tidur, terutama bila dikombinasikan dengan metode pengobatan di atas.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
 Mengurangi asupan gula dalam makanan.
 Memperbanyak makan buah dan sayur.
 Membatasi konsumsi minuman berkafein.
 Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
 Mengelola stres dengan baik.
 Melakukan olahraga secara rutin.
 Makan cemilan dengan sedikit karbohidrat sebelum tidur.
 Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.
 Jika mengalami gangguan mental yang cukup parah, penderita perlu menjalani perawatan
di rumah sakit jiwa. Demikian juga jika penderita tidak bisa menjalani perawatan mandiri atau
sampai melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
XIE XIE

Anda mungkin juga menyukai