Anda di halaman 1dari 28

F4

Gangguan neurotik, somatoform


dan gangguan yang berkaitan
dengan stress

Pembimbing : dr.Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ

Nurul Siti Khodijah 112018146

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSUD Tarakan, Jakarta
FK UKRIDA
Dalam PPDGJ-III yang berpedoman pada ICD-10, Gangguan Neurotik,
Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stres menjadi satu kelompok
yaitu F40-F48, sebagai berikut :

F40. Gangguan F41. Gangguan F42. Gangguan


Ansietas Fobik Ansietas Lainnya Obsesif-Kompulsif

F43. Reaksi Terhadap


Stress Berat dan F44. Gangguan F45. Gangguan
Gangguan Disosiatif (Konversi) Somatoform
Penyesuaian

F46. Gangguan
Neurotik Lainnya.
Gangguan
Cemas
Menyeluruh
Pendahuluan

GCM – merupakan kondisi gangguanyang ditandai


dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik
terhadap peristiwa sehari-hari.
Teori Biologi
Lobus oksipitalis – reseptor benzodiazepin tertinggi
01 Basal ganglia, sistem limbik, korteks frontal
GABA, Serotonin, norepinefrin, glutamat, kolesistokinin
Teori Genetik
02 25% keluarga GAD menderita gangguan sama

Etiologi 50%kembar monozigotik & 15% kembar dizigotik


Teori Psikoanalitik
03 Gejala konflik alam sadar yang tidak terselesaikan.
Dihubungkan kehilangan cinta, nilai yang me ngecewakandan
pandangan sendiri
Teori Kognitif-Perilaku
04
Perhatian yang selektif hal2 negatif lingkungan
Distorsi proses informasi dan panganan yang sangat negatif
terhadap kemampuan diri untuk hadapi ancaman
Pedoman Diagnosis PPDGJ III
Penderita harus menunjukan anxietas sebagai gejala primer
Berlangsung hamper setiap hari sampai beberapa minggu / bulan
Tidak menonjol pada situasi khusus (free floating atau mengambang)
Gejala mencangkup unsur:
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
Ketegangan motoric (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)
Overaktivitas otonom (Berkeringat, takikardi, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering)
Pada anak sering terjadi kebutuhan berlebih untuk ditenangkan
Gejala lain bersifat sementara (beberapa hari): depresi Tidak memenuhi kriteria fobik, panik, obsesif kompulsif
Factors Commonly Associated
● Female Gender
● Unmarried
● Poor Health
● Low Education
● Presence of stressors
● Median age of presentation – 30 years

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441870/
Gambaran Klinis

Ansietas Kewaspadaan kognitif


Kecemasan berlebihan Iratibitas
dan mempengaruhi aspek
kehidupan

Ketegangan Motorik Hiperaktivitas autonom


Bergetar, Kelelahan, sakit Napas pendek,
kepala berkeringat, palpitasi,
gejala saluran
pencernaan
Pasien biasanya datang ke dokter umum dengan keluhan somatik, gejala spesifik seperti diare kronik
Pasien baisanya memperlihatkan perilaku mencari perhatian (seeking behaviour)
Pedoman Diagnosis DSM-V
● Excessive anxiety and worry for at least six months
● Difficulty controlling the worrying
● The anxiety results in significant distress or impairment in social and occupational area
● The anxiety is not attributable to any physical cause
● The anxiety is associated with three or more below symptoms for at least 6 months:

○ Restlessness, feeling key up or on edge

○ Being easily fatigued

○ Difficult in concentrating or mind going blank

○ Muscle tension

○ Sleep disturbance

○ Irritability
Exclude Organic Causes
● Thyroid function tests
● Blood Glucose level
● Echocardiography
● Toxicology screen

Diagnosa Banding
● Gangguan penggunaat zat, intoksikasi: kafein, putus obat, alcohol, hipnotik-sadatif
● Gangguan Panik
● Fobia
● Gangguan obsesif kompulsif
● Hipokondriasis
● Gangguan penyesuaian
● Gangguan Kepribadian
GAD-7
item
• 0-4 Minimal
• 5-9 Mild
• 10-14 Moderate
• 15 > Severe
Terapi
Farmakoterapi:
● Benzodiazepin
○ Merupakan pilihan obat pertama
○ Dimulai dari dosis terendah dan ditingkatkan hingga mencapai respons terapi
○ 2- 6 minggu, tapering off
● Buspiron
○ Efektif 60-80%
○ Lebih efektif memperbaiki gejala kognitif disbanding gejala somatic
○ Tidak menyebabkan withdrawl
○ Efek samping setelah 2-3 minggu
○ Tepering off benzodiazepine setelah 2-3 minggu disaat efek buspirone maksimal
Terapi
Farmakoterapi:
● SSRI
○ Sertraline dan paroxetine lebih baik disbanding fluoxetine
○ Fluoxetin dapat meningkatkan anxietas sesaat
○ Efektif GAD dengan Ri
Psikoterapi
● Terapi kognitif-perilaku
○ Mengajak pasien langsung mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku
○ Mengenali gejala somatic secara langsung
○ Teknik utama: relaksasi dan biofeedback
● Terapi supportif
○ Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan
○ Digali potensi2 yang ada dan belum tampak
○ Didukung agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi social dan pekerjaan
Terapi
Psikoterapi
● Psikoterapi berorientasi Tilikan
○ Mengajak pasien mencapai konflik bawah sadar,
○ Menilik egostrenght, relasi obyek, serrta keutuhan self pasien
○ Terapis memperkirakan pasien sejauh mana dapat diubah untuk menjadi lebih matur
○ memfasilitasi agar pasien dapat adaptasi dalam fungsi social dan pekerjaan
Prognosis

● Merupakan keadaan kronis berlangsung seumur hidup


● 25% mengalami gangguan panik dan gangguan depresi mayor
● Relaps biasa terjadi
Complications
● Depression (often presents with anxiety disorder)
● Insomnia
● Drug or alcohol issue
● GI problems
Gangguan Penyesuaian
adjustment disorder

 gejala-gejala emosional dan perilaku yang timbul sebagai reaksi terhadap


stressor yang jelas
 Timbul dalam waktu 3 bulan dari terjadinya stressor
 Menetap paling lama 6 bulan setelah berakhirnya stressor
 Reaksi bisa dalam bentuk distress yang jelas melebihi yang diperkirakan atau
terganggunya secara bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan
 Sumber stressor termasuk hal yang berhubungan dengan faktor finansial atau
masalah interpersonal/intrapersonal.
gangguan penyesuaian
adjustment disorder
• “situational depression”
• A psychiatric condition due to a stressor that result in emotional and/or behavioural
symptoms
• If stressor is removed, condition improved

EPIDEMIOLOGI
2- 8 dari populasi
Perempuan > laki-laki, rasio 2:1
ppdgj III: pedoman diagnostik
 Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
a) Bentuk, isi & beratnya gejala
b) Riwayat sebelumnya & corak kepribadian
c) Kejadian, situasi “stressful”, atau krisis kehidupan
 Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas & bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut
tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
 Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek: Depresif, anxietas, campuran
anxietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin .
Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik mendukung diagnosis
 Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang “stressful”, & gejala
biasanya tidak bertahan >6bulan, kecuali dalam hal depresif berkepanjangan.
Subtipe

 Dengan mood depresif


 Dengan ansietas
 Dengan campuran ansietas & mood depresi
 Dengan gangguan perilaku
 Dengan gangguan campuran emosi dan perilaku
 Tidak khas (keluhan fisik, penarikan diri secara sosial, hambatan pekerjaan atau
akademik)
Stressor

 Single
 Multipel
 Recurrent – “seasonal”
 Continous- “living arrangement”
 Developemental events- “milestone”
Diagnosa banding

 Gangguan depresi berat


 Gangguan kepribadian
 Campuran depresi-anxietas
 Reaksi stress akut
 Post traumatic stress disorder
 Bereavement
 Reaksi non-patologik terhadap stress
Tatalaksana

– Tatalaksana harus meliputi:


1. Perbaikan kemampuan individu untuk berinteraksi (coping) atau
menyelesaikan masalahnya (problem solving)
2. Mengidentifikasi dan mewujudkan dukungan sosial
3. Mengajarkan cara untuk mengurangi perasaan stress
Non-farmakogi

 Psikoterapi
 Dikalangan lingkungan yang suportif dan non-judgemental
 Menfokuskan dalam mencari solusi
 Coping mechanism
 Teknik relaksasi
 Terapi kelompok
 Terapi keluarga
farmakologi

 Anti-ansietas:
 Non-benzodiazepine: sulpride, buspirone
 Benzodiazepine: diazepam, alprazolam, clobazam
 Anti-depresi:
 TCA: amitriptilin
 SSRI: fluksetin, sertraline, paroksetin
prognosis

 Dengan terapi efektif, prognosis umumnya baik


 Remaja membutuhkan masa yang lebih lama untuk pulih dibandingkan dengan dewasa
 Penelitian dengan follow-up selama 5 tahun:
 71% pasien dewasa sembuh tanpa gejala residual,
 21% berkembang menjadi skizofrenia dengan gangguan skizoafektif, depresi berat, gangguan
penyalahgunaan zat & gangguan kepribadian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai