Referat
Gangguan Anxietas Menyeluruh
Stevany Roselim
112017052
Pembimbing:
Rasio Laki-laki VS
Prevalensi 3-8% Perempuan
2:1
Teori Perilaku
Teori-teori perilaku adalah respon terkondisi terhadap rangsangan
lingkungan tertentu.
Teori eksistensial
Teori kecemasan eksistensial menyediakan model untuk kecemasan umum, di mana
tidak ada stimulus khusus yang diidentifikasi untuk rasa cemas yang sifatnya kronis
Teori kognitif-perilaku
Penderita GAD berespon secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman, disebabkan oleh
perhatian yang selektif terhadap hal-hal yang negatif pada lingkungan, adanya distorsi pada
pemrosesan informasi dan pandangan yang sangat negative terhadap kemampuan diri
untuk menghadapi ancaman.
Etiologi
Teori Genetik
Pada sebuah studi didapatkan bahwa terdapat hubungan genetik pasien GAD dan gangguan
Depresi Mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% dari keluarga tingkat pertama penderita
GAD juga menderita gangguan yang sama. Sedangkan penelitian pada pasangan kembar
didapatkan angka 50% pada kembar monozigotik dan 15% pada kembar dizigotik.
Kontribusi Ilmu Biologi
Sistem Saraf Otonom
Stimulasi sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu contoh pada sistem
kardiovaskular (takikardi)
Neurotransmitter
Tiga neurotransmitter utama yang terkait dengan kecemasan
Norepinefrin
Gejala kronis yang dialami oleh pasien dengan gangguan kecemasan merupakan
noradrenergik yang meningkat
Etiologi
Serotonin
peran serotonin dalam patogenesis gangguan kecemasan
GABA
Peran GABA pada gangguan kecemasan sebagai contoh penggunaan golongan
benzodiazepin, yang meningkatkan aktivitas GABA
Corticotropin-releasing hormone
Salah satu mediator yang paling penting dari respon stres, CRH mengkoordinasikan
perubahan perilaku dan fisiologis adaptif yang terjadi selama stres
Aplysia
Neuropeptida Y
Galanin
Gejala Klinis
Sindroma
anxietas
Terdapat paling
sedikit 6
Diagnosis
• Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir setiap hari, sepanjanghari, terjadi
selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas
sekolah)
• Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
• Kecemasan atau kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala berikut ini (dengan sekurangnya
beberapa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan tidak terjadi selama enam bulan terakhir). Catatan :
hanya satu nomor yang diperlukan pada anak :
– Kegelisahan
– Merasa mudah lelah
– Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
– Iritabilitas
– Ketegangan otot
– Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur gelisah, dan tidakmemuaskan)
Diagnosis
• Pasien harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”)
• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta
keluhan-keluhan somatic berulang yang menonjol.
• Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama Gangguan cemas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria
lengkap dari episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau gangguan obsesif-kompulsif.
Diagnosis Banding
• Fobia
Pada fobia, kecemasan terjadi terhadap objek/hal tertentu sehingga pasien berusaha untuk menghindarinya,
sedangkan pada GAD, tidak terdapat objek tertentu yang menimbulkan kecemasan.
• Hipokondriasis
Pada hipokondriasis maupun somatisasi, pasien merasa cemas terhadap penyakit serius ataupun gejala-gejala
fisik yang menurut pasien dirasakannya dan berusaha datang ke dokter untuk mengobatinya, sedangkan pada
GAD, pasien merasakan gejala-gejala hiperaktivitas otonomik sebagai akibat dari kecemasan yang
dirasakannya.
• Benzodiapezin (DoC)
Lama pemberian 2-6 minggu, dilanjutkan tapering off 1-2 minggu
• Prognosis dipengaruhi oleh usia, onset, durasi gejala dan perkembangan komorbiditas gangguan
cemas dan depresi
• Jika penderita sebelumnya telah menunjukkan kepribadian yang baik di sekolah, di tempat kerja
atau dalam interaksi sosialnya, maka prognosisnya lebih baik daripada penderita yang sebelumnya
banyak menemui kesulitan dalam pergaulan, kurang percaya diri, dan mempunyai sifat tergantung
pada orang lain. Semakin matang kepribadian premorbidnya, maka prognosis gangguan cemas
menyeluruh juga semakin baik
• Semakin cepat dilakukan terapi pada gangguan kecemasan menyeluruh, maka prognosisnya
menjadi lebih baik
• Jika stres yang menjadi penyebab timbulnya gangguan cemas menyeluruh relatif ringan, maka
prognosis akan lebih baik karena penderita akan lebih mampu mengatasinya
Kesimpulan
• Gangguan cemas menyeluruh (Generalized anxiety disorder, GAD) merupakan kondisi gangguan
yang ditandai dengan kecemasan dan kekehawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan
terkadang tidak realistic terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari
• Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari, berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 bulan
• Gambaran klinis yang dapat muncul antara lain anxietas berlebihan, ketegangan motorik
bermanifestasi sebagai bergetar, kelelahan, dan sakit kepala, hiperaktivitas otonom timbul dalam
bentuk napas pendek, berkeringat, palpitasi, dan disertai gejala pencernaan
• Gangguan psikiatrik lain yang merupakan diagnosis banding GAD adalah gangguan panik, fobia,
gangguan obsesif-kompulsif, hipokondriasis, gangguan somatisasi, dan gangguan stres post-trauma.
• Penatalaksanaan GAD meliputi farmakoterapi, golongan Benzodiazepin merupakan drug of choice
sebab mempunyai efek anti-anxietas, spesifitas, potensi dan keamanan yang paling baik. Selain itu,
pasien juga diberikan psikoterapi, berupa terapi kognitif-perilaku (CBT), terapi suportif dan
psikoterapi berorientasi tilikan
• Dalam menentukan prognosis dari gangguan cemas menyeluruh, perlu diingat bahwa banyak segi
yang harus dipertimbangkan.Hal ini berhubung dengan dinamika terjadinya gangguan cemas serta
terapinya yang begitu kompleks