Anda di halaman 1dari 19

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


PERIODE 29 OKTOBER 2018 – 1 DESEMBER 2018

Referat
Gangguan Anxietas Menyeluruh
Stevany Roselim
112017052

Pembimbing:

dr. Evalina. A, Sp.KJ(K)


Definisi

• Gangguan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)


merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang
berlebihan disertai gejala somatik (motorik dan otonomik) dan tidak rasional bahkan
terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari.
Dialami hampir sepanjang hari dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 bulan
Epidemiologi

Rasio Laki-laki VS
Prevalensi 3-8% Perempuan
2:1

USA 6,8 juta orang Insiden tertinggi :


(3,1%) Usia 34-45 tahun
Etiologi

• Terdapat beberapa teori yang menjelaskan faktor yang diduga menyebabkan


terjadinya gangguan cemas menyeluruh :
Kontribusi Ilmu Psikologi
Teori psikoanalitik
 kecemasan sebagai sinyal adanya bahaya di bawah sadar. Menanggapi sinyal ini,
ego digunakan sebagai mekanisme pertahanan untuk mencegah pikiran dan
perasaan yang tidak dapat diterima yang muncul ke dalam kesadaran. Dari
perspektif psikodinamik, tujuan terapi tidak diperlukan untuk menghilangkan
kecemasan semua tapi untuk meningkatkan toleransi kecemasan, yaitu,
kemampuan untuk mengalami kecemasan dan menggunakannya sebagai sinyal
untuk menyelidiki konflik yang mendasari yang telah menciptakannya.
Etiologi

Teori Perilaku
 Teori-teori perilaku adalah respon terkondisi terhadap rangsangan
lingkungan tertentu.
Teori eksistensial
 Teori kecemasan eksistensial menyediakan model untuk kecemasan umum, di mana
tidak ada stimulus khusus yang diidentifikasi untuk rasa cemas yang sifatnya kronis
Teori kognitif-perilaku
 Penderita GAD berespon secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman, disebabkan oleh
perhatian yang selektif terhadap hal-hal yang negatif pada lingkungan, adanya distorsi pada
pemrosesan informasi dan pandangan yang sangat negative terhadap kemampuan diri
untuk menghadapi ancaman.
Etiologi

Teori Genetik
 Pada sebuah studi didapatkan bahwa terdapat hubungan genetik pasien GAD dan gangguan
Depresi Mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% dari keluarga tingkat pertama penderita
GAD juga menderita gangguan yang sama. Sedangkan penelitian pada pasangan kembar
didapatkan angka 50% pada kembar monozigotik dan 15% pada kembar dizigotik.
Kontribusi Ilmu Biologi
 Sistem Saraf Otonom
Stimulasi sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu contoh pada sistem
kardiovaskular (takikardi)
 Neurotransmitter
Tiga neurotransmitter utama yang terkait dengan kecemasan
 Norepinefrin
Gejala kronis yang dialami oleh pasien dengan gangguan kecemasan merupakan
noradrenergik yang meningkat
Etiologi
 Serotonin
peran serotonin dalam patogenesis gangguan kecemasan

 GABA
Peran GABA pada gangguan kecemasan sebagai contoh penggunaan golongan
benzodiazepin, yang meningkatkan aktivitas GABA

 Hipotalamus-hipofisis- adrenal Axis


bentuk stres psikologis meningkatkan sintesis dan pelepasan kortisol

 Corticotropin-releasing hormone
Salah satu mediator yang paling penting dari respon stres, CRH mengkoordinasikan
perubahan perilaku dan fisiologis adaptif yang terjadi selama stres
 Aplysia

 Neuropeptida Y

 Galanin
Gejala Klinis

Sindroma
anxietas
Terdapat paling
sedikit 6
Diagnosis

Kriteria diagnostik gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV :

• Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir setiap hari, sepanjanghari, terjadi
selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas
sekolah)
• Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
• Kecemasan atau kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala berikut ini (dengan sekurangnya
beberapa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan tidak terjadi selama enam bulan terakhir). Catatan :
hanya satu nomor yang diperlukan pada anak :
– Kegelisahan
– Merasa mudah lelah
– Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
– Iritabilitas
– Ketegangan otot
– Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur gelisah, dan tidakmemuaskan)
Diagnosis

Kriteria diagnostik gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV :

• Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I.


• Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis, atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya
penyalahgunaan zat, medikasi) atau kondisi medis umum (misalnya hipertiroidisme), dan
tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik, atau gangguan
perkembangan pervasif.
Diagnosis

Kriteria diagnosis gangguan cemas menyeluruh berdasarkan PPDGJ-III sebagai berikut:

• Pasien harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”)

• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut :


– Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dan
sebagainya)
– Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) dan
– Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas,
keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dan sebagainya).

• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta
keluhan-keluhan somatic berulang yang menonjol.

• Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama Gangguan cemas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria
lengkap dari episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau gangguan obsesif-kompulsif.
Diagnosis Banding

• Fobia
Pada fobia, kecemasan terjadi terhadap objek/hal tertentu sehingga pasien berusaha untuk menghindarinya,
sedangkan pada GAD, tidak terdapat objek tertentu yang menimbulkan kecemasan.

• Gangguan obsesif kompulsif


Pada gangguan obsesif kompulsif, pasien melakukan tindakan berulang-ulang (kompulsi) untuk menghilangkan
kecemasannya, sedangkan pada GAD, pasien sulit untuk menghilangkan kecemasannya, kecuali pada saat tidur.

• Hipokondriasis
Pada hipokondriasis maupun somatisasi, pasien merasa cemas terhadap penyakit serius ataupun gejala-gejala
fisik yang menurut pasien dirasakannya dan berusaha datang ke dokter untuk mengobatinya, sedangkan pada
GAD, pasien merasakan gejala-gejala hiperaktivitas otonomik sebagai akibat dari kecemasan yang
dirasakannya.

• Gangguan stres pasca trauma


Pada gangguan stres pasca trauma, kecemasan berhubungan dengan sutau peristiwa ataupun trauma yang
sebelumnya dialami oleh pasien, sedangkan pada GAD kecemasan berlebihan berhubungan dengan aktivitas
sehari-hari.
Farmakoterapi
NO Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran

1 Diazepam Diazepam Tab 2-5 mg Oral=2,5-40


Valium Tab 2-5 mg mg/hari
Stesolid Tab 2-5 mg Inj 5-10 mg(iv/im)
Amp 10 mg/ 2cc Max 30 mg/hari
2 Lorazepam Renaquil Tab 1 mg 2-6 mg/ hari
Merlopam Tab 0,5-2 mg
3 Clobazam Frisium Tab 10 mg 20-30 mg/hari
Clobazam Tab 10 mg
Anxibloc Tab 10 mg
4 Bromazepam lexzepam Tab 3 mg 3-18 mg/hari

5 Aprazolam Xanax Tab 0,25-0,5-1mg 3x0,25-0,5


alganax mg/hari
6 Sulpiride Dogmatil Cap 50 mg 2-3x 50-
100mg/hari
7 Buspirone Xiety Tab 10 mg 10-60 mg/hari
Farmakoterapi

• Benzodiapezin (DoC)
Lama pemberian 2-6 minggu, dilanjutkan tapering off 1-2 minggu

• Buspiron efektif pada 60-80% penderita GAD


tidak menyebabkan withdrawal
efek klinisnya baru terasa setelah 2-3 minggu
Psikoterapi

• Terapi kognitif perilaku diarahkan kepada modifikasi fungsi


berpikir, merasa dan bertindak, dengan menekankan peran otak
dalam menganalisa, memutuskan, bertanya, berbuat dan
memutuskan kembali.
Terapi kognitif
• Tujuan terapi kognitif perilaku ini adalah untuk mengajak pasien
perilaku menentang pikiran (emosi) yang salah dengan menampilkan
bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka
tentang masalah yang dihadapi
Psikoterapi

• Terapi ini mengajak pasien ini untuk mencapai


penyingkapan konflikbawah sadar, menilik8
Psikoterapi egostrength, relasi objek, serta keutuhan self pasien.
Dari pemahaman akan komponen-komponen tersebut,
Berorientasi kita sebagai terapis dapat memperkirakan sejauh mana
pasien dapat diubah untuk menjadi lebih matur, bila
Tilikan tidak tercapai, minimal kita memfasilitasi agar pasien
dapat beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.

• Pasien diberikan re-assurance dan kenyamanan, digali


Terapi Suportif potensi-potensi yang ada dan belum tampak, didukung
egonya, agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi
sosial dan pekerjaannya.
Prognosis

• Prognosis dipengaruhi oleh usia, onset, durasi gejala dan perkembangan komorbiditas gangguan
cemas dan depresi
• Jika penderita sebelumnya telah menunjukkan kepribadian yang baik di sekolah, di tempat kerja
atau dalam interaksi sosialnya, maka prognosisnya lebih baik daripada penderita yang sebelumnya
banyak menemui kesulitan dalam pergaulan, kurang percaya diri, dan mempunyai sifat tergantung
pada orang lain. Semakin matang kepribadian premorbidnya, maka prognosis gangguan cemas
menyeluruh juga semakin baik
• Semakin cepat dilakukan terapi pada gangguan kecemasan menyeluruh, maka prognosisnya
menjadi lebih baik
• Jika stres yang menjadi penyebab timbulnya gangguan cemas menyeluruh relatif ringan, maka
prognosis akan lebih baik karena penderita akan lebih mampu mengatasinya
Kesimpulan

• Gangguan cemas menyeluruh (Generalized anxiety disorder, GAD) merupakan kondisi gangguan
yang ditandai dengan kecemasan dan kekehawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan
terkadang tidak realistic terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari
• Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari, berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 bulan
• Gambaran klinis yang dapat muncul antara lain anxietas berlebihan, ketegangan motorik
bermanifestasi sebagai bergetar, kelelahan, dan sakit kepala, hiperaktivitas otonom timbul dalam
bentuk napas pendek, berkeringat, palpitasi, dan disertai gejala pencernaan
• Gangguan psikiatrik lain yang merupakan diagnosis banding GAD adalah gangguan panik, fobia,
gangguan obsesif-kompulsif, hipokondriasis, gangguan somatisasi, dan gangguan stres post-trauma.
• Penatalaksanaan GAD meliputi farmakoterapi, golongan Benzodiazepin merupakan drug of choice
sebab mempunyai efek anti-anxietas, spesifitas, potensi dan keamanan yang paling baik. Selain itu,
pasien juga diberikan psikoterapi, berupa terapi kognitif-perilaku (CBT), terapi suportif dan
psikoterapi berorientasi tilikan
• Dalam menentukan prognosis dari gangguan cemas menyeluruh, perlu diingat bahwa banyak segi
yang harus dipertimbangkan.Hal ini berhubung dengan dinamika terjadinya gangguan cemas serta
terapinya yang begitu kompleks

Anda mungkin juga menyukai