Anda di halaman 1dari 22

Gangguan Cemas Menyeluruh

Siska Fitriani Putri, S.Ked


NIM : 71 2020 031

 
Pembimbing Klinik:
dr. Meidian Sari Sp.KJ
01 PENDAHULUAN
Cemas ?
Kecemasan adalah
gangguan kecemasan bisa
perasaan takut yang tidak
jelas dan tidak didukung mengganggu kinerja
oleh situasi. individu, kehidupan
keluarga, dan gangguan
sosial

Gangguan kecemasan
adalah sekelompok kondisi
yang memberi gambaran
penting tentang kecemasan
yang berlebihan, disertai
respons perilaku,
emosional, dan fisiologis.
Latar belakang

satu diantara empat orang,


memenuhi kriteria untuk
sedikitnya satu gangguan
cemas

Angka prevalensi sebesar


17,7% dalam satu tahun.
02 Tinjauan Pustaka
DEFINISI

Gangguan cemas menyeluruh merupakan


gangguan yang ditandai dengan rasa cemas dan
khawatir yang berlebihan dan bersifat tidak
rasional bahkan tidak realistis terhadap
peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini
dialami hampir sepanjang hari dan berlangsung
selama enam bulan
Epidemiologi
Pr: Lk rasio 2:1.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2017)


menyatakan bahwa depresi dan kecemasan
merupakan gangguan jiwa umum yang
prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200
juta orang di seluruh dunia (3,6% dari
populasi) menderita kecemasan.

Di Indonesia (per 1000 orang) adalah:


gangguan ansietas menyeluruh 30%,
Etiologi

1. Teori Biologi
Area otak yang diduga terlibat pada 3. Teori Psikososial
timbulnya GAD adalah lobus Teori psikososial mengatakan bahwa
oksipitalis yang mempunyai reseptor anxietas adalah gejala dari konflik
benzodiazepin tertinggi di otak bawah sadar yang tidak
terselesaikan.

2. Teori Genetik 4. Teori Kognitif-Perilaku


Sekitar 25% dari keluarga tingkat Penderita dengan gangguan
pertama penderita GAD juga menderita ansietas menyeluruh
gangguan yang sama. Sedangkan memberikan respons pada hal-
penelitian pada pasangan kembar hal yang secara tidak benar dan
didapatkan angka 50% pada kembar tidak akurat dianggap sebagai
monozigotik dan 15% pada kembar bahaya.
dizigotik
Manifestasi Klinis
1. Ketegangan motorik bermanifestasi sebagai bergetar, kelelahan, dan sakit
kepala
2. Hiperaktivitas autonom timbul dalam bentuk pernafasan yang pendek,
berkeringat, palpitasi, dan disertai gejala saluran pencernaan
3. kewaspadaan kognitif dalam bentuk iritabilitas
Diagnosis Menurut PPDGJ-III
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”).
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a) Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk,
sulit konsentrasi, dsb)
b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai),
dan
Diagnosis Menurut PPDGJ-III
c) Overaktivitas otonom (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dan
sebagainya)
• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk
ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatic berulang yang
menonjol.
• Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari,
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan
Anxietas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria
lengkap dari episode depresif (F32), gangguan anxietas fobik (F40),
gangguan panik (F41.0), atau gangguan obsesi kompulsif (F42).
Diagnosis Menurut DSM-V
• Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir setiap
hari, sepanjang hari, terjadi sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah
aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah).
• Individu sulit untuk mengendalikan kecemasan dan kekhawatiran.
• Kecemasan diasosiasikan dengan 6 gejala berikut ini (dengan sekurang-
kurangnya beberapa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan tidak selama
6 bulan terakhir): Kegelisahan, Mudah lelah, Sulit berkonsentrasi, Iritabilitas,
Ketegangan otot, Gangguan tidur (sulit tidur, tidur gelisah atau tidak
memuaskan).
Diagnosis Menurut DSM-V
• Kecemasan, kekhwatiran, atau gejala fisik menyebabkan distress atau
terganggunya fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya.
• Gangguan tidak berasal dari zat yang memberikan efek pada fisiologis
(memakai obat-obatan) atau kondisi medis lainnya (seperti hipertiroid).
• Gangguan tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lainnya
(seperti kecemasan dalam gangguan panik atau evaluasi negatif pada
gangguan kecemasan sosial atau sosial fobia, kontaminasi atau obsesi
lainnya pada gangguan obsesif-kompulsif, mengingat kejadian traumatik
pada gangguan stress pasca traumatik, pertambahan berat badan pada
anorexia nervosa, komplin fisik pada gangguan gejala somatik atau delusi
pada gangguan schizophrenia).
Diagnosis Banding

01 Gangguan panik 05 Gangguan kepribadian

02 hipokondriasis
Anxietas fobik
06
gangguan obsesif-kompulsif
03

gangguan somatisasi
04
Pemeriksaan Penunjang

Gangguan cemas menyeluruh perlu dibedakan dari kecemasan akibat kondisi


medis umum maupun gangguan yang berhubungan dengan penggunaan zat.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
• Tes kimia darah
• Tes fungsi tiroid
• Kadar glukosa darah 
• Ekokardiografi
• Layar toksikologi

Kuesioner Generalized Anxiety Disorder 7-Item (GAD-7) adalah alat skrining yang
juga dapat digunakan untuk memantau pasien dengan gangguan kecemasan
menyeluruh.
Tatalaksana

FARMAKOTERAPI PSIKOTERAPI
1.Terapi kognitif
1. SSRI perilaku
2. Benzodiazepine\ 2. Terapi suportif
3. Buspiron
Komplikasi
• Depresi (sering muncul bersamaan dengan gangguan
kecemasan) 
• Insomnia
• Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
• Masalah GI
• Isolasi sosial
• Masalah berfungsi di tempat kerja / sekolah
• Kualitas hidup terganggu
• Potensi bunuh diri
Prognosis

Pada umumnya prognosis GAD adalah baik bila mendapat penatalaksanaan


yang sesuai. Sekitar 50% pasien mendapat perbaikan dalam tiga minggu
pertama pengobatan. Sekitar 77% membaik dalam sembilan bulan
pengobatan.
03 PENUTUP
SIMPULAN
1. Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan
yang ditandai dengan rasa cemas dan khawatir yang
berlebihan dan bersifat tidak rasional bahkan tidak
realistis terhadap peristiwa kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari dan
berlangsung selama enam bulan
2. Penyebab gangguan cemas menyeluruh terbagi atas
teori biologi, teori genetik, teori psikososial dan teori
kognitif-perilaku.
SIMPULAN
3. Gejala utama gangguan cemas menyeluruh adalah
ansietas, ketegangan motorik, hiperaktivitas autonom
dan kewaspadaan secara kognitif. Pedoman diagnostik
untuk gangguan cemas menyeluruh berdasarkan
PPDGJ-III dan DSM-V.
4. Tatalaksana dapat berupa farmakoterapi berupa
golongan SSRI, Benzodiazepin dan Buspiron serta
tatalaksana psikoterapi terapi kognitif perilaku dan
suportif.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai