Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau
mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti
mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Kecemasan sering dialami oleh
semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus,tidak
menyenangkan,dan samar-samar, sering kali disertai gejala otonomik, seperti nyeri
kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambung
ringan.4,5

Gangguan cemas merupakan gangguan yang sering dijumpai pada klinik


psikiatri. Kondisi ini terjadi sebagai akibat interaksi faktor-faktor biopsikososial,
termasuk kerentanan genetik yang berinteraksi dengan kondisi dengan kondisi
tertentu, stres atau trauma yang menimbulkan sindrom klinis yang bermakna.1

Survei komunitas menunjukkan sekitar 3-5% orang dewasa menderita


gangguan ansietas menyeluruh dalam survei, dengan prevalensi seumur hidup
lebih dari 25%. Sekitar 15% pasien yang akan dioperasi dan 25% yang berobat
biasanya gelisah. Gangguan ansietas menyeluruh biasanya dimulai pada awal
masa dewasa, antara usia 15 dan 25 tahun, tetapi angka terus meningkat setelah
usia 35 tahun. Perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki, dengan rasio
sampai 2:1 pada beberapa survei. Namun, gangguan ansietas menyeluruh murni
lebih jarang dibandingkan dengan gambaran campuran antara ansietas dan
depresi.3

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Gangguan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)


merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran
yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini berlangsung sekurangnya
selama 6 bulan.1

2.2 Epidemiologi

Survei komunitas menunjukkan sekitar 3-5% orang dewasa menderita


gangguan ansietas menyeluruh dalam survei, dengan prevalensi seumur hidup
lebih dari 25%. Sekitar 15% pasien yang akan dioperasi dan 25% yang berobat
biasanya gelisah. Gangguan ansietas menyeluruh biasanya dimulai pada awal
masa dewasa, antara usia 15 dan 25 tahun, tetapi angka terus meningkat setelah
usia 35 tahun. Perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki, dengan rasio
sampai 2:1 pada beberapa survei. Namun, gangguan ansietas menyeluruh murni
lebih jarang dibandingkan dengan gambaran campuran antara ansietas dan
depresi.3

2.3 Etiologi

Teori Biologi

otak yang diduga terlibat pada timbulny GAD adalah lobus oksipitalis yang
mempunyai reseptor benzodiazepin tertinggi di otak. Basal ganglia, sistem dan
korteks frontal juga di hipotesiskan terlibat pada etiologi timbulnya GAD. Pada
pasien GAD juga ditemukan sistem serotonergik yang abnormal. Neurotransmiter
yang berkaitan dengan GAD adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutamat, dan
kolesistokinin.Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography) pada pasien
GAD ditemukan penurunan metabolisme di gangglia basal putih otak.1

2
Teori Genetik

Pada sebuah studi didapatkan bahwa ada hubungan genetik pasien GAD dan
gangguan Depresi Mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% dari keluarga tingkat
pertama penderita GAD juga menderita gangguan yang sama. Sedangkan
penelitian pada pasangan kembar didapatkan angka 50% pada kembar
monozigotik dan 15% pada kembar dizigotik.1

Teori Psikoanalitik

Teori ini menghipotesiskan anxietas adalah gejala dari konflik bahwa sadar
yang tidak terselesaikan. Pada tingkat primitif anxietas dihubungkan dengan
perpisahan dengan objek cinta. Pada tingkat lebih matang anxietas dihubungkan
dengan kehilangan cinta dari objek yang penting. Anxietas kastrasi berhubungan
dengan fase oedipal sedangkan anxietas superego merupakan ketakutan seseorang
untuk mengecewakan nilai dan pandangan nya sendiri (merupakan anxietas yang
paling matang).1

Teori Kognitif-prilaku

Pada penderita GAD berespons secara salah dan tidak tepat terhadap
ancaman, disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif pada
lingkungan, adanya distorsi pada pemprosesan informasi dan pandangan yang
sangat negatif terhadap kemampuan diri untuk menghadapi ancaman.1

3
2.4 Gambaran Klinis

Gejala utama gangguan anxietas menyeluruh adalah anxietas, keteganggan


motorik, hiperaktivitas otonom, dan kesiangan kongnitif. Anxietasnya berlebihan
dan menggangu aspek kehidupan lain. Keteganggan motorik paling sering tampak
sebagai gemetar, gelisah dan sakit kepala. Hiperaktivitas otonom sering
bermanifestasi sebagai napas pendek, keringat berlebihan, palpitasi dan berbagai
gejala gastrointestinal. Kesiagaan kognitif terlihat dengan adanya iritabilitas dan
mudahnya pasien merasa terkejut.2

4
Gambaran psikologi gangguan ansietas menyeluruh.3

Gejala-gejala Karakteristik
Psikis Perasaan terancam dan firasat
Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong
Mudah teralihkan
Merasa sangat gembira/bersemangat, gelisah, tegang,
atau tidak mampu berelaksasi
Insomnia dini dan mimpi buruk
Iritabilitas
Intoleransi terhadap kebisingan (misalnya ank-
anak/musik)
Serangan panik Gejala-gejala anxietas somatik dan psikis atau
eksaserbasi akut berat yang tidak diperkirakan disertai
rasa tidak nyaman atau takut yang hebat
Tidak dicetuskan oleh situasi
Penderita tidak dapat mendiamkan serangan
Gambaran-gambaran Labilitas mood
lain Depersonalisasi(sensasi tidak nyaman seperti mimpi
tentang diri sendiri atau bagian diri sendiri)
Halusinasi hipnogogik dan hipnopompik(bila berturut-
turut bangun dan berjalan dari tidur)
Distorsi perseptual(misalnya, distorsi dinding atau suara
bicara orang lain)

2.5 Diagnosis

Pedoman diagnostik gangguan cemas menyeluruh menurut PPDGJ-III

Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang


berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang).8
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut :
a. Kecemasan
b. Keteganggan motorik

5
c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung
berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering).8
Pada anak-anak sering terlihat kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.8
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari)
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas
menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresi (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik
(F41.0), atau gangguan obsesif-kompulsif.8

Kriteria diagnostik gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV-TR.1

a. Ansietas dan kekhawatiran berlebihan (perkiraan yang menakutkan) terjadi


hampir setiap hari selama setidaknya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian
atau aktivitas (seperti bekerja atau bersekolah).
b. Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.
c. Anxietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga atau lebih dari keenam
gejala berikut dengan beberapa gejala setidaknya muncul hampir setiap
hari selama 6 bulan.
Perhatian : hanya satu gejala yang diperlukan anak-anak.
1. Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok
2. Mudah merasa lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. Mudah marah
5. Otot tegang
6. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tertidur ,atau tidur gelisah dan
tidak puas)
d. Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksi I,
misalnya kecemasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu
serangan panik seperti pada gangguan panik, merasa malu pada situasi

6
umum seperti pada fobia sosial, terkontaminasi seperti gangguan obsesif
kompulsif, merasa jauh dari rumah atau samak saudara dekat seperti
gangguan cemas perpisahan, penambahan berat badan seperti pada
anoreksia nervosa, menderita keluhan fisik berganda seperti pada gangguan
somatisasi, atau menderita penyakit serius seperti pada hipokondriasis serta
kecemasan dan kekhawatiran tidak terjadi semata-mata selama gangguan
stres passca trauma.
e. Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari
suatu zat (miisalnya penyalah gunaan zat, medikasi) atau kondisi medis
umum (misalnya hipertiroidisme) dan tidak terjadi semata-mata selama
suatu gangguan mood, gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan
pervasif.

2.6 Diagnisis Banding

Diagnosis banding gangguan anxietas menyeluruh mencakup semua


gangguan medis yang dapat menyebabkan anxietas, elektrokardiogram dan uji
fungsi tiroid, tes kimia darah. Klinis harus menyingkirkan adanya intoksikasi
kafein, penyalah gunaan stimulansia, kondisi putus zat atau obat seperti alkohol,
hipnotik-sedatif dan anxiotik.1,2

Gangguan psikiatri lain yang merupakan diagnoosis GAD adalah gangguan


panik, fobia, gangguan obsesif kompulsif, hipokondriasis, gangguan somatisasi,
gangguan kepribadian. Membedakan GAD dengan gangguan depresi dan distimik
tidak mudah dan gangguan ini sering terdapat bersama-sama GAD.1

2.7 Terapi

Terapi yang paling efektif untuk gangguan anxietas menyeluruh adalah


terapi yang menggabungkan pendekatan psikoterapeutik,farmakoterapeutikdan
suportif. Terapi ini memakan waktu yang cukup lama.2

7
a. Psikoterapi
Terapi kognitif-prilaku
Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali
distorsi kognitif dan pendekatan prilaku, mengenali gejala somatik secara
langsung. Teknik utama yang digunakan pada pendekatan behavior adalah
relaksasi dan biofeedback.1

Terapi supuratif
Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi-potensi
yang ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi
optimal dalam fungsi sosial pekerjaannya.1

Psikoterapi berorientasi tilikan

Terapi ini mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan konflik


bawah sadar, menilik egostrength, relasi obyek, serta keutuhan self pasien.
Dari pemahaman komponen-komponen tersebut, kita sebagai terapis dapat
memperkirakan sejauh mana pasien dapat diubah untuk menjadi matur,
bila tidak tercapai, minimal kita memfasilitasi agar pasien dapat
beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaan.1

b. Farmakoterapi
Benzodiazepin
Pemberian benzodiazepin dimulai dengan dosis rendah dan
ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Penggunaan sedian dengan
waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek
yang tidak diinginkan. Lama pengobatam rata-rata adalah 2-6 minggu,
dilanjutkan dengan masa tapering off selama 1-2 minggu.1

Buspiron
Buspiron efektif pada 60-80% penderita GAD. Buspiron lebih efektif
dalam memperbaiki gejala kognitif dibandingkan gejala somatik pada

8
GAD. Tidak menyebabkan withdrawl. Kekurangannya adalah efek
klinisnya baru terasa setelah 2-3 minggu. Terdapat bukti bahwa penderita
GAD yang sudah menggunakan benzodiazepin tidak memberikan respon
yang baik dengan buspiron. Dapat dilakukan penggunaan bersamaan
benzodiazepin dengan buspiron kemudian dilakukan tapering
benzodiazepin setelah 2-3 minggu, disaat efek terapi buspiron sudah
mencapai maksimal.1

Venlafaksin
Venlafaksin (effexor) efektif untuk mengobati insomnia, konsentrasi
yang buruk, kegelisahan, iritabilitas dan keteganggan otot yang berlebihan
akibat gangguan anxietas menyeluruh.2

Selective serotonin reuptake inhibitors


SSRI dapat efektif untuk pasien dengan komorbid depresi. Kerugian
SSRI yang menonjol terutama fluoxetine (prozac) obat ini meningkatkan
anxietas secara sementara. SSRI setralin (zoloft) atau paroksetin (paxil)
adalah pilihan yang lebih baik. Untuk memulai terapi dengan sertralin atau
paroksetin ditambah benzodiazepin kemudian menurunkan dosis
benzodiazeoin setelah 2-3 minggu. Studi terkontrol diperlukan untuk
menentukan SSRI sama efektifnya untuk gangguan ansietas menyeluruh
karena digunakan untuk gangguan panik dan gangguan obsesif kompulsif.2

9
Sediaan obat anti-anxietas dan dosis anjuran (yang beredar di indonesia
menurut IIMS vol.32,2003).6
No Nama Nama Dagang Sediaan Dosis anjuran
Generik
1 Diazepam Lovium(Phapros) Tab 2-5 mg Oral= 10-30
mg/hari
2-3 x sehari

Mentalium (soho) Tab 2-5-10mg

Stesolid (alpharma) Tab 2-5 mg

Valisanbe (sanbe) Tab 2-5 mg

Valium (roche) Tab 3-5 mg

2 Chlordiazepo Cetabrium(soho) Drg 5-10mg 15-30


xide mg/hari
2-
3xseh
ari
Tensinyl(medicham) Cap 5mg

3 Lorazepam Ativan (wyeth) Tab 0,5-12mg 2-3 x 1 mg/h


Renaquil(fahrenheit) Tab 1mg
Merlopam Tab 0,5-2mg
(marsifarma)
4 Clobazam Frisium(aventis-Ph) Tab 10 mg 2-3 x 10 mg/h
Clobazam-DM Tab 10 mg
5 Bromazepam Lexotan (roche) Tab 1,5-3-6 3 x 1,5 mg/h
mg
6 Alprazolam xanax Tab 0,25-0,5- 3 x o,25-0,5
1mg mg/h
Alviz (pharos) Tab 0,25-0,5-
1mg
Zyprax (kalbe farma) Tab 0,25-0,5-
1mg
7 Sulpiride Dogmatil (soho) Cap 50 mg 100-200 mg/h
8 Buspirone Buspar (bristol- Tab 10 mg 15-30mg/h
myers)
9 hydroxyzine Iterax(UCB pharma) Caplet 25 mg 3 x 25 mh/h

10
2.8 Perjalanan gangguan dan Prognosis

Awitan usia sulit dirincikan, sebagian besar pasien dengan gangguan ini
melaporkan bahwa mereka telah cemas sepanjang yang mereka ingat. Pasien
biasanya datang untuk mendapatkan perhatian klinis pada usia 20-an walaupun
kontak pertama dengan klinis dapat terjadi pada usia berapapun. Hanya sepertiga
pasien yang memiliki gangguan ansietas menyeluruh mencari terapi psikiatri.
Banyak pasien datang ke dokter umum, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung,
spesialis paru, atau spesialis gastroenterologi mencari terapi untuk komponen
somatik gangguan mereka. Karena tinggi nya insiden adanya gangguan jiwa
komorbid pada pasien dengan gangguan ansietas menyeluruh. Perjalanan klinis
dan prognosis gangguan ini sulit diprediksi, meskipun demikian sejumlah data
menunjukkan bahwa peristiwa hidup terkait dengan awitan gangguan ansietas
menyeluruh. Terdapatnya beberapa peristiwa hidup yang negatif sangat
meningkatkan kemungkinan gangguan tersebut untuk timbul.2

11
BAB III

KESIMPULAN

Gangguan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)


merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran
yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari.

Terdapat beberapa teori penyebab gangguan cemas menyeluruh yaitu: teori


biologis, genetik, psikodinamik, dan teori kognitifprilaku. Gejala utama
gangguan anxietas menyeluruh adalah anxietas, keteganggan motorik,
hiperaktivitas otonom, dan kesiangan kongnitif. Anxietasnya berlebihan dan
menggangu aspek kehidupan lain. Keteganggan motorik paling sering tampak
sebagai gemetar, gelisah dan sakit kepala. Hiperaktivitas otonom sering
bermanifestasi sebagai napas pendek, keringat berlebihan, palpitasi dan berbagai
gejala gastrointestinal. Kesiagaan kognitif terlihat dengan adanya iritabilitas dan
mudahnya pasien merasa terkejut.

Terapi yang paling efektif untuk gangguan anxietas menyeluruh adalah


terapi yang menggabungkan pendekatan psikoterapeutik,farmakoterapeutikdan
suportif. Terapi ini memakan waktu yang cukup lama

12

Anda mungkin juga menyukai