Anda di halaman 1dari 6

1

PEMBAHASAN

1.1 Gangguan Cemas Menyeluruh

1.1.1 Definisi

Gangguan cemas merupakan gangguan yang sering dijumpai pada klinik

psikiatri. Kondisi ini terjadi sebgai akibat interaksi faktor-faktor biopsikososial,

termasuk kerentanan genetik yang berinteraksi dengan kondisi tertentu, stres atau

trauma yang menimbulkan sindroma klinis yang bermakna.


Gangguan cemas menyeluruh (Generealized Anxiety Disorded, GAD)

merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran

yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap

berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hampir sepanjang

hari, berlangsung sekurangnya selama 6 bulan. Kecemasan yang dirasakan sulit

untuk dikendalikan dan berhubungan dengan gejala-gejala somatik seperti

ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur, dan kegelisahan sehingga

menyebabkan penderitaan yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam fungsi

sosial dan pekerjaan.1,2

1.1.2 Kriteria diagnosis

1.1.2.1 Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ-III:

F 41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh3

a. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang

berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai

beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan
2

situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau

mengambang.
b. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di

ujung tanduk, sulit berkonsentrasi, dsb);


b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak

dapat santai); dan


c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,

jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing

kepala, mulut kering, dsb)


c. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan utuk

ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang

yang menonjol.
d. Adanya gejala-gejela lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa

hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama

Gangguan Ansietas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi

kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-), gangguan ansietas fobik

(F40.-), gangguan panik (F41.0), atau gangguan obsesif-kompulsif

(F42.-).3

1.1.2.2 Kriteria Diagnosis Menurut DSM-IV TR

Kriteria diagnostik gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV-TR

1. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir

setiap hari, sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan, tentang

sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah)


2. Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
3

3. Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala

berikut ini (dengan sekurangnya beberapa gejala lebih banyak terjadi

dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan terakhir). Catatan: hanya satu

nomor yang diperlukan pada anak


a. Kegelisahan
b. Merasa mudah lelah
c. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
d. Iritabilitas
e. Ketegangan otot
f. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur gelisah, dan

tidak memuaskan)
4. Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I,

misalnya, kecemasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita

suatu serangan panik (seperti pada gangguan panik), merasa malu pada

situasi umum (seperti pada fobia sosial), terkontaminasi (seperti pada

gangguan obsesif kompulsif), merasa jauh dari rumah atau sanak saudara

dekat (seperti gangguan cemas perpisahan), penambahan berat badan

(seperti pada anoreksia nervosa), menderita keluhan fisik berganda

(seperti pada gangguan somatisasi), atau menderita penyakit serius

(seperti pada hipokondriasis) serta kecemasan dan kekhawatiran tidak

terjadi semata-mata selama gangguan stres pasca trauma.


5. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan penderitaan

yang bermakna secara klinis, atau gangguan pada fungsi sosial,

pekerjaan, atau fungsi penting lain.


6. Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis langsung

dari suatu zat (misalnya penyalahgunaan zat, medikasi) atau kondisi

medis umum (misalnya hipertiroidisme), dan tidak terjadi semata-mata


4

selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik, atau gangguan

perkembangan pervasif.2

1.2Gangguan Somatisasi

1.2.1 Definisi

Gangguan somatisasi dicirikan dengan gejala-gejala somatik yang banyak

yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik maupun laboratorium.

Keluhan yang diutarakan pasien sangat melimpah dan meliputi berbagai sistem

organ seperti gastrointestinal, seksual, saraf dan bercampur dengan keluhan nyeri.

Gangguan ini bersifat kronis, berkaitan dengan stresor psikologis yang bermakna,

menimbulkan hendaya di bidang sosial dan okupasi, serta adanya perilaku

mencari pertolongan medis yang berlebihan. Dikenal juga sebagai Briquets

syndrome.4

1.2.2 Pedoman Diagnosis

Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ-III:3


F45.0 Gangguan Somatisasi

Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:

1. Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang

tidak dapat dijelaskan atas dasar aanya kelainan fisik, yang sudah

berlangsung sedikitnya 2 tahun;


2. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter

bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-

keluhannya;
3. Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga, yang

berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari

perilakunya.
5
6

DAFTAR PUSTAKA

1. Elvira, Sylvia D. 2010. Buku Ajar Psikiatri. In: Petrin Redayani.

Gangguan cemas menyeluruh. Badan Penerbit FK UI: Jakarta. 253-8.


2. American Psychiatric Association. 2000. DSM IV TR. American

Psychiatric Assosiation: Washington DC.


3. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma

Jaya.2001.
4. Elvira, Sylvia D. 2010. Buku Ajar Psikiatri. In: Gitayanti H. Ganggguan

somatoform. Badan Penerbit FK UI: Jakarta. 287-8.

Anda mungkin juga menyukai