Anda di halaman 1dari 6

Gangguan Afektif Gangguan afektif adalah gangguan dengan gejala utama adanya perubahan suasana perasaan (mood) atau

afek, biasanya ke arah depresi dengan atau tanpa ansietas yang menyertainya, atau ke arah elasi (suasana perasaan meningkat). Gangguan afektif dibedakan atas:

Episode tunggal atau multipel Tingkat keparahan gejala


o o

Dengan atau tanpa gejala somatik Mania dengan gejala psikotik, mania tanpa gejala psikotik, hipomania

Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik, berat dengan gejala psikotik

Etiologi Dasar umum untuk gangguan ini tidak diketahui. Penyebabnya merupakan interaksi antara faktor biologis, faktor genetik, dan faktor psikososial. Kelainan metabolit amin biogenik seperti hydroxyindoleacetic acid (5 HIAA), homovanillic acid (HVA), 3-metoksi-4-hidroksifenilglikol (MHPG) dalam darah, urin, dan cairan serebrospinal dilaporkan ditemukan pada pasien. Pola penurunan genetika terjadi melalui mekanisme yang kompleks. Bukan hanya tidak mungkin untuk menyingkirkan faktor psikososial, namun faktor nongenetik mungkin memainkan peranan kausatif dalam perkembangan gangguan ini pada sekurangnya beberapa orang pasien. Manifestasi Klinis Episode Manik Pada kelompok ini terdapat afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik den mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal (yang pertama), termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal. Termasuk: 1. Hipomania

Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas menetap selama sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan bertahan melebihi siklotimia, serta tidak ada halusinasi atau waham, Menimbulkan pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial.

2. Mania tanpa gejala psikotik

Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan Perubahan afek harus disertai energi yang bertambah, sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan terlalu optimistik.

3. Mania dengan gejala psikotik


Gambaran klinis lebih berat daripada mania tanpa gejala psikotik Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran (delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut.

Gangguan Afektif Bipolar Gangguan ini memiliki episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) di mana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu. Pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang berusia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain. Episode Depresi Gejala utama: 1. Afek depresi 2. Kehilangan minat dan kegembiraan, serta 3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Gejala lainnya: 1. Konsentrasi dan perhatian berkurang 2. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang 3. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna 4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik 5. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri 6. Tidur terganggu 7. Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresi, dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. Termasuk: Termasuk: 1. Episode depresi ringan

Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya Tidak boleh ada gejala berat di antaranya Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya

2. Episode depresi sedang


Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga

3. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik


3 gejala utama harus ada Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu melaporkan banyak gejalanya secara terperinci Biasanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, tetapi bila gejala amat berat dan muncul sangat cepat bisa kurang dari 2 minggu Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas

4. Episode depresi berat dengan gejala psikotik


Gejala seperti depresi berat tersebut di atas Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresi. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau halusinasi olfatorik biasanya

berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau anjing yang membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju kepada stupor. Gangguan Suasana Perasaan Menetap 1. Siklotimia Ciri esensial adalah ketidakstabilan menetap dari afek (suasana perasaan), meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, di antaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria yang lain. 2. Distimia Ciri esensial adalah afek depresi yang berlangsung cukup lama dan tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresi berulang ringan atau sedang. Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. Perjalanan Penyakit dan Prognosis Gangguan ini cenderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan mengalami kekambuhan. Stresor kehidupan seringkali mendahului episode pertama gangguan mood dibandingkan episode selanjutnya. Episode depresi yang tidak diobati biasanya berlangsung selama 6-13 bulan, sedangkan bila diobati sekitar 3 bulan. Sebagian pasien dengan diagnosis awal gangguan depresi berat menderita episode manik 6-10 tahun setelah episode depresi awal. Gangguan depresi bukan merupakan gangguan yang ringan, cenderung menjadi kronik, dan mengalami relaps. Prognosis diperkirakan baik bila episode ringan, tidak ada gejala psikotik, dan tinggal di RS dalam waktu singkat. Penatalaksanaan Prinsip umum:

Keamanan pasien harus dijamin Pemeriksaan diagnostik yang lengkap harus dilakukan Rencana pengobatan harus disusun untuk mengatasi semua gejala yang diperkirakan akan muncul Terapi harus menurunkan jumlah dan keparahan stresor pada pasien Strategi pengobatan harus disampaikan kepada keluarga pasien Pengobatan yang paling efektif adalah kombinasi farmakoterapi dan psikotera

Gambar manajemen gangguan psikotik Indikasi rawat:

Perlu prosedur diagnostik

Ada risiko bunuh diri atau membunuh Ada penurunan kemampuan dasar yang jelas Riwayat gejala yang berkembang dengan pesat dan hancurnya sistem pendukung pasien

Tiga jenis psikoterapi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah terapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi perilaku.

Tuesday, April 6, 2010


F32 Episode Depresif
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat): afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan

berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya: 1. konsentrasi dan perhatian berkurang; 2. harga diri dan kepercayaan diri berkurang; 3. gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna; 4. pandangan masa depan yang suram dan pesimistis; 5. gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri; 6. tidur terganggu; 7. nafsu makan berkurang. Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurangkurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. F32.0 Episode Depresif Ringan F32.1 Episode Depresif Sedang sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan (F30.0); ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya;

lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu;

menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.

F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik Kalo diinget2, dulu gw dapet kabar sangat buruk itu tanggal 21 Oktober 2007. waktu itu gw langsung berasa sesak napas (kaya gak ada udara lagi untuk dihirup, bener2 megap2) dan rasanya dada gw ditindih beton (saking sakitnya, gw sampe bangun dari posisi tidur ke duduk sambil nangis dan teriak histeris). gw inget banget waktu itu hari minggu, gw baru balik ke kost. dapet kabar buruk pas tengah malam, padahal besoknya gw mau masuk modul kulit (kalo gak salah). alhasil gw nangis sampai mau mati (gak sampai mati, tapi maksudnya, gak ada hal lain yg gw kerjain selain nangis) selama 3 hari. gw hanya nangis di lantai dari pulang kampus sampai tengah malam (kalo udah capek), gak makan apapun, hanya aqua 1,5 L di samping (karena takut mati gara2 dehidrasi -which will look so silly). beberapa hari kemudian masih nangis dan lemes, tapi gak separah Senin sampai Rabu. buktinya, dalam seminggu berat badan turun 4 kg. gak bisa ketawa, gak bisa becanda, gak mau kemana-mana abis kuliah, bahkan tugas hanya dikerjain seadanya. temen2 kampus sampai nanya kenapa gw keliatan pucat, sedih, lemes, dan kurus banget. tapi semakin ditanya, gw malah semakin inget dan akhirnya balik2 nangis lagi di kost. aduh parah banget ya, bahkan sampai waktu itu hampir mau dijemput ayah ibu dari bogor dan disuruh bolos gara2 ibu gak pernah denger gw nangis sehisteris itu. ckckckck. hebat. gw lupa kapan tepatnya gw recover, well gak pernah sampai bener2 balik lagi. sebulan sih gw rasa masih nangis2 terus, diem dikit -langsung keinget, di kamar sendiri -langsung nangis, belum lagi kalo abis nelfon dan keadaan makin parah. beuhhh. mantabhhhh. rasanya beneran, kaya matahari gak bakal terbit lagi besoknya! perasaan bersalah dan bodoh dan tidak berguna dan tidak dicintai dan tidak percaya diri, ada banget. bunuh diri? hmm masih kurang nyali sih. sebetulnya kalo mau dimasukin ke F32.2 bisa sih tapi di situ ada poin : Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas. nah yang ini gak bisa masuk, soalnya paper aja masih bisa bikin, walaupun jelek banget hahaa. jadi, dapat dikatakan bahwa gw bener-bener pernah mengalami depresi sedang (dan berulang, dengan keadaan ringan). entah harus kagum atau malu... Rujukan: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III
http://cestlamademoiselle.blogspot.com/2010/04/f32-episode-depresif.html

Anda mungkin juga menyukai