DEPRESI
Disusun Oleh:
Ni Ketut Adhi, S.ked
FAB 118 008
PEMBIMBING:
Sosio
Jenis Status
Usia Ekonomi
Kelamin Perkawinan
Budaya
Etiologi
Genetik
Biokimia
Hormonal
Kepribadian
Lingkungan
GEJALA UTAMA DEPRESI
• Afek depresif
• Kehilangan minat dan
kegembiraan
• Berkurangnya energi
yang menuju
meningkatnya keadaan
mudah lelah dan
menurunnya aktivitas
• Episode depresif
Klasifikasi ringan
• Episode depresif
Episode Depresif dengan gejala: sedang
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri
• Episode depresif berat
berkurang tanpa gejala psikotik
• Gagasan tentang perasaan bersalah dan • Episode depresif berat
tidak berguna (bahkan pada episode
tipe ringan sekalipun) dengan gejala psikotik
• Pandangan masa depan yang suram dan • Episode depresif
pesimistis lainnya
• Gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh diri
• Episode depresif YTT
• Tidur terganggu • Gangguan Depresif
• Nafsu makan berkurang Berulang
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama
depresi
Episode • Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
depresif • Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya
ringan sekitar 2 minggu
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
sosial yang biasa dilakukannya
Episode
depresif • Episode depresif berat yang memenuhi
berat
dengan kriteria menurut F32.2 tersebut di atas
gejala • disertai waham, halusinasi atau stupor
psikotik depresif.
Episode • Episode yang termasuk di sini adalah yang tidak sesuai
dengan gambaran yang diberikan untuk episode
depresif depresif pada F32.0-F32.3, meskipun kesan diagnostik
lainnya menyeluruh menunjukkan sifatnya sebagai depresi.
• Farmakologi:
Antidepresan
(Trisiklik,
MAOIs, SSRIs,
SRNIs.
• Non Farmakologis
Tiga jenis psikoterapi jangka pendek yang
digunakan dalam pengobatan depresif berat
adalah terapi kognitif, terapi interpersonal dan
terapi perilaku
Prognosis
• Episode depresif yang tidak diobati berlangsung 6
sampai 13 bulan, sementara sebagian besar
episode yang diobati berlangsung kira-kira 3 bulan.
Menghentikan antidepresan sebelum 3 bulan
hampir selalu menyebabkan kembalinya gejala.
• Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk episode
pertama gangguan depresif berat memiliki
kemungkinan 50% untuk pulih dalam tahun
pertama.
• Prognosis buruk dapat meningkat oleh adanya
penyerta gangguan distimik, penyalahgunaan
alkohol dan zat lain, gejala gangguan
kecemasan, dan riwayat lebih dari satu
episode sebelumnya.
Kesimpulan
• Ketika seseorang mengalami gangguan mood atau
lebih khususnya mengalami gangguan depresi yang
mana terjadi perubahan dalam kondisi emosional,
fungsi motorik, kogintif serta motivasinya dan jika
tidak segera diberi penanganan maka akan memicu
timbulnya gangguan depresi mayor satu episode
dan depresi mayor berulang. Apabila hal tersebut
terjadi maka itu akan lebih susah untuk ditangani
dan akan berujung pada bunuh diri.
• Ada beberapa sebab-sebab yang dapat
menimbulkan depresi yaitu dari sisi biologis karena
adanya ketidakseimbangan otak yaitu berkurangnya
neurotransmitter, dari sisi psikologis yaitu karena
adanya kepribadian-kepribadian yang rentan
terhadap timbulnya depresi, dari sisi sosial karena
keadaan lingkungan-lingkungan sekitar yang tidak
mendukung berlangsungnya kehidupan yang baik
dan dari sisi spiritual adalah kurangnya keimanan
dan ketakwaan.
Daftar Pustaka
• Chand SP, Arif H. Depression. [Updated 2018 Oct 27]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2018
• W. Lam R, Mok H. Depression Oxford Psychiatry Library. Lunbeck Institutes. 2000. p.
1-57.
• Jurnal Psikiatri dan Kesehatan Jiwa Indonesia Indonesian Journal of Psychiatry and
Mental Health, Volum 1, nomor 1 Agustus 2016 pp 1 – 35
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
• Ismail K. Gangguan Mood. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran;
2013.
• Maslim R. Buku Saku – Diagnosis Gangguan Jiwa – PPDGJ – III. Jakarta: Ilmu
Kedokteran Jiwa Universitas Atma Jaya; 2001.
• Maramis W.F, Maramis Albert A. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya:
Airlangga University Press; 2009.
• Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. Kaplan – Sadock Sinopsis Psikiatri. Jilid 1.
Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher; 2010.
• Ayu, Anak Sri. Diagnosis dan Patofisiologi Gangguan Depresi Mayor. Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2018.
• Hof E.V, Cujipers P, Waheed W, Stein DJ. Psychological treatments for depression and anxiety
disorders in low and middle income countries a meta analysis. African Journal of Psychiatry;
2011.
• Duman, Ronald S. Pathophysiology Of Depression And Innovative Treatments: Remodeling
Glutamatergic Synaptic Connections. Published in Dialogues in Clinical Neuroscience - Vol 16 .
No. 1 . 2014
• Stahl, Stephen M. Stahl’s Essential Pharmacology. Fourth Edition. Published in the United
States of America by Cambridge University Press, New York. 2013.
• Ronald, S. Bhvya Voleti. Signaling pathways underlying the pathophysiology and treatment of
depression: novel mechanisms for rapid-acting agents. Departments of Psychiatry and
Neurobiology. Vol 35, No 1; 2012
• Ashlee A. Moore1, Michael C. Neale, Judy L. Silberg, Brad Verhulst. Substance Use and
Depression Symptomatology: Measurement Invariance of the Beck Depression Inventory (BDI-
II) among Non-Users and Frequent-Users of Alcohol, Nicotine and Cannabis. Journal of Plos
one. DOI:10.1371. 2016
• Hamilton M. Development of a rating scale; for primary depressive illness. Br J Soc Clin
Psychol.