Anda di halaman 1dari 36

KULIAH UMUM BAG/SMF ILMU

KESEHATAN JIWA

dr.Zulfa
Zahra,Sp.KJ
• PSIKIATRI ATAU ILMU KEDOKTERAN JIWA
Cabang Kedokteran yang mempelajari segala hal
yang berhubungan dengan gangguan jiwa :
pengenalan, pengobatan, rehabilitasi,
pencegahan, peningkatan kesehatan jiwa

• PSIKOLOGI ATAU ILMU JIWA


Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya, sehingga dapat
memahami, memprediksi, mengevaluasi
perilakunya, mengambil kebijaksanaan tertentu
guna mengatasi masalah individual atau
kelompok untuk mencapai kesejahteraan hidup
dalam masyarakat
Sejarah Psikiatri:
• Gaib, setan, aneh, roh jahat
• Di Peru: lubang tengkorak
• Di Yunani: Hipocrates → Bapak Ilmu Kedokteran:
melankoli, ayan
• Penanganan: mandi bunga, pasung, buang ke suangi
• Phillipe Pinel (1745-1826) : pasung –
• Benyamin Rush: Bapak Ilmu Kedokteran Jiwa : moral
treatment
• Akhir abad 19: Martin Charcot
Emil Kraepelin
• Abad kini: lebih mengoptimalkan psikiatri komunitas
untuk klinis mengoptimalkan CLP
Psikiatri Indonesia:
• 1-3% gangguan jiwa berat → ½ perlu MRS
• Sejarah: Mahabarata, Srikandi Edan, Gatotkoco
Gandrung, Lesmono
• Penanganannya: pasung, berkeliaran,
didiamkan, orang pintar
• 1882 RSJ Bogor
• 1902 RSJ Lawang
• Letak di luar kota, stigma → malu
• RSU/swasta menerima pasien gangguan jiwa →
stigma
• Manusia adalah mahluk :
- Individual
- Sosial
- Budaya
- Agama/religius
• Pendekatan/pandangan holistik
MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOMATO-PSIKO-SOSIAL-
SPIRITUAL
➔ ADA INTERAKSI ANTARA BADAN, JIWA, SPIRITUAL
DAN LINGKUNGAN
➔ SALING MEMPENGARUHI MULAI PEMBUAHAN ➔
MENINGGAL DUNIA

MANIFESTASI JIWA TERLIHAT PADA:


- KESADARAN, DAYA INGAT, ORIENTASI
- AFEK-EMOSI
- PSIKOMOTOR, SIKAP, PERILAKU
- PROSES BERPIKIR :
➔ PEMAHAMAN, PENALARAN, PERTIMBANGAN
- PENCERAPAN
- CIRI KEPRIBADIAN
LUASNYA BIDANG PSIKIATRI
• Cabang-cabang ilmu yang membantu
• Bidang-bidang khusus
• Inti aliran : Sigmund Freud
Adolf Meyer
Behaviorisme
HUBUNGAN ANTARA ASPEK FISIK/BADANIAH,
PSIKOLOGIK DAN SOSIAL BUDAYA

C
A
B SISTEM
SISTEM
FISIK/ PSIKOLOGI
BADANIAH
G
D F

SISTEM
SOSIAL
E
Berbagai aliran a.l.:
1. Sigmund Freud:
Teori libido
Struktur kepribadian: id-ego-superego
Topografi jiwa: alam bawah sadar-prasadar-
sadar
2. Eugen Bleuler: Skizofrenia
3. Adolf Mejer: Teori Psikobiologi
4. Karen Horney: Pandangan Holistik
• Teori Sigmund Freud/Psikoanalisis:
• ID : Aspek biologi
waktu lahir
prinsip kenikmatan
• EGO : Aspek Psikologik
kira-kira 3 tahun
prinsip realitas
• Superego : Aspek sosiologik
kira-kira 7 tahun
prinsip ideal
• Yang menentukan perilaku manusia ialah
Lingkungan
• Teori Adolf Meyer:
• Psikobiologi
• Pada malam sadar/prasada
• Pengalaman-pengalaman sejak waktu kanak-kanak didiskusikan
• Akan dipahami oleh pasien sendiri dalam pembicaraan dengan
terapis/dokter
• Akan timbul “INSIGHT” mengenai keadaannya membawa
kesembuhan

• Teori Behaviorisme:
• John Locke, B.F. Skinner (Pavlov)
Perilaku manusia dapat dipengaruhi atau diubah dengan
mengubah lingkungan
• Teori belajar sosial
• Behaviorisme dan psikoanalisis adalah determinisme ilmiah
(disamping adanya determinisme ideologis dan religius)
HIRARKI KEBUTUHAN
(A. MASLOW)
AKTUALISASI DIRI

HARGA DIRI

KASIH SAYANG

KEAMANAN

KEBUTUHAN FAALI/BIOLOGIK

INDIVIDU
HAL YANG BERKAITAN DENGAN STRES ADANYA :
1. KEBUTUHAN
2. DORONGAN
MAKIN BESAR KETERLIBATAN SECARA PRIBADI DALAM
SUATU USAHA UNTUK MENCAPAI KEBUTUHANNYA, MAKIN
BESAR PULA DORONGANNYA
DORONGAN (“DRIVES”) KEBUTUHAN (“NEEDS”)
• Perasaan badani +/- • Kebutuhan badani
- Lezat/lapar - makanan
- Lega/haus - minuman
- Santai/lelah - istirahat
- Segar/ngantuk - tidur

• Perasaan psikologik • Kebutuhan psikologik


- Perasaan-perasaan - dicintai
psikologik pada umumnya - keterlibatan
yang menyenangkan ataupun - harga diri
tidak - kebebasan
4 kebutuhan psikologik dasar
• Kebutuhan akan :
- dicintai
- keterlibatan
- harga diri
- kebebasan
Terpenuhi atau tidak dapat menimbulkan perasaan
positif/negatif
STRES
STRES
- Keadaan umum seseorang yang mengalami
ketegangan
- Reaksi umum fisiologis & psikologis tubuh
terhadap setiap kebutuhan
Stres tuntutan penyesuaian diri mengganggu
keseimbangan fisik, psikis, lingkungan
Stresor: hal-hal yang menimbulkan keadaan stres
STRESOR dipersepsi

HIPOTHALAMUS

HIPOFISIS
UMPAN BALIK UMPAN BALIK
KORTIKOID A.C.T.H

KELENJAR ADRENAL

KORTIKOID
S.S. OTONOM INFLAMASI, SEL DARAH, REAKSI
IMUNOLOGI
KE ORGAN-2 GLUKOGENESIS, KEL.THIMUS, KEL. LIMPA
SUMBER STRES
- Konflik - Tekanan
- Frustasi - Krisis

DAYA TAHAN STRES


- Berbeda tiap orang, tergantung- Umur
- Jenis Kelamin
- Kepribadian
- Intelegensi
- Emosi
- Status Sosial
- Individu terganggu apabila :
Stres itu - cukup besar
- cukup lama
- cukup spesifik
- Bila stres > daya tahan stres → dekompensasi
mental → gangguan jiwa
Cara-cara penyesuaian diri :
1. Yang berorientasi pada penyelesaian
masalah (Task oriented)
2. Mekanisme pembelaan ego (Ego
defence mechanism)

Akan membentuk coping mechanism:


- Coping strategy: mahir dengan cara
tertentu
1. Coping style: sudah menjadi polanya
STRESOR

GANGGUAN KESEIMBANGAN JIWA


KETEGANGAN / KECEMASAN

MEKANISME PENYESUAIAN DIRI

EUSTRES DISTRES

LEBIH KUAT LEBIH RENTAN


LEBIH MATANG GANGGUAN
TANDA-TANDA SESEORANG
YANG MENGALAMI STRES
- Perubahan Fisiologis
- Perubahan Tingkah Laku
- Perubahan Pikiran
- Perubahan Emosional
MENGATASI STRES
• Bukan menghindari tapi meghadapi & mengatasi
secara efektif → sehingga lebih kuat, lebih
matang → berfungsi dengan baik
• Kalau sedang mengalami stres :
– Mengakui – menyadari apa yang terjadi pada
tubuh kita
– Perhatikan gejala-gejala dalam diri &
dengarkan “Bahasa Organ”
– Sikap kita-menentukan
TANDA-TANDA STRES YANG
PERLU DIPERHATIKAN
1. Gelisah – seperti tidak dapat santai
2. Lekas marah – seperti akan meledak bila sesuatu tak
sesuai kehendak
3. Rasa sangat lelah – berkepanjangan
4. Sukar konsentrasi
5. Kehilangan minat, kurang motivasi
6. Khawatir
7. Bekerja berlebihan dan tak efektif
8. Penundaan pekerjaan
9. Merokok meningkat, minuman keras meningkat, dll.
10. Kehilangan perspektif & masa depan
TASK ORIENTED
• Hadapi secara: sadar, realistik, obyektif, rasional
• Frontal
• Kompromi
• Penarikan diri
• Tahap : - Mempelajari & menentukan persoalan
- Susun alternatif penyelesaian
- Tentukan tindakan yang paling menguntungkan
- Bertindak
- Evaluasi Feedback
MEKANISME PEMBELAAN EGO (M.P.E.)
♦ Manusia memakai m.P.E. Bila keutuhan
integritas pribadinya ‘terancam’
♦ Dipelajari
♦ Dimotivasi oleh gaya pendorong kecemasan
yang ditimbulkan oleh ancaman
♦ Berfungsi dalam perilaku individu atau kelompok
♦ Kelemahan : bekerja pada tingkat kebiasaan, tak
sadar, penipuan diri, distorsi kenyataan ➔ dapat
mempunyai akibat tidak baik
KLASIFIKASI MEKANISME
PERTAHANAN EGO (George Vaillant)
1. NARSISISTIK
2. IMATUR
3. NEUROTIK
4. MATUR
M.P.E. NARSISISTIK :
- PENYANGKALAN (DENIAL)
- DISTORSI
- IDEALISASI PRIMITIF
- PROYEKSI
- IDENTIFIKASI PROYEKSI
- SPLITTING
M.P.E. IMATUR :
- PEMERANAN (ACTING OUT)
- BLOCKING
- HIPOKHONDRIASIS
- IDENTIFIKASI
- INTROYEKSI
- PASIF AGRESIF
- PROYEKSI
- REGRESI
- KHAYALAN SKIZOID
- SOMATISASI
M.P.E. NEUROTIK :
- PENGENDALIAN
- PENGALIHAN
- DISOSIASI
- EKSTERNALISASI
- INHIBISI
- INTELEKTUALISASI
- ISOLASI
- RASIONALISASI
- REACTION FORMATION
- REPRESI
- SEKSUALISASI
M.P.E. MATUR :
- ALTRUISME
- ANTISIPASI
- ASCETICISME (PERTAPAAN)
- HUMOR
- SUBLIMASI
- SUPRESI
∙ SALAH-PINDAH
∙ FANTASI
∙ FIXASI
∙ KONVERSI
∙ INTERNALISASI
∙ KOMPENSASI
∙ TRANSKULPASI
MEKANISME PEMBELAAN EGO
→UNTUNG : →RUGI :
- Gagal - Membohongi diri sendiri
- Cemas - Distorsi realitas
- Rasa sakit < - Kerja tidak sadar tanpa
- Rasa layak & harga diri pemikiran
- Tak memcahkan masalah
→Tergantung :
Holistik - Pendidikan
- Pengalaman
- Kebudayaan
- Kepercayaan
MEKANISME PEMBELAAN EGO
1. FANTASI
= Pemuasan keinginan yang tak terpenuhi dengan berkhayal
2. IDENTIFIKASI
= Menambah rasa harga diri dengan menyamakan identitas diri
dengan identitas yang dimiliki seseorang yang dikagumi
3. SALAH PINDAH (DISPLACEMENT)
= Memindahkan sasaran suatu keinginan dari obyek atau keadaan
lain yang kurang resikonya
4. PROYEKSI
= Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri atau
melemparkan keinginan sendiri yang tidak baik kepada orang lain
5. REPRESI
= Mencegah perasaan yang tidak enak untuk tidak muncul ke alam
jiwa sadar dengan cara menekan & menyimpan ke alam jiwa
tidak sadar
6. REACTION FORMATION = PEMBTK. REAKSI
= Mengatasi implus yang tidak enak/berbahaya dengan cara
merubah & menyalurkan dalam bentuk implus yang sebaliknya
7. DENIAL = PENYANGKALAN
= Tidak berani menyadari, melihat & mengakui kenyataan yang tidak
enak
8. ACTING OUT = PEMERANAN
= Ekspresi atau pernyataan langsung suatu keinginan yang tidak
atau kurang disadari dalam bentuk tindakan
9. SUBLIMASI
= Pemuasan implus/keinginan yang terhambat atau gagal
dilaksanakan dengan mengalihkan pada obyek /tujuan yang lebih
bisa diterima secara moral/sosial
TUJUAN DARI DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
1. Mencakup informasi yang “komprehensif”
– Perencanaan terapi
– Meramalkan “outcome” atau prognosis
2. Format yang “mudah” & “sistematik”
– Menata dan mengkomunikasikan informasi klinis
– Menangkap kompleksitas situasi klinis
– Menggambar heterogenitas indvidual dengan
diagnosis klinis yang sama
3. Memacu penggunaan model “Bio-Psiko-sosial” dalam
klinis, pendidikan dan penelitian
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
5 AKSIS:
I. - Gangguan klinis
- Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
II. - Gangguan kepribadian
- Retardasi Mental
III. - Kondisi Medik Umum
IV. - Masalah psikososisal dan lingkungan
V. - Penilaian fungsi secara global
Aksis I,II,III yidak selalu harus ada hubungan etilogik atau
patogenesis
Hubungan antara aksis I,II,III & IV dapat timbal balik saling
mempengaruhi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai