Anda di halaman 1dari 38

BUKU PANDUAN TUTORIAL

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN

BLOK 16
PSIKIATRI, FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

BUKU MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
SEMESTER VI - GENAP 2017/2018
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH

BUKU MAHASISWA

BLOK 16
PSIKIATRI, FORENSIK DAN
MEDIKOLEGAL

©2018, MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh 23111
Telepon/ Fax: (0651) 7551843
Home Page: www.fk.unsyiah.ac.id
Email: unitmeufkunsyiah@yahoo.com

i
Blok 16

PSIKIATRI, FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

BUKU MAHASISWA
Edisi Ke empat

Copyright ®2018 oleh Medical Education Unit


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Cetakan Kedua: Januari 2018
Desain Sampul: Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp.F
dr. Sakdiah, M.Sc

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Semua hak cipta terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin
oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan atau disebar dalam bentuk
elektronik, mekanik, foto kopi dan rekaman atau bentuk lainnya.

ii
TIM KOORDINATOR BLOK 16

KETUA

Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp.F


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

ANGGOTA

dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

Dr.dr. Endang Mutiawati R, Sp.S(K)


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Nova Dian Lestari, Sp.S


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Juwita Saragih, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

iii
PENYUSUN BUKU

Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp.F


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

ANGGOTA

dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Juwita Saragih, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Syahrial, Sp.KJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Sakdiah, M.Sc


Tim Medical Education Unit (MEU)
Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Lia Meuthia Zaini., Sp.M


Unit Kurikulum
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Wilda Mahdani, M.Ked, SpMK


Bagian Mikrobiologi
Tim Problem Based Learning
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

iv
KATA PENGANTAR

Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan


pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa,
terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis
masyarakat dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal.
Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
menggunakan metode PBL berpedoman pada SK Menteri Kesehatan No.
1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang
Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada April 2006. Pelaksanaan
metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/ keluarga
yang profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran mutakhir.
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran
dasar di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak
tahun akademik 2006/2007. Diharapkan metode ini akan menghasilkan
kemampuan komunikasi dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan
hingga tingkat profesi memberi pelayanan sebagai dokter di kemudian hari. Untuk
mencapai hal tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang berkesinambungan
dimulai dengan Blok Komunikasi dan Keterampilan Belajar, diikuti lanjutannya
dengan blok dasar, blok sistim organ, blok kesehatan masyarakat, serta blok riset
dan penulisan ilmiah.
Untuk jabaran isi materi di tiap blok, telah dibuat buku panduan blok bagi
mahasiswa dan tutor sebagai penuntun dalam menjalani blok bagi mahasiswa dan
tutor. Dengan adanya buku panduan blok tersebut, diharapkan mahasiswa dan
tutor dapat seragam dan sistematis dalam mencari referensi lebih lanjut dalam
mencapai tujuan belajar yang maksimal.

Banda Aceh, 22 Januari 2018


Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala

Dr.dr.Maimun Syukri,Sp.PD.,KGH.,FINASIM(K)
NIP. 196112251990021001

v
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................ I
Halaman keterangan cetak ………………………………………………… Ii
Koordinator Blok ………………………………………………………… Iii
Penyusun Buku …………………………………………………………… Iv
Kata Pengantar .............................................................................................. V
Daftar isi ........................................................................................................ Vi
Gambaran Umum Blok 16 ......................................................................... 1
Area Kompetensi Yang Akan Dicapai Oleh Mahasiswa Menurut SKDI
2012 .............................................................................................................. 2
Daftar Masalah .............................................................................................. 5
Daftar Penyakit ............................................................................................. 6
Modul Dan Topik .......................................................................................... 9
Topic Tree ..................................................................................................... 10
Format Aktivitas Belajar ................................................................................ 11
Penilaian ............................................................................................ ............. 16
Sumber Belajar .............................................................................................. 16
Skenario 1 (Anakku Moody Sekali)................................................................ 20
Skenario 2 (Aduuh..Kepalaku Botak...).......................................................... 30
Skenario 3 (Ada Apa Dengan Tubuh Saya?)….............................................. 38
Skenario 4 (Penemuan Mayat di TKP)........................................................... 47
Skenario 5 (Heboh..Ada Mayat di Rumah Kososng)..................................... 77
The Seven Jumps .......................................................................................... 99
Jadwal Kegiatan Blok 16 ............................................................................... 101

vi
GAMBARAN UMUM BLOK 16
Blok Psikiatri, Forensik dan Medikolegal merupakan blok ke enam belas
dari kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda Problem-Based Learning
di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Kegiatan blok ini membutuhkan
waktu 5 (lima) minggu ditambah 1 (satu) minggu untuk evaluasi, dengan muatan
5 SKS dengan rincian tutorial 10 kali pertemuan, pleno tutorial 5 kali pertemuan,
kuliah pakar 18 kali pertemuan, hospital visite 1 kali pertemuan.
Tema di semester 6 ini adalah masalah dan penyakit klinis pada tubuh
manusia. Blok ini akan memperdalam mengenai Psikiatri, Forensik dan
Medikolegal sebagai salah satu komponen terpenting dalam mempelajari
kejiwaan, aspek forensik dan etik-medikolegal dalam pendidikan kedokteran.
Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka diharapkan mahasiswa akan
lebih mudah memahami dan menjelaskan masalah dan penyakit yang muncul
pada psikiatri, forensik dan medikolegal serta dapat menjelaskan penyakit dan
menentukan diagnosis hingga penatalaksanannya sesuai dengan kompetensi yang
telah ditentukan pada SKDI 2012.

URGENSI BLOK PSIKIATRI, FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


Berdasarkan SKDI 2012, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
dokter adalah mampu menentukan penyakit berdasarkan masalah yang muncul,
dan mampu mengajukan pemeriksaan klinis dan laboratorium yang dibutuhkan
untuk mengidentifikasi penyebab penyakit.
Blok Psikiatri, Forensik dan Medikolegal ini penting dalam proses
pembelajaran untuk menjadi dokter yang berkompeten. Karena dengan
mempelajari blok ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan masalah dan
patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan sesuai dengan kelainan/
penyakit berhubungan dengan psikiatri, forensik dan medikolegal.

HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA


Blok 7 Kehamilan, persalinan dan neonatus telah memperkenalkan masalah
pembunuhan anak dan abortus provokatus kriminalis.
Blok 8 Masa kanak dan remaja juga telah memperkenalkan masalah
kekerasan pada perempuan dan anak.
Blok 9 Dewasa dan masa tua juga telah memperkenalkan masalah
perubahan psikologis pada geriatri.
Blok 10 Respirasi dan kardiovaskular klinis telah memperkenalkan masalah
asfiksia, kematian mendadak sistem respirasi dan kardiovaskuler.
Blok 11 Digestif, endokrin, metabolik klinis telah memperkenalkan masalah
kematian mendadak sistem digestif, endokrin, dan metabolik.
Blok 12 Urogenital dan reproduksi klinis telah memperkenalkan masalah
kejahatan seksual, serta kematian mendadak sistem urogenital dan reproduksi.

1
Blok 13 Sistem neuromuskuloskeletal klinis telah memperkenalkan masalah
kematian mendadak sistem saraf pusat.
Pengetahuan yang didapatkan dari blok 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13 akan
menjadi dasar bagi mahasiswa dalam memahami dan menganalisa masalah dan
penyakit yang muncul dari aspek psikiatri, forensik dan medikolegal.

HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA


Pada Blok 19 Disaster management akan dibahas kembali mengenai
identifikasi korban massal, identifikasi tulang dan identifikasi DNA.

TUJUAN UMUM
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan dapat mengenali,
memahami, menjelaskan dan menganalisis masalah dan penyakit yang berkaitan
dengan psikiatri, forensik dan medikolegal mulai dari diagnosis hingga
penatalaksanaan sesuai SKDI 2012. Mahasiswa juga diharapkan mampu
menerapkan aspek etika dan humaniora pada setiap masalah dan penyakit yang
ada pada blok ini.

TUJUAN KHUSUS
1. Mampu memahami dan menjelaskan masalah yang berkaitan dengan psikiatri,
seperti gangguan mental organik dan gangguan mental lainnya.

2. Mampu memahami dan menjelaskan masalah yang berkaitan dengan forensik.

3. Mampu memahami dan menjelaskan masalah yang berkaitan dengan aspek


medikolegal dan dasar hukumnya.

AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA:


1. Profesionalitas yang Luhur
1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan
nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum,
dan sosial budaya.

1.2. Lulusan Dokter Mampu


1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/ Yang Maha Kuasa), Bersikap dan
berperilaku yang berke-Tuhan-an dalam praktik kedokteran
2. Bermoral, beretika, dan berdisiplin
a. Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode
etik kedokteran Indonesia
b. Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

2
3. Berwawasan sosial budaya
a. Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
b. Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi
dalam menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat
i. Sadar dan taat hukum
a. Bersikap disiplin dalam menjalankan praktik kedokteran dan
bermasyarakat
b. Mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan
memberikan saran cara pemecahannya
c. Memahami tanggung jawab dokter dalam hukum dan ketertiban
masyarakat
d. Memahami perundang-undangan dan aturan yang berlaku di
Indonesia terkait dengan kedokteran
e. Memahami peran dokter dalam membantu penegakan hukum dan
ii. Berperilaku profesional
a. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional
b. Bersikap dan berbudaya menolong
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
2.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan,
mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran
dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta
mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
2.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Menerapkan mawas diri
a. Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis,
sosial dan budaya diri sendiri
b. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang
lebih Mampu

3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal
dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega
dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
a. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
b. Berempati secara verbal dan nonverbal
c. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan
dapat dimengerti

3
d. Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan
kesehatan secara holistik dan komprehensif
e. Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk
berita buruk, informed consent) dan melakukan konseling
dengan cara yang santun, baik dan benar
f. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural
dan spiritual pasien dan keluarga
g. Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada
penegak hokum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan
pihak lainnya jika diperlukan.

4. Pengelolaan Informasi
4.1. Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik kedokteran.
4.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
b. kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan
untuk dapat belajar sepanjang hayat
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif
kepada profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak
terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi
informasi dalam bidang kesehatan.
4.
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1. Kompetensi Inti
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah
ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk medapatkan hasil
yang optimum
5.2. Lulusan Dokter mampu:
a. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran
pencegahan/ kedokteran komunitas yang terkini untuk mengelola
masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif
b. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran
pencegahan/ kedokteran komunitas yang berhubungan dengan
kepentingan hukum dan peradilan

4
6. Pengelolaan Masalah Kesehatan
6.1. Kompetensi Inti
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan
dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
6.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat
a. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi
diagnosis
b. Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling
tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya dan berbasis bukti
c. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung
jawab (lihat Daftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit)
dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien
d. Mengkonsultasikan dan/ atau merujuk sesuai dengan standar
pelayanan medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit)
e. Membuat surat keterangan medis seperti surat keterangan sakit,
sehat, kematian, laporan kejadian luar biasa, laporan medikolegal
serta keterangan medis lain sesuai kewenangannya termasuk visum
et repertum dan identifikasi jenazah.

DAFTAR MASALAH
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter berangkat dari keluhan
atau masalah pasien/ klien. Melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan tambahan/ penunjang, serta karakteristik pasien, keluarga dan
lingkungannya, dokter melakukan analisis terhadap masalah kesehatan tersebut
untuk kemudian melakukan tindakan dalam rangka penyelesaian masalah
tersebut.
Daftar ini berisikan masalah, keluhan atau gejala yang banyak dijumpai
pada tingkat pelayanan kesehatan primer berdasarkan alasan yang membawa
pasien/ klien mendatangi dokter atau pelayanan kesehatan. Selama pendidikan
dokter, mahasiswa perlu dihadapkan pada berbagai masalah, keluhan atau gejala
yang terkait, serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah tersebut,
sehingga diharapkan lulusan dokter FK Unsyiah berkompeten dalam menghadapi
berbagai masalah kesehatan serta mampu menyelesaikan berbagai masalah
tersebut dengan baik.
Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh lulusan dokter, karena
merupakan masalah dan keluhan yang paling sering dijumpai pada tingkat
pelayanan kesehatan primer atau dengan kata lain masalah tersebut merupakan
keluhan yang membuat individu mendatangi dokter maupun institusi pelayanan
kesehatan. Daftar ini tidak menunjukkan urutan prioritas masalah kesehatan.

5
Masalah individu terkait Psikiatri, Forensik dan Medikolegal Klinis yang
sering dijumpai adalah sebagai berikut :
Psikiatri/Perilaku
Perubahan perilaku (termasuk Gangguan pemusatan perhatian dan
1. 10.
perilaku agresif) hiperaktif
Gangguan perkembangan (mental Gangguan perilaku seksual
2. 11.
dan intelektual) (nonorganik)
3. Gangguan belajar 12. Gangguan perilaku malam
4. Gangguan komunikasi 13. Gangguan tidur
5. Penyalahgunaan obat 14. Stres
6. Perubahan emosi, mood tidak stabil 15. Depresi
7. Pelupa (gangguan memori), bingung 16. Cemas
8. Penurunan fungsi berfikir 17. Pemarah
9. Kepercayaan yang aneh 18. Mengamuk

Kedokteran Forensik dan Medikolegal


1. Kematian yang tidak jelas penyebab 10. Tenggelam
2. Kekerasan tumpul 11. Pembunuhan anak sendiri
3. Kekerasan tajam 12. Pengguguran kandungan
4. Trauma kimia 13. Kematian mendadak
5. Luka tembak 14. Keracunan
6. Luka listrik dan petir 15. Jenasah yang tidak teridentifikasi
Kebutuhan visum di layanan
7. Barotrauma 16.
primer
8. Trauma suhu 17. Bunuh diri
9. Asfiksia

DAFTAR PENYAKIT
Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban
penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta
case fatality rate di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan
problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan
masyarakat. Lulusan dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus
mempunyai tingkat kemampuan yang memadai agar mampu merujuk, membuat
diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas.
Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada Blok 16 ini sesuai
dengan 4 tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer, yaitu sebagai
berikut:
A. Psikiatri
No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
Gangguan mental organic
Delirium yang tidak diinduksi oleh alkohol atau zat 3A
1
psikoaktif lainnya

6
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
2 Intoksikasi akut zat psikoaktif 3B
3 Adiksi/ketergantungan Narkoba 3A
Delirium yang diinduksi oleh alkohol atau zat 3A
4
psikoaktif lainnya
Psikosis (Skizofrenia, Gangguan Waham menetap, Psikosis akut dan skizoafektif)
5 Skizofrenia 3A
6 Gangguan waham 3A
7 Gangguan psikotik 3A
Gangguan Afektif (Gangguan mood)
8 Gangguan bipolar, episode manic 3A
9 Gangguan bipolar, episode depresif 3A
10 Gangguan siklotimia 2
11 Depresi endogen, episode tunggal dan rekuren 2
12 Gangguan distimia (depresi neurosis) 2
13 Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan 2
14 Baby blues (post partum depression) 3A
Gangguan neurotic, Gangguan berhubungan dengan stress, dan Gangguan
somatoform
Gangguan cemas fobia
15 Agorafobia dengan/tanpa panic 2
16 Fobia social 2
17 Fobia spesifik 2
Gangguan cemas lainnya
18 Gangguan panic 3A
19 Gangguan cemas menyeluruh 3A
20 Gangguan campuran cemas depresi 3A
21 Gangguan obsesif-kompulsif 2
Reaksi terhadap stress yang berat dan gangguan 2
22
penyesuaian
23 Post traumatic stress disorder 3A
24 Gangguan disosiasi (konversi) 2
25 Gangguan somatoform 3A
26 Trikotilomania 3A
Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
27 Gangguan kepribadian 2
28 Gangguan identitas gender 2
29 Gangguan preferensi seksual 2
Gangguan emosional dan perilaku dengan onset khusus pada masa anak dan
remaja
30 Gangguan perkembangan pervasive 2
31 Retardasi mental 3A
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif 2
32
(termasuk autism)

7
33 Gangguan tingkah laku (conduct disorder) 2
Gangguan makan
34 Anoreksia nervosa 2
35 Bulimia 2
36 Pica 2
Tics
37 Gilles de la tourette syndrome 2
38 Chronic motor of vocal tics disorder 2
39 Transient tics disorder 3A
Gangguan ekskresi
40 Functional encoperasis 2
41 Functional enuresis 2
Gangguan bicara
42 Uncoordinated speech 2
Kelainan dan disfungsi seksual
43 Parafilia 2
44 Gangguan keinginan dan gairah seksual 3A
Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi 3A
45
(ejakulasi dini)
Sexual pain disorder (termasuk vaginismus, 3A
46
disparenia)
Gangguan tidur
47 Insomnia 3A
48 Hipersomnia 3A
49 Sleep-wake cycle disturbance 2
50 Nightmare 2
51 Sleep walking 2
B. Forensik dan Medikolegal
No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan*
1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2
8 Asfiksia 3A
9 Tenggelam 3A
10 Pembunuhan anak sendiri 3A
11 Pengguguran kandungan 3A
12 Kematian mendadak 3B
13 Toksikologi forensik 3A

8
*Tingkat kemampuan di bagi menjadi 4 tingkatan:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut
dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,


dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB).

MODUL DAN TOPIK


Blok ini terdiri dari 4 (empat) modul beserta topik-topik di dalamnya, yaitu:
Patient
No. Modul Kuliah Tutorial
encounter
1. Psikiatri klinis √ √ √
2. Forensik klinis √ √
3. Medikolegal √ √
4. Integrasi √ √

9
TOPIC TREE

10
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk PBL (Problem-Based Learning)
dengan beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada
blok ini, berupa:
1. Diskusi tutorial
2. Belajar mandiri
3. Kuliah pakar
4. Hospital Visit
5. Konsultasi pakar
6. Diskusi Pleno

Ad. 1. Diskusi tutorial


 Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias
dalam mencari dan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi.
Jawaban terhadap masalah yang didapatkan melalui proses diskusi dan
belajar mandiri.
 Diskusi bersama tutor sebanyak 2 x 2 jam tiap minggu dengan menjalankan
prinsip 7 langkah/ the seven jumps
 Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario hanya menjalankan langkah 1–
5, selanjutnya pada diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan langkah 6
dan 7.
 Diskusi membahas tentang skenario yang telah ditetapkan.

Ad.2. Belajar mandiri


Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk
mencari, memahami, mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru
diperoleh dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri
terdiri dari 50% dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu
belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan format utama dalam PBL.
Topik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree.

Ad.3. Kuliah pakar


Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi
akademik dalam bidang yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi
dan tutorial. Kuliah pakar seminggu dapat berlangsung 2–3 kali, di ruang kuliah.
Kuliah pakar ini dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah. Kuliah pakar ini
akan membantu mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan yang didapatnya
melalui proses belajar mandiri, praktikum maupun diskusi.

11
Adapun kuliah-kuliah dalam blok ini adalah sebagai berikut:

No Judul Kuliah Pemberi Kuliah Bagian


1 Introduksi Blok Dr. dr. Taufik Ilmu
- Area kompetensi blok Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Komponen kompetensi Forensik
- Penjabaran kompetensi
- Pokok-pokok bahasan
Pengantar ilmu kedokteran forensik
- Perundang-undangan yang berkaitan
dengan ilmu kedokteran forensik
- Sejarah ilmu kedokteran forensik
- Sistem medikolegal
- Sistem peradilan
- Visum et repertum
- Saksi ahli
2 Traumatologi forensik Dr. dr. Taufik Ilmu
- Kekerasan tumpul Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Kekerasan tajam Forensik
- Luka tembak
- Luka ledakan
- Luka bakar
- Luka akibat zat kimia
- Luka akibat suhu panas
- Luka akibat suhu dingin
- Luka sengatan listrik
- Luka sambaran petir
- Kekerasan fisik
- Barotrauma
 Deskripsi perlukaan
3 Kekerasan seksual dr. Roziana, Sp.OG Ilmu
- Perkosaan Kebidanan
- Pencabulan dan
- Pelecehan seksual Kandungan
- Abortus provokatus kriminalis
4 Pengantar Ilmu Psikiatri dr. Zulfa Zahra, Ilmu
Anamnesis Psikiatri Sp.KJ Kedokteran
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa Jiwa
Mekanisme Pertahanan Ego

5 Asfiksia forensik Dr. dr. Taufik Ilmu


- Pembekapan Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Pencekikan Forensik
- Penjeratan
- Penggantungan
- Tenggelam
- Penekanan dada
- Penyumpalan

12
- Asfiksia traumatik
- Asfiksia seksual
6 Tanatologi, autopsi dan ekshumasi Dr. dr. Taufik Ilmu
(4A) Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Lebam mayat Forensik
- Penurunan suhu mayat
- Kaku mayat
- Pembusukan
- Penentuan lama kematian
- Penentuan sebab kematian
- Pemeriksaan luar jenazah
- Autopsi
- Ekshumasi
7 Toksikologi forensik dan kematian Dr. dr. Taufik Ilmu
mendadak (3A) Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Keracunan insektisida Forensik
- Keracunan logam berat
- Keracunan sianida
- Keracunan alkohol
- Keracunan makanan
- Keracunan obat
- Keracunan barbiturat
- Keracunan narkotika
- Keracunan karbonmonoksida
- Kematian akibat sistem
kardiovaskuler
- Kematian akibat sistem respirasi
- Kematian akibat sistem saraf
- Kematian akibat sistem genitourinari
- Kematian akibat sistem endokrin
8 Hukum praktik kedokteran Dr. dr. Taufik Ilmu
- Transaksi terapeutik Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Aspek hukum rekam medik Forensik
- Informed consent
- Rahasia kedokteran
9 Gangguan Mental Organik dr. Rina Hastuti Ilmu
- Demensia Lubis, Sp. KJ Kedokteran
- Delirium Jiwa
- Gangguan mental lainnya akibat
kersakan dan disfungsi otak dan
pemeriksaan fisik
- Depresi Organik

10 Gangguan Psikosis dr. Juwita Ilmu


- Gangguan Psikotik Akut Saragih, Sp.KJ Kedokteran
- Skizofrenia Jiwa
- Gangguan Waham Menetap
- Skizoafektif tipe mania

13
11 Gangguan Afektif dr. Juwita Ilmu
- Gangguan bipolar Saragih, Sp.KJ Kedokteran
- Gangguan depresi Jiwa
- Siklotimia
- Distimia
12 Gangguan Neurotik dan cemas dr. Malawati, Sp. KJ Ilmu
- Gangguan panik Kedokteran
- Gangguan cemas menyeluruh Jiwa
- Gangguan campuran cemas depresi
- OCD
- PTSD
- Trikotilomania
13 Somatoform dr.Malawati,Sp.KJ
- Hipokondriasis
- Somatisasi
- Konversi
14 Disfungsi seksual dr. Zulfa Zahra, Ilmu
- Gangguan keinginan dan gairah Sp.KJ Kedokteran
seksual Jiwa
- Gangguan Ejakulasi dini
- Gangguan orgasme
- Seksual pain disorder
(vaginismus,diparenia)
- Parafilia
15 Gangguan Tidur dr. Zulfa Zahra, Ilmu
- Insomnia Sp.KJ Kedokteran
- Hipersomnia Jiwa
- Sleepwake cycle dysorder
- Nightmare
- Sleepwalking
16 Obat-obat psikiatri dr. Rina Hastuti Ilmu
- Antipsikosis Lubis, Sp. KJ Kedokteran
- Antidepresan Jiwa
- Anticemas
- Mood stabilizer
17 Psikiatri anak dr. Rina Hastuti Ilmu
- Retardasi mental Lubis, Sp. KJ Kedokteran
- Gangguan perkembangan pervasive Jiwa
- Gangguan ADHD, autisme
- Gangguan tingkah laku
18 Malpraktik kedokteran Dr. dr. Taufik Ilmu
- Kelalaian medik Suryadi, Sp. F Kedokteran
- Adverse event Forensik
- Risiko medik
- Kesalahan medik
- Pembuktian malpraktik medik

14
Ad. 4 Hospital Visit
 Hospital visit merupakan metode pembelajaran dimana mahasiswa diberi
tugas untuk mengunjungi institusi kesehatan serta berinteraksi secara langsung
dengan pasien. Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke 5 atau 6. Masing-
masing mahasiswa akan dibagi dalam beberapa kelompok yang secara
bergantian akan mendatangi puskesmas/rumah sakit dan mempelajari berbagai
masalah kesehatan baik masalah individu maupun komunitas yang terkait
dengan modul pada blok 16.
 Pada blok ini, mahasiswa melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa, Banda
Aceh, dan mempelajari berbagai masalah kesehatan terkait dengan Psikiatri.
 Mahasiswa juga bisa mengangkat masalah kesehatan yang ditemukan saat
kegiatan ini menjadi pertanyaan penelitian yang nantinya dapat dikembangkan
di Modul Metodologi Riset Lanjutan pada Blok berikutnya.
 Seusai kegiatan mahasiswa akan menyusun laporan yang akan dinilai oleh
tutor.

Ad. 5 Konsultasi Pakar.


 Konsultasi Pakar adalah kegiatan mahasiswa untuk mencari jawaban
terhadap hal-hal yang ingin diketahui (yang muncul dalam diskusi) dan
bertujuan untuk membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan
dalam memahami materi yang ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah.
 Konsultasi dapat dilakukan dengan menghubungi dan bertanya langsung
pada pakar di bidang terkait sesuai dengan jadwal yang disepakati
terlebih dahulu (melalui administrasi PBL).
 Konsultasi pakar dibagi dalam kelompok, bisa berasal dari kelompok
tutorial dan setiap kelompok menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian
waktu konsultasi. Perjanjian ini harus diketahui pihak manajemen PBL.
 Konsultasi pakar juga dapat dilakukan dalam bentuk forum bersama
dalam ruang kuliah yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan narasumber
dari keahlian klinis tertentu.
 Setiap mahasiswa harus melakukan konsultasi pakar minimal 1 kali
dengan mengikuti petunjuk konsultasi pakar dari manajemen PBL, Dibuktikan
dengan tanda tangan di kartu absensi.

15
Tim Pakar dalam blok ini adalah:
No Nama Bagian No Hp
Ilmu Kedokteran
1 Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F 08126309403
Forensik
2 dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ Ilmu Kedokteran Jiwa 081360026077
3 dr. Nova Dian Lestari, Sp. S Ilmu Penyakit Saraf 081360223525
4 DR.dr. Endang Mutiawati, Sp. S Ilmu Penyakit Saraf 0811682795
6 dr. Juwita Saragih, Sp. KJ Ilmu Kedokteran Jiwa 081265840765
9 dr. Rina Hastuti Lubis, Sp. KJ Ilmu Kedokteran Jiwa 085260559896
10 dr. Malawati, Sp. KJ Ilmu Kedokteran Jiwa 085260447274
Ilmu Kebidanan dan
11 dr. Roziana, SpOG 085277117500
Penyakit Kandungan

Ad.6 Diskusi Pleno


 Format belajar ini diadakan dengan mengumpulkan sepuluh kelas tutorial
dalam satu diskusi besar. Manajemen PBL melalui penanggung jawab (PJ)
pleno menunjuk satu kelas tutorial untuk mempresentasikan hasil diskusi di
kelas tutorialnya dalam bentuk power point dihadapan narasumber dan kelas
lainnya.
 Kelompok presentan wajib mengirimkan file elektroniknya kepada PJ Pleno
dan Narasumber sehari sebelum diskusi pleno dan juga mengirimkannya
ke email MEU dengan alamat unitmeufkunsyiah@yahoo.com.
 Presentasi juga di print out dan diberikan pada narasumber pada hari
presentasi. Mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan
kelompok presentan diberi kesempatan untuk menjawab semampu
mereka. Narasumber memberi komentar setelah kelompok presentan
menjawab pertanyaan.

PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas :
1. Nilai proses (40%)
2. Nilai ujian akhir blok (60%)

16
SUMBER BELAJAR

Abdul Munim Idries, Agung Legowo Tjiptomartono. 2002. Penerapan Ilmu


Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Jakarta. Sagung Seto. Hal:
19-25.

Afandi D, Mukhyarjon, Roy J, 2008. The Quality of visum et repertum of the


living victims. Jurnal Ilmu Kedokteran; 2 (1) : 19-22.

Amir A. 2005. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. Bagian Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Medan.

Amir A. 2009. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Medan. Bagian Ilmu


Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Fakultas Kedokteran Sumatera
Utara.

Amir A. 2009. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi 2. Medan: Percetakan


Ramadhan.

Arif Budiyanto, Wibisana Widiatmaka, Siswandi Sudiono, T.Winardi, Abdul


Mun’in, Sidhi, Swasti Hertian, Budi Sampurna, Agus Purwadianto,
Rizkiwijaya, Herkutanto, Djaja Surja Atmatdja, Yuli Budiningsih, Slamet
Purnomo. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Cetakan Ke-dua.
Jakarta. Fakultas Universitas Indonesia.

Ashari I. 2013. Luka Tembak [online]. [cited 12 Maret 2013].


http://www.irwanashari.com/luka-tembak/.

Atmadja DS. 2004. Simposium Tatalaksana Visum et Repertum Korban Hidup


pada Kasus Perlukaan & Keracunan di Rumah Sakit. Jakarta: RS Mitra
Keluarga Kelapa Gading.

Aurora RN, Zak RS, Maganti RK, Auerbach SH, Casey KR. 2010. Best practice
guide for the treatment of REM sleep behavior disorders. J Clin Sleep Med.
6 (1) : 85-95.

Broderick M, 2007. Handbook of sleep disorders : Description of parasomnia.


USA : Informa healthcare. pp 55-9.

Budiyanto A, dkk., 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran


Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Budiyanto, A, dkk., 1997, Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama. Bagian


Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Chokroverty S. 2010. Overview of sleep and sleep disorders. Indian J Med Res.
131: 126-40.

17
Dahlan S. 2004. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak
Hukum. Badan penerbit Diponegoro. Semarang.

Dahlan, Sofwan. 2000. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman bagi Dokter dan
Penegak Hukum. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hadikusumo, Nawai. 1997. Kuliah Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas


Kedokteran UMY, Yogyakarta.

Herkutanto. 2004. Kualitas Visum et Repertum Perlukaan di Jakarta dan Faktor


yang Mempengaruhinya. Majalah Kedokteran Indonesia, September: 54 (9)
: 355-60.

Idaiani S, Yunita I, Prihatini S, Indrawati L. 2013. Kesehatan Jiwa. dalam: Riset


Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
Hal: 163–7.

Idries AM. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa
Aksara; Hal: 131-168.

Idries, A.M. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama. Binarupa
Aksara. Jakarta.

Japardi I. 2002. Gangguan Tidur. Medan: USU Digital Library. Accessed August
2013. Available from URL:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1948/3/bedah-
iskandar%20japardi12.pdf.txt.

Joesoef A.A. 2006. Patofisiologi Gangguan Tidur. Penerbit Bursa Ilmu, Malang;
Hal: 5-10.

Johnson J, Srinivasan M, Xiong GL. Psychotic Disorders. 2009. In: McCarron


RM, Xiong GL, Bourgeois JA, editors. Lippincott’s Primary Care:
Psychiatry. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. p. 1–16.

Jons M.W. 2009. What is excessive daytime sleepiness and sleep deprivation :
cause, effects, and treatment. Chapter 2 : p 1-37.

Katona C, Cooper C, Robertson M. 2008. At a Glance Psikiatri. Edisi Keempat.


Penerbit Erlangga; Jakarta.

Marder S.R, Hurford I.M, Van Kammen D.P. Second Generation Antipsychotics.
2009. In: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors.. Kaplan and Sadock’s
Comprehensive Textbook of Psychiatry. Ninth Edition. Wolters Kluwer
Health; p. 3207-3241.

Martinez D, and Lenz M.C.S, 2010. Circardian rhythm sleep disorders. Indian J
Med Res. 131: 141-9.

18
Maslim R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas PPDGJ III. FK
Unika Atma Jaya; Jakarta.

Morrell M.J, Palange P, Levy P, and Backer W.D, 2007. Neuroanatomy and
Neurobiology of sleep In : Morrel MJ (Eds.), Prespiratory Sleep Medicin-
ERS Handbook, St. Louis-USA: Elsevier Saunders, p 12-15.

Pagel J.S. 2009. Excessive daytime sleepiness, Issue s of American Family


Physician, 79 (5) : 56.

Philip S.L. 2007. Clinical Forensic Medicine: Much Scope for Development in
Hong Kong. Hongkong: Department of Pathology Faculty of Medicine
University of Hong Kong.

Sampurna B, Samsu Z. 2003. Peranan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum.


Jakarta: Pustaka Dwipar.

Sidharta P. 2009. Neurologis klinis dalam praktek umum. Dian Rakyat; Jakarta :
Hal: 190-7.

Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik. 2000. Teknik Autopsi Forensik,


Bagian Kedokteran Forensik, Fakultas. Kedokteran UI, Jakarta.

Stark M.M. 2005. Medical Forensic Medicine A Physician's Guide. 2nd Edition.
New Jersey: Humana Press Inc.

Taylor D, Paton C, Kapur S. Prescribing Guidelines. 2009. 10th edition.: Informa


Healthcare. United Kingdom.

Wales J. Visum et Repertum. [online].2013. Available at :


Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Visum_Et_Repertum. [cited : 12 Maret 2013].

Zhu L, and Zee P.C. 2012. Circardian rhythm sleep disorders. In: Vaughn BV
(Eds), Sleep Disorders in Neurologic Clinics, 30(4), St.Louis-USA:
Elsevier Saunders, p. 1167-9.

19
Skenario 1

ANAKKU MOODY SEKALI


Seorang wanita, berinisial S, 19 tahun, datang dibawa oleh orangtuanya ke RSJ
dengan keluhan marah-marah tanpa sebab, terlihat menor,agitasi psikomotor, insomnia, bila
tidur hanya 1 jam saja tiap hari, selalu terlihat euforia, ansietas, logorhea dan sering
memberikan nasehat-nasehat sepanjang hari, suka bernyanyi sambil berjoget, suka berbelanja
barang-barang yang kadang tidak dibutuhkan, sering bersolek, berhias yang biasanya tidak
pernah ia lakukan. S meyakini bahwa dirinya merupakan orang terkaya di kampungnya dan
mempunyai banyak mobil dan rumah. Hal tersebut terjadi sejak kematian kakak kandung S.
Bapak kandung S mengatakan bahwa S sebelumnya baik-baik saja, namun 1 tahun yang lalu
S suka menangis, sedih, pernah mencoba bunuh diri dan merasa hidupnya tak berguna dan
hampa, merasa bersalah, makan juga tidak mau, sulit berkonsentrasi. S juga pernah normal
kembali tanpa pengobatan. S sudah tidak mau pergi kuliah lagi sejak 2 bulan ini, tidak peduli
lagi dengan kuliahnya, tidak mau sholat. S sering terlihat mudah marah dan mudah
tersinggung. Beberapa minggu terakhir ini S sering mentraktir dan membagi-bagikan
pakaiannya ke tetangganya. Selama ini S dikenal sebagai anak yang pendiam, rajin sholat,
sayang dengan keluarganya.

1. Apa yang terjadi dengan S?


2. Bagaimana mendiagnosis dan tatalaksana sebelum kasus dirujuk?

20
Skenario 2

Aduh...Kepalaku Botak....

Seorang anak perempuan, K, berusia 16 tahun, duduk dibangku kelas 1 SMA, dibawa
oleh tantenya dengan keluhan tidak mau bersekolah lagi . Ia menangis sambil menceritakan
bahwa ibunya sering membanding-bandingkan pasien dengan kakaknya yang selalu
berprestasi di sekolah. Pasien merasa semua yang dilakukannya selalu salah dimata ibunya.
Pasien kerap menyendiri di kamarnya dan duduk termenung sambil memain-mainkan
rambutnya. Dari pemeriksaan fisik K dinyatakan mengalami allopesia areata. Sebelumnya
tidak ada masalah dengan kulit kepalanya. Pasien merasa ada impuls untuk mencabut
rambutnya secara kompulsi, terutama jika ia melihat kaca atau bercermin. Setelah melakukan
itu, ia merasa senang dan puas. Namun saat ini pasien mengeluh karena kebiasaannya
tersebut dirinya menjadi egosintonik.

Apa yang terjadi pada K dan bagaimana tatalaksana sebelum kasus dirujuk?

21
Skenario 3

Ada Apa dengan Tubuh Saya?

Ny.Tika berusia 52 tahun, menikah,memiliki 2 orang anak yang masing-


masing telah berkeluarga. Pasien bekerja sebagai guru disebuah sekolah dasar.
Sejak 2 tahun terakhir pasien sudah beberapa kali di rawat inap di beberapa rumah
sakit dengan berbagai keluhan. Pasien mengeluh jantung sering berdebar, cepat
capek, mual, perut terasa kembung dan perih. Kondisi ini membuat pasien tidak
dapat lagi beraktivitas seperti biasanya. Pasien sudah mengunjungi beberapa dokter
namun tidak didapatkan perbaikan yang bermakna. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan hasil laboratorium, echocardiografi dan endoskopi dalam batas normal.
Sejak 3 tahun yang lalu pasien tinggal seorang diri setelah suaminya meninggal
dunia. Pada saat ini didapatkan pasien dalam kondisi cemas, insomnia dan
preokupasi terhadap keluhan fisiknya.

 Apa yang dialami Ny.Tika dan bagaimana talaksananya?

22
Skenario 4

Penemuan Mayat di TKP

Anto, usia 47 tahun dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan tak bernyawa di
dalam rumahnya. Sebelumnya Pak Amat, tetangganya mencurigai terjadi
sesuatu karena Anto sudah 3 hari tidak tampak keluar rumah. Pak Amat lalu
melaporkan kecurigaan tersebut kepada pihak kepolisian. Polisi lalu
melakukan olah TKP serta meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan
untuk penerbitan visum et repertum. Dari pemeriksaan dokter, pada tubuh
korban ditemukan bruise pada dahi sebelah kanan, 6 cm dari sumbu tubuh dan
4 cm dari alis mata kanan dengan ukuran panjang 5 cm lebar 5 cm. Pada leher
korban terdapat luka terbuka dengan ukuran panjang 21 cm, lebar 1 cm.

1. Bagaimana prosedur medikolegal kasus Anto?


2. Apakah penyebab perlukaan yang terjadi pada Anto?
3. Apakah penyebab kematian Anto?

23
Skenario 5

Hebooh….Ada Mayat di Rumah Kosong

Seorang lelaki paruhbaya ditemukan tergeletak di sebuah rumah kosong dalam


keadaan tak bernyawa. Warga setempat lalu menghubungi polisi untuk
mengevakuasi korban ke Puskesmas dan polisi meminta visum et repertum
kepada dokter. Pada pemeriksaan tubuh ditemukan luka lecet melingkar pada
leher korban dan tanda-tanda asfiksia berupa kongesti pada wajah,
tardeau’spot, sianosis serta tanda-tanda kematian livor mortis kebiruan hilang
dengan penekanan, rigor mortis belum ditemukan pada korban. Pada mulut
dan hidung tampak buih halus yang sukar pecah.

 Bagaimana mekanisme dan penyebab kematian korban?

24
THE SEVEN JUMPS

No Langkah Uraian
1 Identifikasi Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha
istilah/ konsep mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau
asing, dari skenario, kemudian menjelaskannya
untuk menyamakan persepsi.
2. Identifikasi Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan
masalah masalah tambahan dalam skenario.
3. Analisa Brainstorming / curah pendapat dengan menggali
masalah masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan
menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya ( walaupun konsep dan penjelasannya
masih salah, tutor tidak perlu segera berkomentar.)
4. Strukturisasi Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa
mengelompokkan masalah dan konsep lalu
membentuk pola/ skema yang sistematis dan
terangkai secara logis.
5. Identifikasi Merumuskan hal hal yang perlu dipelajari lebih
tujuan belajar lanjut secara mandiri
MASA BELAJAR MANDIRI: perpustakaan,
diskusi kelompok kecil, kuliah, internet, konsultasi
pakar, dsb.
6. Presentasi hasil Melaporkan hasil belajar mandiri/ temuan informasi
belajar mandiri terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan
bersama langkah ke 5
7. Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh

25
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL
Minggu I, 5 – 9 Februari 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
5 Feb 6 Feb 7 Feb 8 Feb 9 Feb

Tutorial Tutorial
08.00 - Skenario 1 Skenario 1
PlenoSkenario 1
10.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Gedung F Lt.2 Gedung F Lt.2

Kuliah Introduksi Blok 16 Kuliah Gangguan Afektif Kuliah Gangguan Tidur


10.00 - Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F dr. Juwita Saragih, Sp.KJ dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ
12.00 Kelas A dan B Kelas A dan B Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III Skill R. F1 Gedung F Lt III
Skill Lab
12.00 - Lab
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00

Pengantar Ilmu Psikiatri Kuliah Gangguan Mental Organik Kuliah Gangguan Panik
14.00 - dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ dr. Malawati, Sp.KJ
16.00 Kelas A dan B Kelas A dan B Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III

16.00 -
18.00

101
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL
Minggu II, 12 – 16 Februari 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
12 Feb 13 Feb 14 Feb 15 Feb 16 Feb

Tutorial Tutorial
08.00 - Skenario 2 Skenario 2
10.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Gedung F Lt.2 Gedung F Lt.2

Kuliah Disfungsi Seksual Kuliah Neurotik dan Cemas


10.00 - dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ dr. Malawati, Sp.KJ
12.00 Kelas A dan B Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III Skill
Skill Lab
Hari Raya Imlek
12.00 - Lab
Istirahat Istirahat
14.00

Kuliah Psikiatri Anak Kuliah Kekerasan Seksual


14.00 - dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ dr. Roziana, m.Ked., Sp.OG
16.00 Kelas A dan B Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III

16.00 -
18.00

102
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL
Minggu III, 19 – 23 Februari 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
19 Feb 20 Feb 21 Feb 22 Feb 23 Feb

Tutorial Tutorial
08.00 - Skenario 3 Skenario 3
PlenoSkenario 3
10.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Gedung F Lt.2 Gedung F Lt.2

Kuliah Gangguan Somatoform Hospital Visit (RSJ) Kuliah Gangguan Psikosis


10.00 - dr. Malawati, Sp.KJ Kelas A dr. Juwita Saragih, Sp.KJ
12.00 Kelas A dan B dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III Skill R. F1 Gedung F Lt III
Skill Lab
12.00 - Lab
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00

Hospital Visit (RSJ) Kuliah Obat-obat Psikiatri


14.00 - Kelas B dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ
Pleno Skenario 2
16.00 dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ Kelas A dan B
R. F1 Gedung F Lt III

16.00 -
18.00

103
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL

Minggu IV, 26 Februari – 2 Maret 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
26 Feb 27 Feb 28 Feb 1 Mar 2 Mar

Tutorial Tutorial
08.00 - Skenario 4 Skenario 4
PlenoSkenario 4
10.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Gedung F Lt.2 Gedung F Lt.2

Kuliah Traumatologi Forensik Kuliah Tanatologi, Autopsi dan Ekshumasi Kuliah Hukum Praktik
Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F Kedokteran
10.00 - Skill
Kelas A dan B Kelas A dan B Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F
12.00 Skill Lab
R. F1 Gedung F Lt III R. F1 Gedung F Lt III Kelas A dan B
Lab
R. F1 Gedung F Lt III

12.00 -
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00
14.00 -
16.00

16.00 -
18.00

104
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL
Minggu V, 5 – 9 Maret 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
5 Mar 6 Mar 7 Mar 8 Mar 9 Mar

Tutorial Tutorial
08.00 - Skenario 5 Skenario 5
PlenoSkenario 5
10.00 (Pertemuan 1) (Pertemuan 2)
Gedung F Lt.2 Gedung F Lt.2

Kuliah Asfiksia Forensik Kuliah Toksikologi Forensik dan Kuliah Malpraktik Kedokteran
Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F Kematian Mendadak Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F
10.00 -
Kelas A dan B Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp. F Kelas A dan B
12.00
R. F1 Gedung F Lt III Kelas A dan B Skill R. F1 Gedung F Lt III
Skill R. F1 Gedung F Lt III Lab
Lab
12.00 -
Istirahat Istirahat Istirahat
14.00

14.00 - PENGUMPULAN
16.00 KARTU BLOK

16.00 -
18.00

105
BLOK 16: PSIKIATRI, FORENSIK & MEDIKOLEGAL
Minggu VI, 12-16 Maret 2018

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
12 Mar 13 Mar 14 Mar 15 Mar 16 Mar
08.00 –
09.40
UJIAN BLOK 15
10.00 –
11.40
12.00 –
14.00
Istirahat Skill
Istirahat Skill
Istirahat
Lab Lab

14.00 –
18.00

106

Anda mungkin juga menyukai