Anda di halaman 1dari 29

Pengantar Mikrobiologi 2

Pengenalan Laboratorium

Bagian Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran UNSYIAH
Outline
Kegiatan Akademik

SKDI 2012
Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi
FK Unsyiah
Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi
FK Unsyiah
Tata Tertib

D:\Dokumen\My Work\Bahan Kurikulum


Baru\Modul 3 Semester 1\Modul\Tata tertib
Lab Mikro.doc
Biosafety dan Biosecurity
Definisi
Substansi infeksius
▪ Sesuatu yang mengandung kultur atau terduga
mengandung agen penyebab infeksi
▪ Sampel dari manusia atau hewan yang mengandung agen
yang secara kuantitas dapat menyebabkan infeksi
▪ Sampel yang berasal dari pasien dengan penyakit serius
tanpa diketahui penyebabnya
▪ Spesimen selain diatas yang dinyatakan mengandung
bahaya infeksi oleh personil yang berkualifikasi, peneliti,
dokter, perawat, dan lain-lain
WHO/EMC/97.3
Definisi (lanjutan)

Diagnostik spesimen
→ Bagian dari manusia atau hewan termasuk
didalamnya: eksreta, darah dan komponennya,
jaringan dan cairan jaringan yang dikoleksi untuk
tujuan diagnosis diluar hewan hidup yang terinfeksi

WHO/EMC/97.3
Biosafety

Implementasi pengetahuan, teknik, dan


peralatan untuk mencegah personil,
laboratorium, dan lingkungan terhadap
pemaparan agen infeksi atau bahan
berbahaya.
Biosecurity

Suatu kegiatan/langkah untuk melindungi


agen-agen mikrobiologi dari kehilangan,
pencurian, atau penggunaan yang tidak tepat.
Mengapa perlu biosafety dan
biosecurity?

Laboratorium dapat menjadi lingkungan yang


berbahaya bagi kesehatan atau keselamatan
jiwa
Kecelakaan kerja di laboratorium

1. Kecelakaan akibat mahluk hidup


• Terpapar dengan patogen yang
penyebarannya melalui udara (airborne
pathogens)
• Beberapa kejadian berasal dari kecelakaan
langsung → melakukan pipet dengan mulut,
tertusuk benda tajam
Rute transmisi yang paling sering di laboratorium

1. Paparan langsung agen terhadap kulit, mata, membran


mukosa
2. Inokulasi parenteral melalui jarum suntik atau benda
tajam terkontaminasi atau melalui gigitan serangga.
3. Tertelan bahan infeksius atau melalui tangan yang
terkontaminasi
4. Menghirup bahan infeksius yang ditularkan melalui
udara
Contoh infeksi yang didapat dari lab (LAI:
Laboratory acquired infections)
kasus infeksi SARS (severe acute respiratory syndrome) virus
• Singapore – September 2003
- Mahasiswa master terinfeksi oleh SARS dari laboratorium
BSL-3 pada Institute Kesehatan lingkungan
→ tidak ditemukan transmisi sekunder

• Taiwan (China), Desember 2003


- SARS-CoV berhasil diisolasi dari tangkai botol semprot
alkohol, dan switch panel lemari laboratorium
→ Tidak ditemukan transmisi sekunder

Reynolds M. Salerno, Ph.D., Principles and Components of Biosafety, 2005


Laboratory-Acquired SARS Outbreak di China, Maret-April
2004

•A (Wanita, Student) 25 Maret

Transmisi
sekunder B (Ibunya A) meninggal

C (Perawat yang merawat


A)
D (Ibunya C)
Transmisi E (Bibinya C)
tersier
F (Ayahnya C)
G (Dokter yang berbagi ruangan di RS dengan C)
H (Iparnya G)
• I (Laki-laki, peneliti di lab) 17 April

SARS IgG (+) J (Wanita, pekerja lab di laboratorium BSL3)


K (Wanita, pekerja lab → berkembang menjadi pneumoniae)
L (Laki-laki, pekerja lab, supervisor A)

Reynolds M. Salerno, Ph.D., Principles and Components of Biosafety, 2005


2. Kecelakaan substansi kimia

Standard Personel Protective


1st week cryogenic burn
Equipment
cold burn frost bite

http://www.bionique.com
3. Kecelakaan akibat reaksi kimia atau fisik

Dilute solutions of Hydrochloric Acid and


Nitric Acid were discarded into a waste
container for acids. Sometime during the
night, the two acids reacted together,
creating pressure from the gases generated.

check for incompatibilities!!

In October of 1999, a centrifuge failed at


Carleton University, resulting in an implosion
within the laboratory.

www.medicine.uottawa.ca
KOMPONEN BIOSAFETY

Praktik bekerja aman, regulasi


keamanan, dan penggunaan
alat perlindungan diri.
Regulasi

Prosedur kerja yang sesuai, tertib dan


aman
Sterilisasi dan Desinfeksi
Sejumlah istilah yang berkaitan

• Sterilisasi
– Proses/teknik untuk membunuh mikroorganisme,
termasuk dalam bentuk spora
• Desinfeksi
– Mekanisme fisik dan kimia untuk membunuh
mikroorganisme, namun tidak efektif terhadap bentuk
spora
• Desinfektan
– Bahan kimia yang dapat membunuh mikroorganisme,
namun tidak efektif terhadap bentuk spora (digunakan
pada permukaan benda mati)
Sejumlah istilah yang berkaitan

• Antimikroba
– Sejumlah bahan yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan dan multiplikasi mikroorganisme
• Antiseptik
– Bahan yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme (tidak membunuh dan
digunakan pada jaringan hidup)
• Antisepsis
– Kegiatan menggunakan antiseptik untuk menghindarkan
kulit atau mukosa dari paparan mikroba patogen
Sejumlah istilah yang berkaitan

• Asepsis
– Berbagai teknik yang diaplikasikan untuk mencapai
keadaan bebas dari mikroba
• Bakteriostatik
– Kondisi dimana multiplikasi dihambat tanpa membunuh
bakteri
• Bakterisidal
– Bahan yang bersifat membunuh bakteri. Penamaan sesuai
dengan spektrum kerja; fungisidal, sporisidal, dll
Sejumlah istilah yang berkaitan

• Dekontaminasi
– Proses menghilangkan (menginaktivasi/menghancurkan)
mikroba kontaminan dengan mengaplikasikan sterilisasi
dan desinfeksi.
• Sanitasi
– Proses kimia dan mekanik untuk membersihkan
lingkungan (kesehatan masyarakat)
Guideline for Disinfection and sterilisation in
healthcare Facilities, CDC, 2008
Referensi

• Guideline for Disinfection and sterilisation in


healthcare Facilities, CDC, 2008
• Rao, PNS. Sterilization and desinfection.
Available at www.microrao.com
• WHO. WHO Guideline on hand hygiene in
healthcare. 2009
• WHO. Laboratory Biosafety Manual (third
edition). 2004
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai