Anda di halaman 1dari 46

SKENARI 1

ANAK SAYA TIDAK DAPAT


MENGIKUTI
PELAJARAN SEKLAH

A-1
25 Oktober 2016
ANGGOTA KELOMPOK
Nisa Yulanda Facma
Rahmatan
Dara Masthurina
Indah Fitria
Rizkiyah
T. Andi Syahputra
Dian Islami
Putri Yoza Kesuma
Aditya Fadhillah Nur
Mitha Zulifa
Desy Radiyah
Sutrisno Habibi L.
ANAK SAYA TIDAK DAPAT
MENGIKUTI PELAJARAN SEKOLAH
Seorang ibu membawa anaknya laki-laki, nama Agam umur
9 tahun ke praktek dokter umum dengan keluhan menurut gurunya
anaknya lambat dan sulit mengikuti pelajaran sekolah, saat ini
anaknya masih kelas 1 SD, sedangkan anak seusianya sudah kelas 4
SD. Dari hasil pemeriksaan tes IQ atau Intelegence Quotient, didapat
hasil 50.

Dari hasil anamnesa diperoleh bahwa anak tersebut


lahir prematur, dengan masa gestasi 34 minggu dengan operasi
sesar, dengan berat badan lahir 2000 gram dan panjang badan 44
cm, bayi dirawat di inkubator selama 2 minggu dengan
hiperbilirubinemia.
Empat bulan setelah lahir, bayi terlihat hipotoni, mikrosefali, dan
perkembangannya terlambat dibandingkan dengan abangnya, saat
itu bila bayi digendong kepalanya sulit ditegakkan.

Pada waktu berumur 2 bulan, ibu pasien pernah membawa


bayinya ke Puskesmas, karena perkembangannya terlambat
dibandingkan dengan abangnya dan ibu pasien meminta rujukan
untuk membawa bayinya ke kota, tetapi menurut petugas
Puskesmas, tidak ada masalah mengenai perkembangan bayinya, di
tunggu saja, karena perkembangannya akan membaik bila umur bayi
bertambah.

1) Apa yang terjadi pada anak tersebut?

2) Menurut anda, bagaimana seharusnya sikap tenaga


kesehatan di Puskesmas terhadap kasus ini?
I. IDENTIFIKASI ISTILAH
1. IQ = angka yang menjelaskan tingkat
kecerdasan seseorang.
2. Mikrosefali = ukuran kepala lebih kecil dari
normal.
3. Hiperbilirubinemia = Tingginya kadar bilirubin
dalam darah.
4. Hipotoni = melemahnya tonus otot.
IDENTIFIKASI KONSEP :

Retardasi Mental
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang terjadi pada anak tersebut?
2. Menurut anda bagaimana seharusnya sikap
tenaga kesehatan di puskesmas terhadap
kasus ini?
3. Apa dampak bagi anak yang lahir prematur?
4. Apa hubungan hiperbilirubinemia dengan
kondisi anak pada kasus?
5. Apa saja klasifikasi dari retardasi mental?
6. Apa faktor penyebab retardasi mental?
7. Apa faktor penyebab mikrosefali?
8. Apa tanda-tanda retardasi mental?
9. Bagaimana diagnosis untuk retardasi mental?
10. Apa penyebab tes IQ di bawah normal?
11. Bagaimana pencegahan retardasi mental?
12. Apa saja komponen penilaian tes IQ ?
13. Bagaimana patofisiologi retardasi mental?
14. Mengapa kepala anak di skenario silit
ditegakkan?
III. ANALISA MASALAH
1. Apa yang terjadi pada anak tersebut?
Agam mengalami retardasi mental ringan, karena agam
memiliki IQ dengan nilai 50, karena rentang retardasi
mental ringan adalah 50-70. seseorang dikatakan
mengalami retardasi mental jika memenuhi 3 kriteria
yaitu :
Fungsi intelektual umum dibawah normal
Terdapat kendala dalam perilaku adaptasi sosial
Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu
dibawah usia 18 tahun
2. Bagaimana sikap yang tepat oleh tenaga
medis ?

Pihak puskesmas seharusnya merujuk pasien,


karena 1000 hari pertama kehidupan sangatlah
penting dan jika ada keluhan prognosis akan
sangat lebih baik jika mendapat koreksi lebih
awal.
3. Dampak Bagi Anak Yang Lahir Prematur

Bagi bayi prematur yang lahir dalam usia kehamilan


kurang dari 37 minggu ini. Semakin cepat usia
kelahirannya, maka risiko komplikasi terhadap kesehatan
meningkat. Masalah yang terjadi pada bayi prematur pun
tak hanya terjadi pascalahir, tetapi juga saat mereka
dewasa. Yaitu

Kurang cerdas di sekolah

Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki Intelligence


Quotient (IQ) rendah. Ia dinilai kurang cerdas ketika
memasuki usia sekolah dibanding teman-temannya yang
lahir normal.
Mereka akan kesulitan belajar. Jadi saat belajar perlu
Tubuh lebih kecil
Pertumbuhan bayi yang lahir prematur biasanya terhambat.
Hingga dewasa, bayi ini pun akhirnya memiliki tubuh yang lebih
kecil dibanding teman-teman seusianya.
Gangguan perilaku
Bayi yang lahir prematur juga bisa mengalami gangguan perilaku
akibat kelemahan sistem syaraf saat lahir. Gangguan perilaku di
kemudian hari pun sudah bisa dideteksi saat bayi berkembang.
Misalnya saja, anak gelisah, emosi, dan terlambat bicara.
Masalah kejiwaan
Selain bermasalah dari sisi akademis, bayi yang lahir prematur
juga berpotensi mengalami masalah kejiwaan. Sebab, saat lahir
sistem fungsi otaknya belum sempurna. Hal ini bisa
mempengaruhi kondisi otak saat dewasa. Mereka lebih mudah
depresi dan mengalami gangguan psikis.
4. Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia pada bayi terbagi atas :


Hiperbilirubinemia fisiologis

Hiperbilirubinemia patologis

Pada keadaan patologis, hiperbilirubinemia dapat


berlanjut menjadi suatu keadaan yang disebut dengan Kern
Ikterus, yaitu keadaan dimana terjadi kerusakan otak akibat
perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern icterus
terdapat beberapa gejala klinik, antara lain : bayi tidak mau
menghisap, letargi, mata berputar-putar, kejang tonus otot
meninggi, dan leher kaku.
5. Klasifikasi retardasi mental
A. Klasifikasi menurut American Association Mental
Deficency (AAMD) dan WHO

Retardasi mental ringan. Antara IQ 50-55 hingga 70. Mereka tidak

selalu dapat dibedakan dengan anak-anak normal sebelum mulai


bersekolah. Di usia remaja akhir biasanya mereka dapat
mempelajari keterampilan akademik yang kurang lebih sama
dengan level 6. Mereka dapat bekerja ketika dewasa, pekerjaan
yang tidak memerlukan keterampilan yang rumit dan mereka bisa
mempunyai anak

Retardasi mental sedang. Antara IQ 35-40 hingga 50-55. Orang

yang mengalami retardasi mental sedang dapat memiliki


kelemahan fisik dan disfungsi neurologis yang menghambat
keterampilan motorik yang normal, seperti memegang dan
mewarnai dalam garis, dan keterampilan motorik kasar, seperti
Retardasi mental berat . Antara IQ 20-25 hingga 35-40.

Umumnya mereka memiliki abnormalitas fisik sejak lahir dan


keterbatasan dalam pengendalian sensori motor. Sebagian
besar tinggal di institusi penampungan dan membutuhkan
bantuan supervisi terus menerus.

B. Klasifikasi retardasi mental menurut DSM-IV-TR

Slide Selanjutnya
Kemampuan Usia Kemampuan Usia Kemampuan Masa
Tingkat Kisaran IQ Prasekolah Sekolah Dewasa
(sejak lahir-5 tahun) (6-20 tahun) (21 tahun keatas)
Bisa membangun Bisa mempelajari Biasanya bisa
kemampuan sosial & pelajaran kelas 6 pada mencapai
komunikasi akhir usia belasan kemampuan kerja &
tahun bersosialisasi yg
Ringan 52-68 Koordinasi otot sedikit cukup, tetapi ketika
terganggu Bisa dibimbing ke mengalami stres
arah pergaulan sosial sosial ataupun
Seringkali tidak ekonomi,
terdiagnosis Bisa dididik memerlukan bantuan
Bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri
dengan melakukan
Bisa mempelajari
pekerjaan yg tidak
Bisa berbicara & beberapa kemampuan
terlatih atau semi
belajar berkomunikasi sosial & pekerjaan
terlatih dibawah
pengawasan
Moderat 36-51 Kesadaran sosial Bisa belajar
kurang bepergian sendiri di
Memerlukan
tempat-tempat yg
pengawasan &
Koordinasi otot cukup dikenalnya dengan
bimbingan ketika
baik
mengalami stres sosial
maupun ekonomi yg
ringan
Bisa mengucapkan
beberapa kata
Bisa memelihara diri
sendiri dibawah
Mampu mempelajari Bisa berbicara atau
pengawasan
kemampuan untuk belajar berkomunikasi
menolong diri sendiri
Berat 20-35 Dapat melakukan
Bisa mempelajari
beberapa kemampuan
Tidak memiliki kebiasaan hidup sehat
perlindungan diri
kemampuan ekspresif yg sederhana
dalam lingkungan yg
atau hanya sedikit
terkendali
Koordinasi otot jelek
Memiliki beberapa
Sangat terbelakang koordinasi otot &
Memiliki beberapa
berbicara
koordinasi otot
Koordinasi ototnya
Sangat berat 19 atau kurang sedikit sekali Bisa merawat diri
Kemungkinan tidak
tetapi sangat terbatas
dapat berjalan atau
Mungkin memerlukan
berbicara
perawatan khusus Memerlukan
perawatan khusus
6. Penyebab Retardasi Mental

1. Non organik
Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
Faktor sosiokultural
Interaksi anak dan pengasuh yang tidak baik
Penelantaran anak

2. Organik
2.1 faktor pra konsepsi
Abnormalitas single gene
Kelainan kromosom
Sindrome polygenik familial

2.2 Faktor Pranatal


Infeksi intrauteri
Zat teratogen(alkohol,radiasi,rokok dll)
Disfungsi plasenta
Ibu malnutrisi
2.3 Faktor Perinatal
Sangat prematur
Trauma lahir( perdarahan intrakranial)
Meningitis
Kelainan metabolik (hipoglikemia, hiperbilirubinemia)

2.4 Faktor pascanatal

Trauma berat pada kepala

Anoksia ex: tenggelam

Gangguan perkembangan otak(hidrosepalus,lissencepaly)

Gizi buruk

Kelaian hormonal

Infeksi

Meningitis

7. Penyebab Makrosefali
Masalah genetik (congenital microcephaly)
Congenital microcephalyditurunkan melalui keluarga. Hal ini
disebabkan karena kecacatan/kerusakan pada gen yang terkait dengan
perkembangan awal pada otak. Mikrosefali sering ditemukan pada anak-
anak penderitaDown Syndromeatau kelainan genetik lainnya.
Faktor lingkungan (acquired microcephaly)
Acquired microcephalyyang berarti bahwa otak bayi mengalami
hambatan karena bersentuhan dengan suatu hal yang menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa hal yang
mengakibatkan hal ini adalah:
Infeksi virus, termasuk rubella (campak Jerman), cacar, dan mungkin
juga Zika, yang disebarkan oleh nyamuk
Infeksi Parasit, seperti toksoplasmosis atau sitomegalovirus

Bahan kimia beracun seperti timbal

Tidak mendapatkan cukup makanan atau nutrisi (gizi buruk)

Alkohol

Obat-obatan
8. TANDA TANDA RETARDASI MENTAL

Menurut Shapiro BK (2007)

1. Newborn : Sindrom dismorfik,mikrosepali,disfungsi


sistem organ mayor
2. Early infancy (2-4 bulan): Gagal berinteraksi dengan
lingkungan ,gangguan pengelihatan atau endengaran
3. Later infancy (6-18 bulan): keterlambatan motorik kasar
4. Toddlers(2-3 tahun) :keterlambatan atau sulit berbicara
5. Preschool (3-5 tahun): keterlambatan atau kesulitan
berbicara ,masalah prilaku termasuk kemampuan
bermain,keterlambatan motorik halus
6. School age (>5 tahun):kemampuan akademik
kurangnn,masalah perilaku
9. DIAGNOSIS

Skrining awal (DDST) keterlambatan milestone

laporan dari orang tua, laporan dari sekolah, riwayat


penyakit
Tes intelegensia (IQ < 70) Penurunan
Pemeriksaan fisik fungsi
Pemeriksaan penunjang Intelektual,
Analisa kromosom
Pemeriksaan laboratorium
adaptasi,
Pemeriksaan neurologis masa
Pemeriksaan EEG (Elektro Ensefalogram)perkembangan
Pemeriksaan USG, CT-Scan, MRI, dll
10. Penyebab tes IQ dibawah normal

Pada Hiperbilirubinemia dan sawar darah otak


merupakan 2 faktor penting didalam patogenesis
terjadinya toksisitas bilirubin pada otak. Pada derajat
tertentu, bilirubin dapat bersifat toksik dan merusakan
jaringan otak. Toksisitas ini terutama ditemukan pada
bilirubin indirek. Sifat indirek ini yang memungkinkan efek
patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat
menembus sawar darah otak. Kelainan yang terjadi pada
otak ini disebut kernikterus atau ensefalopati biliaris.
11. PENCEGAHAN RETARDASI MENTAL
Pencegahan Primer

(1) Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran


masyarakat umum tentang retardasi mental,
(2) Aturan untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak
yang optimal,
(3) Eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan sistem
saraf pusat. Untuk anak-anak dan ibu dengan status sosioekonomi
rendah, pelayanan medis prenatal dan postnatal yang sesuai dan
berbagai program pelengkap dan bantuan pelayanan sosial dapat
menolong menekan komplikasi medis dna psikososial
Pencegahan Sekunder dan Tersier

1) Pendidikan untuk anak : lingkungan pendidikan


untuk anak-anak dengan retardasi mental harus
termasuk program yang lengkap yang menjawab
latihan keterampilan adaptif, latihan keterampilan
sosial, dan latihan kejuruan.

2) Terapi perilaku, kognitif, dan psikodinamika.

3) Pendidikan keluarga

4) Intervensi farmakologis
12. KOMPONEN PENILAIAN TES IQ
Fungsi intelektual dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan
hasilnya dinyatakan suatu taraf kecerdasan atau IQ.

IQ = MA/CA x 100%

Ket: MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes
CA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir

Berdasarkan pengukuran tersebut, Retardasi mental dapat


diklasifikasikan dalam beberapa tingkatan, baik ringan, sedang
ataupun berat.

Retardasi Mental memiliki karakteristik yaitu fungsi intelektual


dibawah rata-rata (IQ<70-75) yang disertai 2 atau lebih
keterbatasan dalam keterampilan penyesuaian seperti komunikasi,
merawat diri, kehidupan di rumah, kecakapan sosial, kecakapan
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat, mengatur diri,
kecakapan akademik, bekerja, berekreasi, kesehatan dan
keselamatan.
13. PATOFISIOLOGI RETARDASI MENTAL
Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau

ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa


kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai
dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70
sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-
keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi.

Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam

prenatal, perinatal dan pasca natal.

Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada

masa kanak-kanak
14. PENYEBAB KEPALA BAYI SULIT DITEGAKKAN
Kaku pada leher, gejala klinis dari hiperbilirubinemia

Prematur Fungsi hati yang belum adekuat

BBLR

Hipotoni

Kekurangan nutrisi
IV. STUKTURISASI
Retardasi Mental

Patofisiol
Definisi Etiologi Klasifikasi
ogi

Diagnosa

Tatalaksana / Terapi
V. LEARNING OBJECTIVE
1. Diagnosis Banding retardasi mental.
2. Prognosis retardasi mental.
3. Epidemiologi retardasi mental.
4. Pertumbuhan dan perkembangan normal
(anak-remaja)dan bagaimana bila ada
gangguan.
5. Pemeriksaan antropometri dan indikasi rawat
inkubator.
6. Milestone tumbuh kembang anak.
VI. HASIL BELAJAR MANDIRI
1. Diagnosis Banding Retardasi Mental
2. PROGNOSIS RETARDASI
3. Epidimiologi Retardasi Mental

Prevalensi retardasi mental sekitar 1 % dalam satu


populasi. Di indonesia 1-3 persen penduduknya menderita
kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi
metal kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia
pertengahan dimana retardasinya masih dalam taraf
ringan. Insiden tertinggi pada masa anak sekolah dengan
puncak umur 10 sampai 14 tahun. Retardasi mental
mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan
dengan perempuan.
4. Pertumbuhan dan perkembangan normal (anak-
remaja)dan bagaimana bila ada gangguan
Berikut berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak :
1) Gangguan pada masa prenatal ;
- Status Gizi Ibu
- Posisi fetus normal/tidak Menyebabkan club foot
- Konsumsi toksin/obat-obatan oleh ibu (Thalidomide)
- Ibu yang mengalami infeksi TORCH ( Toxoplasma ,Rubella ,
Sitomegallo virus,Herpes simpleks) & Penyakit menular seksual
Microcephali, spina bifida, retardasi mental, kelainan jantung
kongenital.
- Kelainan rhesus pada Golongan Darah ritroblastosis Fetalis
2) Gangguan pada masa postnatal ;
- Marasmus
- Kwashiorkor
5. Pemeriksaan Antropometri dan Indikasi Penggunaan Inkubator

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

Pengukuran antropometri ini meliputi pengukuran berat badan,


tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala dan lingkar lengan
atas.

Antropometri menurut Hunchiliff (1999) adalah pengukuran


tubuh manusia dan bagian-bagiannya dengan maksud untuk
membandingkan dan menentukan norma-norma untuk jenis
kelamin, usia, berat badan, suku bangsa, dll.
6. Milestone Tumbuh Kembang Anak

MILESTONE PERKEMBANGAN ANAK

Penilaian perkembangan gerakan motorik kasar dan motorik


halus, kemampuan bicara, sosalisasi dan kemandirian.

Setiap kali ditemukan milestone


perkembangan terlambat, harus
dianggap tidak normal
7. SINTESIS

ANC merupakan kunjungan rutin ibu ke tenaga


professional dengan minimal empat kali kunjungan,untuk
menilai perkembangan kehamilan baik itu maternal dan
juga fetus
Pengisian dan Analisa Partograf sangat berperan dalam
menilai kemajuan persalinan
Terdapat gerakan utama (cardinal sign) bayi pada
mekanisme persalinan
Pemeriksaan Leopold-Manuver sangat berperan penting
dalam menentukan posisi janin
Terjadinya penurunan hormone estrogen dan
progesterone menjelang satu hingga dua minggu
persalinan
THANK YU

Anda mungkin juga menyukai