Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

UPT DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BANGKALAN
Jl. TEUKU UMAR I / 47 KEMAYORAN
BANGKALAN TELP. (031) 30

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)
DI LABORATORIUM PUSKESMAS BANGKALAN

I. Latar Belakang

Indonesia Sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin


dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam upaya mencapai
visi tersebut ditetapkan program – program unggulan, salah satunya program
kesehatan dan keselamatan kerja. Undang – undang yang terkait dengan K3 yaitu UU
No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan UU No. 32 tentang kesehatan kerja
dengan tujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pekerja melalui peningkatan kapabilitas pekerja, perbaikan lingkungan kerja dan
pengembangan organisasi kesehatan kerja serta budaya norma sehat dalam bekerja.
Salah satu sasarannya adalah masyarakat pekerja disektor kesehatan, diantaranya
Institusi pelayanan kesehatan kerja dasar seperti Puskesmas.

II. Gambaran Umum Program Laboratorium

Laboratorium merupakan bagian unit kegiatan dari Puskesmas.


Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal
dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat.

III. Gambaran Umum Program K3

Keselamatan Kerja di Laboratorium merupakan kunci dalam mengurangi


bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Banyak eksposur/paparan di laboratorium yang membahayakan kesehatan dan
mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Adalah sangat penting bagi staf laboratorium mendapatkan pengetahuan
dan pelatihan yang sesuai untuk menyadari dan mengetahui seluruh potensi bahaya
yang dapat mengancam kesehatan bahkan nyawa mereka.

IV. Tujuan

1. Tujuan Umum : untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan


penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.di Laboratorium
2. Tujuan Khusus :
a) Agar petugas Laboratorium memahami program K3 khususnya program K3
Laboratorium
b) Agar petugas Laboratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang
dapat mengancam kesehatan khususnya selama bekerja di Laboratorium
c) untuk pencegahan infeksi petugas laboratorium dari bahaya pekerjaan
yang ada di laboratorium

V. Sasaran

1. Pelaksana Laboratorium
2. Petugas Puskesmas Lainnya
3. Pasien / keluarga pasien / pengunjung Laboratorium

VI. Prosedur Yang Ada

1. SOP Pengambilan dan Penyimpanan pesimen


2. SOP Penggunaan APD
3. SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium
4. SOP Pengelolaan Reagen
5. SOP Pengelolaan Limbah

VII. Identifikasi Resiko

Ancaman bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan


keselamatan bagi petugas laboratorium, antara lain :
1. Bahan Kimia : beracun, mudah terbakar, mudah meledak, karsinogenik, korosif,
iritan dll
2. Biologik : mikroorganisme virus, bakteri, parasit dll
3. Fisik : Penerangan yang kurang, panas, getaran/vibrasi, radiasi, tersandung,
terpeleset, sengatan listrik dll
4. Psikososial : stress, beban kerja berlebihan, tekanan waktu

VIII. Penanganan Resiko

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat Umum :


a. Setiap petugas diwajibkan memakai jas laboratorium, sarung tangan, dan
masker di ruangan laboratorium.
b. Tidak diperbolehkan makan dan minum serta merokok di dalam ruang
laboratorium
c. Tidak boleh menyimpan makanan dan minuman di dalam lemari es bersama
reagen
d. Dan anggap semua specimen mengandung bahan infeksius
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat khusus :
a. Yang berkaitan dengan mikroorganisme :
1) Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet
2) Jangan meniup pipet yang berisi bahan infeksius
3) Jangan menuangkan cairan yang telah terkontaminasi langsung ke dalam
pipa saluran.
b. Yang berkaitan dengan bahan kimia
1) Beri label pada semua bahan kimia meliputi nama, konsentrasi, tanggal
penerimaan, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa,
keterangan/peringatan tentang bahaya bahan
2) Bahan kimia di simpan pada ruang yang terang tidak terkena sinar
matahari langsung, dalam lemari/rak secara rapi dan teratur, yang
bersifat korosive harus diletakkan di tempat rendah
3) Pembuangan bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah menguap
dikumpulkan dalam kaleng yang aman dan jangan dibuang ke dalam pipa
saluran umum
c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik
1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar
peralatan listrik
2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara
d. Yang berkaitan dengan limbah
1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius (sisa sampel dan
barang/alat bekas pakai) dan tidak infeksius (cair dan padat) sesuai
ketentuan yang berlaku
2) Lakukan desinfektan sisa sampel, tampung dalam wadah berisi larutan
klorin, diamkan minimal 1 jam, buang ke saluran pembuangan
3) Naturalisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air
sampai netral (tidak bersifat asam/basa kuat)
4) Rendam alat habis pakai selama minimal 10 menit dengan larutan
desinfektan (larutan klorin 0,5%), cuci bersih dengan air sabun,
keringkan
e. Yang berkaitan dengan ruang laboratorium
1) Bila ruangan laboratorium menggunakan AC, maka bak pencuci harus
terpisah atau mempunyai penyedot udara, terutama untuk ruangan
laboratorium mikrobiologi dengan menggunakan bahan mudah menguap.
2) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan kipas angin

IX. Pengelolaan Kesehatan Petugas Laboratorium


1. Persyaratan Kesehatan
a) Pemeriksaan Fisik
b) Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap (DL), test fungsi hati
(SGOT, SGPT, Bilirubin, HbsAg, HBsAb
2. Pencegahan Tuberkulosis : pemeriksaan foto thorax setiap tahun
3. Imunisasi Petugas Laboratorium : Semua petugas dianjurkan melakukan
vaksinasi Hepatitis B
4. Perlindungan Petugas yang bekerja di bawah sinar UV : petugas diwajibkan
memakai pakaian pelindung, dan tidak berada di sekitar alat ketika lampu UV
sedang aktif bekerja.
5. Pemantauan Kesehatan
a) Petugas Lab secara berkala melakukan pemeriksaan serologis (Widal Test)
secara berkala.
b) Bila petugas Lab sakit lebih dari hari tanpa keterangan yang jelas tentang
penyakitnya, maka Penanggung Jawab Laboratorium lapor kepada Kepala
Puskesmas tentang kemungkinan infeksi Laboratorium.

X. Pencatatan dan Pelaporan


1. Jika terjadi kecelakaan kerja selama bekerja di Laboratorium, maka dilakukan
pencatatan pada register khusus dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Petugas Laboratorium yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
maka hasil pemeriksaan dicatat di register Laboratorium.

XI. Penutup
Kerangka Acuan Program Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di
Laboratorium Puskesmas Bangkalan ini disusun dengan harapan dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan Kegiatan K3 khususnya di unit kerja Laboratorium
Puskesmas Bangkalan. Kepatuhan dari pelaksana Laboratorium terhadap kerangka
acuan ini akan sangat membantu dalam rangka meminimalisir terhadap potensi bahaya
yang ada di Laboratorium sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.

Mengetahui, Bangkalan, September 2015


Kepala Puskesmas Bangkalan Penanggung Jawab Laboratorium

Drg. LATIFAH FITHRIYATUL LAYLI FAJRIN


NIP. 19820806 200903 2 007 NIP.

Anda mungkin juga menyukai