Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONGO NOL
Jln. Trans Sulawesi No. 106 Desa Bongo Nol Kec. Paguyaman

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)
DI LABORATORIUM PUSKESMAS BONGO NOL

I. LATAR BELAKANG
Indonesia Sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Undang – undang yang terkait dengan K3
yaitu UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan UU No. 32 tentang kesehatan
kerja dengan tujuan mempelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pekerja melalui peningkatan kaabilitas pekerja, perbaikan lingkungan kerja dan
pengembangan organisasi kesehatan kerja serta budaya norma sehat dalam bekerja.
Salah satu sasarannya adalah masyarakat pekerja disektor kesehatan, diantaranya
Institusi pelayanan kesehatan kerja dasar seperti Puskesmas.

II. Gambaran Umum Program Laboratorium


Laboratorium merupakan bagian unit kegiatan dari Puskesmas. Laboratorium
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

III. Gambaran Umum Program K3


Keselamatan Kerja di Laboratorium merupakan kunci dalam mengurangi bahkan
menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan. Banyak
eksposur/paparan di laboratorium yang membahayakan kesehatan dan mungkin tidak
pernah terpikirkan sebelumya.

Adalah sangat penting bagi staf laboratorium mendapatkan pengetahuan dan


pelatihan yang sesuai untuk menyadari dan mengetahui seluruh potensi bahaya yang
dapat mengancam kesehatan bahkan nyawa mereka.
IV. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan.di Laboratorium
b. Tujuan Khusus :
1. Agar petugas Laboratorium memahami program K3 khususnya program K3
Laboratorium
2. Agar petugas Laboratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
mengancam kesehatan khususnya selama bekerja di Laboratorium
3. untuk pencegahan infeksi petugas laboratorium dari bahaya pekerjaan yang ada di
laboratorium.

V. SASARAN
1. Pelaksana Laboratorium
2. Petugas Puskesmas Lainnya
3. Pasien / keluarga pasien / pengunjung Laboratorium

VI. Prosedur Yang Ada


1. SOP Pengambilan dan Penyimpanan pesimen
2. SOP Penggunaan APD
3. SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium
4. SOP Pengelolaan Reagen
5. SOP Pengelolaan Limbah

VII. Identifikasi Resiko


Ancaman bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan
keselamatan bagi petugas laboratorium, antara lain :

1. Bahan Kimia : beracun, mudah terbakar, mudah meledak, karsinogenik, korosif, iritan
dll
2. Biologik : mikroorganisme virus, bakteri, parasit dll
3. Fisik : Penerangan yang kurang, panas, getaran/vibrasi, radiasi, tersandung,
terpeleset, sengatan listrik dll
4. Psikososial : stress, beban kerja berlebihan, tekanan waktu
VIII. Penanganan Resiko
1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat Umum :
a. Setiap petugas diwajibkan memakai jas laboratorium, sarung tangan, dan masker
di ruangan laboratorium.
b. Tidak diperbolehkan makan dan minum serta merokok di dalam ruang
laboratorium.
c. Tidak boleh menyimpan makanan dan minuman di dalam lemari es bersama
reagen.
d. Anggap semua specimen mengandung bahan infeksius
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat khusus :
a. Yang berkaitan dengan mikroorganisme :
1) Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet
2) Jangan meniup pipet yang berisi bahan infeksius
3) Jangan menuangkan cairan yang telah terkontaminasi langsung ke dalam pipa
saluran.
b. Yang berkaitan dengan bahan kimia
1) Beri label pada semua bahan kimia meliputi nama, konsentrasi, tanggal
penerimaan, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa, keterangan/peringatan
tentang bahaya bahan
2) Bahan kimia di simpan pada ruang yang terang tidak terkena sinar matahari
langsung, dalam lemari/rak secara rapi dan teratur, yang bersifat korosive harus
diletakkan di tempat rendah
3) Pembuangan bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah menguap
dikumpulkan dalam kaleng yang aman dan jangan dibuang ke dalam pipa
saluran umum
c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik
1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar peralatan
listrik
2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara
d. Yang berkaitan dengan limbah
1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius (sisa sampel dan barang/alat
bekas pakai) dan tidak infeksius (cair dan padat) sesuai ketentuan yang berlaku
2) Lakukan desinfektan sisa sampel, tampung dalam wadah berisi larutan klorin,
diamkan minimal 1 jam, buang ke saluran pembuangan
3) Naturalisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air sampai
netral (tidak bersifat asam/basa kuat)
4) Rendam alat habis pakai selama minimal 10 menit dengan larutan desinfektan
(larutan klorin 0,5%), cuci bersih dengan air sabun, keringkan
e. Yang berkaitan dengan ruang laboratorium
1) Bila ruangan laboratorium menggunakan AC, maka bak pencuci harus terpisah
atau mempunyai penyedot udara, terutama untuk ruangan laboratorium
mikrobiologi dengan menggunakan bahan mudah menguap.
2) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan kipas angin

IX. Pengelolaan Kesehatan Petugas Laboratorium


1. Persyaratan Kesehatan
a) Pemeriksaan Fisik
b) Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap (DL), test fungsi hati
(SGOT, SGPT, Bilirubin, HbsAg, HBsAb)
2. Pencegahan Tuberkulosis : pemeriksaan foto thorax setiap tahun
3. Imunisasi Petugas Laboratorium : Semua petugas dianjurkan vaksinasi Hepatitis B
4. Perlindungan Petugas yang bekerja di bawah sinar UV : petugas diwajibkan memakai
pakaian pelindung, dan tidak berada di sekitar alat ketika lampu UV sedang aktif
bekerja.
5. Pemantauan Kesehatan
a) Petugas Lab secara berkala melakukan pemeriksaan serologis (Widal Test) secara
berkala.
b) Bila petugas Lab sakit lebih dari hari tanpa keterangan yang jelas tentang
penyakitnya, maka Penanggung Jawab Laboratorium lapor kepada Kepala
Puskesmas tentang kemungkinan infeksi Laboratorium.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Jika terjadi kecelakaan kerja selama bekerja di Laboratorium, maka dilakukan
pencatatan pada register khusus dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Petugas Laboratorium yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, maka
hasil pemeriksaan dicatat di register Laboratorium.
XI. HASIL YANG DIHARAPKAN
Kerangka Acuan Program Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di
Laboratorium Puskesmas Bongo Nol ini disusun dengan harapan dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan Kegiatan K3 khususnya di unit kerja Laboratorium
Puskesmas Bongo Nol. Kepatuhan dari pelaksana Laboratorium terhadap kerangka
acuan ini akan sangat membantu dalam rangka meminimalisir terhadap potensi bahaya
yang ada di Laboratorium sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.

Ditetapkan di :Puskesmas Bongo Nol


Pada tanggal : 2016
Kepala

EDI PURWANINGSIH, SKM


NIP. 19720628 199503 2 001

Anda mungkin juga menyukai