LABORATORIUM
UNSAFE ACTIONS
UNSAFE CONDITIONS
KELEMAHAN SISTIM MANAJEMEN
FORCE MAJEURE
TINDAKAN TIDAK AMAN
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan
yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan
⚫Manusia
⚫Lingkungan Kerja.
⚫Peralatan, instrument
⚫Bahan
⚫Proses
Manusia
⚫Api
⚫Listrik
⚫Radiasi
⚫Getaran
⚫Ledakan
⚫Dll
Bahan Kimia Berbahaya
1. Bahan Kimia Korosif (Corrosive Chemicals)
2. Bahan Kimia Mudah Terbakar(Flammable Substances)
3. Bahan Mudah Meledak (Explosives)
4. Bahan Oksidator (Oxidation Agents)
5. Bahan Kimia Beracun (Toxic Agents)
6. Bahan Reaktif terhadap Air (Water Sensitive Substances)
7. Bahan Reaktif terhadap Asam(Acid Sensitive Substances)
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan Radioaktif ( Radio Actives)
KEADAAN FISIK BAHAN KIMIA
GAS
UAP
(PARTIKEL CAIR)
Fume Mist
DEBU
CAIRAN
PADATAN
Toksikologi
⚫ Toksikologi
Ilmu yang mempelajari tentangb racun, efek racun
terhadap manusia/makhluk hidup, cara-cara mendeteksi
dan mempelajari cara penawarannya
⚫ Racun
Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif kecil dapat
membahayakan jiwa manusia
⚫ Toksisitas
Kemampuan suatu zat untuk menimbulkan
kerusakan pada organisme hidup
Lanjutan
⚫ LD 50
Adalah kadar/konsentrasi (mg/kg berat badan) dari suatu
zat kimia yang dapat menyebabkan kematian pada
binatang percobaan dari group spesies yang sama
⚫ LC 50
Adalah kadar/konsentrasi (ppm) dalam udara yang dapat
menyebabkan kematian binatang percobaan dari group
spesies yang sama
⚫ Nilai Ambang Batas (NAB)
Kadar/konsentrasi tertinggi yang dijinkan dari suatu
bahan kimia di udara tempat kerja dimana tenaga kerja
tidak merngalami gangguan kesehatan untuk 8 jam
sehari dan 40 jam seminggu
Klasifikasi racun
27
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa
data yang representatif
28
1. Estimasi Risiko Secara Kualitatif.
• Berguna untuk mengetahui tingkat risiko suatu kejadian secara
garis besar.
• Elemen-elemen yang digunakan untuk memperkirakan tidak
bersifat pasti.
• Bisa dibuat dalam skala frekuensi yang maksud dan artinya
dapat kita artikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
perusahaan.
• Cenderung digunakan pada industri-industri manufaktur, yang
dalam proses produksinya tidak menggunakan proses
parameter yang bisa berubah-ubah.
30
Cara estimasi risiko kualitatif :
31
3) Tentukan pula tingkat keseringan (frekuensi) seperti
klasifikasi diatas misalnya dengan kode H, M dan L.
32
4. Menentukan tingkat risiko dengan dua skala diatas.
Hal ini dilakukan dengan mengalikan/mempertimbangkan
tingkat konsekuensi dan tingkat keseringan, misalnya:
⚫P (probability):
kemungkinan/kekerapan terjadinya
⚫C (consequences):
Akibat/dampak dari peristiwa
1) Estimasi Tingkat Kerusakan/Keparahan (Consequence
Analysis)
35
Kategori Consequence (Keparahan)
37
Kategori Tingkat Kemungkinan (Probability)
Level Descriptor Description
RQ = 0,97/1,43
= 0,7
RQ < 1
75%
Diimplementasikan Kontrol yang ada diimplementasikan dan berfungsi tetapi masih ada celah yang
dengan baik jelas yang harus diperbaiki
Persyaratan kontrol yang ada diimplementasikan cukup baik, tetapi memerlukan
65% Diimplementasikan
tindakan spesifik dan terfokus untuk memenuhi persyaratan
50%
Diimplementasikan Persyaratan kontrol yang ada diimplementasikan cukup baik, tetapi memerlukan
sebagian tindakan spesifik dan terfokus untuk memenuhi persyaratan
Walaupun suatu tindakan dilakukan untuk memenuhi persyaratan suatu item, ada
40%
Diimplementasikan celah atau gaps yang jelas dan ada kemungkinan kesalahpahaman terhadap
kurang 50% beberapa tindakan spesifik yang masih perlu diambil agar bisa secara semestinya
mengimplementasikan kontrol yang ada
Tidak ada tindakan riil yang telah diambil untuk mengimplementasikan persyaratan
25% Implementasi lemah tidak dipahami. Intervensi spesifik harus diambil untuk memastikan bahwa
kemajuan dibuat untuk mengimplementasikan persyaratan
Ada pengertian bahwa tindakan harus diambil tetapi hingga taggal ini tidak ada
15% Ada pengertian sesuatu yang telah dilakukan untuk mengimplementasikan persyaratan kontrol yang
ada
Tidak ada yang sudah dilakukan sampai tanggal ini untuk mengimplementasikan
0%
Tidak persyaratan kontrol yang ada. Tidak ada pertimbangan implementasi dalam waktu
diimplementasikan dekat. Pengertian tentang persyaratan mengkin ada, tetapi tidak ada tindakan
spesifk untuk memenuhinya.
PENILAIAN RISIKO SISA
⚫ Setiap orang yang memasuki atau mengunjungi laboratorium untuk pertama kali,
atau tidak memasuki area dalam waktu 6 bulan terakhir, harus mengikuti Induksi
Keselamatan Kerja Laboratorium dan didampingi.
⚫ Pemakaian APD (alat pelindung diri) wajib yang tepat
⚫ HP harus dimatikan.
⚫ Tas dan Barang dimasukkan ke tempat / loker khusus
⚫ Tidak boleh ada sumber api tanpa pengendalian
⚫ Setiap rambu peringatan harus senantiasa dipatuhi setiap waktu
⚫ Penghalang tidak boleh dilewati tanpa seizin orang yang bertanggungjawab
⚫ Jangan mengoperasikan tombol tanpa persetujuan
Peraturan di dalam laboratorium
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan (B3), oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
⚫ Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
⚫ Buang pada tempat yang disediakan
⚫ Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
⚫ Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
⚫ Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang dengan
pengenceran air yang cukup banyak.
⚫ Buang segera limbah bahan kimia setelah pekerjaan selesai. Catat di log book.
⚫ Limbah cair yang tidak larut dalam air dan beracun dikumpulkan pada botol dan
diberi label yg jelas.
⚫ Lakukan Manajemen pengelolaan limbah laboratorium
Pemasangan tanda-tanda
3 Safety Golden Rules
⚫ Berpikirlah Terlebih Dahulu & Rencanakan
Penilaian risiko yang terperinci dan perencanaan yang baik sebelum
mulai melakukan pekerjaan membantu anda untuk memilih APD yang
tepat dan menyelesaikan pekerjaan dengan aman dan efisien
⚫ Segera Hentikan jika Tidak Aman
Keputusan anda untuk menghentikan pekerjaan yang tidak aman akan
mendapat dukungan dari semua manajer.
⚫ Laporkan Tindakan & Kondisi Tidak Aman
Melaporkan semua "Kecelakaan dan Kejadian/Nyaris Celaka" akan
menyelamatkan nyawa.
GHS pictograms
!
Health Hazard
Carcinogen
Mutagenicity
Reproductive Toxicity
Respiratory Sensitizer
Target Organ Toxicity
Aspiration Toxicity
Environment
Aquatic toxicity
Exclamation Mark
Acute toxicity
(fatal or toxic)
Gas Cylinder
Gases Under
Pressure
Corrosion
Skin Corrosion/Burns
Eye Damage
Corrosive to Metals
Exploding Bomb
Explosives
Self-Reactives
Organic Peroxides
Flame Over Circle
Oxidizers
Flame
Flammables
Pyrophorics
Self-Heating
Emits Flammable Gas
Self-Reactives
Organic Peroxides
Physical Hazard Pictograms
Health Hazard Pictograms
Material Safety Data Sheets (MSDS) atau
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Adalah suatu dokumen teknis atau lembar data yang
menguraikan atau menggambarkan tentang komposisi,
karakteristik, bahaya fisik dan kesehatan dari suatau
zat kimia.
Lembaran ini juga memberikan informasi dasar
tentang penggunaan bahan kimia yang aman, APD
yang sesuai dan prosedur keadaan darurat.
MSDS seharusnya ada untuk setiap bahan kimia dan
disimpan oleh safety officer, pihak satuan PMK dan
pihak medis
****************************************
* *** * *** * *** * *** * *** * *** * **
****************************************
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No. Kep.187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
di Tempat Kerja
Perusahaan yang menggunakan, menyimpan, memakai,
memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya di
tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia
berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya meliputi :
a.Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label
b.Penetapan Potensi Bahaya Instalasi
c. Penunjukan petugas K3 Kimia dan ahli K3 Kimia
****************************************
* *** * *** * *** * *** * *** * *** * **
****************************************
Lembar data Keselamatan bahan (LDKB)
harus terdiri dari 16 bagian yang meliputi :
****************************************
* *** * *** * *** * *** * *** * *** * **
****************************************
Bagian III : Identitifikasi Bahaya
Ringkasan bahaya yang penting
✓Rute pemajanan
✓Akibatnya terhadap kesehatan:
- mata, kulit , tertelan, terhirup, karsinogenik,
teratogenik
✓Nama perusahaan / pabrik pembuat, alamat, nomor telepon dan
fax
****************************************
* *** * *** * *** * *** * *** * *** * **
****************************************
Bagian V : Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Bagian VI : Tindakan Terhadap Tumpahan dan
kebocoran
✓Tumpahan dan kebocoran kecil
✓Tumpahan dan kebocoran besar
✓Alat pelindung diri yang digunakan
****************************************
* *** * *** * *** * *** * *** * *** * **
****************************************
Bagian X : Stabilitas dan Reaktivitas
Bagian XI : Informasi Toksikologi
✓Nilai Ambang Batas (NAB)
✓LD 50
✓LC 50
✓Iritasi mata dan kulit
✓Pemaparan jangka pendek dan panjang
Bagian XII : Informasi Ekologi
Bagian XIII : Pembuangan Limbah
Bagian XIV : Informasi Pengangkutan
Bagian XV : Informasi Peraturan Perundangan
Bagian XVI : Informasi Lain
****************************************
SEKIAN TERIMA KASIH