- Tujuan Pembelajaran:
o Dasar Hukum Riksa-Uji Angkur
o Pertimbangan K3 dalam pemilihan dan penggunaan angkur
o Metoda pengujian angkur SNI 8603:2018
o Teknik pengujian dan Prosedur administrasi Riksa-Uji Angkur dalam pekerjaan pada
ketinggian dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di tempat kerja
masing-masing
- Pokok Bahasan
o Prinsip dasar
o Dasar hukum
o Alat Pelindung Jatuh
o Metoda Pengujian
o Teknik Pengujian
o Prosedur Administrasi
- Beban 2 kg saat jatuh bebas bisa memutus lakban hingga beban timbangan 20 kg,
menggambarkan horse power yang diterima tubuh pekerja dan angkur yang menahan beban
pekerja saat pekerja jatuh (Hukum newton impact force).
o Force energy = BM x JJ x G
= 2 kg x 1 m x 9,8 = 19,6 20 kg
-
- semakin besar
menahan akan makin besar.
makin besar sudutnya makin
besar angkur bisa menahan (3-
5x lipat) daripada badan yang
menaggung
- Perangkat penahan
Harus mampu menahan beban setara
dengan 15 kN. Bagaimana mengujinya
ada di SNI 8604.
- Angkur (tempat
ada di SNI 8603.
- 2 jenis
menahan jatuh (bagaimana saat
pekerja terjatuh, dia tidak cedera
apalagi fatality).
co: tali pembatas gerak
- Ketika pekerja sudah dekat dengan sisi jatuh, tali akan menahan pekerja bisa masuk ke area
jatuh. Tali pembatas gerak sifatnya perorangan. Ada juga yang bersifat kolektif, seperti tembok
dan pagar, min 950 mm dengan jarak antar anak pagar maks 470 mm serta memiliki toeboard yg
layak di bagian bawah min. tingginya 10 cm (3 objek riksa uji).
- Tembok tingginya min. 95 cm
- Mampu menahan beban (dorong dan Tarik) minimum 90 kg atau 0,9 kN
co: jaring
- Berbeda dengan jaring batu pada konstruksi, ketahanannya tidak sebesar jaring untuk penahan
jatuh
- Jala/bantalan: angkurnya harus mampu menahan beban min. 15 kN
- Angkur permanen: angkur yang sengaja dipasang dengan rekayasa teknik untuk dipakai
berulang kali dan dipasang di tempat yg sama
- Angkur tdk permanen: angkur yang dipasang hanya untuk penggunaan sekali waktu, setelah
pekerjaan selesai angkur akan dibongkar kembali (bisa Menggunakan webbing sling)
- Yang wajib diriksa-uji adalah angkur permanen
- Alat angkur tersertifikasi oleh ANSI, EN, JIS. Bukan produknya yg diuji, tapi kekuatan produk
terpasang pada struktur.
- Kapan diuji?
o Pertama kali ketika angkur sudah dipasang dan sebelum digunakan
- Penguji angkur: pengawas spesialis lingker > pengawas ketenagakerjaan spesialis lainnya > PJK3
riksa-uji spesialis angkur (biasanya bekerjasama dengan pengawas ketenagakerjaan di mana
angkur itu berada)
- Praktik kerja aman di ketinggian
o Pasang angkur di titik yang tinggi agar beban jatuh tidak terlalu besar/jarak jatuh tidak
terlalu jauh
o Jika mau bekerja di ketinggian misal memeriksa genset di atas atap, lemparkan rope dari
sisi sebrang ke sisi pekerjaan, pasang perangkat penahan jatuh bergerak vertikal.
Perangkat akan mengikuti gerak tubuh pekerja, tapi saat terjatuh atau terdapat
hentakan, perangkat akan stop dan menahan tubuh pekerja pada posisi terjadi
hentakan.
o Ada pula perangkat penahan jatuh bergerak horizontal
o Angkur tidak permanen dibuat jika akan melakukan pekerjaan di ketinggian tapi di
strukturnya tidak tersedia angkur permanen. Pasang di struktur yang kuat, berdasarkan
evaluasi mandiri.
Palang pintu
Beban yang digunakan sesuai consensus SNI adalah 75 +/-1 kg (berat rata-rata orang Indonesia). Kalau
Eropa biasanya pakai 100 kg.
Ketika sudah dijatuhkan, biarkan beban menggantung selama 3 menit (melihat faktor fatigue).
10 kN = 1 ton
Pembebanan sebenarnya destructive test, tapi karena uji nya pelan-pelan sampai adanya tanda-tanda
kerusakan (belum sampai rusak). Kecuali saat sampai beban tertinggi 10 kN dan menunggu 3 menit
terjadi kerusakan/fatigue itu baru masuk destructive.
Yang diukur pergeserannya dan Menggunakan uji beban dinamis.
A = angkur; CB = tensioner
- Brosur dari pemasok terkait spec barang
- Certificate of origin: semacam akta lahirnya angkur
- Certificate of Conformity: pernyataan dari pabrikan, spec barang sesuai dengan yang di brosur
- Installation layout: drawing/gambar teknis pemasangan barang. Gambar diberi titik atau nomor
identitas untuk membantu pelaksanaan riksa uji.
- Liability release statement: Surat pernyataan pemilik barang yg membebaskan penguji dari
tanggung jawab atas kerugian yg mungkin timbul dari pengujian tsb (bisa saja bukan cuma
angkurnya, tapi atapnya jebol, dll). Surat dittd di atas meterai.
- Proposal Riksa-Uji angkur (protokol):
o latar belakang
o tujuan: menjaga keselamatan dan kepatuhan regulasi
o dasar hukum
o pertimbangan teknis (bisa pakai SNI 8603: 2018)
o Langkah pengujian
o kriteria memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
o referensi (yg dipakai dalam menyusun protokol)
- Harus dibuat sebelum riksa-uji dan disetujui oleh 3 atau 4 pihak, yaitu:
o Penguji (pembuat protokol)
o Pemilik barang (yang membeli angkur dari pemasok untuk digunakan)
o Pemasok barang (penjual angkur)
o Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan pendampingan (jika dilakukan oleh PJK3
riksa uji)
(wire rope satu utas)
Antar intermediate boleh nya hanya 1 orang saja, kalau 2 orang atau lebih ga boleh
Tidak lagi Menggunakan timbangan digital dan chain blocks, pakai tentioner yang lebih mudah
mobilitasnya (ditambah pakai stop watch untuk melihat durasi). Display pengukur bisa
mengirimkan data pengujian secara real time, bisa dilakukan pengujian di atas atap namun
pengawasan dari bawah.
min. 3 orang yg memeriksa di atas
- Memeriksa angkur, mengoperasikan alat pemancar, memegang alat uji
- Ditambah 2 orang di bawah (safety officer dan pengawas)
Menurut OSHA, kerangka di tangga monyet sudah bukan dianggap sebagai perangkat pelindung
jatuh, sebagai gantinya dipasang vertikal life line dengan tipe angkur A1.
Jala terpasang pada ketinggian 28 m di bawah atap. Angkur2 punya kekuatan beban 10 kN dan
jala 18,5 kN (sudah jauh di atas ketetapan minimal kemnaker)
Panjang pagar 0,6 km (600 m). di kana nada panel surya yang menutupi hampir seluruh atap.
Pengujian: defleksi pagar tidak boleh lebih dari 7,5% (standar OSHA)
Angkur tipe A
pengujian
tripod (menaik-
turunkan orang
ke dalam
confined space)
Untuk menghindari bahaya swing, penempatan 2 hook horizontal diberi jarak sejauh mungkin, selain
itu untuk posisi angkur sebisa mungkin diposisikan di atas kepala agar jika terjatuh langsung ke
bawah, tidak mengayun.
Analog digital
Menurut penelitian tubuh manusia hanya bisa menanggung sentakan sebesar 6 kN.
- Produk angkur yang sudah tersertifikasi (impor) dan dipasang di bangunan di Indonesia, hanya
perlu beban static
- Untuk angkur yang ingin dipasarkan dan didistribusikan ke konsumen dari pabrikan harus diuji
dengan beban static dan dinamis
- Helm boleh dipakai hanya dalam batas 5 tahun setelah tgl produksi (liat cetakan di dalam helm)
- Tali karmantel: dinamik (elastis biasa digunakan pada kegiatan panjat tebing/adventure,
sekaligus berfungsi sebagai absorben) dan statik (elastisitas kecil sekali, di industry pakai ini
karena untuk efisiensi waktu agar lebih cepat naik ke atas)
- Di industry juga pakai double rope dan ditambatkan pada dua titik
APD boleh direkomendasikan asalkan pengendalian teknis dan administrative lainnya sudah
diberikan dan belum mampu mengatasi bahaya yang ada.
APD ada ukuran: small, medium dan large. Ada juga standard an spec
Indonesia SNI
uji benturan
polikarbonat bisa menahan panas, sinar UV, percikan2 dan tahan pecah.
bisa
menahan gas
Pemakaian hanya pada saat pekerjaan yg berhubungan dengan potensi bahaya tertentu, misal
ada bahaya uap asam kuat.
fo
am>karet
2
tipe
mobile
harus tahu kapan tabung harus diisi lagi dan tidak boleh dipakai
Rata-rata pemakaian
menyesuaikan jenis
pekerjaan, normalnya
40 lt/mnt/bar
sarung tangan tebal juga bisa menahan getaran
kalau udh bocor, harus langsung dirusak/dimusnahkan agar tidak dipakai lagi
besi di ujung sepatu = toe cap
Jika pekerja terjatuh, dia tidak boleh tergantung terlalu lama. Bisa merusak aliran pembuluh
darah terutama di area selangkangan dan pengaruh ke sistem ekskresi (BAK) dan syaraf mata.
6 atau 8 ft
Kalau terurai
jadi 1 m
1,6 m
6m
1m
- Sepatu
baikn
ya bisa menahan 200 Joule
Fall clearance