Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI BAR TILE&DOT TILE

1. Ruang Lingkup

Standar ini disusun oleh PT. Cisangkan, dengan mengacu pada berbagai standar mutu sebagai acuan
produk bar tile dan dot tile yang diproduksi oleh PT. Cisangkan. Produk tersebut digunakan sebagai
lapisan perkerasan jalan untuk trotoar.

2. Pengertian

Bar Tile & Dot Tile

Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan
perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu bata beton itu.

Produk tersebut dibuat dengan mesin secara otomatis melalui proses tekanan yang mempengaruhi
kualitas produk.

3. Acuan

SNI 0028-1987-A : Ubin Semen

SK SNI S - 02 - 1990 – F: Spesifikasi untuk Agregat Beton

SNI 15-2049-2004: Standar untuk Semen Portland

SNI 06-0387-1989: Standar Pigmen Besi Oksida

4. Spesifikasi Produk

Dimensi:

300x300x40mm
Parameter lainnya dari produk PT. Cisangkan jika di bandingkan terhadap acuan standar adalah
sebagai berikut:

1. Toleransi Dimensi

Toleransi

Dimensi

SNI 0028-1987-A Cisangkan

Tidak lebih dari 0,5% Panjang/lebar ±1%

Tebal ±1%

2. Kuat Tekan, Ketahanan Aus, Penyerapan Air

Kuat tekan, kuat lentur dan ketahanan aus produk Cisangkan masuk ke dalam mutu tingkat I.

Ini terlihat dari tabel di bawah ini:

Kuat Tekan kubus Kuat Lentur Ketahanan Aus

(kg/cm2) (kg/cm2) (mm/menit)

- Cisangkan SNI 0028-1987-A Cisangkan SNI 0028-1987-A Cisangkan

K300 Mutu 1 Mutu 1

35 35 0,100 0,100

5. Sampling

Pengambilan sample dilakukan secara random dari setiap lot produksi

6 buah sample diambil dari setiap 300 buah produk.

Test kuat tekan kubus : 3 buah

Test ketahanan aus: 3 buah

Test kuat lentur : 3 buah


6. Prosedur Pengujian

6.1 Kuat Tekan

1. Siapkan 3 buah benda uji kubus. Produk yang ditest berupa kubus ukuran 15x15x15 cm yang
dibuat dengan mesin vibrator dengan menggunakan adukan ubin.

2. Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang dapat diatur
kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai contoh uji hancur, di
atur dalam waktu 1 sampai 2 menit. Arah penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah
tekanan beban di dalam pemakaiannya.

3. Kuat tekan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kuat tekan= P/L

Keterangan:

P=beban tekan,Kg

L=luas bidang tekan cm2

6.2 Ketahanan Aus

1. Siapkan 5 buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50mm x 50mm x
tebal 20mm.

2. Mesin pengaus dijalankan dan setelah pengaus pertama berlangsung 1 menit, benda uji diputar
90º, dan pengausan dilanjutkan.

3. Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan hal ini dilakukan
sampai pengaus berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit pengausan, permukaan yang diaus
harus selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada yang habis.

4. Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5menit, dibersihkan dari
debu dan serpihan kemudian ditimbang sampai ketelitian 10mg. Jika sebelum pengausan
berlangsung 5menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit
terakhir habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. Catat hasil
penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji
yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada menit-menit
habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke-15.

5. Ketahanan aus masing-masing benda uji dihitung sebagai berikut:

A x 10 mm/menit

B.J x I x w
Dimana: A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam gram.

B.J = Berat jenis rata-rata lapisan kepala.

I = Luas permukaan bidang aus, dalam cm2

W = Lamanya pengausan, dalam menit.

6.3 Kuat Lentur

1. Benda uji diletakkan di atas rol penumpu yang jaraknya 0,8 kali panjang benda uji. Agar
diperoleh peletakan yang rata, antara permukaan benda uji dan rol penumpu dapat diberi
lapisan karet yang tebalnya antara 1 dan 2mm. Rol pelentur diletakkan tepat di tengah-tengah
jarak tumpuan.

2. Benda uji diberi beban lentur secara teratur dengan kecepatan 1kg per sekon sampai benda
uji patah.

3. Ukur tebal benda uji pada penampang patahan dan hitung tebal rata-rata masing-masing
benda uji dengan memperhitungkan pula adanya lekukan-lekukan karena pencetakan.

Kuat lentur = 3Pl/2bh2

Dimana:

P= beban patah, dalam kg

L= jarak tumpuan, dalam cm

B= lebar benda uji, dalam cm

H= tebal rata-rata, dalam cm


7. Syarat Mutu

Bar tile&dot tile yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, mempunyai
permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah
dirapikan dengan kekuatan jari tangan.
Paving block cacat yang disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam cara penanganan baik pada
saat pemuatan dan penurunan dapat diperhitungkan sebagai barang reject.

Bandung, 21 November 2016

Dibuat oleh,

Quality Control

Anda mungkin juga menyukai