Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

UJI BAHAN KONSTRUKSI SLUMP BETON

3.2 PEMERIKSAAN SLUMP BETON (CONCRETE SLUMP)

(SNI 03-1972-1990)

3.2.1 Maksud dan Tujuan Percobaan

Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan slump beton (concrete slump).

Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh angka slump beton, yang
merupakan ukuran kekentalan beton segar.

Ruang Lingkup
Pengujian ini dilakukan terhadap beton segar yang mewakili campuran
beton. Hasil pengujian ini digunakan dalam pekerjaan :
a) Perencanaan campuran beton;
b) Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pengecoran.

3.2.2 Teori Dasar


Slump beton ialah besaran kekentalan (viscocity)/plastisitas dan kohesif
dari beton segar. Tingkat kemudahan pekerjaan berkaitan dengan tingkat
keenceran beton atau adukan beton. Semakin encer adukan beton maka
semakin mudah pekerjaan. Untuk mengetahui tingkat keenceran beton
biasanya dilakukan dengan pekerjaan slump beton. Semakin besar nilai slump
beton berarti adukan beton semakin encer, dan semakin mudah dikerjakan.
Dalam pemeriksaan ini slump yang digunakan berkisar antara 60-180 mm.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN
UJI BAHAN KONSTRUKSI SLUMP BETON

3.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pengujian ini ialah:
1. Cetakan berupa kerucut terpancung dengan diameter bagian bawah 20 cm,
bagian atas 10 cm, dan tinggi 30 cm seperti pada Gambar 2.2.3.1 berikut:

Gambar 3.2.3.1 Cetakan kerucut terpancung

2. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, ujung dibulatkan


dan sebaiknya dibuat dari baja tahan karat.

Gambar 3.2.3.2 Tongkat pemadat

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN
UJI BAHAN KONSTRUKSI SLUMP BETON

3. Pelat logam, dengan permukaan yang kokoh, rata dan kedap air

Gambar 3.2.3.3 Pelat logam

4. Sendok cekung dan spatula, digunakan untuk memasukkan campuran beton


ke dalam cetakan berbentuk kerucut.

Gambar 3.2.3.4 Senduk cekung dan spatula

5. Mistar ukur digunakan sebagai alat pengukur perbedaan tinggi cetakan


dengan tinggi rata-rata benda uji.

Gambar 3.2.3.5 Mistar

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN
UJI BAHAN KONSTRUKSI SLUMP BETON

3.2.4 Benda Uji


Pengambilan benda uji harus dari contoh beton segar yang mewakili
campuran beton.

3.2.5 Prosedur Percobaan


Untuk melaksanakan pengujian slump beton harus melalui beberapa
tahapan sebagai berikut :
1. Membasahi cetakan kerucut dan pelat dengan kain basah,
2. Meletakkan cetakan kerucut di atas pelat dengan kokoh,
3. Mengisi cetakan kerucut sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis
tiap lapis berisi kira-kira 1/3 tinggi cetakan. Setiap lapis lalu menusuk
dengan tongkat pemadat sebanyak 25 tusukan secara merata. Tongkat harus
masuk sampai lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan. pada lapisan pertama
penusukan bagian tepi tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan
cetakan,
4. Selanjutnya, meratakan permukaan benda uji dengan tongkat dan
menyingirkan semua sisa benda uji yang jatuh di sekitar cetakan, kemudian
mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus ke atas. Seluruh pengujian
mulai dari pengisian sampai cetakan diangkat harus selesai dalam jangka
waktu 2,5 menit,
5. Membalikkan cetakan dan meletakkan perlahan-lahan disamping benda uji,
mengukur slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan
dengan tinggi rata-rata benda uji.

3.2.6 Pengukuran Slump


Pengukuran slump harus segera dilakukan dengan cara mengukur tegak
lurus antara tepi atas cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji. Agar
mendapatkan hasil yang lebih teliti dilakukan dua kali pemeriksaan dengan
adukan yang sama dan dilaporkan hasil rata-rata.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS


LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN
UJI BAHAN KONSTRUKSI SLUMP BETON

3.2.7 Perhitungan
Besar slump = tinggi cetakan – tinggi benda uji
Diketahui data sebagai berikut :
Tinggi benda uji sebelum pengujian (a) = 30 cm atau 300 mm
10 cm

10 cm

30 cm

20 cm

20 cm

A)Gambar
alat 2.2.7.1 Sketsa tinggi awal benda uji dalam cetakan
Tinggi benda uji setelah pengujian B)(b)
pemeriksaan = 20+cm atau 200 mm
Kerucut
C) Kondisi Slump
Slump ( kerucut benda Uji
10 cm Abhram)

10 cm
30 cm

20 cm

20 cm
Gambar 2.2.7.2 Sketsa tinggi benda uji setelah pengujian slump
A) alat
pemeriksaan Slump =B)AKerucut
–B +
C) Kondisi Slump
Slump ( kerucut benda Uji = 100 mm (10 cm)
= 300 – 200
Abhram)

3.2.8 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai


berikut :

1. Tinggi slump yang diperoleh dari suatu campuran tergantung pada


komposisi campuran beton yang dibentuk.
2. Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai slump sebesar 100 mm (10 cm). Nilai
yang didapatkan sesuai dengan nilai slump beton normal yang ditargetkan
yaitu berada pada nilai 60 mm – 180 mm.

KELOMPOK 11 / INTERNATIONAL CLASS

Anda mungkin juga menyukai