Anda di halaman 1dari 19

Metode Pengujian Slump

Beton
Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak)dari
campuran
beton
segar(fresh
concrete)untuk
menentukan
tingkatworkabilitynya.Kekakuan dalam suatu campuran beton
menunjukkan berapa banyak air yang digunakan.
Hasil pengujian slump beton di gunakan dalam pekerjaan :
1. Perencanaan campuran beton
2. Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.
Pengertian Slump Beton ialah kekentalan (viscocity) / plastisitas dan
kohesif dari beton segar.

Cara Pelaksanaan Uji Slump


Beton
Peralatan :

1)

2)

3)
4)
5)

Cetakan dari logam tebal minimal 1,2


mm berupa kerucut terpancung (cone)
dengan diameter bagian bawah 203 mm,
bagian atas 102 mm, dan tinggi 305 mm;
bagian bawah dan atas setakan terbuka
Tongkat pemadat dengan diameter 16
mm, panjang 600 mm, ujung dibulatkan
dibuat dari baja yang bersih dan bebas
dari karat
Pelat logam dengan permukaan yang
kokoh, rata dan kedap air
Sendok cekung tidak menyerap air
Mistar ukur

Kerucut Uji

Pengambilan benda uji harus dari contoh beton segar yang


mewakili campuran beton

Cara Pengujian
1)
2)
3)

4)

5)

Basahilah cetakan dan pelat dengan kain basah


Letakan cetakan di atas pelat dengan kokoh
Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar
dalam 3 lapis; tiap lapis berisi kira-kira 1/3 isi
cetakan; setiap lapis ditususk dengan tongkat
pemadat sebanyak 25 tusukan secara merata;
tongkat harus masuk sampai lapisan bagian
bawah tiap-tiap lapisan; pada lapisan pertama
penusukan lapisan tepi tongkat dimiringkan
sesuai dengan kemiringan cetakan
Segera setelah selesai penusukan, ratakan
permukaan benda uji dengan tongkat dan semua
sisa benda uji yang jatuh di sekitar cetakan harus
disingkirkan;
kemudian
cetakan
diangkat
perlahan-lahan tegak lurus ke atas; seluruh
pengujian mulai dari pengisian sampai cetakan
diangkat harus selesai dalam jangka waktu 2,5
menit;
Balikkan cetakan dan letakkan perlahan-lahan di
samping benda uji; ukurlah slump yang terjadi
dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan

Pemadatan

Mengangkat
Kerucut

Mengukur Tinggi
Slump

Perhitungan Nilai Slump


NILAI SLUMP = Tinggi cetakan - tinggi ratarata benda uji
Bentuk Slump akan berbeda sesuai dengan kadar airnya.

Gambar 1 : Collapse / runtuh


Keadaan ini disebabkan terlalu banyak air/basah sehingga campuran dalam cetakan
runtuh sempurna. Bisa juga karena merupakan campuran yang workabilitynya tinggi
yang diperuntukkan untuk lokasi pengecoran tertentu sehingga memudahkan
pemadatan,
Gambar 2 : Shear
Pada keadaan ini bagian atas sebagian bertahan, sebagian runtuh sehingga berbentuk
miring, mungkin terjadi karena adukan belum rata tercampur.
Gambar 3 : True
Merupakan bentuk slump yang benar dan ideal.

Metode Pengujian Berat


Besi Beton
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete)
serta banyaknya semen per meter kubik beton.
Berat isi adalah berat segar per satuan isi.

Cara Pelaksanaan Uji Berat Besi


Beton
Peralatan :
1) Timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari beton
2) Tongkat pemadat, dengan diameter 16 mm,panjang 600
mm,ujung dibulatkan dibuat dari baja yang bersih dan bebas dari
karat;
3) Alat perata;
4) Takaran
bentuk silinder dengan kapasitas dan penggunaan
Kapasitas
6 liter, ukuran maksimal agregat kasar 25 mm
sebagai
berikut
Kapasitas 10: liter, ukuran maksimum agregat kasar 37,5 mm
Kapasitas 14 liter, ukuran maksimum agregat kasar 50 mm
Kapasitas 28 liter, ukuran maksimum agregat kasar 75 mm.

Cara Pengujian :
1) Isilah takaran dengan benda uji 3 lapis;
2) Tiap-tiap lapis dipadukan dengan 25 kali tusukan secara merata. Pada
pemadatan lapis pertama,tongkat tidak boleh mengenai dasar takaran;pada
pemadatan lapisan kedua dan ketiga,tongkat boleh masuk sampai kira-kira 25,4
mm dibawah lapisan sebelumnya; untuk takaran 20 liter dilakukan penusukan
50 kali secara merata pada tia-tiap permukaan lapisan.
3) Setelah selesai pemadatan,ketuklah sisi takaran perlahan-lahan sampai tidak
tampak gelembung-gelembung udara pada permukaan serta rongga-rongga
bekas tusukan tertutup;kadar udara dari beton tidak ditentukan;
4) Ratakan permukaan benda uji dan tentukan beratnya.

Perhitungan :
Berat
isi beton, D = .............................(1)

Keterangan :
W = berat benda uji ( kg )
V = isi takaran ( liter )
Banyaknya beton untuk campuran satu sak
semen
Y = x 0,001 (m3 / sak ) .....................(2)
Keterangan :
Y : berat total bahan campuran beton per sak
semen ( kg )
Banyaknya semen per m3 beton : 1/Y
( sak/m3 ).........(3)

Metode Pengujian Kuat Tekan Beton


Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini
untuk menentukan kuat tekan (compressive strength) beton dengan
benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring)
di laboratorium maupun di lapangan.
Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas,
yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan
gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Hasil pengujian slump beton di gunakan dalam pekerjaan :
1. Perencanaan campuran beton
2. Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.

Cara Pelaksanaan Uji Kuat Tekan Beton


Prosedur Pengujian
Beton :

Perhitungan :

Metode Pengujian Pengambilan


Contoh untuk Beton Segar
1. Beton segar
adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai beberapa
saatkarakteristiknya tidak berubah (masih plastis danbelum terjadi
pengikatan)
2. Pengayakan beton basah
adalah proses pemisahan agregat yang lebih besar dariukuran yang
ditentukan dari campuran beton segar dengan cara penyaringan
menurutukuran saringan yang ditentukan, agar agregatyang tidak
sesuaidapat dipisahkan

Cara Pelaksanaan Uji Pengambilan


Contoh Untuk Campuran Beton Segar
Peralatan :
1)
2)
3)

Saringan dengan ukuran menurut


standar
Peralatan saringan basah berikut
mesin penggetar dengan cara
normal maupun mekanis
Alat alat manual

Cara Pelaksanaan Uji Pengambilan


Contoh Untuk Campuran Beton Segar
Pelaksanaan :
1) Contoh campuran beton segar pertama dan terakhir diambil dalam selang
waktu tidakboleh dari 15 menit
2) Masing-masingcontoh
campuranbeton
segardibawa
ketempat
pengujianbeton segaratau ke tempat pembuatan beton uji, kemudian contohcontoh digabungkan dan diadukkembali dengan sekop dengan jumlah
minimum yang diperlukan untuk mendapatkankeseragaman adukan dan
pelaksanaannya dalam batas waktu yang diijinkan sesuai pada butir
3) Pengujian slump atau kadar udara atau keduanya dimulai paling lama 5 menit
setelahpengadukan kembali contoh campuran beton segar,sedangkan
pembentukan benda ujiuntuk uji kekuatan, dilakukan paling lama 15 menit
setelah semua contoh campuransegar teraduk kembali dengan merata
4) Contoh benda uji harus dibuat secepat mungkin dan dijaga dari pengaruh
sinar matahari,angin dan pengaruh lain yang dapat mempercepat
penguapan.

Metode Pengujian Kuat Tarik Belah


Beton
Metode pengujian ini mencangkup cara penentuan kuat tarik belah benda uji

yang dicetak berbentuk silinder atau beton intiyang diperoleh dengan cara
pengeboran
Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan
geser dari komponen struktur yang terbuat dari beton yang menggunakan
agrerat ringan
Istilah dalam pengujian kuat tarik belah beton :
1) Kuat tarik belah benda uji beton
berbentuk silinder
2) Kuat tarik belah bena ujin beton inti
3) Beton Ringan
4) Benda uji beton inti
5) Beton keras
6) Pascal
7) Mega Pascal
8) Newton
9) Kilo newton

Peralatan pengujian kuat tarik belah beton :


1)
2)
3)

Mesin Uji Tekan


Pelat atau batang penekan tambahan
Bantalan bantu pembebanan

Prosedur pengujian kuat tarik belah beton :


1)
2)
3)
4)

Pemberian tanda pada benda uji


Peralatan bantu perletakan benda uji pada posisi uji
Pengukuran
Perletakkan benda uji pada posisi uji dengan berpedoman pada tanda garis tengah
pada kedua ujung
5)
Perletakkan benda uji pada posisi uji dengan menggunakan peralatan bantu
perletakkan benda uji
Kecepatan pembebanan konstan berkisar antara 0,7 hingga 1,4 Mpa per menit.

Perhitungan kuat tarik belah :


Fct = 2P
LD
Dengan pengertian :
Fct = kuat tarik belah dalam MPa
P
=
beban uji maksimum (bebean belah / hancur)
dalam newton (N) yang ditunjukkan mesin uji tekan
L =
panjang benda uji dalam mm
D =
diameter benda uji dalam mm

Metode Pengambilan dan Pengujian


Beton Inti
Metode pengujian ini mencangkup cara pengambilan beton inti dan
penentuan kuat tekannya
Pekerjaan pengambilan contoh uji beton inti terdiri dari :
1) Pengeboran beton inti
2) Pengambilan beton inti & lubang
pengeboran
3) Pemeriksaan beton inti
4) Pengukuran panjang beton inti
5) Penandaan beton inti
6) Pengiriman beton inti ke laboraturium
disertai laporan pengmabilan uji beton inti

Metode Pembuatan dan Perawatan


Benda Uji Beton Di Laboraturium
Metode pengujian ini mencangkup cara penentuan kuat tarik belah benda uji

yang dicetak berbentuk silinder atau beton intiyang diperoleh dengan cara
pengeboran
Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan
geser dari komponen struktur yang terbuat dari beton yang menggunakan
agrerat ringan
Istilah dalam pengujian kuat tarik belah beton :
1) Kuat tarik belah benda uji beton
berbentuk silinder
2) Kuat tarik belah bena ujin beton inti
3) Beton Ringan
4) Benda uji beton inti
5) Beton keras
6) Pascal
7) Mega Pascal
8) Newton
9) Kilo newton

Anda mungkin juga menyukai