BETON
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Laboratorium Perkerasan
Jalan yang diampu oleh:
M.T.
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
I. TUJUAN.......................................................................................................2
II. DASAR TEORI.......................................................................................2
III. PERALATAN PENGUJIAN..................................................................3
IV. LANGKAH PENGUJIAN......................................................................4
V. HASIL PENGUJIAN..................................................................................6
VI. ANALISIS DATA....................................................................................9
VII. KESIMPULAN........................................................................................9
VIII. REFERENSI.........................................................................................9
1
I. TUJUAN
Tujuan uji kuat tekan beton adalah untuk mengetahui kapasitas beton dalam
menahan beban aksial tekan. Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk
mengetahui kuat tekan masing-masing benda uji atau dengan kata lain
pembebanan benda uji ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar beban yang
mampu ditahan oleh benda uji tersebut.
𝑷 𝑷 ∑ 𝒇𝒄𝟏𝒊
𝝈= ; 𝒇𝒄 = ; 𝒇′𝒄𝒓 = 𝝈
𝑨 𝑨 𝒏
Dimana:
2
A = Luas bidang tekan [cm2]
1. Mesin Penekan
2. Timbangan
3. Jangka Sorong
3
4. Belerang
5. Spidol
1. Pengujian kuat tekan beton dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada umur beton
7 hari dan umur beton 28 hari.
2. Beton yang sudah direndam dalam air selama 6 hari dikeluarkan dari kolam
dan dibiarkan mongering selama 24 jam. Ambil sebanyak 3 buah sampel, lalu
tuliskan dengan spidol untuk membedakan masing-masing sampel.
4
3. Setelah beton silinder cukup kering (namun tetap dalam keadaan lembab dan
pada suhu ruang), ukur Kembali dimensinya, yaitu rata-rata diameter atas dan
bawahnya, serta tingginya. Lalu hitung luas bidang atasnya menggunakan
rumus lingkaran.
5
8. Operasikan mesin untuk memberikan pembebanan secara bertahap pada beton.
10. Untuk mendapatkan nilai kuat tekannya, bagi beban tersebut dengan luas
penampang beton.
12. Lakukan langkah yang sama pada pengujian kuat tekan beton pada umur
beton 28 hari. Prediksi hasil kuat tekan beton pada umur 28 hari meningkat
65% dari kuat tekan beton umur 7 hari.
V. HASIL PENGUJIAN
Berikut merupakan data hasil pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan:
a. Hasil Pembebanan
6
Tabel 1. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari
7
b. Sketsa Gambar/Tipe bentuk Kehancuran
Sketsa gambar tipe/bentuk kehancuran adalah sebagai berikut:
Sumber : SNI 1974-2011
Keterangan:
1. Bentuk kehancuran kerucut
2. Bentuk kehancuran kerucut dan belah
3. Bentuk kehancuran kerucut dan geser
4. Bentuk kehancuran geser
5. Bentuk kehancuran sejajar sumbu tegak
8
Data statistic 28 hari:
Kuat tekan rencana (fc) : 225 kg/cm2
Kuat tekan karakteristik (f’cr) : 224,5 kg/cm2
Kuat tekan rata-rata (f’cm) : 244,2 kg/cm2
Standar Deviasi : 6,5
VII. KESIMPULAN
Berikut merupakan kesimpulan yang dihasilkan dari pengujian titik nyala dan titik
bakar aspal:
1. Kuat tekan beton rata-rata (f’c) = 248,3 kg/cm2
2. Standar deviasi (S) = 6,5
3. Sampel beton memenuhi syarat dan spesifikasi sehingga layak untuk
digunakan.
VIII. REFERENSI
ASTM C.39: Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical
9
Concrete Specimens
ASTM C.31: Standard Practice for Making and Curing Concrete Test Specimens
in the Field
ASTM C.172: Standard Practice for Sampling Freshly Mixed Concrete.
BS 812:PART:1990: Testing Aggregates Method for Determination of Aggregate
SNI 03-1974-90: Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
10