Anda di halaman 1dari 20

BAB V

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN


5.1 Pengendalian dan Pengawasan Proyek
Pengendalian dan pengawasan proyek adalah suatu proses kegiatan dari
awal sampai akhir pada suatu proyek yang bersifat menjamin adanya kesesuaian
antara rencana dan hasil kerja serta melakukan tindakan-tindakan terhadap
penyimpangan yang dijumpai di lapangan atau selama pelaksanaan, baik mengenai
tenaga, bahan, peralatan, biaya, manajemen, waktu dan mutu.
Tujuan pengendalian dan pengawasan proyek antara lain:
1. Agar hasil dari pelaksanaan proyek dapat sesuai dengan gambar rencana
proyek dan spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
3. Menekan biaya pelaksanaan seefisien mungkin.
4. Bertanggung jawab dan menjaga kualitas pekerjaan.
Beberapa hal yang ditinjau dalam pengendalian proyek ini adalah:
1. Pengendalian mutu material.
2. Pengendalian mutu peralatan.
3. Pengendalian mutu pelaksanaan.
4. Pengendalian waktu.
5. Pengendalian biaya.
6. Pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
7. Pengendalian tenaga kerja.
5.2 Pengendalian Mutu Material
Pengendalian mutu material di lapangan meliputi inspeksi dan tes,
pengendalian produk yang tidak sesuai, serta pengendalian catatan mutu. Bahan–
bahan yang diuji pada pekerjaan struktur bawah pada proyek ini adalah :
5.2.1 Tiang Pancang Pracetak
Tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi untuk proyek Penataan Situ
Cipondoh dengan mutu K500 dan menggunakan model pancang mini pile yang
diproduksi oleh PT Adhimix PCI. Setiap tiang pancang mempunyai panjang 9-12
meter. Ujung dari Lower tiang pancang berbentuk persegi. mini pile adalah tiang
paling tua yang digunakan di dunia, ini adalah tiang pancang besar dan oleh karena
itu luas penampangnya selalu sama untuk panjang tiang keseluruhan. Jumlah yang
akan dipancang sebanyak 143 titik yang seluruhnya menggunakan tiang pancang
dengan model mini pile seperti pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Tiang pancang


Untuk pemilihan panjang tiang pancang sendiri ditentukan dari pihak
perencana. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam pemilihan panjang tiang
pancang yakni dari segi biaya, waktu, dan safety pekerjaanya. Pada proyek ini
menggunakan tiang pancang 9 meter.
Pada dasarnya tiang pancang yang dibuat di pabrik melalui proses
pengawasan dan pengendalian mutu dari produsen tiang pancang sendiri.
Pengawasan dilakukan sendiri oleh pihak kontraktor yang meliputi pemeriksaan
dimensi, bentuk dan kondisi tiang pancang apakah terdapat kecacatan dan masih
layak dipakai untuk pekerjaan pemancangan. Pihak kontraktor PT Legend Bukit
Kontruksi untuk proyek Penataan Situ Cipondoh mensyaratkan tiang pancang
dengan dimensi 40x40 dan panjang 9-12 m untuk mini pile. Kondisi tiang pancang,
panjang, dan dimensi yang tidak sesuai akan dilaporkan ke pihak penyuplai dan
diminta untuk segera diganti secepat mungkin, sehingga tidak menurunkan kualitas
dari mutu elemen struktur.
Gambar 5.2 Barcode tiang pancang

Gambar 5.3 Pengecekan dimensi tiang pancang berdasarkan hasil barcode


5.2.2 Ready Mix Concrete
Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu dilaksanakan
pengambilan sampel campuran beton untuk diuji dengan metode Slump Test.
Campuran beton juga dilakukan pengujian terhadap kuat tekan beton (Compression
Test) yaitu dengan Cylinder Test, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan.
Pelaksanaan pembuatan benda uji seperti pada Gambar 5.2 dilakukan oleh
PT Legend Bukit Kontruksi, atas persetujuan dan pengawasan pihak pengawas
lapangan.
1. Slump Test
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang
berhubungan dengan mutu beton. Dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan kerucut Abrams. Cara
pengujian :
a. Menyiapkan peralatan uji slump yaitu kerucut abrams
Gambar 5.4 Kerucut Abrams
b. Kerucut abrams diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak
menyerap air, biasanya menggunakan alas berupa tripleks atau seng
c. Adukan beton dimasukkan dalam tiga lapis yang kira-kira sama
tebalnya, dan setiap lapis ditusuk 25 kali dengan menggunakan
tongkat baja supaya adukan yang masuk dalam kerucut lebih padat
d. Adukan yang jatuh di sekitar kerucut dibersihkan, lalu permukaannya
diratakan dan kerucut ditarik vertikal dengan hati – hati, kemudian
dibuka dan diukur penurunan puncak kerucut terhadap tinggi semula
e. Hasil pengukuran inilah yang disebut nilai slump dan merupakan nilai
kekentalan dari adukan beton tersebut
f. Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat tidak
boleh digunakan.
Dari pengujian slump test tersebut akan didata apakah sesuai dengan
permintaan dari pihak kontraktor atau tidak. Pihak kontraktor PT Legend Bukit
Kontraktor untuk proyek Penataan Situ Cipondoh mensyaratkan nilai slump harus
sesuai dengan JMF (Job Mix Formula) dari supplier beton ready mix. Jika hasil
slump tidak memenuhi syarat maka beton akan dikembalikan karena tidak sesuai
dengan standar persyaratan yang telah ditentukan.
Secara umum konsistensi adukan campuran beton yang diklasifikasikan
menurut pengukuran pada uji slump test yang terjadi dapat dikelompokan seperti
yang tertera pada Tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Hasil uji slump test
Slump
No Jenis Struktur Umur Rencana Beton Quality (k)
(cm)
1 Pile cap 14 K-350 12,0
2 Pelat 14 K-350 13,0
3 Sloof 14 K-350 13,0

Gambar 5.5 Hasil uji slump test


2. Uji kuat tekan beton
Tes uji kuat tekan ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan maksimum
yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran.
Cara pengujian :
a. Menyiapkan 4 buah silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
b. Cetakan silinder diletakkan pada plat atas baja yang telah dibersihkan
dan sisi dalamnya diolesi minyak pelumas seperlunya untuk
mempermudah pelepasan beton dari cetakannya.
c. Memasukkan adukan beton yang dipakai pada pengujian slump test ke
dalam cetakan yang dibagi dalam tiga lapisan yang sama lalu
menusuk– nusuk beton segar sebanyak 25 kali tiap lapisan seperti pada
Gambar 5.4.
Gambar 5.6 Pembuatan sampe uji kuat tekan beton
d. Meratakan bagian atas dan memberi kode tanggal pembuatan.
e. Mendiamkan selama 24 jam lalu direndam dalam air (curing) selama
waktu tertentu,kemudian diserahkan ke laboratorium dan di tes
dengan mesin compressor untuk dilakukan pengetesan beton.
f. Benda uji tersebut di uji pada umur 7 hari, ditekan dengan alat tekan
uji beton di laboratorium untuk didapatkan nilai kekuatannya.
Pelaksanaan pengujian kuat tekan beton dilaksanakan di Laboratoium Beton
Universitas Indonesia untuk ready mix. Pengujian tersebut disaksikan oleh pihak
kontraktor (PT Legend Bukit Konstruksi) dan pihak konsultan (PT Buana Cakra
Konsultan). Setiap benda uji diberi identifikasi berupa nama proyek, lokasi
pengecoran, mutu beton, dan nomor urut benda uji.
Adapun proses pengujian kuat tekan beton yang dilakukan di Laboratorium
Universitas Indonesia Beton sebagai berikut:
a. Beton yang akan di uji sebelumnya ditimbang terlebih dahulu untuk
mengetahui berat beton tersebut.
b. Meletakkan dan mengatur posisi benda uji pada mesin secara sentris
sesuai tempat yang tepat pada mesin uji kuat tekan beton. Setelah itu,
masukan data dari beton tersebut ke dalam data input dari mesin.
c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur, kemudian
mencatat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda
uji.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak kontraktor tentang
pengujian yang dilaksanakan oleh pihak supplier di Laboratorium Beton
Universitas Indonesia. Hasil dari uji tekan tersebut nantinya harus diserahkan
kepada pihak kontraktor (contoh hasil uji tekan beton terlampir). Hasil pengujian
yang diserahkan oleh pihak supplier nantinya akan dicocokan dengan hasil
pengujian dari instansi lain oleh pihak kontraktor. Apabila terjadi perbedaan dari
kedua hasil pengujian tersebut maka patut dipertanyakan dan pihak supplier harus
dapat mempertanggungjawabkan hal tersebut.

Gambar 5.7 Hasil uji kuat tekan beton


5.2.3 Baja
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap baja tulangan dilakukan dengan
pemeriksaan secara visual, atau pengamatan secara langsung terhadap baja tulangan
yang telah dipesan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengecek jumlah tulangan
yang dipesan dan spesifikasi baja tulangan tersebut, apakah sesuai dengan
spesifikasi dan jumlah yang dipesan atau tidak. Pada dasarnya baja tulangan yang
dibuat di pabrik melalui proses pengawasan dan pengendalian mutu dari produsen
baja sendiri. Pengawasan dilakukan sendiri oleh pihak kontraktor yang meliputi
pemeriksaan dimensi, bentuk dan kondisi tulangan apakah berkarat atau masih
layak dipakai untuk penulangan. Kondisi tulangan dan dimensi yang tidak sesuai
akan dilaporkan ke pihak penyuplai dan diminta untuk segera diganti secepat
mungkin, sehingga tidak menurunkan kualitas dari mutu elemen struktur.
Pada proyek Penataan Situ Cipondoh baja tulangan terdiri dari beberapa
diameter yang terdiri dari diameter D16mm dan D19mm. Pengujian yang dilakukan
adalah uji tarik. Setiap pengiriman baja tulangan 100 ton harus diambil secara acak
2 (dua) benda uji untuk setiap jenis ukuran diameter yang berbeda. Pengambilan
contoh ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur, dan diawasi oleh pengawas.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan kemudian
dilakukan pengujian kuat tarik. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium
Universitas Indonesia. Tujuan dilakukannya pengujian tersebut adalah agar baja
tulangan yang digunakan memiliki kualitas yang baik serta sesuai dengan SNI
2052:2017 tentang baja tulangan beton.

Gambar 5.8 Laporan hasil uji kuat tarik benda baja beton
5.3 Pengendalian Mutu Peralatan
Pada proyek Penataan Situ Cipondoh, setidaknya ada dua kebijakan yang di
terapkan oleh pihak kontraktor sebagai bentuk pengendalian dan pengawasan
mereka terhadap mutu peralatan. Diantaranya adalah :
1. Kalibrasi alat.
Kalibrasi ini bertujuan untuk mencapai keselarasan pengukuran dan
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mamputelusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran
dan/atau internasional. Adapun manfaat kegiatan kalibrasi secara umum
adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri
pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki,
b. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan
oleh alat ukur.
2. Kelayakan alat.
Kebijakan kedua yang diterapkan kontraktor pada proyek ini adalah
diharuskannya setiap alat yang digunakan pada proyek ini untuk
memiliki surat izin alat (SIA). kebijakan ini sejalan dengan peraturan
yang dikeluarkan pemerintah mengenai surat izin tersebut, yaitu tertuang
dalam PER.09/MEN/VII/2010 dan PER.05/MEN/1985, perlu adanya
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja setiap tenaga kerja
yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan
pesawat atau angkat dan pesawat angkut.
Pada umumnya dikatakan bahwa alat angkat dan alat angkut adalah suatu
peralatan yang sangat digunakan untuk proses perusahaan industri
khususnya dalam melakukan pemindahan barang.
5.4 Pengendalian Mutu Hasil Kerja
Setiap proyek tentu bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang
sesuai dengan perencanaan, tentunya owner atau pengguna jasa kontraktor yang
bersangkutan ingin mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan. Namun tak
dapat dipungkiri ada beberapa hal tak terduga yang dapat terjadi diluar
perencanaan, maka dari itu diperlukan pengendalian mutu hasil kerja.
Pengendalian mutu hasil kerja dapat dilakukan oleh sebuah tim yang
dikepalai oleh seorang manager. Sebelum proyek dimulai, tim hendaknya sudah
dibentuk dan dilakukan penunjukan untuk mengepalai tim. Orang yang ditunjuk
untuk menjadi manager harus disetujui oleh pemberi proyek. Manager
pengendalian mutu pekerjaan ini nantinya akan melaporkan pekerjaan-pekerjaan
secara langsung kepada manager utama.
Pengendalian mutu dalam sebuah proyek terdiri dari tiga langkah utama
yaitu perencanaan mutu hasil pekerjaan, pengendalian mutu hasil pekerjaan, dan
peningkatan kualitas.
Pada langkah perencanaan mutu hasil pekerjaan dilakukan identifikasi
terhadap kebutuhan konsumen, kemudian dibuatlah rancangan proyek yang sesuai
kebutuhan konsumen dan rancangan proses pembuatan proyek sesuai dengan
rancangan proyek.
Pada langkah pengendalian mutu hasil pekerjaan, dilakukan identifikasi
faktor-faktor yang harus diperhatikan, mengembangkan metode pengukuran mutu,
mengembangkan standar, dan mengembangkan alat pengendalian mutu.
Pada langkah peningkatan kualitas, dilakukan tindakan yang diperlukan bila
terjadi ketidaksesuaian antara kondisi standar dan kondisi aktual di lapangan.
Tindakan ini bisa berupa penyesuaian ataupun perbaikan.
Tim pengendalian mutu sebaiknya juga memiliki pedoman teknis
pengendalian mutu yang disusun dengan cermat dan tentunya disepakati bersama.
Adapun pedoman teknis pengendalian mutu ini berisi latar belakang dan pengertian
pengendalian mutu dalam proyek, prosedur pengendalian mutu, strategi
pengendalian mutu, sasaran pengendalian mutu, metodologi yang digunakan,
tahapan pengendalian mutu, dan evaluasi kinerja. Pedoman teknis pengendalian
mutu ini dapat dilengkapi pula dengan bagan atau skema alur pengendalian mutu
dan alur pelaporan pengendalian mutu.
Pengendalian mutu hasil pekerjaan pada proyek Penataan Situ Cipondoh ini
adalah hal yang wajib agar pada setiap pekerjaan mendapatkan hasil yang sesuai
dengan perencanaan.
5.4.1 Pekerjaan Pemancangan
Pengendalian pemancangan dilakukan dengan pengadaan monitoring saat
dilakukan proses pemancangan. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dengan teliti
proses pemancangan agar apabila terjadi permasalahan dapat diatasi dengan tepat
dan cepat. Hal-hal yang dimonitor antara lain tanggal produksi tiang pancang,
tanggal pemancangan, posisi titik pancang, kedalaman pemancangan. Berikut
adalah salah satu hasil monitoring pekerjaan pamancangan yang dapat dilihat pada
Gambar 5.9

Gambar 5.9 Hasil monitoring pemancangan


Pada saat pekerjaan pemancangan harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1. Tiang pancang telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa


vertikalitasnya dari 2 arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi
kemiringan mengikuti ketentuan spesifikasi alat dan spesifikasi teknis –
pemeriksaan boleh dilakukan dengan pendulum/bandul, selama kondisi
angin tidak terlalu besar dan tidak mengganggu posisi bandul (harus bisa
diam/stabil).
2. Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer dan ladder alat
pancang – jika tidak sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah –
dipantau berkala oleh operator alat pancang dan helper.
3. Counter harus mencatat jumlah pukulan per 0,5 m’ atau per 1 m’.
4. Kelurusan/vertikalitas tiang pancang selama pemancangan harus selalu
dipantau oleh helper operator dan jika terjadi pergeseran vertikalitas atau
tiang menjadi miring, maka harus dihentikan dulu pemancangannya :
a. Jika masih memungkinkan, tiang pancang diatur supaya vertikal
kembali.
b. Jika sudah tidak memungkinkan penyesuaian tiang pancang,
dilakukan penyesuaian sumbu jatuh hammer supaya sejajar dengan
kemiringan sumbu tiang dan jika kemiringan bertambah semakin
parah di luar toleransi, pemancangan dihentikan.
5. Selama pelaksanaan pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak
boleh lebih dari 2,5 m' kecuali atas persetujuan khusus Konsultan
Pengawas -- namun tidak boleh lebih dari 3 m' dalam segala kondisi
pelaksanaan.
6. Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan
tiang.
7. Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk
ditembus dengan tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi
spesifikasi material.
5.4.2 Pekerjaan Pengecoran
Pengendalian pengecoran dilakukan dengan cara diadakanya pihak
konsultan pada saat pekerjaan pengecoran dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
mengawasi dengan teliti proses pengecoran agar jika terjadi masalah dapat diatasi
dengan cepat dan juga mengawasi pekerjaan pengecoran agar pekerjaan pengecoran
sesuai dengan metode pelaksanaan. berikut ini pengawasan yang dilakukan pada
saat pengecoran dilakukan tertera pada Gambar 5.10

Gambar 5.10 Pengawasan pada saat pengecoran


Pada saat pekerjaan pengecoran dilakukan terdapat bentuk pengawasan
pekerjaan pengecoran seperti berikut ini:

1. Kebersihan area pengecoran


Area yang akan di cor harus benar-benar bersih dari sampah sisa proses
bekisting dan hasil sampah dari proses penulangan, dipastikan tidak ada
sampah seperti triplek, kawat besi, daun, dan sampah plastik sisa
pemakaian oleh pekerja. Sampah-sampah tersebut tidak boleh ada pada
area pengecoran, karena bila sampah itu tertanam oleh campuran cor
akan mengurangi mutu beton pada saat beton telah kering.
2. Proses Pengecoran
Pengawasan juga harus dilaksanakan selama berlangsungnya proses
pengecoran. Pengawasan yang dilakukan meliputi apakah penggunaan
vibrator sudah dilaksanakan dengan benar dan tidak terjadi rongga udara,
pemberian lem beton pada beton lama serta elevasi beton yang sesuai
dengan perencanaan menggunakan waterpass. Seperti yang tertera pada
Gambar 5.11

Gambar 5.11 Pengecekan elevasi menggunakan waterpass


5.5 Pengendalian Laporan Pekerjaan
Selama proses pekerjaan, kontraktor harus menyampaikan pertanggung
jawaban hasil pekerjaan dalam bentuk laporan pekerjaan karena owner akan
membayar proyek berdasarkan progress. Laporan yang dibahas berhubungan
dengan pekerjaan yang terdiri dari laporan harian, mingguan dan bulanan.
5.5.1 Laporan Harian
Laporan harian berisi tentang beberapa item sebagai berikut:
1. Nama owner, konsultan manajemen konstruksi, kontraktor pelaksana
dan tanggal pembuatan laporan.
2. Peralatan yang digunakan
3. Kegiatan yang dilaksanakan
4. Hasil kegiatan yang dilakukan.
5. Jenis bahan yang masuk diterima dan ditolak
6. Masalah yang terjadi
7. Solusi dari masalah yang terjadi
8. Waktu pelaksanaan
9. Keadaan cuaca
10. Catatan
11. Nama dan tanda tangan manajemen kontruksi dan kontrak
5.5.2 Laporan Mingguan
Laporan mingguan berisi tentang beberapa item sebagai berikut:
1. Nama Proyek
2. Lokasi Proyek
3. Minggu berjalan proyek
4. Periode
5. Pemberian tugas
6. Paket pekerjaan
7. Uraian pekerjaan
8. Bobot pekerjaan
9. Prestasi pekerjaan sampai dengan minggu lalu
10. Deviasi
11. Nama dan tanda tangan pihak owner, kontraktor dan konsultan
5.5.3 Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi tentang beberapa item sebagai berikut:
1. Nama proyek
2. Lokasi proyek
3. Periode
4. Pemberi tugas
5. Konsultan perencana
6. Konsultan pengawas
7. Kontraktor pelaksana
8. Laporan umum proyek
9. Aktivitas pekerjaan lapangan
10. Progres pekerjaan lapangan
11. Kurva S
12. Laporan bulanan K3L
13. Lampiran-lampiran
14. Nama dan tanda tangan konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana
5.5.4 Kurva S
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan pada proyek dapat diukur dengan
kurva-S. Kurva-S merupakan grafik yang bertujuan untuk memberi gambaran
kemajuan pekerjaan suatu proyek dimana sumbu horizontal menunjukkan waktu
dan sumbu vertikal menunjukan persentase kemajuan suatu proyek. Kemajuan
proyek sendiri biasanya diukur berdasarkan terpenuhinya kriteria-kriteria dari
proyek itu sendiri.
Kriteria suatu proyek yang baik adalah tepat waktu, tepat mutu, tepat
metode, tepat biaya dan ramah bagi lingkungan. Pelaksanaan suatu proyek
pembangunan dapat berjalan lancer dan tanpa kendala serta memenuhi kriteria
merupakan harapan bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek, tetapi pada
kenyataanya kadang-kadang muncul beberapa hal tak terduga yang memerlukan
penaganan segera dan setepat mungkin agar kelancaran jalannya proyek tidak
terganggu.
Dalam proyek Penataan Situ Cipondoh terdapat kurva-s rencana dan kurva-
s aktual, setelah melihat perbandingan kurva-s rencana dan kurva-s actual proyek
penataan situ cipondoh, proyek tersebut mengalami keterlambatan durasi dan bobot
yang belum dikerjakan pada saat telah mencapai 180 hari kerja yaitu sebesar 7,71%,
dapat dilihat pada Gambar 5.12 dan Gambar 5.13
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan : Penataan Situ Cipondoh
Lokasi : Penataan
KecamatanSitu
Cipondoh
Cipondoh
Kota Tangerang
Nomor Kontrak : 611.1/SP.23.5.1/PJSA-DPUPR/2022
Tanggal Kontrak : 14 Juni 2022
Nilai Kontrak : Rp. 24.222.000.000.-00
Waktu Pelaksanaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender

KONTRAK AWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN KONTRAK AWAL (SERAUS DELAPAN PULUH HARI KALENDER)

BULAN KE - 1 BULAN KE - 2 BULAN KE - 3 BULAN KE - 4 BULAN KE - 5 BULAN KE - 6 BULAN KE - 7


NO URAIAN PEKERJAAN SAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
VOLUME Harga Jumlah Harga BOBOT 14-Jun 23-Jun 1-Jul 8-Jul 16-Jul 23-Jul 1-Aug 8-Aug 16-Aug 23-Aug 1-Sep 8-Sep 16-Sep 23-Sep 1-Oct 8-Oct 16-Oct 23-Oct 1-Nov 8-Nov 16-Nov 23-Nov 1-Dec 8-Dec
%
s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
(Rp) (Rp) (%) 22-Jun 30-Jun 7-Jul 15-Jul 22-Jul 31-Jul 7-Aug 15-Aug 22-Aug 31-Aug 7-Sep 15-Sep 22-Sep 30-Sep 7-Oct 15-Oct 22-Oct 31-Oct 7-Nov 15-Nov 22-Nov 30-Nov 7-Dec 10-Dec
I Pekerjaan Persiapan
1 1 m2 Stake out trase saluran/infrastruktur (Baru) di lapangan M' 4,249.47 3,500.00 14,873,145.00 0.07 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
100.00
2 Mobilisasi Ls 1.00 404,930,000.00 404,930,000.00 1.86 0.309 0.309 0.309 0.309 99.68 0.309 0.309
3 Sosialisasi Ls 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00 0.02 0.02 99.36
4 Biaya Pelaksanaan K3 dan Covid 19 Ls 1.00 29,052,000.00 29,052,000.00 0.13 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
5 Pembuatan 1 m' pagar sementara dengan banner m2 279.10 325,500.00 90,846,044.44 0.42 0.21 0.21
6 Sewa Lahan Pembuangan Ls 1.00 125,000,000.00 125,000,000.00 0.57 0.57
Jumlah I 669,701,189.44
II Pekerjaan Galian Situ
1 1 m3 Galian tanah pada Pulau di Situ/Waduk/Danau m3 7,364.65 86,900.00 639,988,085.00 2.93 0.733 0.733 0.733 0.733
2 DT angkut material atau hasil galian sejauh 3 Km m3 7,364.66 38,700.00 285,012,342.00 1.31 0.327 0.327 0.327 0.327
3 Timbunan: Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan m3 7,364.66 38,800.00 285,748,808.00 1.31 0.327 0.327 0.327 0.327
Jumlah II 1,210,749,235.00
III Pekerjaan Spot B dan Jogging Track
A Pekerjaan Struktur
1 Pengadaan minipile 40x40 cm (9 meter) m' 246.60 483,800.00 119,305,080.00 0.55 0.273 0.273
2 Per-m' penetrasi Tiang Beton ø 35cm atau kotak 35 x 35 cm m' 246.60 140,100.00 34,548,660.00 0.16 0.079 0.079
Pas. Pilecap Minipile 60 x 60 - 92.78
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 9.86 1,247,400.00 12,299,364.00 0.06 0.06
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 9.86 39,100.00 385,526.00 0.00 0.002
3 Kg 151.48 15,700.00 2,378,236.00 0.01 0.011
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 52.61 213,500.00 11,232,235.00 0.05 0.026 0.026
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 52.61 157,000.00 8,259,770.00 0.04 0.019 0.019
-
1 Pengadaan Sheetpile W-400; lebar 1,0 m' 972.00 1,005,500.00 977,346,000.00 4.48 2.24 2.239
2 Per-m' penetrasi Tiang Beton m' 972.00 140,100.00 136,177,200.00 0.62 0.312 0.312
Pas. Pilecap Sheet Pile 60 x 80 - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 94.08 1,247,400.00 117,355,392.00 0.54 0.54
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ 94.08 39,100.00 3,678,528.00 0.02 0.02
3 kg 8,718.17 15,700.00 136,875,269.00 0.63 0.63
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 392.00 213,500.00 83,692,000.00 0.38 0.192 0.192
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 392.00 157,000.00 61,544,000.00 0.28 0.141 0.141
Pas. Balok Induk 30x50 (B1) - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 29.40 1,247,400.00 36,673,560.00 0.17 0.17
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ 29.40 39,100.00 1,149,540.00 0.01 0.01
3 kg 5,394.03 15,700.00 84,686,271.00 0.39 0.39
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 254.80 213,500.00 54,399,800.00 0.25 0.25
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 254.80 157,000.00 40,003,600.00 0.18 0.18
Pas. Balok Induk 30x50 (B2) - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 39.00 1,247,400.00 48,648,600.00 0.22 0.22 82.89
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 39.00 39,100.00 1,524,900.00 0.01 0.01
3 kg 7,101.92 15,700.00 111,500,144.00 0.51 0.51
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 338.00 213,500.00 72,163,000.00 0.33 0.33
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 338.00 157,000.00 53,066,000.00 0.24 0.24
Pas. Balok Anak 25x40 (B3) - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 106.00 1,247,400.00 132,224,400.00 0.61 0.61
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 106.00 39,100.00 4,144,600.00 0.02 0.02
3 kg 26,342.39 15,700.00 413,575,523.00 1.90 1.90
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 1,249.50 213,500.00 266,768,250.00 1.22 1.22
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 1,249.50 157,000.00 196,171,500.00 0.90 0.90
6 Pengadaan Plat dueker T=20 cm unit 392.00 2,252,300.00 882,901,600.00 4.05 2.02 2.02
7 1 m3 Cosntruction Joint Filler (elastis) m3 23.52 3,684,200.00 86,652,384.00 0.40 0.40
Pekerjaan Pagar Plat baja - -
1 Untuk pembesian pelat Kg 4,923.52 34,200.00 168,384,384.00 0.77 0.39 0.39
2 Pemasangan 1 m’ Pipa Galvanis Diameter 2 ” m' 1,176.00 248,700.00 292,471,200.00 1.34 0.67 0.67
3 Pengecatan 1 m2 permukaan baja galvanis secara semprot sistem 3 lapis lapis cat terakhir m2 369.50 260,800.00 96,365,600.00 0.44 0.22 0.22
4 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug m3 70.40 461,100.00 32,461,440.00 0.15 0.15
5 Pemasangan 1 m2 paving block warna tebal 8 cm m2 704.00 400,500.00 281,952,000.00 1.29 0.65 0.65
6 1m3 Timbunan Tanah atau urugan kembali tanah biasa/liat berpasir m3 70.56 197,100.00 13,907,376.00 0.06 0.06
7 Tanaman Rumput Gajah Mini m2 352.80 27,500.00 9,702,000.00 0.04 0.04
8 Tanaman Tabe Buya bh 25.00 757,500.00 18,937,500.00 0.09 0.09
9 Tanaman Palmae m2 25.00 1,715,000.00 42,875,000.00 0.20 0.20
10 Tanaman Lidah Mertua bh 150.00 7,400.00 1,110,000.00 0.01 0.01
11 Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup) m2 988.00 54,400.00 53,747,200.00 0.25 0.25
13 Lampu Taman bh 50.00 250,000.00 12,500,000.00 0.06 0.06
14 Lampu Penerangan Jalan / Jogging Track bh 89.20 1,750,000.00 156,100,000.00 0.72 0.72
15 Pasangan Pipa Instalasi air Bersih PVC 3/4" m 525.00 34,000.00 17,850,000.00 0.08 0.08
16 Sewa Ponton Bln 4.00 62,500,000.00 250,000,000.00 1.15 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
Pekerjaan Gapura - - 69.38
1 Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam s.d. 1 m m3 4.50 138,000.00 621,000.00 0.00 0.00
2 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug m3 0.15 461,100.00 69,165.00 0.00 0.00
3 Mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (setara 1 PC : 4 PP m3 1.46 1,000,500.00 1,460,730.00 0.01 0.01
d. Pas. Footplate - -
4 Beton Ready Mixed K 250 m3 1.20 1,127,400.00 1,352,880.00 0.01 0.01
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 1.20 39,100.00 46,920.00 0.00 0.00
5 Kg 251.68 15,700.00 3,951,376.00 0.02 0.02
6 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 4.80 188,800.00 906,240.00 0.00 0.00
e. Pas. Sloof 15x20 - -
7 Beton Ready Mixed K 250 m3 0.49 1,127,400.00 552,426.00 0.00 0.00
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 0.49 39,100.00 19,159.00 0.00 0.00
8 Kg 83.33 15,700.00 1,308,281.00 0.01 0.01 63.73
9 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 6.48 188,800.00 1,223,424.00 0.01 0.01
f. Pas. Kolom 30x30 - -
10 Beton Ready Mixed K 250 m3 1.89 1,127,400.00 2,130,786.00 0.01 0.01
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 1.89 39,100.00 73,899.00 0.00 0.00
11 Kg 268.34 15,700.00 4,212,938.00 0.02 0.02
12 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 25.20 188,800.00 4,757,760.00 0.02 0.02
g. Pek. Plat Beton Topi Gapura - -
13 Beton Ready Mixed K 250 m3 0.63 1,127,400.00 710,262.00 0.00 59.960.00
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 0.63 39,100.00 24,633.00 0.00 0.00
14 Kg 21.22 15,700.00 333,154.00 0.00 0.00
15 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 7.50 188,800.00 1,416,000.00 0.01 0.01
h. Pek. Dinding, Plesteran dan Acian - -
16 Mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (setara 1 PC : 4 PP) m3 39.67 1,000,500.00 39,689,835.00 0.18 0.18
17 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (Setara 1 PC : 4 PP) m2 39.67 71,400.00 2,832,438.00 0.01 0.01
18 1 m2 pekerjaan acian m2 39.67 45,900.00 1,820,853.00 0.01 0.01
19 Beton Ready Mixed K 250 m3 0.26 1,127,400.00 293,124.00 0.00 0.00
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 0.26 39,100.00 10,166.00 0.00 0.00
Pekerjaan Dinding Taman - -
20 Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam s.d. 1 m m3 9.38 138,000.00 1,294,440.00 0.01 54.85 0.01
21 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug m3 0.90 461,100.00 414,990.00 0.00 0.00
22 Mortar Tipe N (Setara campuran 1 PC : 4 PP) dengan Menggunakan Molen m3 7.04 1,238,400.00 8,718,336.00 0.04 0.04
d. Pas. Sloof 15x20 - - -
23 Beton Ready Mixed K 250 m3 1.13 1,127,400.00 1,273,962.00 0.01 0.01
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 1.13 39,100.00 44,183.00 0.00 0.00
24 Kg 192.69 15,700.00 3,025,233.00 0.01 0.01
25 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 15.01 188,800.00 2,833,888.00 0.01 0.01
e. Pas. Kolom Praktis 15x15 - - -
26 Beton Ready Mixed K 250 m3 0.58 1,127,400.00 653,892.00 0.00 0.00
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 0.58 39,100.00 22,678.00 0.00 0.00
27 Kg 97.00 15,700.00 1,522,900.00 0.01 0.01
28 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 15.36 188,800.00 2,899,968.00 0.01 0.01
e. Pas. Ring Balok 15x20 - - -
29 Beton Ready Mixed K 250 m3 1.13 1,127,400.00 1,273,962.00 0.01 0.01
Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 1.13 39,100.00 44,183.00 0.00 0.00
30 Kg 190.51 15,700.00 2,991,007.00 0.01 0.01
31 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 3/20 cm m2 20.64 188,800.00 3,896,832.00 0.02 0.02
f. Pek. Dinding, Plesteran dan Acian - - -
32 Mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (setara 1 PC : 4 PP m3 49.71 1,000,500.00 49,734,855.00 0.23 0.23
33 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (Setara 1 PC : 4 PP) m2 49.71 71,400.00 3,549,294.00 0.02 45.72 0.02
34 1 m2 pekerjaan acian m2 49.71 45,900.00 2,281,689.00 0.01 0.01
35 Pengadaan Acrilik (Situ Cipondoh)T=60cm bh 12.00 1,515,000.00 18,180,000.00 0.08 0.08
36 Pelapis ACP m2 20.00 715,200.00 14,304,000.00 0.07 0.07
g. Pas. Planter Box Tanaman -
37 Mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (setara 1 PC : 4 PP m3 47.13 1,000,500.00 47,153,565.00 0.22 0.22
38 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (Setara 1 PC : 4 PP) m2 471.25 71,400.00 33,647,250.00 0.15 0.15
39 1 m2 pekerjaan acian m2 471.25 45,900.00 21,630,375.00 0.10 0.10
40 Pemasangan daya Listrik Baru 13,5 KVA ls 1.00 16,000,000.00 16,000,000.00 0.07 0.07
41 Penarikan Kabel Daya untuk Lampu (NYY 3 x 2,5 mm) m' 550.00 21,000.00 11,550,000.00 0.05 0.05
Jumlah III 5,958,453,563.00
IV Pekerjaan Jogging Track Floating Market -
A Pekerjaan Struktur -
1 Pengadaan minipile 40x40 cm (9 meter) m' 756.00 483,800.00 365,752,800.00 1.68 1.68
2 Per-m' penetrasi Tiang Beton ø 35cm atau kotak 35 x 35 cm m' 756.00 140,100.00 105,915,600.00 0.49 0.24268498 0.24268498
Pas. Pilecap Minipile 60 x 60 -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 30.24 1,247,400.00 37,721,376.00 0.17 38.35 0.17
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 30.24 39,100.00 1,182,384.00 0.01 0.01
3 Kg 464.38 15,700.00 7,290,766.00 0.03 0.03
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 161.28 213,500.00 34,433,280.00 0.16 0.07889716 0.07889716
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 161.28 157,000.00 25,320,960.00 0.12 0.05801805 0.05801805
Pas. Balok Induk 30x50 (B1) - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 63.00 1,247,400.00 78,586,200.00 0.36 0.36
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 63.00 39,100.00 2,463,300.00 0.01 0.01
3 kg 11,558.64 15,700.00 181,470,648.00 0.83 0.83
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 546.00 213,500.00 116,571,000.00 0.53 0.26709975 0.26709975
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 546.00 157,000.00 85,722,000.00 0.39 0.13094352 0.13094352 0.13094352
Pas. Balok Induk 30x50 (B2) -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 26.46 1,247,400.00 33,006,204.00 0.15 0.15
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 26.46 39,100.00 1,034,586.00 0.00
32.40 0.00
3 kg 4,854.63 15,700.00 76,217,691.00 0.35 0.35
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 229.32 213,500.00 48,959,820.00 0.22 0.11 0.11
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 229.32 157,000.00 36,003,240.00 0.16 0.08249442 0.08249442
Pas. Balok Anak 25x40 (B3) -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 16.58 1,247,400.00 20,681,892.00 0.09 0.09
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 16.58 39,100.00 648,278.00 0.00 0.00
3 kg 4,563.42 15,700.00 71,645,694.00 0.33 28.93 0.33
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 174.11 213,500.00 37,172,485.00 0.17 0.08517351 0.08517351
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 174.11 157,000.00 27,335,270.00 0.13 0.06263345 0.06263345
6 Pengadaan Plat dueker T=20 cm unit 468.00 2,252,300.00 1,054,076,400.00 4.83 2.41521088 2.41521088
7 1 m3 Cosntruction Joint Filler (elastis) m3 8.40 3,684,200.00 30,947,280.00 0.14 0.14
Pekerjaan Pagar Plat baja - -
1 Untuk pembesian pelat Kg 5,275.20 34,200.00 180,411,840.00 0.83 0.83
2 Pemasangan 1 m’ Pipa Galvanis Diameter 2 ” m' 1,260.00 248,700.00 313,362,000.00 1.44 25.72 1.44
3 Pengecatan 1 m2 permukaan baja galvanis secara semprot sistem 3 lapis lapis cat terakhir m2 395.89 260,800.00 103,248,112.00 0.47 0.47
Jumlah IV 3,077,181,106.00
IV Pekerjaan Spot A
1 Pengadaan Sheetpile W-400; lebar 1,0 m' 1,757.88 1,005,500.00 1,767,548,340.00 8.10 4.04999295 4.04999295
2 Per-m' penetrasi Tiang Beton m' 1,757.88 140,100.00 246,278,988.00 1.13 23.54 0.56430036 0.56430036
3 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug m3 430.00 461,100.00 198,273,000.00 0.91 0.91
4 1m3 Timbunan Tanah atau urugan kembali tanah biasa/liat berpasir m3 860.00 197,100.00 169,506,000.00 0.78 0.78
5 Pemasangan 1 m2 paving block warna tebal 8 cm m2 1,500.00 400,500.00 600,750,000.00 2.75 1.37650168 1.37650168
6 Kerb pracetak jenis 1 m' 1,012.66 357,800.00 362,329,748.00 1.66 1.66
7 Penanaman Rumput Gajah Mini m2 990.24 27,500.00 27,231,600.00 0.12 0.12
8 Tanaman Tabe Buya bh 10.00 1,650,000.00 16,500,000.00 0.08 0.08
9 Tanaman Palmae bh 14.00 2,150,000.00 30,100,000.00 0.14 0.14
10 Tanaman Lidah Mertua bh 24.00 7,400.00 177,600.00 0.00 0.00
11 Lampu taman lengkap (lampu + tiang galvanis) bh 50.00 1,190,400.00 59,520,000.00 0.27 0.27
12 Pemasangan daya Listrik Baru 3,5 KVA ls 1.00 4,000,000.00 4,000,000.00 0.02 0.02
13 Pemasangan 1 bh titik lampu bh 50.00 195,300.00 9,765,000.00 0.04 0.04
14 Mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (setara 1 PC : 4 PP m3 171.26 1,000,500.00 171,345,630.00 0.79 17.86 0.79
15 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe N, fc’ = 5,2 MPa (Setara 1 PC : 4 PP) m2 30.95 71,400.00 2,209,830.00 0.01 0.01
16 1 m2 pekerjaan acian m2 30.95 45,900.00 1,420,605.00 0.01 0.01
17 Pembuatan dan Pengecoran 1 m3 Campuran Beton fc' = 21,7 MPa (K-250) m3 6.16 1,127,400.00 6,944,784.00 0.03 0.03
Jumlah V 3,673,901,125.00
V Pekerjaan Floating Market
1 Pengadaan minipile 40x40 cm (9 meter) m' 963.00 483,800.00 465,899,400.00 2.14 2.14
2 Per-m' penetrasi Tiang Beton ø 35cm atau kotak 35 x 35 cm m' 963.00 140,100.00 134,916,300.00 0.62 0.30913444 0.30913444
Pas. Pilecap Minipile 60 x 60 -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 38.52 1,247,400.00 48,049,848.00 0.22 0.22
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 38.52 39,100.00 1,506,132.00 0.01 0.01
3 Kg 591.53 15,700.00 9,287,021.00 0.04 0.04
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 205.44 213,500.00 43,861,440.00 0.20 0.10049995 0.10049995
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 205.44 157,000.00 32,254,080.00 0.15 0.07390395 0.07390395
Pas. Balok Induk 30x50 (B1) - -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 128.44 1,247,400.00 160,216,056.00 0.73 0.73
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 128.44 39,100.00 5,022,004.00 0.02 0.02
3 kg 23,571.1 15,700.00 370,065,799.00 1.70 9.85 0.84793374 0.85
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 1,113.16 213,500.00 237,659,660.00 1.09 0.54 0.54
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 1,113.16 157,000.00 174,766,120.00 0.80 9.15 0.40044254 0.40044254
Pas. Balok Anak 25x40 (B2) -
1 Beton Ready Mixed K 350 m3 29.47 1,247,400.00 36,760,878.00 0.17 7.98 0.17
2 Pengecoran pakai Pompa beton ∅ 3”,135 KW; 180 bar, T=50 m’/H=150 m’ m3 29.47 39,100.00 1,152,277.00 0.01 0.01
3 kg 7,064.78 15,700.00 110,917,046.00 0.51 0.25414482 0.25414482
4 1 m2 Bekisting balok beton biasa gunakan multiflex 12 mm m2 309.48 213,500.00 66,073,980.00 0.30
6.90 0.15139566 0.15139566
5 1 m2 Perancah bekisting balok beton menggunakan bambu ø 8-10 cm, tinggi 4 m m2 309.47 157,000.00 48,586,790.00 0.22 0.11 0.11
6 Pengadaan Plat dueker T=17.5 cm unit 480.00 1,814,500.00 870,960,000.00 3.99 1.9956353 1.9956353
7 1 m3 Cosntruction Joint Filler (elastis) m3 7.44 3,684,200.00 27,410,448.00 0.13 0.13
8 Pemasangan 1m' Pipa PVC tipe AW Diameter 1/2' m' 51.10 32,200.00 1,645,420.00 0.01 0.01
9 Pemasangan 1m' Pipa PVC tipe AW Diameter 3/4' m' 180.00 35,800.00 6,444,000.00 0.03 0.03
10 Pemasangan 1bh kran Diameter 1/2 atau 3/4' Bh 73.00 116,900.00 8,533,700.00 0.04 0.04
11 Pemasangan 1bh bak cuci piring stainlesssteel Bh 46.00 604,700.00 27,816,200.00 0.13 3.41 0.13
12 Pemasangan 1 bh titik Lampu bh 46.00 688,600.00 31,675,600.00 0.15 0.15
13 Lampu taman lengkap (lampu + tiang galvanis) bh 32.00 1,190,400.00 38,092,800.00 0.17 0.17
14 Pemasangan Kanopi Membrane Panel m2 1,959.75 1,650,000.00 3,233,587,500.00 14.82 4.9394242 4.94 4.9394242
15 Pas. Lantai Papan Kayu Bangkirai Tebal 4 cm uk. 4x20x500 cm m2 1,306.50 684,600.00 894,429,900.00 4.10 2.04941201 2.05
16 Pas. Tiang Railing Balok Kayu Bangkirai uk. 20x20x120 cm m2 52.26 651,500.00 34,047,390.00 0.16
0.04 0.04 0.07801297 0.08
-
17 Pas. Railing Papan Kayu Bangkirai uk. 4x20x500 cm m2 20.900 649,700.00 13,578,730.00 0.56 0.06 0.03 0.03111302
18 Pelaburan 1 m2 Bidang Kayu dengan Vernis m2 1,306.50 73,800.00 96,419,700.00 0.44 0.44
- 0.03 0.04
BOBOT RENCANA MINGGUAN (%) Jumlah VI 7,231,636,219.00 100 0.03 0.01 0.53 2.84 3.49 1.09 1.17 0.70 8.01 5.69 2.17 3.21 3.47 5.95 7.37 9.12 5.12 3.77 5.64 13.51 9.90 6.57 0.32 0.32
BOBOT KOMULATIF RENCANA MINGGUAN (%) - 0.03 0.04 0.56 3.41 6.90 7.98 9.15 9.85 17.86 23.54 25.72 28.93 32.40 38.35 45.72 54.85 59.96 63.73 69.38 82.89 92.78 99.36 99.68 100.00
BOBOT REALISASI MINGGUAN (%) 0.03 0.01 -
BOBOT KOMULATIF REALISASI MINGGUAN (%) - 0.03 0.04 0.04
DEVIASI - - (0.530)

Gambar 5.12 Kurva-s


Gambar 5. 13 Bobot pekerjaan terealisasi
5.6 Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (K3L)
Pengendalian K3L pada proyek Penataan Situ Cipondoh berkaitan dengan
penyusunan HSE (Healty, Safety, Environment) plan, Pengamanan proyek
(security plan) dengan target nol insiden (Zero Accident). Adapun tujuan
dari K3L yaitu :
1. Melindungi kesehatan, keamanan, dan keselamatan para pekerja dan
orang lain di tempat kerja
2. Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja guna
mewujudkan zero accident (resiko kecelakaan kerja)
3. Menjamin agar proses pekerjaan berjalan dengan suasana kerja yang
mendukung, bersih dan aman sehingga diharapkan pekerjaan akan lebih
produktif dan efisien K3L dibuat dengan mengikuti ketentuan yang di
keluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) selaku instansi yang
bersangkutan.
5.7.1 Upaya K3L di Lapangan
Pelaksanaan K3L pada proyek Penataan Situ Cipondoh berdasarkan hasil
pengamatan saya, pihak kontraktor telah menyediakan fasilitas untuk
mendukung pelaksanaan K3L seperti :
1. Alat Pelindung Diri (APD)
Pada proyek ini, standar minimal alat pelindung diri adalah helm safety,
sepatu safety, rompi dan masker seperti yang terlihat pada Gambar 5.11
Adapun himbauan dari divisi safety offcer penggunaan APD terdiri dari
helm safety, kacamata, masker, body harness, rompi, id card, sarung
tangan, sepatu safety, handy talky. Petunjuk K3L yang terpasang pada
proyek Penataan Situ Cipondoh
Gambar 5.14 APD
2. Rambu-rambu Proyek
Rambu-rambu kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
merupakan alat bantu untuk menginformasikan adanya bahaya dan untuk
melindungi keselamatan para pekerja, tamu dilokasi proyek, serta
masyarakat yang berada disekitaran proyek. Berikut adalah rambu-rambu
yang terpasang pada proyek Penataan Situ Cipondoh :

Gambar 5.15 Rambu K3

Anda mungkin juga menyukai