V | 132
sesuai dengan yang telah direncanakan. Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Jembatan MB 66+830 ini sepenuhnya mengacu pada Spesifikasi Jalan Bebas
Hambatan tahun 2017. Berikut akan dijelaskan prosedur pengujian untuk
pengendalian mutu yang diamati :
1. Test Slump Beton
Tujuan pelaksanaan slump test adalah untuk menentukan tingkat
kelecekan atau keplastisan adukan beton, sehingga dapat diketahui nilai
kekentalan beton tersebut. Campuran beton ini memerlukan air dan
kebutuhannya sesuai dengan perencanaan dan perhitungan. Campuran
dikatakan encer apabila penggunaan air terlalu banyak atau melebihi dari
perencanaan sebaliknya beton dikatakan kental / kaku apabila penggunaan air
kurang dari air yang di rencanakan. Pengujian slump dilakukan dengan
sebuah kerucut terpancung standar dengan ukuran diameter puncak 10 cm.
Diameter dasar 20 cm dan tinggi 30 cm, dan juga menggunakan tongkat
pemadat dengan diameter 1,6 cm dan panjang 60 cm. Tiga kemungkinan
yang terjadi pada adukan yang telah di angkat kerucutnya terlihat seperti
gambar di bawah ini :
V | 133
Tabel 5. 1 Nilai Slump Dilapangan Untuk Struktur Beton
No Kelas Beton Mutu (f’c) Slump di Penggunaan
MPa lapangan
(cm)
1 Beton Kelas E f’c 10 12,5 Lean Concrete Structur
Abutments
2 Beton Kelas C f’c 20 10 Footing
Wingwall
3 Beton Kelas B.2 f’c 30 12,5 Pondasi Borepile
V | 134
3. Kemudian letakkan cetakan kerucut Abrams pada lokasi yang
relative datar dengan posisi lobang Ø 20 cm atau lobang yang
besar menghadap ke bawah.
4. Kemudian bawa sampel yang telah diambil dan letakkan
didekat kerucut. Tuangkan sampel menggunakan sendok
semen dan masukkan ke dalam kerucut abrams sebanyak 3
lapis. Setiap lapisan di tumbuk dengan tongkat pemadat
sebanyak 25 kali.
V | 135
7. Kemudian lakukan pengukuran terhadap keruntuhan yang
terjadi dari 3 sisi yang curam.
V | 136
Gambar 5. 6 Sketsa Pengujian PDA
a. Peralatan
1. Alat Bor listrik
2. Mesin Gerinda listrik
3. Genset 750 watt / 220 volt
4. Kabel Power listrik
5. Adaptor
6. Alat PDA
7. Mobile Crane
8. Dan lain-lain
b. Prosedur Pengujian
Pengujian PDA dilaksanakan berdasarkan ASTM D4945 – 08.
Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pengujian dilakukan.
Persiapan ini antara lain:
1. Kondisi kepala tiang sebaiknya rata, simetris dan tegak lurus.
V | 137
Gambar 5. 8 Pemasangan alat sensor
3. Persiapkan palu dan cushion pada kepala tiang.
4. Masukkan kalibrasi strain transducer dan accelerometer kemudian
periksa konesitas peralatan pengujian secara keseluruhan.
5. Masukkan data tiang dan palu dalam alat PDA Test
6. Setelah semua tampak siap, selalu lakukan pengecekan ulang untuk
memastikan pengujian telah siap dilaksanakan.
Berikut data yang didapat pada saat pengujian Pile Driving Analyzer
dilapangan :
V | 138
Tabel 5. 2 Hasil Pengujian PDA
V | 139
tersebut harus sudah terisi air yang berfungsi sebagai media hantar
gelombang.
Adapun probe tersebut terdiri dari transmitter yang bertugas untuk
mengirimkan gelombang dan receiver yang bertugas sebagai penerima
gelombang. Pada waktu transmitter mengirimkan gelombang ke receiver,
gelombang tersebut akan melewati beton yang dilaluinya. Kondisi beton akan
mempengaruhi cepat rambat gelombang yang akan diterima oleh receiver.
Pada umumnya, pengujian dengan metode ini dilaksanakan setelah beton
mempunyai umur yang cukup, kondisi pipa yang baik dan air dengan kualitas
yang bagus sehigga pada waktu pengujian akan mendapatkan data yang
bagus. Berikut gambar pengujian Cross Hole Sonic Logging terdapat pada
gambar dibawah ini:
V | 140
2. Pipa akses probe di tanam dalam beton sampai kedalaman 15 cm dari
dasar pondasi dan 50 cm diatas tiang bor.
3. Bagian ujung bawah pipa harus tertutup dengan baik agar air didalam
pipa tersebut tidak merembes keluar.
4. Pipa akses probe diikatkan yang kuat pada sengkang dan jarak antar
pipa dengan jarak yang proporsional.
5. Bagian ujung atas pipa harus tertutup dengan baik agar material pada
waktu pengecoran tidak masuk ke dalam pipa akses.
6. Perlu diberikan tambahan pengaku pada pipa yang terlekat di tulangan
sengkang agar tidak terjadi pembengkokan pada saat pengecoran.
7. Setelah pipa akses tertanam pada beton, lalu dilanjutkan dengan cara
menurunkan terlebih dahulu probe tersebut sampai ujung dasar pipa
akses.
V | 141
Gambar 5. 12 Proses penarikan kabel probe CSL
9. Hasil pembacaan di cetak berdasarkan kedalaman dan dilakukan
untuk semua kombinasi sesuai dengan jumlah pipa yang terpasang.
V | 142
Gambar 5. 14 Hasil Pengujian CHSL Pada A2R
V | 143
3. Mutu dari material yang digunakan sesuai dengan standar mutu yang telah
disyaratkan.
Dalam pelaksanaannya, pengendalian waktu dilakukan dengan membuat
Schedule Rencana sebagai patokan pelaksanaan pekerjaan serta Schedule
Pelaksanaan sebagai bentuk realisasi pelaksanaan yang diterapkan.
V | 144
PROGRES KERJA B1
SEPTEMBER - OKTOBER 2022
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 5 MINGGU 6
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
100
90
80
PERSENTASE KINERJA (%)
70
60
50
0
40
30
20
10
Month 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Plan (%)
Actual (%) 65,6 66,7 67,2 67,7 68,2 68,2 68,7 68,9 69,2 69,7 70,4 70,5 71,2 71,7 72,2 72,6 72,9 73,1 73,6 73,8 74,1 74,5 74,6 74,6 74,6 74,7 74,7 74,8 74,8 74,8 74,8 74,9 75,8 76,9 77,8 78,7 79,7 80,7 81,6 82,6 82,6 82,6
Pekerjaan pondasi
0
Pengeboran titik borepile
Pembesian Tulangan & instalisasi BorePile
Pengecoran Borepile Hari Kerja
Pekerjaan Struktural 37
Pengecoran lantai kerja
Pembesian tulangan Footing Total
1 Instal Bekisting Footing
42
Pengecoran Footing
Pembesian tulangan Bigwall & wingwall tahap 1
2 Instal Bekisting Bigwall & wingwall tahap 1
Pengecoran Bigwall & wingwall tahap 1
Pembesian tulangan Backwall & wingwall tahap 2
3 Instal Bekisting Backwall & wingwall tahap 2
Pengecoran Backwall & wingwall tahap 2
Pekerjaan lainnya
Penimbunan & Pemadatan Backfill Granular
V | 132
Kurva S pada Gambar 5. 15 diatas adalah progres pekerjaan yang diatamati
selama melaksanakan proses Praktek Kerja Lapangan dengan persentase pekerjaan
awal pada saat PKL yaitu sebesar 65,6%, persentase diatas ditentukan berdasarkan
progress pekerjaan setiap harinya.
V | 132