Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

3.6 CONCRETE HAMMER TEST

(Pd. M-06-1996-03)

3.6.1 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Pengujian kekuatan elemen struktur dengan alat Palu Beton (Concrete
Test Hammer) tipe N dan NR ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
melaksanakan uji kekerasan permukaan beton di lapangan.
b. Tujuan
Tujuan metode pengujian ini adalah untuk memperkirakan nilai kuat
tekan beton pada suatu elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu
beton di lapangan bagi perencana atau pengawas pelaksanaan pekerjaan.

3.6.2 Dasar Teori


Sebelum adanya alat test ini, Mansons dan Cons menggunakan palu untuk
mengetahui kekuatan suatu beton, dan hasilnya diperoleh hanya hasil kasar saja,
sehingga tidak memungkinkan adanya jaminan bahwa ada perkiraan tersebut
benar sehingga masih banyak keraguan yang timbul dengan menggunakan alat
palu.
Dengan adanya alat Hammer Test dapat membantu untuk mendapatkan
pemeriksaan kekuatan beton yang sudah jadi dan tidak memungkinkan untuk
dibongkar kembali jika ada bagian struktur beton itu yang tidak memenuhi
syarat, sekalipun beton tersebut dapat menopang beban diatasnya. Hammer test
mempunyai keunggulan dari alat lainnya untuk melakukan pengujian antara lain:
a. Dapat menjangkau bagian dari struktur yang sulit dijangkau oleh benda uji
lainnya.
b. Ukuran alat lebih kecil sehingga memudahkan untuk membawanya sehingga
dapat digunakan untuk menguji bahan beton pada daerah yang sulit untuk
dijangkau.

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

c. Efek dari pengujiannya terhadap benda yang diuji sangat kecil untuk
dibandingkan alat pengujian tekan beton yang lain yang dapat menyebabkan
kehancuran terhadap benda uji atau bahan yang diuji.
Harga W maksimum dan W minimum mencakup 80% dari seluruh hasil
test.
Kalibrasi alat dilakukan menurut hasil yang diperoleh dari hasil pengujian
kubus dalam jumlah besar yang pertama dites dengan menggunakan Hammer
Test dengan mesin tekan. Sebelum test dilakukan, setiap kubus dijepit pada
kedua sisinya pada mesin lalu dites sebanyak 10 kali. Pengalaman menunjukkan
bahwa grafik tidak dipengaruhi oleh kekasaran beton.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1) Sebagian besar agregat mempunyai komposisi yang berbeda itu sebabnya
dilakukan serangkaian pemeriksaan terhadap material sehingga diperoleh
hubungan antara pantulan dan mutu bahan (material)
2) Pada beton ringan atau agregat yang memuai, kekuatan yang sebenarnya
kurang dari hasil pengukuran.
3) Beton yang mempunyai permukaan yang halus dan mengkilap tidak cocok
untuk beton yang bermutu tinggi, karena pantulan seluruhnya tergantung
dari mortar maka kekuatan beton sulit tercapai.
4) Penggunaan agregat yang banyak mengandung lumpur/lempung akan
mempengaruhi kekuatan campuran.
5) Beton yang kadar pasirnya sedikit dan fasnya sedikit menyebabkan beton
banyak terdapat rongga udara yang tidak terlihat dari luar, tetapi sangat
mempengaruhi nilai pantulan Hammer Test.
6) Untuk beton yang masih baru, dari cetakannya dan masih basah, sebelum
pengujian dilakukan harus dilakukan pengeringan terlebih dahulu terhadap
permukaannya.
7) Untuk beton yang sudah tua, mempunyai permukaan yang keras
dibandingkan bagian dalamnya. Oleh sebab itu harus dikupas sedalam 10
cm.
a. Perawatan Concrete Hammer Test :

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

Untuk alat ini diperlukan perawatan yang khusus, kepala torak harus
bersih, jangan ada bahan yang menempel pada kepala torak. Apabila alat itu
sudah melakukan pantulan sebanyak 20.000 kali harus dibersihkan dengan
cara:
a. Tekan kepala torak hingga bebas, buka mur atas dan lepaskan. Buka
mur satu persatu bagian yang bergerak.
b. Pukul kepala torak dengan keras beberapa kali, lepaskan dari batang
penuntun dan pernya. Biarkan memanjang dalam rumah torak.
c. Bagian-bagian, batang pemukul, permukaan hammer dan alat
penumbuk serta kepala torak disikat dengan sikat baja.
d. Untuk pemasangannya kembali, lakukan kembali langkah tadi ingat
bahwa untuk memasang pegas kecil dan ganjalan. Batang pengantar
harus diberi vaselin, oli atau sejenisnya.
e. Penunjuk pembacaan dan batang penghantar tidak boleh diisi vaselin
karena akan mempengaruhi sifat penggeserannya sehingga
menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
b. Kriteria untuk memilih lokasi pengujian dan persiapannya:
a. Bila memungkinkan lakukan pengujian pada permukaan yang vertikal,
hindari sambungan, rongga dan daerah berpori. Hati-hati terhadap
tembok dengan ketebalan kurang dari 10 cm dan kolom yang kurang
dari 12 cm, karena akan memberikan nilai yang kurang akurat. Pada
beton mutu rendah, nilai yang diperoleh akan berkurang dari bawah ke
atas, oleh karena itu diperlukan beberapa pengujian pada lokasi yang
berbeda untuk mendapatkan harga rata-rata.
b. Setelah plesteran beton harus dihilangkan sebagian langkah pertama.
Permukaan tidak rata disebabkan karena cetakan kayu, dapat
dihilangkan atau dihaluskan dengan batu asah yang telah tersedia.
Beton yang telah lama, permukaannya dihilangkan setebal ± 10 cm
seluas 10 cm², untuk melakukan 10 pengujian dengan menggunakan
gurinda dengan diameter 120 mm.
c. Test dilakukan minimal 3 tempat, masing-masing tempat menyediakan
minimal area pengujian 10 cm². Harga rata-rata diambil dari 3 nilai

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

yang berdekatan (H). Dianjurkan untuk melakukan lebih dari 5 tes bila
hasilnya saling berlainan. Harga yang rendah biasanya dipengaruhi oleh
daerah berpori, sedangkan harga yang tinggi dicapai bila mengenai
agregat yang besar.
- Pembacaan grafik
Untuk menghitung kekuatan tekan beton, baca skala yang
ditunjukkan pada jarum penunjuk lalu diplotkan pada grafik yang
tertempel pada Concrete Hammer Test. Harga yang ditunjukkan
jarum penunjuk diplotkan pada sumbu mendatar lalu tarik garis lurus
mendatar sampai sumbu tegak, lalu baca nilai yang tertera.
- Pemilihan grafik
Karena palu beton dapat digunakan baik pada permukaan tegak,
lantai, plafon maupun permukaan miring, maka jenis pantulan alat
akan dipengaruhi oleh gravitasi. Oleh karena itu bila test dilakukan
pada plafon maka pantulan yang terjadi akan lebih besar daripada
bila test dilakukan pada lantai walaupun kekuatan tekan beton kedua
tempat tersebut sama. Untuk mengimbangi hal ini, grafik yang
digunakan berbeda untuk posisi yang berbeda pula. Grafik tersebut
digunakan untuk beton yang terbuat dari campuran semen pasir, dan
agregat mutu tinggi. Umur antara 14 sampai dengan 56 hari dengan
permukaan halus dan kering, pengganjal, batang penghantar harus
diberi vaselin, oli dan sejenisnya.

3.6.3 Peralatan
a. Concrete Test Hammer tipe N (tanpa alat pencatat data/recorder) atau Tipe
NR (dengan Recorder).
b. Alat kalibrasi Anvil Test.
c. Alat pelengkap sesuai kebutuhan untuk pembersih permukaan beton yang akan
diperiksa

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

Gambar 3.6.1 Alat pemeriksaan Concrete Hammer Test

3.6.4 Penyiapan Benda Uji


a. Tebal elemen struktur yang akan diuji adalah minimal 100 mm untuk pelat
dan minimal 125 mm untuk kolom.
b. Permukaan bidang uji harus rata dan harus bersih dari plesteran atau lapisan
pelindung lainnya. Beton yang sudah lama permukaannya dikerok ± 10 mm.
c. Setiap tempat uji disiapkan bidang uji seluas 10 x 10 cm2, dengan minimal 5
tempat uji.

3.6.5 Cara Pengujian


1. Sentuhkan ujung peluncur pada permukaan titik uji dengan posisi tegak lurus
bidang uji.
2. Dengan perlahan-lahan, tekan palu beton dengan arah tegak lurus bidang uji
sampai terjadi pukulan pada titik uji.
3. Lakukan 10 kali pukulan pada satu tempat bidang uji dengan jarak antara titik
uji minimal 25 mm.
4. Catat semua nilai pembacaan yang ditunjukkan oleh skala.
5. Hitung nilai rata-rata pembacaan.
6. Nilai pembacaan yang berselisih > 5 satuan terhadap nilai rata-rata tidak
diperhitungkan, kemudian hitung nilai rata-rata sisanya.
7. Semua nilai pembacaan harus diabaikan apabila terdapat 2 atau lebih nilai
pembacaan yang berselisih > 5 satuan terhadap nilai rata-rata.
8. Koreksi nilai akhir rata-rata sesuai inklinasi pukulan bila arah pukulan tidak
horisontal.

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

9. Hitung perkiraan nilai kuat tekan kubus atau silinder beton dengan
menggunakan tabel atau kurva korelasi yang terdapat pada petunjuk
penggunaan palu beton yang bersangkutan.
10. Isikan semua nilai lenting dan perkiraan kuat tekan dalam formulir.

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

3.6.6 Perhitungan
Contoh perhitungan untuk S.1 (Vertikal ke Bawah)
1) Posisi Alat = -90o

2) f'cr maks = = = 572,2 kg/cm2

3) = 14155,60 kg/cm2

4) f'cr min = = = 422,8 kg/cm2

5) = 12265,60 kg/cm2

6) Smaks = ( )0,5

= = 39,66 kg/m2

7) Smin = ( )0,5

= = 36,92 kg/m2

8) f'cp maks = f’cr maks – (1,64 x Smaks)


= 572,2 – (1,64 x 39,66)
= 507,16 kg/cm2
9) f'cp min = f’cr min – (1,64 x Smin)
= 422,8 – (1,64 x 36,92)
= 362,26 kg/cm2

10) Kuat tekan, f’c =

= 434,71 kg/cm2

Tabel 3.6.1 Hasil Pengujian

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

Elemen Struktur
Sudut Pukulan - 90O (Vertikal ke bawah )
No. Kode Uji S.1
Pem- f' c maks (f' c - f' cr)2 f' c min (f' c - f' cr)2
W Δ
Uraian bacaan (W + Δ) (maks.) (W - Δ) (min.)
(R) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 42 508 75 583 116,64 433 104,04
2 39 454 73 527 2043,04 381 1747,24
3 44 545 76 621 2381,44 469 2134,44
4 41 490 75 565 51,84 415 60,84
Nomor /
5 42 508 75 583 116,64 433 104,04
Jumlah
6 42 508 75 583 116,64 433 104,04
Pukulan
7 40 472 74 546 686,44 398 615,04
8 38 437 72 509 3994,24 365 3340,84
9 41 490 75 565 51,84 415 60,84
10 45 563 77 640 4596,84 486 3994,24
Jumlah V ∑ 5722 14155,60 4228 12265,60
Rata - rata f' cr 572,2 422,8
Simpangan Baku s 39,66 36,92
Kuat Tekan ( max / min ), (kg/cmf'2),cp = f' cr - 1,64 s 507,16 362,26
Kuat Tekan, (kg/cm2), f' c = 1/2 (f' cpmaks + f' cpmin) 434,71

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045


LAPORAN PRAKTIKUM
BETON
UJI BAHAN KONSTRUKSI

3.6.7 Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan nilai kuat tekan beton dengan menggunakan alat


concrete hammer test terhadap beton yang diperiksa, diperoleh nilai kekuatan
beton sebagai berikut:

i. Arah horizontal (0o) = 632,40 kg/cm2

ii. Arah vertikal ke bawah (+90o) = 497,87 kg/cm2

iii. Arah vertikal ke atas (-90o) = 418,99 kg/cm2

SIFA SALSABILA SAHEMPA / F11120045

Anda mungkin juga menyukai