DISUSUN OLEH :
Pengujian slump test bertujuan untuk mengetahui kelecakan (consistensi) beton segar.
Dengan pemeriksaan slump, maka kita dapat memperoleh nilai slump yang dipakai sebagai
tolak ukur atau standar kelecakan beton segar. Serta berfungsi untuk agar beton yang di
produksi di batching plant akan sesuai dengan rencana kerja dari sebuah bangunan yang
dibangun.
Untuk menguji slump test diperlukan peralatan uji tertentu, berikut peralatan yang biasa
digunakan sebagai berikut.
Adalah cetakan yang terbuat dari bahan logam dengan ketebalan 1,15mm yang tidak
lengket dan bereaksi dengan pasta semen. Cetakan harus berbentuk kerucut
terpancung dengan ukuran diameter dasar 200 mm, diameter atas100 mm dan tinggi
300 mm. Permukaan dasar dan permukaan atas kerucut harus terbuka dan sejajar
dengan satu dengan yang lain serta tekak lurus terhadap sumbu kerucut.
2. Tonkat penusuk harus berdiameter sekitar 26 mm dan panjang 60 mm. Fungsi tonkat
penusuk ini agar beton segar yang dimasukan ke Kerucut Abrams bisa rata, hal ini
penting ketika proses pengujian berlansung.
3. Mesin pengaduk (mixer)
4. Timbangan
5. Mesin uji tekan (compression testing machine),
6. Sendok cekung
7. Sarung tangan
D. Prosedur Pelaksanaan Slump Test
Untuk membuat benda uji kuat tekan beton harus diikuti beberapa tahapan perlakuan
beton segar sebagai berikut: