13.1 Tujuan
Pelaksanaan percobaan slump beton memiliki beberapa tujuan diantaranya
sebagai berikut:
1. Menentukan derajat kemudahan pengecoran adukan beton basah.
2. Menentukan kelayakan benda uji beton sebagai benda uji kuat tekan.
113
Laporan Praktikum Beton Percobaan Slump Beton
untuk dilakukan finishing. Workability dipengaruhi oleh jumlah air semen serta
tingkat gradasi agregat.
Faktor Air Semen (FAS) ialah perbandingan berat antara air dan semen
portland didalam campuran adukan beton. Semakin tinggi nilai FAS maka kuat
tekan beton akan semakin tinggi pula, nilai FAS juga sangat berpengaruh pada
jumlah semen yang dibutuhkan pada suatu campuran beton hubungan antara faktor
air semen dan kuat tekan beton.
Nilai slump digunakan untuk pengukuran terhadap tingkat kelecakan
adukan beton segar, yang berpengaruh pada tingkat kemudahan pengerjaan beton
(workability). Semakin besar nilai slump maka beton semakin encer dan semakin
mudah dikerjakan. Sebaliknya semakin kecil nilai slump, maka beton akan semakin
kental dan semakin sulit dikerjakan.
Kelecakan beton biasanya diperiksa dengan uji slump untuk dapat
memperoleh nilai slump yang kemudian dipakai sebagai tolok ukur kelecakan beton
segar untuk kemudahannya dalam mengerjakan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kelecakan beton antara lain (Tjokrodimuljo.2007):
1. Jumlah air yang dipakai dalam adukan beton
2. Jumlah pasta dalam campuran adukan
3. Gradasi agregat
4. Bentuk butiran agregat
5. Besar butir maksimum agregat
Penetapan nilai slump untuk berbagai pengerjaan beton dapat dilihat pada
tabel 13.1 berikut.
Tabel 13.1 Penetapan Nilai Slump Adukan Beton
No Pemakaian Beton Slump (cm)
Maksimum Minimum
1. Dinding, pelat pondasi, pondasi telapak 12,5 5
2. Pondasi telapak bertulang struktur bawah 9 2,5
3. Pelat, balok bertulang, kolom, dinding 15 7,5
4. Pengeras jalan 7,5 5
5. Pembetonan masal 7,5 2,5
Sumber: Tjokrodimuljo.2007
Air adalah alat untuk mendapatkan kelecakan yang perlu untuk penggunaan
beton. Jumlah air yang digunakan tentu tergantung pada sifat material yang
digunakan.
13.3 Peralatan
Peralatan yang diperlukan pada pelaksanaan percobaan slump beton adalah
sebagai berikut:
13.3.1 Alat
1. Cetakan kerucut terpancung dengan diameter bagian bawah 20 cm, bagian
atas 10 cm dan tinggi 30 cm.
2. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm. Ujungnya bulat
dan sebaiknya terbuat dari baja tahan karat, digunakan untuk memadatkan
benda uji didalam cetakan kerucut.
3. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air, digunakan sebagai alas
cetakan kerucut.
4. Sendok semen, digunakan untuk memasukkan benda uji kedalam cetakan
kerucut dan meratakan benda uji
5. Meteran, digunakan untuk mengukur tinggi slump.
13.3.2 Bahan
1. Beton segar (fresh concrete) yang diambil secara acak pada campuran beton
agar dapat mewakili beton secara keseluruhan.
5. Ratakan permukaan benda uji dalam cetakan dengan sendok semen atau
tongkat pemadat.
6. Kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan tegak lurus keatas.
7. Balikan cetakan dan letakan disamping benda uji.
8. Ukurlah slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan
dengan tinggi rata-rata benda uji.
9. Catatlah hasil yang diperoleh kemudian lakukan analisis terhadap data
tersebut.
10. Jika nilai slump sesuai dengan standar, maka beton dapat digunakan.
1. Siapkan benda uji beton segar 2. Siapkan alat dan masukkan pada
yang telah diaduk. cetakan kerucut, lakukan 25 kali
penusukan secara merata tiap
1/3 lapisan.
13.5 Perhitungan
Hasil yang didapatkan pada percobaan slump beton untuk campuran benda
uji 7 kubus dan 1 balok dapat dilihat pada tabel 13.1:
Tabel 13.2 Hasil Pengujian Percobaan Slump Beton
Benda Uji Slump (mm)
Kubus 7 hari A 7
Kubus 7 hari B 7
Kubus 14 hari A 7
Kubus 14 hari B 7
Kubus 28 hari A 7,5
Kubus 28 hari B 7,5
Kubus 28 hari C 7,5
Balok 28 hari A 9
Balok 28 hari B 9,5
13.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan slump beton yang telah dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai slump kubus untuk pengujian 7 hari sebesar 7 cm.
2. Nilai slump kubus untuk pengujian 14 hari sebesar 7 cm.
3. Nilai slump kubus untuk pengujian 28 hari sebesar 7,5 cm.
4. Nilai slump balok untuk pengujian 28 hari sebesar 9,25 cm.
13.8 Saran
Saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan percobaan slump beton yaitu
sebagai berikut:
1. Melakukan pemadatan dengan baik dan secara merata sesuai prosedur yang
telah ditentukan.
2. Membersihkan alat dengan baik setiap selesai melakukan satu kali
percobaan slump.
3. Meletakkan pelat logam dam melakukan percobaan slump pada tempat yang
rata.