Anda di halaman 1dari 6

BAB XV

PEMBUATAN DAN PERSIAPAN BENDA UJI

15.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum pembuatan dan persiapan benda uji diantaranya yaitu
sebagai berikut:
1. Membuat benda uji untuk pemeriksaan kekuatan tekan beton.
2. Mampu melakukan persiapan untuk pemeriksaan kekuatan tekan beton.

15.2 Landasan Teori


Beton adalah batu buatan (artifisial) berupa material komposit tersusun dari
campuran agregat (pasir dan kerikil/batu pecah) yang terikat dan menyatu secara
kimiawi oleh reaksi semen dengan air. Agregat, semen dan air adalah komponen
utama beton, bila dibutuhkan, dapat ditambahkan material lain, yaitu bahan aditif
atau admixture yang berguna untuk memperbaiki sifat fisis/mekanis beton.
Pembuatan benda uji berupa kubus ukuran 15x15x15 cm sebanyak 7 benda
uji. Penakaran dilakukan berdasarkan berat (kg) dan pencampuran menggunakan
mesin pencampur (molen) selama 1,5 menit serta pemadatan dengan tongkat
vibrator. Setelah nilai slump terpenuhi maka adukan dituang ke cetakan dan
permukaan diratakan. Setelah beton berumur satu hari maka cetakan dilepas dan
dilakukan perawatan (curing) dengan cara benda uji direndam dalam bak berisi air.
Benda uji dikeluarkan dari bak air 24 jam sebelum dilakukan pengujian.
Campuran beton direncanakan berdasarkan asumsi adanya hubungan antara
siat-sifat komposisi campuran dan sifat-sifat beton setelah mengeras. Sifat-sifat ini
dipertahankan dengan cara beton harus dipadatkan secara seragam pada
cetakannya. Pengetahuan tentang sifat beton merupakan hal penting dalam upaya
menghasilkan beton yang berkualitas baik setelah mengeras.
Istilah kemudahan pekerjaan masih memberikan pengertian yang umum dan
untuk dapat memahami sifat ini lebih jauh. Kemudahan pengerjaan atau workability
pada pekerjaan beton didefinisikan sebagai kemudahan untuk dikerjakan,
dituangkan dan dipadatkan serta dibentuk dalam acuan (Ilsley.1942). Kemudahan
pengerjaan ini diindikasikan melalui nilai slump. Maka sifat ini dapat dijabarkan

124
Laporan Praktikum Beton Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

kedalam sifat-sifat yang lebih spesifik, yaitu:


1. Sifat kemampuan untuk dipadatkan (compactibility).
2. Sifat kemampuan untuk dialirkan (mobility).
3. Sifat kemampuan untuk tetap dapat bertahan seragam (stability).
Keseluruhan sifat yang dibutuhkan untuk suatu campuran yang baik,
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Pemadatan beton dapat dilakukan menggunakan batang penumbuk baja
dengan menusukkan pada beton, menggunakan alat getar mekanis (vibrator),
menggunakan mesin penggetar dan mesin sentrifugal, juga dapat memberikan
tekanan awal pada beton segar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat dilakukan pemadatan adalah:
1. Pemadatan dilakukan sebelum waktu setting, biasanya antara 1 sampai 2
jam tergantung apakah ada pemakaian admixture.
2. Alat pemadat tidak boleh menggetarkan pembesiannya, karena akan
menghilangkan melepaskan kuat lekat antar besi dengan beton yang baru
dicor dan memasuki tahap waktu setting.
3. Pemadatan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari bleeding, yaitu
naiknya air atau pasta semen keatas permukaan beton dan meninggalkan
agregat di bagian bawah.
Perawatan beton ialah suatu tahap akhir pekerjaan pembetonan, yaitu
menjaga agar permukaan beton segar selalu lembab, sejak dipadatkan sampai
proses hidrasi cukup sempurna (kira-kira selama 28 hari). Kelembaban permukaan
beton itu harus dijaga agar air didalam beton segar tidak keluar. Hal ini untuk
menjamin proses hidrasi semen (reaksi semen dan air) berlangsung dengan
sempurna. Bila hal ini tidak dilakukan, maka udara panas akan mengakibatkan
terjadinya proses penguapan air dari permukaan beton segar, sehingga air dari
dalam beton segar mengalir keluar, dan beton segar kekurangan air untuk hidrasi,
sehingga timbul retak-retak pada permukaan betonnya (Tjokrodimuljo.2007).
Untuk menghindari terjadinya retak-retak pada beton karena proses hidrasi
yang terlalu cepat, maka dilakukan perawatan beton dengan cara:
1. Menaruh beton segar di dalam ruangan yang lembab.
2. Menaruh beton segar di atas genangan air.
Ekom Ofronazel – M1C118016 125
Laporan Praktikum Beton Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

3. Menaruh beton segar di dalam air.

15.3 Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan dan persiapan benda uji yaitu
sebagai berikut:
15.3.1 Alat
1. Cetakan kubus dengan ukuran 15x15x15 cm dan cetakan balok dengan
ukuran 15x15x50 cm, digunakan sebagai cetakan benda uji untuk
pemeriksaan kekuatan tekan.
2. Alat penggetar (vibrator), digunakan untuk memadatkan benda uji didalam
cetakan.
3. Mesin pengaduk, berfungsi sebagai alat untuk mencampurkan bahan
campuran beton.
4. Timbangan dengan ketelitian 0,3%, digunakan untuk menentukan berat
benda uji.
5. Peralatan tambahan untuk pencampuran dan pembuatan benda uji seperti
ember, sekop, sendok cekung, perata dan talam.
6. Handuk atau kain lembab untuk membersihkan benda uji.
15.3.1 Bahan
1. Semen sebanyak 19,98 kg.
2. Air sebanyak 7,38 kg.
3. Agregat kasar (batu pecah) sebanyak 51,57 kg.
4. Agregat halus (pasir) sebanyak 42,32 kg.

15.4 Prosedur Kerja


Prosedur kerja yang dilakukan pada pembuatan dan persiapan benda uji
secara berurutan, yaitu:
1. Pembuatan benda uji
1) Menyiapkan cetakan kubus dan balok yang sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan.
2) Cetakan diolesi oli agar mudah bila dilepas dari beton cetakan.

Ekom Ofronazel – M1C118016 126


Laporan Praktikum Beton Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

3) Adukan beton diambil langsung dari wadah adukan dengan


menggunakan ember atau alat lainnya yang tidak menyerap air. Bila
dirasa perlu bagi konsistensi adukan, lakukan pengadukan ulang
sebelum campuran dimasukkan kedalam cetakan.
4) Isilah cetakan dengan adukan beton dalam tiga lapisan, kemudian tiap-
tiap lapis dipadatkan dengan menggunakan vibrator. Saat melakukan
pemadatan tiap-tiap lapisan, tongkat pemadat tidak boleh mengenai
dasar cetakan. Lakukan terus menerus sampai cetakan penuh.
5) Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuklah sisi cetakan perlahan
lahan sampai rongga bekas menggunakan vibrator tertutup. Ratakan
permukaan beton dan tutup segera. Kemudian biarkan beton dalam
cetakan selama 24 jam dan tempatkan ditempat yang bebas getaran.
6) Setelah 24 jam bukalah cetakan dan keluarkan benda uji.
7) Rendamlah benda uji dalam bak perendam berisi air yang telah
memenuhi syarat untuk perawatan, selama waktu yang ditetapkan yaitu
7, 14 dan 28 hari.
2. Persiapan pengujian
1) Ambillah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak
perendam. Bersihkan kotoran yang menempel dengan kain lembab.
2) Keringkan ditempat terbuka selama satu hari atau hingga beton kering.
3)

2. Isilah beton segar kedalam


1. Oleskan oli pada permukaan
cetakan dengan tiga lapisan,
dalam cetakan.
gunakan vibrator untuk
pemadatan, lalu ratakan.

Ekom Ofronazel – M1C118016 127


Laporan Praktikum Beton Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

3. Setelah diratakan, biarkan


beton dalam cetakan selama 24
jam.

4. Setelah didiamkan selama 24 5. Ambillah benda uji yang akan


jam, keluarkan dari cetakan dan ditentukan kekuatan tekannya,
rendam selama waktu yang di lalu bersihkan dengan handuk.
tentukan.

Gambar 15.1 Prosedur Kerja Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

15.5 Hasil Analisis Data


Hasil analisis data berdasarkan hasil praktikum pembuatan dan persiapan
benda uji yang didapatkan yaitu pada pembuatan benda uji, terdapat cetakan yang
kurang rapat yang menyebabkan campuran beton yang berada didalamnya keluar
dari sisi-sisi cetakan yang kurang rapat tersebut.

15.6 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan praktikum pembuatan dan persiapan benda uji
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa benda uji dicetak dan
dipadatkan dengan menggunakan vibrator. Hal ini dilakukan agar rongga udara

Ekom Ofronazel – M1C118016 128


Laporan Praktikum Beton Pembuatan dan Persiapan Benda Uji

didalam campuran beton dapat keluar dan terisi padat oleh benda uji. Setelah 24
jam dan curing benda uji siap digunakan sesuai keperluannya. Perawatan beton
diperlukan agar beton saat pengujian pada hari yang telah ditentukan dapat
mencapai kekuatan yang diinginkan.

15.7 Saran
Saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan praktikum pembuatan dan
persiapan benda uji yaitu sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembuatan dan persiapan benda uji sesuai dengan prosedur
standar yang telah ditetapkan.
2. Menggunakan alat dalam kondisi baik sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
3. Mengunci erat semua baut pada cetakan kubus dan balok agar tidak ada
ruang atau sisi yang renggang.
4. Bekerja sama dalam melaksanakan praktikum.

Ekom Ofronazel – M1C118016 129

Anda mungkin juga menyukai