Dapat menentukan berat jenis agregat kasar dan agregat halus dalam keadaan jenuh
kering permukaan, kering, dan semu. Serta, menentukan penyerapan air dari agregat
kasar dan halus.
Berat Jenis Absolut (Absolute Specipic Gravity) adalah perbandingan antara suatu
massa yang masif dengan berat air murni pada volume yang sama dan suhu tertentu.
Disini volume benda adalah volume masif tidak termasuk pori-pori didalamnya
(permeable dan impermeable).
Pada umumnya agregat mengandung pori-pori, sehingga bila ingin mendefinisikan
Berat Jenis (Specipic Gravity) agregat harus dikaitkan dengan hal ini, oleh karena itu
berat jenis (specipic gravity) agregat dikenal:
1. Berat Jenis Curah atau kering (Bulk Specipic Gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.
2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD Specipic Gravity) adalah perbandingan
antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Penyerapan air (Water Absorption), adalah berat air yang dapat diserap terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.
Kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung dalam agregat. Ada 4 jenis
kadar air dalam agregat, yaitu :
1. Kadar air kering oven, yaitu agregat yang benar-benar kering tanpa air.
2. Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaannya kering tetapi
mengandung sedikit air dalam porinya sehingga masih dapat menyerap air.
3. Jenuh Kering Permukaan (saturated surface-dry = SSD), dimana agregat yang pada
permukaannya tidak terdapat air tetapi di dalam butirannya sudah jenuh air. Pada
kondisi ini air yang terdapat dalam agregat tidak menambah atau mengurangi
jumlah air yang terdapat dalam adukan beton.
4. Kondisi basah, yaitu kondisi dimana di dalam butiran maupun permukaan agregat
banyak mengandung air sehingga akan menyebabkan penambahan jumlah air pada
adukan beton.
Daya serap air berhubungan dengan pengontrolan kualitas beton dan jumlah air yang
dibutuhkan pada beton, namun pada yang paling ideal untuk campuran beton adalah
agregat yang jenuh kering permukaan (saturated surface-dry = SSD).
Berikut ini adalah gambar kandungan air pada agregat :
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
4. Penyerapan Air
𝐵𝑗−𝐵𝑘
Bj Penyerapan Air (%) = 𝑥 100%
𝐵𝑘
Keterangan:
Bj = Berat Agregat SSD
Bp = Berat Piknometer + Air + Tutup Kaca
Bpj = Berat Piknometer + Air + Tutup Kaca + Agregat
Bk = Berat Agregat Kering Oven
Rumus untuk menghitung berat jenis agregat kasar adalah sebagai berikut:
1. Berat jenis kering (Bulk Specific Grasvity)
𝐵𝑘
Bj Kering = 𝐵𝑗−𝐵𝑎
𝐵𝑗
Bj SSD = 𝐵𝑗−𝐵𝑎
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
4. Penyerapan Air
𝐵𝑗−𝐵𝑘
Bj Penyerapan Air (%) = 𝑥 100%
𝐵𝑘
Keterangan:
Bj = Berat Agregat SSD
Bk = Berat Agregat Kering Oven
Ba = Berat Dalam Air
Kerucut
Dengan Ø atas 40 mm dan
terpancung +
1. Ø bawah 90 mm tebal 0.8
batang
dan terbuat dari logam
penumbuk
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
2. Bahan
Keterangan dan
No. Nama Bahan Gambar / Foto Bahan
Spesifikasi
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
V. PROSEDUR PENGUJIAN
A. Agregat Halus
2. Siapkan agregat halus yang telah dicuci dan direndam dalam air ± 24 jam, ayak
dengan saringan 4,75 mm lalu pisahkan antara yang tertahan (> 4,75 mm) dan
yang lolos (<4,75 mm) untuk agregat yang tertahan pada saringan 4,75 mm
prosedur pengujian sama dengan agregat kasar
4. Masukkan agregat yang lolos (<4,75 mm) ke dalam kerucut terpancung dalam 3
lapisan, yang masing-masing lapisan dipadatkan 8 kali dan ditambah satu kali
pemadatan untuk bagian atasnya, seluruhnya 25 kali pemadatan.
6. Periksa bentuk agregat yang terjadi, setelah kerucut diangkat. Disini ada 3
kemungkinan bentuk agregat yang terjadi, seperti di bawah ini :
9. Keluarkan air dari piknometer (± ½ isi piknometer), lalu masukkan benda uji yang
sudah dalam keadaan SSD tersebut diatas, lalu hilangkan gelembung-gelembung
udara yang terjebak.
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
10.Tambahkan kembali air hingga penuh, lalu tutup kembali dengan tutup kaca
perlahan-lahan (tanpa ada gelembung yang terjebak) lap bagian luar pikno,
kemudian timbang berat piknometer + air + agregat + tutup kaca (Bpj).
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
3. Keluarkan benda uji dari air, lalu lap dengan kain lembab sampai selaput air pada
permukaan agregat hilang (agregat ini dinyatakan dalam keadaan jenuh air kering
permukaan atau SSD). Perhatikan untuk butiran yang besar-besar, pengeringan
dengan lap lembab harus satu persatu.
5. Isi bejana dengan air, masukkan benda uji yang sudah dalam keadaan SSD
tersebut, lalu hilangkan gelembung-gelembung udara yang terjebak.
6. Keluarkan benda uji dan tampung dalam pan, kemudian keringkan dalam oven
pada suhu (98 + 5)º C sampai berat tetap, selanjutnya benda uji ditimbang dan
didapatkan berat agregat kering oven (Bk).
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
> 4,75 mm
Nomor Contoh I
Berat benda uji SSD (gram) Bj 477.9
Berat benda uji SSD di dalam Air (gram) Ba 277.9
Berat benda uji Kering Oven (gram) Bk 441.8
Bj
Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD) 2.38 gr
Bj − Ba
Bk
Berat jenis Kering (Curah) 2.20 gr
Bj − Ba
Bk
Berat Jenis Semu (Apparent) 2.69 gr
Bk − Ba
Bj − Bk
Penyerapan air (%) 𝑥 100% 8.17
Bk
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Contoh Perhitungan
Data diambil dari data pengujian pertama :
a. Agregat Halus
Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD)
𝐵𝑗
=
𝐵𝑗 + 𝐵𝑝 − 𝐵𝑝𝑗
330 𝑔𝑟
=
330 𝑔𝑟+1101,30 𝑔𝑟−1299,80 𝑔𝑟
= 2,509
Berat Jenis Kering (Curah)
𝐵𝑘
=
𝐵𝑗 + 𝐵𝑝 − 𝐵𝑝𝑗
309,2 𝑔𝑟
=
330 𝑔𝑟+1101,30 𝑔𝑟−1299,80 𝑔𝑟
= 2,351
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
309,2 𝑔𝑟
=
309,2 𝑔𝑟+1101,30 𝑔𝑟−1299,80 𝑔𝑟
= 2,793
Penyerapan Air (%)
𝐵𝑗−𝐵𝑘
= ×100%
𝐵𝑘
330−309,2x100%
=
309,2
= 6,727%
b. Agregat Kasar
Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD)
𝐵𝑗
=
𝐵𝑗 − 𝐵𝑎
3344,1 𝑔𝑟
=
3344,1 𝑔𝑟−2055,6 𝑔𝑟
= 2,595
Berat Jenis Kering (Curah)
𝐵𝑘
=
𝐵𝑗 − 𝐵𝑎
3255,1 𝑔𝑟
=
3344,1 𝑔𝑟−2055,6 𝑔𝑟
= 2,526
Berat Jenis Semu (Apparent)
𝐵𝑘
=
𝐵𝑘 − 𝐵𝑎
3255,1 𝑔𝑟
=
3255,1 𝑔𝑟−2055,6 𝑔𝑟
= 2,713
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
3344,1−3255,1
= x100%
3255,1
= 2,734%
Kelompok 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Dari hasil perhitungan, didapat nilai berat jenis dan penyerapan air dari sampel agregat
yang disajikan dalam tabel berikut,
Halus
Jenis Pengujian Kasar
(<4,75) (>4,75) Gabungan
Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD) 2,50 2,38 2.48 2.6
Berat jenis Kering (Curah) 2,34 2,20 2.32 2.53
Berat Jenis Semu (Apparent) 2,79 2,69 2.77 2.71
Penyerapan Air (%) 6.85 8.17 7.03 2.65
Diperiksa Dikerjakan
Kelompok 1