PENGUJIAN GENTENG
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Santoso M.Pd.
Disusun Oleh :
Seperti yang kita ketahui tanah liat sebagai bahan baku pembuatan
genteng merupakan hasil dari pelapukan batuan keras (batuan beku) yang
disebabkan oleh alam. Pada tanah liat terdapat akar-akaran dan sisa
tumbuh-tumbuhan serta bahan organik lainnya yang membusuk sehingga
tanah liat menjadi berwarna (Sinugroho dan Hartono, 1979). Tanah liat
mempunyai susut kering tinggi, identik dengan jumlah air yang
diperlukan untuk menimbulkan keplastisannya. (Hartono dan Namara,
1983). Kadar air yang terkandung dalam tanah liat merupakan faktor
penting dalam produksi genteng. Karena sifat plastis yang ditimbulkan
tanah liat tergantung pada penambahan air. Genteng tidak akan banyak
mengalami perubahan bentuk setelah proses pembakaran, melainkan
akan memadat dan strukturnya menjadi kaku.
Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu
pembakaran, karena hal tersebut akan menentukan daya serap air dan
daya tekan genteng. Sedangkan pada penelitian tentang suhu pembakaran
terhadap kualitas genteng yang dilakukan oleh Nurjannah di salah satu
sentra genteng di Desa Kemiri, Kebak Kramat, Kabupaten Karanganyar,
ditemukan suhu optimal untuk pembakaran sebesar 900 ºC.
B. TUJUAN PENGUJIAN
1. Pengujian Visual Genteng
a) Mahasiswa mengetahui kualitas visual genteng keramik
yang diuji dan dicocokkan dengan SNI 03-2095-1998 atau
PUBI - 1982;
b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian
berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen
pengajar.
2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng
a) Mahasiswa mengetahui panjang berguna dan lebar berguna
dari genteng yang diuji;
b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian
berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen
pengajar.
3. Pengujian Penyerapan Air Genteng
a) Mahasiswa mengetahui besarnya penyerapan air genteng
yang diuji;
b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian
berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen
pengajar.
4. Pengujian Rembesan Air Genteng
a) Mahasiswa mengetahui kualitas genteng yang diuji;
b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian
berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen
pengajar.
5. Beban Lentur Genteng
a) Mahasiswa mengetahui besarnya beban lentur genteng yang
diuji;
b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian
berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen
pengajar
C. MANFAAT PENGUJIAN
G. LANGKAH KERJA
1. Pengujian Visul Genteng
a. Lihat secara saksama keadaan permukaan semua contoh
genteng untuk diperiksa di bawah sinar langsung yang cukup
terang, apakah terdapat retak, bintik hitam, benjolan dan
lekukan yang disebabkan oleh bagian permukaan yang lepas
atau cacat lain, pemakaian warna dan bentuk.
b. Dicek kesikuannya dengan alat siku dan ketuk genteng
dengan siku, suara nyaring atau tidak
c. Timbang berat genteng
d. Ukur panjang, lebar dan tebal/tinggi kait genteng
e. Semua pengukuran dicatat
2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng
Pengukuran panjang berguna
a. Siapkan jumlah contoh uji 30 buah genteng
b. Susun genteng pada penyangga bersusun reng berderet ke
arah memanjang sebanyak 3 jajar yang terdiri dari 12 buah
genteng tiap jajar (lihat dalam gambar pada lampiran)
c. Atur susunan genteng di atas reng harus baik dan rapat
sehingga penumpangan antar genteng rapat.
d. Ukur dan catat panjang 10 genteng dari ujung ke ujung pada
arah memanjang (lihat gambar pada lampiran)
e. Hitung panjang berguna sebagai berikut :
I. PEMBAHASAN
K. SARAN
Pada saat pengujian allangkah baiknya apabila menggunakan genteng
yang masih asli, dalam artian belum terkikis akibat benturan dan lain-lain
sehingga didapat hasil pengujian berupa mutu genteng yang real.
DAFTAR PUSTAKA