Anda di halaman 1dari 7

Pengujian Kekuatan Agregat Disetujui :

terhadap Tekanan
(Aggregate Crushing Value)

I. TUJUAN
Untuk menguji kekuatan batuan/agregat terhadap tekanan, maka percobaan
ACV atau Aggregate Crushing Value juga merupakan simulasi pemberian beban
terhadap suatu sample agregat.

II. PENDAHULUAN
Seperti halnya perbedaan AIV untuk menguji kekuatan batuan/agregat
terhadap tumbukan, maka percobaan ACV atau Aggregate Crushing Value juga
merupakan simulasi pemberian beban terhadap suatu sample agregat. Prinsip
percobaan di sini adalah sample agregat diberi kenaikan tekanan tertentu selama
beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan dibandingkan
dengan berat semula sample. Perbandingan ini merupakan nilai dari Aggregate
Crushing Value (ACV)
Penekanan pada ACV hanya dilakukan pada arah aksial saja, berbeda dengan
proses penekanan yang dilakukan pada Aggregate Crushing Plant, di mana
penekanan aksial dikombinasikan dengan penekanan arah lateral. Selain itu
kadang-kadang dengan kombinasi beban tumbukan (impact). Hal ini disebabkan
oleh tujuan kegiatan yang memang berbeda, dimana ACV bertujuan untuk
mengetahui kekuatan suatu sampel terhadap beban tekanan sedangkan proses
penekanan pada Aggregate Crushing Plant adalah untuk menghancurkan
bongkahan batuan untuk mendapatkan ukuran agregat yang diharapkan.
Nilai Aggregate Crushing Value adalah persentase perbandingan antara
agregat yang hancur dengan jumlah sampel yang ada. Agregat yang hancur
dinyatakan dengan jumlah agregat yang lolos saringan 2,36 mm. Berdasarkan
British Standard, agregat yang mempunyai nilai ACV >30% dikatakan tidak
normal, jumlah agregat yang hancur cukup besar dan relative tidak terlalu kuat
terhadap beban tekan, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut lainnya .
III. PERALATAN
1. Aggregate Crushing machine yang dilengkapi dengan mesin penekan
(Commpression Machine) yang memiliki kapasitas untuk gaya sebesar 100 kN
(±10 ton) dan dapat dioperasikan untuk memberikan kecepatan beban yang
seragam sehingga gaya tersebut tercapai dalam 10 menit.
2. Silinder pengujian terbuat dari baja, yaitu tempat sempel berbentuk silinder
dengan alas dan ukuran tertentu.
3. Saringan dengan diameter 14,0 mm ; 10,0 mm;dan 2,36 mm
4. Besi penusuk dengan panjang antara 450 mm sampai 600 mm serta memiliki
potongan melintang lingkaran berdiameter 16 mm
5. Plunger (penekan)
6. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

IV. BENDA UJI


Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm dan yang
tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat dua sample.
a. Saringan sekitar 1000 gr agregat pada urutan saringan 14,0 mm dan 10,0 mm
selama 10 menit.Sampel yang diambil adalah agregat yang lolos saringan 14,0
mm dan tertahan di 10,0 mm.
b. Cuci sample dengan air yang mengalir dan keringkan dalam oven (110±5) ºC
selama 4 jam (kondisi kering oven)
c. Setelah suhu turun (atau sama dengan suhu ruangan, 25ºC) sample siap untuk
digunakan.

V. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN
1. Timbang silinder pengujian beserta alas,ketelitian 0,1 gram (W1).
2. Isilah silinder dengan sampel dalam tiga lapis yang sama tebal. Setiap lapis
dipadatkan dengan 25 kali tusukan besi penusuk secara merata di seluruh
permukaan. Tiap lapis, tongkat dijatuhkan secara bebas dengan ketinggian
tidak lebih dari (>)5 cm dari permukaan lapisan. Pada lapis terakhir, isi cup
dengan agregat agak menyembul dan padatkan .
3. Ratakan permukaan sample dengan besi penusuk dan timbang (W2)
4. Hitunglah berat awal sample (A’=W2-W1)
5. Letakan mesin crushing agregat pada lantai datar dan keras,seperti lantai
beton.
6. Letakan silinder pengujian pada baseplate dan atur pluger (penekan) di
atasnya
7. Kemudian sempel ditekan melalui plunger dengan mesin penekan yang dberi
gaya dengan kecepatan mencapai 100 kN = 10 ton selama 10 menit.
8. Lepaskan beban dan pindahkan benda uji yang sudah ditekan pada sebuah
wadah. Pastikan tidak ada partikel yang hilang selama pemindahan atau yang
tertinggal didalam silinder.
9. Saringan benda uji dengan saringan 2,36 mm selama satu menit dan timbang
berat yang lolos dengtan ketelitian 0,1 gram yang di nyatakan sebagai B gr.
Pastikan tidak ada partikel yang hilang selama proses tersebut. Jika jumlah
berat agregat yang lolos dan tertahan saringan 2,36 mm berbeda 1 gram
dengan A, maka pengujian harus diulang.
10. Ulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya

VI. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN


Aggregate Crushing Value (ACV) dihitung dengan rumus
B
ACV = ----- x 100%
A

Dimana ; ACV = Aggregate Crushing Value


A = berat awal sample (gr)
B = berat sample lolos saringan 2,36 mm (gr)
Nilai ACV dilaporkan dalam persentasi bilangan bulat
LABORATORIUM JALAN RAYA PENGUJIAN KEKUATAN AGREGAT
JURUSAN TEKNIK SIPIL TERHADAP TEKANAN
FAKULTAS TEKNIK (AGGREGATE CRUSHING VALUE)
UNVERSITAS TARUMANAGARA

Item Pengujian Indeks Sampel

Contoh Perhitungan :
Sampel 1
Berat awal sample (A) Selisih total dengan berat awal sample
A = W2- W1 (A – A’) = (303,6 gr – 302,9 gr)
A = 763,1 gr – 459,5 gr = 0,7 gram
= 303,6 gram

Total Berat ACV = B/A x 100 %


A’ = B + C = 29,6/303,6 x 100 %
A’ = 29,6 + 273,3 = 9,7497 %
A’ = 302,9 gram

Sampel 2
Berat awal sample (A) Selisih total dengan berat awal sample
A = W2- W1 (A – A’) = (315 gr – 315 gr)
A = 774,5 gr – 459,5 gr = 0 gram
= 315 gram

Total Berat ACV = B/A x 100 %


A’ = B + C = 26,85/315 x 100 %
A’ = 26,85 + 288,15 = 8,5238 %
A’ = 315 gram

Rata-rata ACV = ( 9,7497 % + 8,5238 %) / 2 = 9,1368 % = 9 %


KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh Aggregate Crushing Value pada sample 1
sebesar 9,7497%.
2. Dari hasil percobaan diperoleh Aggregate Crushing Value pada sample 2
sebesar 8,5238%.
3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Aggregate Crushing Value rata-rata
sebesar 9,1358%.
4. Nilai Aggregate Crushing Value diperoleh melalui perbandingan antara berat
agregat yang lolos pada saringan 2.36 mm dengan berat agregat awal.
5. Dari hasil percobaan didapat ACV sebesar 9% yang berarti lebih kecil dari
standar yang ada (<30%), sehingga dapat disimpulkan sampel tersebut cukup
kuat terhadap beban tekan.
6. Pada sample 1 terdapat selisih berat antara berat agregat awal dengan berat
agregat setelah disaring, yaitu sebesar 0,7 gram sedangkan pada sample 2 tidak
terdapat selisih berat.
7. Percobaan Crushing berbeda dengan percobaan Impact. Pada percobaan
Crushing, agregat ditekan secara konstan, sedangkan pada percobaan Impact,
agregat ditekan secara jatuh bebas.
8. Agregat yang akan diuji harus dipadatkan terlebih dahulu dengan cara dirojok
agar mencapai kuat tekan yang optimal.
9. Selisih antara berat awal dan berat setelah disaring harus kurang dari 1 gram
agar hasil perhitungan lebih akurat.
10. Nilai Aggregate Crushing Value yang baik digunakan untuk pembuatan jalan
raya adalah yang kurang dari 30% karena menunjukkan agregat tersebut cukup
kuat dalam menahan beban lalu lintas sehingga memberikan masa kerja yang
lebih lama dan kinerja yang lebih ekonomis.

FAKTOR KESALAHAN
1. Pada saat merojok sample terdapat sample yang hancur akibat rojokan
tersebut, sehingga mempengaruhi nilai kuat tekan dari agregat tersebut.
2. Perojokan yang tidak merata pada semua bagian sehingga ada bagian-bagian
tertentu yang lebih padat dari bagian lainnya.
3. Waktu penekanan agregat oleh mesin Crushing tidak tepat 10 menit.
4. Pada saat penumbukan, agregat yang terdapat dalam silinder tersebut tidak
begitu padat, sehingga tidak menghasilkan kuat tekan yang optimal.
5. Adanya agregat yang tertinggal disaringan sehingga mempengaruhi berat
sample.
6. Sample agregat yang digunakan memiliki bentuk yang seragam, sehingga
sampel tersebut memiliki banyak rongga, sehingga berpengaruh terhadap kuat
tekan dari agregat tersebut.
7. Kesalahan dalam melakukan penimbangan sehingga berat agregat menjadi
tidak akurat.
8. Adanya agregat berupa debu halus yang terbang saat memindahkan sample
sehingga mengurangi berat agregat.
9. Pada saat proses penyaringan, masih terdapat agregat yang tidak lolos dari
saringan 2.36 m, padahal seharusnya agregat tersebut dapat lolos, sehingga
berpengaruh terhadap berat lolos agregat dari saringan 2.36 mm.
10. Perojokan yang tidak tegak lurus sehingga kepadatan agregat kurang
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai