Jelaskan apa yang akan terjadi pada beton segar maupun beton kaku apabila ukuran
butiran agregatnya (gradasi) seragam.
Jawaban :
Gradasi agregat akan mempengaruhi sifat-sifat beton, baik beton segar maupun beton
kaku, yaitu :
Pada beton segar, gradasi agregat akan mempengaruhi kelecakan (workability),
jumlah air pencampur, sifat kohesif, jumlah semen yang diperlukan, segregasi
dan bleeding.
Pada beton kaku (beton keras), akan mempengaruhi kekuatan beton dan
keawetannya (durabilitas).
Agregat dengan gradasi seragam akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan sifat
permeabilitas tinggi, stabilitas kurang, dan berat volume kecil, serta volume pori antar
butiran menjadi besar sehingga kemampatan menjadi rendah, kuat tekan betonnya
rendah, dan timbulnya sifat porositas yang tinggi yang menyebabkan jalanan yang
menggunakan beton dengan agregat seragam akan mudah rapuh dan hancur.
Sumber : https://konstruksiperkerasanjalaraya.blogspot.com/2016/05/
2. Dari hasil pengujian di laboratorium diperoleh data pengujian agregat halus sebagai
berikut :
Berat pasir dalam kondisi SSD : 505 gram
Hitung : Berat jenis SSD, Berat jenis bulk, Berat jenis semu dan penyerapan air pasir
tersebut
Jawaban :
Berat dalam air (C) = Berat piknometer berisi air dan pasir - Berat piknometer berisi air
= 998 – 680
= 318 gram
A = Berat pasir kering oven
B = Berat pasir dalam kondisi SSD
B 505 505
Berat jenis SSD = B−C = 505−318 = 187 = 2,701 gram
A 490 490
Berat jenis Bulk = B−C = 505−318 = 187 = 2,620 gram
A 490 490
Berat Jenis Semu = = = = 2,849 gram
A−C 490−318 172
B−A 505−490 15
Daya Serap Air = 𝑥 100% = 𝑥 100 = x 100 = 3,061%
A 490 490
3. Dari hasil pengujian agregat kasar diperoleh data pengujian sebagai berikut :
Volume wadah : 2,623 liter
Hitung berat isi padat dan berat isi lepas dari agregat kasar tersebut
Jawaban :
W3 9,3
Berat isi agregat lepas = = = 3,546 kg/𝓁
V 2,623
W3 10,5
Berat isi agregat padat = = = 4,003 kg/𝓁
V 2,623
4. Dari hasil uji ayak dari dua jenis pasir diperoleh data sebagai berikut :
Berat Berat
Ukuran Spesifikasi
tertinggal tertinggal
Ayakan pasir Zone
Pasir A Pasir B
(mm) 2
(gram) (gram)
9.6 0 0 100-100
4.8 0 0 90-100
9.6 0 0 0 0 0 0
4.8 0 0 0 0 0 0
2.4 255 5 35,17 0,74 35,17 0,74
1.2 200 100 27,59 14,71 62,76 15,45
0.6 190 145 26,21 21,32 88,97 36,77
0.3 80 280 11,03 41,18 100 77,95
0.15 0 150 0 22,05 100 100
386,9
Modulus Halus Butir Pasir A = = 3,869
100
230,91
Modulus Halus Butir Pasir B = = 2,3091
100
b. Gabungan I dipilih nilai 50%, sehingga ordinat Y = 50, koordinat pasir A pada ayakan 0,6
adalah 11,03%, pasir B : 63,23 %. Gabungan II dipilih nilai 55 %, sehingga ordinat Y = 55,
koordinat pasir A pada ayakan 0,6 adalah 11,03%, pasir B : 63,23 %.
Pasir A persen tembus Pasir B persen tembus
Ukuran Ayakan
komulatif komulatif
(mm)
YA YB
9,6 100 100
4,8 100 100
2,4 64,83 99,26
1,2 37,24 84,55
0,6 11,03 63,23
0,3 0 22,05
0,15 0 0
𝑎 (100−𝑎) 𝑎 (100−𝑎)
Y = . Y𝑎 + . Y𝑏 Y = . Y𝑎 + . Y𝑏
100 100 100 100
𝑎 (100−𝑎) 𝑎 (100−𝑎)
50 = . 11,03 + . 63,23 55 = . 11,03 + . 63,23
100 100 100 100
100
persen tembus komulatif
80
60
40
20
0
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6
ukuran saringan (mm)
5. Segregasi
https://commons.wikimedia.org/wiki
/File:S%C3%A9gr%C3%A9gation_b%C
3%A9ton.jpg
6. Bleeding
https://www.flickr.com/photos/8069
051@N06/24387233004