LANDASAN TEORI
Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk menguji keausan / abrasi agregat
kasar, fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan
kehancuran agregat tersebut yaitu dengan cara mengayak agregat dalam ayakan no 12.
Sebelum melakukan pengujian keausan / abrasi harus melakukan analisa ayak terlebih dahulu
untuk mengetahui gradasi agregat yang paling banyak apakah masuk pada tipe A, B, C, C,
atau D dan dapat menentukan banyaknya bola baja yang akan digunakandapat
dilihat pada Grading Of Test Sample
Daya Tahan Agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah oleh
pengaruh mekanis ataupun kimia. Degradasi didefinisikan sebagai kehancuran agregat
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil akibat pengaruh mekanis yang diberikan pada
waktu penimbunan pemadatan ataupun oleh beban lalu lintas. Tujuannya yaitu
mengetahui,menentukan dan memahami keausan agregat.kami menggunakan acuan / referensi SNI
2417:2008 “cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi los angeles”.
Disintegrasi didefinisikan sebagai pelapukan pada agregat menjadi butir-butir halus akibat
pengaruh kimiawi seperti kelembapan, kepanasan ataupun perbedaan temperatur sehari-hari.
Dengan mesin Los Angeles, hal yang dapat diuji adalah karena pengaruh Mekanis atau
degradasi saja. Sedangkan disintegrasi dengan metode uji yang lain.
1. Jenis anggregat
2. Gradasi aggregate
3. Bentuk aggregate
4. Ukuran partikel
Berat benda uji semula− Berat benda tertahan saringan
Keausan Agregat =
no.12
Nilai Keausan Agregat dikatakan baik apabila nilai abrasi/keausan kurang dari
40%, jika nilai abrasi lebih dari 40% maka keausan agregat jelek/tidak baik.
2.2 Berat Jenis
Berat jenis maksimum campuran beraspal adalah perbandingan berat isi benda uji
campuran beraspal dalam keadaan rongga udara sama dengan nol pada temperatur 25oC
terhadap berat isi air pada volume dan temperatur yang sama. Padahal dalam kenyataannya
rongga udara akan selalu ada walaupun dalam campuran beraspal yang paling padat
sekalipun. Besarnya nilai berat jenis maksimum campuran didapat secara langsung
berdasarkan standar AASHTO T-209-1990 dan juga dapat dicari secara teoritis berdasarkan
Metode Marshall.
(Sd) = (1)
Dimana,
(Ss) = (2)
Dimana,
(Sa) = (3)
Dimana,
(Sw) = (4)
Dimana,
Sw = Penyerapan air
A = Berat benda uji kering oven (gram)
AC-BC merupakan lapis perkerasan yang berfungsi sebagai lapis antara, yaitu diantara
AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) sebagai lapis aus dan AC-base yang berfungsi
sebgai lapis pondasi bawah. Salah satu prodak campuran aspal yang kini banyak digunakan
oleh Departemen Permukiman dan Prasarana wilayah adalah AC-WC/ lapis aus aspal beton.
AC-WC adalah salah satu dari tiga macam campuran lapis aspal beton yaitu AC-BC, ACWC
dan AC-Base. Ketiga jenis laston tersebut merupakan konsep spesifikasi campuran beraspal
yang telah disempurnakan oleh Bina Marga bersama-sama dengan Pemerintah
Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, ditunjukan dalam persen terhadap berat
agregat dan bahan pengisi, harus memenuhi batas-batas yang di berikan dalam Tabel 2.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan
pelarut yang dapat melarutkan salah satu yang ada dalam campuran tersebut.
Salah satu metode yang dkembangkan untuk menguji kandungan kadar aspal dalam
campuran (Mix Design) adalah dengan menggunakan metode ekstrasi menurut prosedur
pemeriksaan AASHTO (T–164–80).
Pengujian ekstrasi menunjukkan bahwa gradasi agregat berubah menjadi lebih halus dari
agregat semula perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh kehancuran, beberapa partikel
agregat menaikan volume rongga udara dalam campuran yang menghasilkan penurunan
kepadatan serta VIM dan VMA.
Proses ekstraksi merupakan proses pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan
cara menambahahkan pelarut yang bisa melarutkan salah satu bahan yang ada dalam
campuran tersebut dapat dipisahkan. Pelarut yang bisa digunakan dalam proses ekstraksi
antara lain spiritus, pertamax, bensin, minyak tanah.
Tujuan dilakukan proses ekstraksi yaitu untuk mengetahui kadar aspal yang terdapat
dalam campuran aspal yang dibuat (mix design) yang menggunakan alat centrifuge Extraktor
dengan bensin sebagai pelarutnya.
Keterangan :
Agregat total terdiri atas fraksi-fraksi agregat kasar, agregat halus, dan
bahan pengisi (filler) yang masing-masing mempunyai berat jenis yang
berbeda, baik berat jenis kering dan berat jenis semu. Penyerapan terhadap
air dan berat jenis efektifnya juga berbeda antara agregat kasar dan agregat
halus.
a. Agregat Kasar
Keterangan :
Sw : Penyerapan Air
Sw : Penyerapan Air
Keterangan :
VMA : Rongga udara pada mineral agregat (%)
%Aspal : Kadar aspal terhadap campuran (%)
B.J. Agregat: Berat jenis efektif
Keterangan :
VIM : Rongga udara pada campuran seteah pemadatan (%)
B.J Teoritis : Berat jenis campuran maksimum teoritis setelah pemadatan
(gr/cc)
Rongga terisi aspal atau Volume of voids Filled with Asphalt (VFWA)
adalah persen rongga yang terdapat diantara partikel agregat (VMA) yang terisi
oleh aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh agregat. Rumus adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
VFWA : Rongga udara terisi aspal (%)
VMA : Rongga udara pada mineral agregat (%)
VIM : Rongga udara pada campuran seteah pemadatan (%)
6. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan lapis keras dalam menahan beban lalu lintas
tanpa terjadi perubahan bentuk yang permanen, dinyatakan dalam kg.
Pengukuran stabilitas dengan uji Marshall diperlukan untuk mengetahui
kekuatan tekan geser dari sampel yang ditahan dua sisi kepala penekan, dengan
nilai stabilitas yang cukup tinggi diharapkan perkerasan dapat menahan beban
lalu lintas tanpa terjadi kehancuran geser.
65 0,935
66 0,90
67 0,885
68 0,865
69 0,855
70 0,845
71 0,835
72 0,825
7. Kelelehan (Flow)
Nilai flow ditunjukkan oleh jarum arloji pembacaan flow pada alat
Marshall. Untuk arloji pembacaan flow, nilai yang didapat sudah dalam
satuanmm, sehingga tidak perlu dikonversi lebih lanjut.
8. Marshall Quotient
Marshall Quotient dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
dengan,
MQ = Marshall Quotient (kg/mm)
MS = Marshall Stability (kg)
MF = Flow Marshall (mm)