Anda di halaman 1dari 6

C-6

KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES


(ABRASION TEST)

I. TUJUAN PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap
keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan tersebut dinyatakan dengan
perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no. 12 terhadap berat semula dalam
persen.

II. PERALATAN
1. Los Angeles Abrasion Machine.
2. Saringan 3/4 inch (19 mm), 1/2 inch (12,5 mm), 3/8 inch (9,5 mm) dan No .10.
3. Kunci No. 20.
4. Timbangan dengan ketelitian 1 gram.
5. Bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1,5 inch) dan berat masing-masing
antara 390 sampai dengan 445 gram sebanyak 11 buah.
6. Oven.
7. Talam.
8. Pan.
9. Hand Tally.
10. Plastik.

III. BAHAN
1. Agregat tertahan saringan 1/2 inch (12,5 mm) lolos saringan 3/4 inch (19 mm)
sebanyak 2500 gr.
2. Agregat tertahan saringan 3/8 inch (9,5 mm) lolos saringan 1/2 inch (12,5 mm)
sebanyak 2500 gr.
3. Air.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan benda uji yang akan diperiksa, lalu dicuci sampai bersih.
2. Siapkan alat dan bahan tambahan yang akan digunakan untuk percobaan, seperti
sebelas buah Bola Baja, Hand Tally, dan alat Los Angeles Abrasion Machine.
3. Keringkan benda uji dalam oven selama 24 jam pada suhu 110 C sampai beratnya
tetap.
4. Pisahkan agregat tersebut sesuai dengan kelompoknya, lalu campurkan sesuai
kombinasi yang diinginkan dengan berat total 5000 gram (lolos saringan 3/4 inch
tertahan 1/2 inch sebanyak 2500 gram dan lolos saringan 1/2 inch tertahan 3/8 inch
sebanyak 2500 gram) = (A) gram.
5. Pastikan alat Los Angeles Abrasion Machine dalam keadaan siap digunakan.
6. Tekan tombol power pada alat Los Angeles Machine untuk menghidupkan.
7. Putar drum abrasi dengan menekan tombol inching sehingga tutupnya mengarah
keatas.
8. Buka tutup mesin abrasi tersebut, lalu masukkan benda uji yang telah dipisahkan
sesuai kelompoknya beserta sebelas bola baja kedalam alat Los Angeles Abrasion
Machine kemudian tutup kembali hingga rapat.
9. Tekan tombol start sehingga mesin abrasi berputar. Jumlah putaran akan terbaca pada
counter dan mesin abrasi akan berhenti berputar secara otomatis pada jumlah putaran
500 kali.
10. Pasang talam dibawah mesin abrasi.
11. Buka tutup mesin abrasi setelah sampai pada 500 putaran, lalu tekan tombol inching
sehingga mesin abrasi berputar dan agregat serta sebelas bola baja tertampung pada
talam tersebut.
12. Saringlah agregat tersebut dengan saringan No. 10 kemudian agregat yang tertahan
dicuci sampai bersih.
13. Keringkan lagi dalam oven selama 24 jam pada suhu 110 C.
14. Timbang berat keringnya = (B) gram.
15. Ulangi percobaan diatas untuk percobaan selanjutnya.
AB 
Hitung keausan dengan menggunakan rumus :   100% 
 A 
V. PEMBAHASAN TEORI
Abrasi atau keausan agregat adalah proses penghacuran atau pecahnya agregat dalam
hal ini agregat kasar akibat proses mekanis seperti gaya-gaya yang terjadi selama proses
pelaksanaan pembuatan jalan (penimbunan, penghamparan, pemadatan), pelayanan terhadap
beban lalu lintas dan proses kimiawi, seperti pengaruh kelembaban, kepanasan, dan
perubahan suhu sepanjang hari. Nilai abrasi adalah nilai yang menunjukkan daya tahan
agregat kasar terhadap penghancuran (degradasi) akibat dari beban mekanis. Nilai abrasi
ditentukan dengan melakukan percobaan abrasi (Abration Los Angeles Test) di laboratorium
dengan menggunakan alat abrasi Los Angeles1
Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan
agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Abrasi Los Angles. Tujuan
Pengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan tersebut, yang dinyatakandengan
perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No.12 (1,7 mm) terhadap berat semula,
dalam persen. Pengujian ini dapat digunakan untuk mengukur keausan agregat kasar. Hasil
pengujian bahan ini dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bahan perkerasan
jalan atau kontruksi beton.2
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran
mortar dan beton (Wuryati Samekto dan Candra Rahmadiyanto. 2001). Agregat merupakan
salah satu bahan pengisi pada beton yang mencapai 70% - 75% dari volume beton, sehingga
agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton. Dengan agregat yang baik, beton dapat
dikerjakan (workable), kuat, tahan lama (durability) dan ekonomis (Paul Nugraha &
Anthoni, 2007). Sifat yang paling penting dari suatu agregat (batuan, kerikil, pasir, dan
lainlain) ialah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan, yang dapat mempengaruhi
ikatannya dengan pasta semen (L. J. Murdoc dan K. M. Brook. 1979).3
Agregat yang telah disiapkan sesuai gradasi dan berat yang ditetapkan, dimasukkan
bersama bola–bola baja kedalam mesin Los Angeles , lalu diputar dengan kecepatan 30/33
rpm selama 500 putaran. Nilai akhir dinyatakan dalam persen yang merupakan hasil
perbandingan antara berat benda uji semula dengan berat benda uji tertahan saringan no. 12
denganberat benda uji semula. Nilai abrasi > 40% menunjukkan agregat tidak mempunyai
kekerasan cukup untuk digunakan sebagai bahan / material lapisan perkerasan.4

1
Syamsul Arifin, M.K. Pengaruh Nilai Abrasi Agregat tehadap Kuat Tekan Beton Aspal
2
SNI 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles
3
Reza Adeputra. Kuat tekan Beton Dengan Variasi Agregat Yang Berasal Dari Beberapa Tempat Di Sulawesi
Utara
4
Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan Raya 52 - 53, Bandung, 1992, NOVA
VII. URAIAN PERHITUNGAN
Percobaan I (500 putaran):
 Berat sebelum diuji (A)
Agregat kasar tertahan 1/2” = 2500 gram
Agregat kasar tertahan 3/8” = 2500 gram
 Berat sesudah diayak saringan no. 10 (B) = 3215 gram

AB   5000 gr  3215 gr 


 Keausan I   100 %  =   100 % 
 A   5000 gr 
= 35,70 %
Percobaan II (500 putaran):
 Berat sebelum diuji (A)
Agregat kasar tertahan 1/2” = 2500 gram
Agregat kasar tertahan 3/8” = 2500 gram
 Berat sesudah diayak saringan no. 10 (B) = 3100 gram

AB   5000 gr  3100 gr 


 Keausan II   100 %  =   100 % 
 A   5000 gr 
= 38,00 %

 Percobaan I  Percobaan II 
Keausan rata-rata =  
 2 
 35,70 %  38,00 % 
=  
 2 
= 36,85 % ( memenuhi syarat ).

Syarat umum < 50%


VIII. PENUTUP
8.1. FAKTOR KESALAHAN
1. Kurang teliti dalam pembacaan hasil timbangan agregat kasar.
2. Suhu oven yang tidak tepat 110 C.
3. Kurang tepat dalam menghitung putaran Los Angeles Abrasion Machine.
4. Ada benda uji yang terbuang pada saat pencucian sehingga mempengaruhi hasil berat
sesudah diputar Los Angeles Abrasion Machine.

8.2. KESIMPULAN
1. Pada percobaan pertama diperoleh nilai keausan sebesar 35,70 % dan 38,00 %.
2. Maka nilai keausan rata-rata yang didapat sebesar 36,85 %.
3. Dari hasil keausan rata-rata yang didapat disimpulkan memenuhi syarat umum, karena
nilai rata-rata yang didapat < 50%.
4. Secara umum, agregat dengan ukuran lebih besar (yang tertahan saringan no. 10) akan
lebih tahan terhadap abrasi jika dibandingkan dengan agregat dengan berat lebih ringan.

8.3. SARAN
1. Lebih hati-hati saat melakukan pencucian benda uji agar tidak ada yang terbuang.
2. Penghitungan perputaran mesin Los Angeles harus dilakukan dengan tepat.
3. Penimbangan benda uji harus dilakukan dengan teliti.
4. Benda uji harus di oven dengan suhu 1100

Anda mungkin juga menyukai